Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Swasta Dharma Patra


Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester: X/1
Materi Pokok : Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan 1.3.1 Menampilkan sikap beriman dan
kewenangan lembaga-lembaga negara bertaqwa dengan berdoa sebelum
menurut Undang-Undang Dasar Negara dan sesudah melaksanakan kegiatan
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pembelajaran mengenai bentuk dan
bentuk sikap beriman dan bertaqwa kedaulatan Negara Republik
Indonesia

2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga 2.3.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap
lembaga di sekolah sebagai cerminan lembaga-lembaga di sekolah sebagai
dari cerminan dari lembaga-lembaga
lembaga-lembaga negara negara.
3.3 Menganalisis fungsi dan kewenangan 3.3.1 Menelaah pengertian lembaga-
lembaga-lembaga Negara menurut lembaga Negara menurut Undang-
Undang-Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Indonesia Tahun 1945.
3.3.2 Menganalisis fungsi lembaga-
lembaga Negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3.3.3 Menganalisis tugas lembaga-
lembaga Negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.3 Mendemonstrasikan hasil analisis 4.3.1 Menyusun hasil analisis dari berbagai
tentang fungsi dan kewenangan media massa tentang tanggung jawab
lembaga-lembaga Negara menurut atas fungsi lembaga-lembaga Negra
Undang-Undang Dasar Negara Republik menurut Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menampilkan sikap beriman dan bertaqwa dengan berdoa sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai bentuk dan kedaulatan Negara Republik
Indonesia
2. Menunjukkan sikap peduli terhadap lembaga-lembaga di sekolah sebagai cerminan dari
lembaga-lembaga negara.
3. Menelaah pengertian lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
4. Menganalisis fungsi lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Menganalisis tugas lembaga- lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Menyusun hasil analisis dari berbagai media massa tentang tanggung jawab atas fungsi
lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun
1945
2. Fungsi Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945
3. Tugas Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945
E. Pendekatan, Model dan Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Talking Stick
3. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penugasan.

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke Satu (40 Menit)

1 Kegiatan  Guru memberikan salam kepada siswa.


. Pendahuluan  Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
(5 Menit)  Mempresensi kehadiran siswa
 Memberikan motivasi kepada siswa
 Melakukan pengkondisian kelas dan menyampaikan topik
tentang fungsi dan tugas Lembaga-Lembaga Negara
menurut Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan Inti Eksplorasi
. (30 Menit)  Guru menggali kemampuan siswa dengan cara menanyakan
tentang fugsi dan tugas Lembaga-Lembaga Negara menurut
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Guru mengambil hasil sample dari beberapa siswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang fungsi
dan tugas Lembaga-Lembaga Negara menurut Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Elaborasi
 Dari hasil pemahaman siswa, guru menyampaikan materi
ajar
 Guru meminta siswa mempelajari dan memahami materi
ajar
 Siswa diminta menutup buku catatannya
 Guru mulai mengambil tongkat dan memberikan kepada
siswa. Siswa yang menerima tongkat angkat diberi
pertanyaan, apabila dapat menjawab maka akan diberi
reward. Begitu seterusnya.

Konfirmasi
 Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang
belum dipahami
 Guru memberikan LKPD untuk dikerjakan oleh peserta
didik.
3 Kegiatan Penutup  Guru Mengajak siswa secara bersama-sama mengambil
. (5 Menit) kesimpulan dan memberi penguatan mengenai materi yang
telah dipelajari.
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran melalui penugasan tes tertulis kepada
siswa.
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

G. Media dan Sumber Pembelajaran


Media:
a. LCD Proyektor
b. Penggaris, spidol, papan tulis
c. Laptop
Sumber Belajar:
1. Buku PPKn Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
2. Buku refensi yang relevan,
3. Lingkungan setempat

H. LKPD
LKPD yang digunakan dalam menunjang proses pembelajaran adalah menggunakan bentuk
soal Essay (terlampir)

I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian yang dilakukan yaitu sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran, adapun
penilaian yang dilakukan adalah meliputi ranah:
a. Sikap Spiritual
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Skala Sikap
 Instrumen : Terlampir
b. Sikap Sosial
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Skala Sikap
 Instrumen : Terlampir
c. Pengetahuan
 Teknik : Tes
 Bentuk Instrumen : Coss
 Instrumen : Terlamp
d. Keterampilan
 Teknik : Observasi Langsung
 Bentuk Instrumen : Rubrik
 Instrumen : Terlampir

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel PPKn

…………………… Putri Alya


NIP. NIM. 1906101010036
Lampiran I
URAIAN MATERI
1. Pengertian Lembaga-Lembaga Negara Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi Indonesia
mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai tugas, fungsi, wewenang sampai pada
susunan dan kedudukannya. Aturan dalam konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu
dalam UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun
2009 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah
Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang BPK, Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam lembaga tinggi negara
Indonesia adalah sebagai berikut.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini merupakan sebuah lembaga tertinggi di
Negara Indonesia yang penetapan serta juga pemilihan anggotanya itu dengan melalui
pemilihan umum (pemilu) legislative bersamaan dengan pemilihan langsung anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sesuai dengan kedudukannya yang memiliki sifat
legislative, maka secara umum, tugas MPR ini ialah untuk menjaga serta juga
mengawasi lembaga tinggi Negara yang memiliki sifat eksekutif. MPR sendiri
mempunyai tugas serta juga wewenang tersendiri yang telah disusun di dalam Undang-
Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia pasal 3 ayat 2 serta juga pada pasal 8 ayat 3
tahun 1945.
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki dengan susunan keanggotaan, kedudukan,
fungsi, tugas dan wewenang serta hak. Secara umum, Pengertian DPR adalah lembaga
negara yang memegang kekuasaan legislatif. Dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 19 ayat
1,2, dan 3 menyatakan bahwa anggota DPR dipilih melalui pemulihan umum. Susunan
Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang dan bersidang sedikitnya satu
kali satu tahun. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga negara yang
memiliki susunan kedudukan, tugas, fungsi, dan kewajiban. DPR terdiri dari anggota
partai politik berdasarkan hasil pemilihan. Dalam pasal 21 UU No. 8 Tahun 2012 tentang
Pemilu Anggota DPR, DPRD bahwa jumlah kursi anggota DPR sebanyak 560 orang.
Dalam pasal 22 menyatakan bahwa daerah pemilihan anggota DPR adalah provinsi,
kabupaten/kota, atau gabungan kabupaten/kota. Jumlah kursi setiap daerah pemilihan
anggota DPR paling sedikit 3 kursi dan paling banyak 10 kursi. Masa jabatan anggota
DPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh ketua MK dalam sidang Paripurna DPR.
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ini merupakan suatu lembaga
negara yang diakui dengan secara konstitusional mewakili aspirasi dan juga kepentingan
daerah terutama di dalam pengambilan keputusan politik pada tingkat nasional. Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) tersebut dibentuk untuk dapat lebih mengembangkan
demokratisasi di Indonesia. Dewan tersebut dibentuk untuk menampung aspirasi daerah
supaya mempunyai wadah di dalam menyuarakan kepentingannya dalam sistem
ketatanegaraan di Indonesia.
 Presiden/Wakil Presiden
Presiden adalah nama jabatan yang digunakan untuk pimpinan suatu organisasi,
perusahaan, perguruan tinggi atau Negara. Akan tetapi, kini istilah presiden secara umum
diberikan pada seseorang yang mempunyai kekuasaan eksekutif atau lebih jelasnya,
istilah presiden digunakan untuk kepala negara republik. Di Indonesia, Presiden
merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai kepala negara,
presiden adalah simbol resmi negara Indonesia didunia. Sebagai kepala pemerintahan,
Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan
eksekutif untuk menjalankan tugas pemerintah. Presiden dan wakil presiden menjabat
selama 5 tahun dan setelah itu bisa dipilih kembali untuk jabatan yang sama untuk satu
kali masa jabatan. Dalam menjalankan tugasnya, Presiden memperhatikan pertimbangan
atau persetujuan dari DPR juga memperhatikan pertimbangan MA (Makamah
Konstitusi).
 Mahkamah Agung
Mahkamah agung adalah lembaga tertinggi dalam system ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah
Konstitusi. Mahkamah agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha Negara. Saat ini lembaga Mahkamah Agung berdasarkan pada UU. No. 48
Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman UU ini juga telah mencabut dan membatalkan
berlakunya UU No. 4 tahun 2004. Undang-undang ini di susun karena UU No.4 Tahun
2004 secara substansi dinilai kurang mengakomodir masalah kekuasaan kehakiman yang
cakupannya cukup luas, selain itu juga karena adanya judicial review ke Mahkamah
Konstitusi atas pasal 34 UU No.4 Tahun 2004, karena setelah pasal dalam undang-
undang yang di-review tersebut diputus bertentangan dengan UUD, maka saat itu juga
pasal dalam undang-undang tersebut tidak berlaku, sehingga untuk mengisi kekosongan
aturan/hukum, maka perlu segera melakukan perubahan pada undang-undang dimaksud.
 Mahkamah Konstitusi
Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.24 Tahun 2003 Mahkamah Konstitusi
adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari segi kedudukannya
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Pasal 2 (UU 24/2003). Ide pembentukan Mahkamah Konstitusi sendiri
lahir sebagai salah satu bentuk perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern.
Pertama kali diterapkan oleh Hans Kelsen di Austria pada tahun 1920, dengan tujuan
utama sebagai lembaga yang berwenang untuk melakukan Judicial Review.
Pembentukan Mahkamah Konstitusi kemudian dianggap perlu dan mulai dibentuk pula
oleh negara-negara lain. Mahkamah Konstitusi diyakini merupakan salah satu upaya
untuk mewujudkan check and balances pada kekuasaan negara yang mana di satu sisi
mengimbangi kekuasaan pembentukan undang-undang yang dimiliki oleh DPR dan
Presiden. Dengan adanya Mahkamah Konstitusi sebagai penyeimbang diharapkan dapat
terbentuk peraturan perundang-undangan dapat lebih baik lagi.
 Komisi Yudisial
Komisi yudisial merupakan suatu lembaga yang memiliki sifat mandiri yang memiliki
wewewnagn di dalam mengusulkan pengangkatan hakim agun dan juga memiliki
wewenang lain di dalam rangka menjaga dan juga menegakkan suatu martabat,
kehormatan, keluhuran, dan juga perilaku hakim. Komisi yudisial atau KY ini terbentuk
dari UU No. 22 Tahun 2004, dengan tujuan untuk dapat memenuhi harapan masyarakat
akan kekuasaan hakim yang transparan, merdeka, serta partisipatif. Di dalam
pembentukan komisi yudisial maka diawali dengan adanya suatu kesepakatan untuk
dapat melakukan suatu pemindahan wewenang (administrasi, organisasi,personel, dan
keuangan) pengadilan dari suatu Departemen Kehakiman dan Juga Hak Asasi Manusia
Ke Mahkamah Agung. Susunan dari anggota komisi yudisial atau KY terdiri dari
pimpinan dan juga anggota. Pimpinan komisi sendiri terdiri dari seorang ketua dan
seorang wakil ketua yang dapat merangkap sebagai anggota. Anggotanya sendiri terdapat
7 orang yang semua berasal dari pejabat Negara seperti akademisi hukum, hakim,
praktisi hukum, dan juga anggota masyarakat. Anggota komisi yudisial dapat diangkat
dan di berhentikan juga oleh presiden dengan melalui persetujuan DPR
 Badan Pemeriksa Kekuangan
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan satu-satunya lembaga negara yang bertugas dan
berwenang melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara, sebagaimana diatur dalam pasal 1 UU No. 15 Tahun 2006 Tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
Badan Pemeriksa Keuangan bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum,
Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan berdasarkan undang-undang tentang
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab kleuangan negara. Badan Pemeriksa
Keuangan merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri. Dalam pelaksanaan
tugas dan wewenangnya, undang-undang memberikan kebebasan dan kemandirian
kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Fungsi Lembaga-Lembaga Negara Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Fungsi MPR yang diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah:
1) Mengubah dan menetapkan UUD. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 3 ayat (1).
2) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 3
ayat (2)
3) Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 3 ayat (3).
4) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal
terjadi kekosongan Wakil Presiden. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 8 ayat (2).
5) Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa
jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan. Fungsi ini diatur dalam Pasal 8 ayat (3).
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:
1) Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
2) Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
3) Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;
pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah)
4) Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
5) Menetapkan UU bersama dengan Presiden
6) Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:
1) Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
2) Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait
pajak, pendidikan dan agama
3) Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
4) Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun
terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan
pemerintah
2) Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
(terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran
dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan dan agama)
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
1) DPD mengajukan RUU terkait otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah kepada DPR
2) DPD ikut dalam pembahasan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
3) DPD berfungsi sebagai pemberi pertimbangan kepada DPR atas RUU tentang
APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. 4.
Berfungsi sebagai pengawas atas pelaksanaan UU terkait otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
 Presiden/Wakil Presiden
1) Menjalankan UU
2) Mengatur
3) Fungsi administratif
 Mahkamah Agung
1) Fungsi peradilan
2) Fungsi pengawasan
3) Fungsi pengaturan
4) Fungsi pemberi nasihat
5) Fungsi adminidtrasi
 Mahkamah Konsitusi
1) Sebagai penafsir konstitusi
2) Sebagai penjaga hak asasi manusia
3) Sebagai pengawal konstitusi
4) Sebagai penegak demokrasi
 Komisi Yudisial
1) Komisi Yudisial berfungsi menjadi perantara atau penghubung antara kekuasaan
pemerintah (executive power) dan kekuasaan kehakiman (judicial power) untuk
menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman dari pengaruh kekuasaan apapun
juga khususnya kekuasaan pemerintah.
2) Komisi Yudisial berfungsi menjadi pengawas eksternal tugas hakim yang
berhubungan dengan kode etik dan penegakkan keluhuran dan martabat
peradilan.
3) Komisi Yudisial berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama
calon hakim agung.
4) Komisi Yudisial berfungsi melakukan checks and balances bagi fungsi lembaga
peradilan dalam rangka mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menegakkan hukum dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Badan Pemeriksa Keuangan
1) Fungsi operatif
Berupa pemeriksaan, pengawasan, dan penyelidikan atas penguasaan,
pengurusan dan pengelolaan kekayaan atas negara.
2) Fungsi yudikatif
Berupa kewenangan menuntut perbendahaaran dan tuntutan ganti rugi terhadap
perbendaharaan dan pegawai negeri bukan bendahara yang karena perbuatannya
melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang menimbulkan kerugian
keuangan dan kekayaan negara.
3) Fungsi advisory
Memberikan pertimbangan kepada pemerintah mengenai pengurusan dan
pengelolaan keuangan negara.

3. Tugas Lembaga-lembaga Negara Menurut Undang-undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
1) MPR sebagai lembaga perwakilan rakyat mengawasi jalannya pemerintahan
Fungsi pertama dari lembaga pemerintahan MPR yang pertama adalah untuk
mengawasi jalannya pemerintahan yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan
eksekutif, yang dalam hal ini adalah presiden. Fungsi ini dilakukan tidak lain dan
juga tidak bukan adalah untuk mengawasi kinerja presiden, dan juga mengawasi
segala bentuk kebijakan dan juga peraturan yang dibuat oleh presiden. Dengan
adanya fungsi pengawasan ini, maka MPR mampu untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan yang dimiliki oleh presiden yang berpotensi untuk
merugikan rakyat. Hal ini juga membantu agar kegiatan kekuasaan legislative
yang dimiliki oleh presiden tidak dilaksanakan secara sewenang wenang.
2) Sebagai pemegang kekuasaan legislative
Fungsi berikutnya dari MPR menurut UUD 1945 adalah sebagai pemegang
kekuasaan legislative. Hal ini berarti MPR memiliki fungsi untuk membuat dan
juga menyusun undang-undang, yang dapat menyuarakan suara rakyat, sehingga
dapat memunculkan suatu peraturan perundang-undangan baru yang dapat
mengayomi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia secara luas dan umum.
 Dewan Perwakilan Rakyat
1) Penyusunan Prolegnas
2) Program Legislasi Nasional adalah instrument perencanaan program
pembentukan Undang–Undang yang disusun secara berencana, terpadu dan
sistematis.
3) Mekanisme penyusunan Prolegnas
 Dewan Perwakilan Daerah
1) Pengajuan Rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR;
2) Ikut dalam pembahasan Rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;
3) Pemberian pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-undang tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rancangan Undang-
undang yang berkaitan dengan pajak, penndidikan, dan agama;
4) Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lain, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan dan agama.
 Presiden/Wakil Presiden
1) Menjalankan Undang-Undang
2) Mengatur
3) Fungsi Administrasi
 Mahkamah Agung
1) Fungsi peradilan
2) Fungsi pengawasan
3) Fungsi mengatur
4) Fungsi nasehat
5) Fungsi adminitratif
 Mahkamah Konstitusi
1) Sebagai penafsir konstitusi
2) Sebagai penjaga hak asasi manusia
3) Sebagai pengawal konstitusi
4) Sebagai penegak demokrasi
 Komisi Yudisial
1) Komisi Yudisial berfungsi menjadi perantara atau penghubung antara
kekuasaan pemerintah (executive power) dan kekuasaan kehakiman (judicial
power) untuk menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman dari pengaruh
kekuasaan apapun juga khususnya kekuasaan pemerintah.
2) Komisi Yudisial berfungsi menjadi pengawas eksternal tugas hakim yang
berhubungan dengan kode etik dan penegakkan keluhuran dan martabat
peradilan.
3) Komisi Yudisial berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama
calon hakim agung.
4) Komisi Yudisial berfungsi melakukan checks and balances bagi fungsi lembaga
peradilan dalam rangka mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka
untuk menegakkan hukum dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Badan Pemeriksa Keuangan
1) Fungsi operatif
Berupa pemeriksaan, pengawasan, dan penyelidikan atas penguasaan,
pengurusan dan pengelolaan kekayaan atas negara. 
2) Fungsi yudikatif
Berupa kewenangan menuntut perbendahaaran dan tuntutan ganti rugi terhadap
perbendaharaan dan pegawai negeri bukan bendahara yang karena
perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang menimbulkan
kerugian keuangan dan kekayaan negara.
3) Fungsi Advisory
Memberikan pertimbangan kepada pemerintah mengenai pengurusan dan
pengelolaan keuangan negara.
Lampiran II
MEDIA PEMBELAJARAN

a. Gambar tentang Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.

b. PPT tentang kewenangan lembaga-lembaga negara menurut UUD Negara republik indonesia
tahun 1945.
(https://www.academia.edu/41553285/
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURUT_UUD_NEGARA_RE
PUBLIK_INDONESIA)

c. Alat dan bahan


 LCD
 Laptop
 Alat tulis
Lampiran III
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Mata Pelajaran :
Kelas :

Petunjuk Kerja:
1. Setiap peserta didik membaca materi yang telah dibagikan guru terkait dengan tugas yang
akan dikerjakan.
2. Kemudian setiap peserta didik harus mengamati dengan cermat setiap pertanyaan yang ada
didalam LKPD.
3. Waktu pengerjaan diberikan selama 15 menit.
4. Tanyakan kepada guru jika ada yang kurang dimengerti.
5. Selamat mengerjakan.

Jawablah pertanyaan dibawah ini, didalam tabel yang sudah disediakan!


1. Apa saja lembaga negara yang termasuk kedalam suprastruktur politik?

2. Tuliskan pendapatmu tentang nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab atas fungsi lembaga-
lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi dan tugas lembaga- lembaga Negara menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lampiran IV
PENILAIAN PEMBELAJARAN

a. Sikap Spiritual
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Skala Sikap

Sikap Beriman Dan Bertaqwa


Butir Sikap

NO
Nama Berdoa dengan Mengucapkan salam di
Peserta didik Khusyu’ awal dan diakhir
pertemuan
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Nanak
2. Putri
3. Lisya

4. Aja
5. Rina

Pedoman Penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
 Sangat baik apabila bila mendapatkan angka 4
 Baik apabila mendapatkan angka 3
 Cukup apabila mendapatkan angka 2
 Kurang apabila mendapatkan angka 1
b. Sikap Sosial
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Skala Sikap

Sikap Peduli
Butir Sikap

Nama Peduli dalam Peduli terhadap Peduli dalam


N O.
Peserta didik memperhatikan lingkungan sekitar menjawab pertanyaan
pelajaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Nanak
2. Putri
3. Lisya

4. Aja

5. Rina

Pedoman Penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
 Sangat baik apabila bila mendapatkan angka 4
 Baik apabila mendapatkan angka 3
 Cukup apabila mendapatkan angka 2
 Kurang apabila mendapatkan angka 1
c. Pengetahuan
 Teknik : Tes
 Bentuk Instrumen : Multiple-choice

Instrumen Penilaian Sikap Pengetahuan

1. Salah satu tugas Mahkamah Konstitusi adalah ....


a. menangani sengketa kewenangan lembaga negara
b. menangani sengketa tanah
c. mengawasi hakim pengadilan
d. menangani laporan tindak pidana dan perdata
2. Lembaga negara yang tugas pokoknya mengawasi jalannya pemerintahan adalah....
a. DPD
b. DP
c. Presiden
d. MPR
3. Mengawasi jalannya pemerintahan disebut fungsi ....
a. legislasi
b. anggaran
c. pengawasan
d. mengeluarkan pendapat
4. Lembaga kehakiman yang bertugas mengawasi perilaku hakim disebut ....
a. Mahkamah Agung (MA)
b. Komisi Yudisial (KY)
c. Mahkamah Konstitusi (MK)
d. Kejaksaan Agung (Kejagung)
5. Berikut merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, kecuali ....
a. Peradilan Terbuka
b. Peradilan Agama
c. Peradilan Militer
d. Peradilan Tata Usaha Negara

Pedoman Penilaian:
Masing-masing nomor memiliki skor 25 untuk jawaban benar, dan 0 untuk jawaban salah.
Jadi:
Skor maksimal = jumlah skor perolehan x 100
Skor maksimal
= nilai
d. Keterampilan
 Teknik : Observasi Langsung
 Bentuk Instrumen : Rubrik

Sikap Menyusun Laporan


Butir Sikap

Nama Kemampuan Kemampuan


NO
Peserta didik Menyusun Laporan Menjawab
Pertanyaan
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Nanak
2. Putri
3. Lisya
4. Aja

5. Rina

Pedoman Penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
 Sangat baik apabila bila mendapatkan angka 4
 Baik apabila mendapatkan angka 3
 Cukup apabila mendapatkan angka 2
 Kurang apabila mendapatkan angka 1

Anda mungkin juga menyukai