PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati video peserta didik dapat mengidentifikasi kedudukan dan fungsi
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.
2. Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning peserta didik mampu
menganalisis kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan benar.
3. Melalui media power point, peserta didik dapat menyajikan hasil analisis kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik dan benar.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 10 Menit
untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa sesuai dengan
kepercayaan masing-masing.
2. Guru mengecek kahadiran peserta didik, kebersihan, dan
kerapihan kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
sebagai sifat disiplin.
Inti 60 Menit
Orientasi Siswa pada Masalah
1. Guru menampilkan video yang relevan dengan materi
kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
https://www.youtube.com/watch?v=_8yiQvEMkOM&featu
re=youtu.be&ab_channel=CNNIndonesia
E. Asesmen (Penilaian)
1. Teknik dan Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Pre-test dan Post-test
c. Penilaian Keterampilan : Presentasi
2. Bentuk penilaian
a. Tidak tertulis : Observasi
b. Tertulis : Essay
3. Instrumen Penilaian dan Pedoman penskoran (Terlampir)
F. Lampiran
1. Materi Ajar
2. Media Pembelajaran
3. LKPD
4. Instrumen Penilaian
Bahan Ajar
B. Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Latar belakang pembuatan UUD bagi suatu negara bisa disebabkan oleh berbagai hal
seperti persamaan sejarah, cara memproleh kemerdekaan dan situasi kondisi suatu negara.
Menurut pendapat bric hal hal yang menjadi alasan sehingga suatu negara mmiliki UUD ::
a. Adanya kehendak para warganegara yang bersangkutan agar terjamin hak-haknya dan
bertujuan untuk mengatasi tindakan-tindakan para penguasa negara tersebut.
b. Adanya kehendak dari penguasa negara dana tau rakyat untuk mnjamin agar terdapat
pola atau sistem tertentu atau pemerintahan negara.
c. Adanya kehndak para ppembentuk negara baru agar agar terdapat kepastian tentang
cara penyelenggaraan ketatanegaraanya.
d. Adanya kehendak dari beberapa negara yang aal mulanya berdiri sendiri menjalani
kerjasama.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari
keseluruhan produk hukum di Indonesia. Produk-produk hukum seperti undang-undang,
peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, dan lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau
kebijakan pemerintah harus dilandasi dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang
pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945.
Tata urutan peraturan perundang-undangan pertama kali diatur dalam Ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1966, yang kemudian diperbaharui dengan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000,
dan terakhir diatur dengan Undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, dimana dalam Pasal 7 diatur mengenai jenis dan hierarki
Peraturan Perundang-undangan yaitu adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
c. Peraturan Pemerintah,
d. Peraturan Presiden,
e. Peraturan Daerah. Peraturan Daerah meliputi :
Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
bersama dengan Gubernur;
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota bersama Bupati/Walikota;
g. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama
lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.
Undang-Undang Dasar bukanlah satu-satunya atau keseluruhan hukum dasar,
melainkan hanya merupakan sebagian dari hukum dasar, masih ada hukum dasar yang lain,
yaitu hukum dasar yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis tersebut merupakan
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara -
meskipun tidak tertulis – yaitu yang biasa dikenal dengan nama ‘Konvensi’. Konvensi
merupakan aturan pelengkap atau pengisi kekosongan hukum yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan ketatanegaaan, dimana Konvensi tidak terdapat dalam
UUD 1945 dan tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
Masyarakat dan negara Indonesia tumbuh, jaman berubah, oleh karena itu dinamika
kehidupan masyarakat dan negara tidak bisa dihentikan. Berhubungan dengan hal ini, tidak
bijak jika tergesa-gesa memberi kristalisasi, meberi bentuk (Gestaltung) kepada pikiran-
pikiran yang mudah berubah. Sifat aturan yang tertulis itu mengikat. Oleh karena itu
maakin supel (elastis) sifat aturan tersebut akan semakin baik. Jadi kita harus menjaga
supaya system Undang-Undang Dasar tidak ketinggalan jaman. Jangan sampai kita
membuat Undang-undang yang mudah tidak sesuai dengan keadaan (verouderd).
Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi. Demikian juga halnya
dengan UUD 1945. Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat
setiap warga negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap
penduduk yang berada di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD
1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua
komponen tersebut di atas. Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan
hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian setiap produk hukum sepertiundang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan
dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan
perundang-undangan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
UUD 1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara (Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004). Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945
dalam kerangka tata urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai
fungsi :
Sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma
hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi.
Sebagai pengatur, UUD 1945 juga berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan
negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
Sebagai penentu, selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai penentu hak dan
kewajiban negara, aparat negara, dan warga Negara.
Sumber Ajar:
3.2 Menelaah makna, kedudukan 3.2.1 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Undang-
dan fungsi Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1945, serta peraturan perundang-
3.2.2 Menganalisis kedudukan dan fungsi Undang-
undnagan lainnya dalam sistem
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
hukum nasional 1945.
Petunjuk :
1. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok dengan beranggotakan 4 orang.
2. Diskusikan dengan anggota kelompok kalian terkait dengan contoh kasus tersebut.
3. Catat hasil diskusi kelompok Anda.
4. Tuangkan hasil diskusi tersebut dalam format yang sudah disiapkan.
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk mendapatkan masukan dari anggota kelompok
lain.
6. Selamat mengerjakan!
Lembar Kerja:
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Tugas Kelompok:
Penilaian:
Apek penilaian Nilai Rubrik
1 2 3 1 = Tidak sesuai
Jenis kasus 1 = Sesuai
Kelengkapan informasi yang ditulis 2 = Sangat Sesuai
Penggunaan bahasa yang benar dan baik
Kerapian
Skor Maksimum 12
Daftar Pustaka:
Buku PPKn Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Tahun 2017
Lampiran 3 Media
3.2 Menelaah makna, kedudukan 3.2.1 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Undang-
dan fungsi Undang-Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Dasar Negara Republik 1945
Indonesia Tahun 1945, serta
3.2.2 Menganalisis kedudukan dan fungsi Undang-
peraturan perundang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
undnagan lainnya dalam 1945.
sistem hukum nasional
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah melakukan pengamatan video peserta didik dapat mengidentifikasi kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi kedudukan dan
fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggunakan bahasanya sendiri
dengan benar.
3. Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil analisis
identifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
bertanggung jawab.
Setelah melakukan pengkajian, peserta didik menunjukkan keterampilan menghubungkan
informasi yang diperoleh dengan mengambil kesimpulan mengenai kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.
Materi Pokok:
Makna Tata urutan Peraturan Perundang-Undangan
Petunjuk
1. Lampiran penilaian ini digunakan pada saat proses pembelajaran
2. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah
tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 4, apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 3,apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 2, apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 1, apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek pengamatan
3.
4.
5.
dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar,
tidak rasional, dan tidak jelas
3. Bahan Tayang/ Display Skor 4, apabila sistematis, kreatif, menarik
Skor 3, apabila sistematis, kreatif, tidak menarik
Skor 2, apabila sistematis, tidak kreatif, tidak
menarik
Skor 1, apabila tidak sistematis, tidak kreatif,
tidak menarik
B Laporan
1. Isi Laporan Skor 4, apabila isi laporan benar, rasional, dan
sistematika lengkap
Skor 3, apabila isi laporan benar, rasional, dan
sistematika tidak lengkap
Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional,
dan sistematika tidak lengkap
Skor 1, apabila isi laporan tidak benar, tidak
rasional, dan sistematika tidak lengkap
2. Penggunaan Bahasa Skor 4, apabila menggunakan bahasa dan
penulisan sesuai EYD, serta mudah
dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa dan
penulisan sesuai EYD, tetapi tidak
mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa seuai EYD,
tetapi penulisan tidak sesuai EYD dan
tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa dan
penulisan tidak sesuai EYD dan tidak
mudah dipahami
3. Estetika Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan kurang menarik
Skor 2, apabila kreatif, kurang rapi, dan kurang
menarik
Skor 1, apabila kurang kreatif, kurang rapi, dan
kurang menarik
C. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai
materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
a. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam
bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya.
D. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami kedudukan dan fungsi UUD NRI Tahun 1945. Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah
tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75%
maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas,
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi
pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara
holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.