Tampilan
buku, daya
tarik
sampul,
kesesuaian
judul
dengan
materi/isi
2. ETHNOSCIEN 3 Pengembangan Meng- Dilakukan Berda- Berdasarka sebagai tema
CE STUDY RPP ini dapat gunakan dengan sarkan n analisis pembelajaran
OF CORN dikembangkan pende- menjelajah hasil yang dan sumber
FIELD AS A dengan model katan i lahan wawan- dilakukan belajar langsung
THEMATIC pengembangan kualitatif jagung di cara peneliti akan
SCIENCE 4D yang Pamekasan diperoleh dengan meningkat-kan
LEARNING dimodifikasi , mewa- data memetakan kebermak-naan
RESOURCE (tanpa wancarai original fenomena pembelajaran
diseminasi). petani knowled potensial yang
Salah satu jagung di ge dari sebagai sedang
langkah awal Pamekasan petani dasar tema berlangsung.
adalah analisis , analisis jagung dalam
kebutuhan. kurikulum, lokal pembelajara
Penelitian ini analisis tentang n berbasis
bertujuan untuk karakteristi teknologi etnologi
menganalisis k siswa, dan hal- dapat
kebutuhan untuk dan kajian hal lain mening-
memenuhi tahap pustaka yang katkan
definisi. berkaitan kemampuan
dengan siswa
budidaya dalam
jagung. mengkonstr
Data ini uksi
dapat pengetahua
dikaitkan n penerapan
dengan pengetahua
kurikulu n yang
m nyata dalam
sekolah kehidupan.
dasar Pertanyaan
sehingga siswa yang
dapat telah
dipetaka muncul
n materi seperti ini
potensial untuk apa
yang saya
dapat mempelajar
dimanfaa i
tkan mata
sebagai pelajaran
sumber ini? Apakah
belajar. ada
Siswa di implikasi
daerah untuk
Palengaa kehidupan
n dan nyata saya
Batumar- nanti? “Hal
mar itu akan
Pame- diatasi,
kasan sehingga
Madura siswa akan
tinggal di termotivasi
ling- dan merasa
kungan penting
untuk
mempelajar
i ilmu
tersebut.
Selain itu,
pembelajara
n dengan
tema yang
dipilih
memiliki
kedekatan
dengan
kehidupan
siswa,
sehingga
ada ilmu
awal yang
dapat
dijadikan
pengait
yang kuat
untuk hal
baru. Ilmu
yang akan
diperoleh
Hal ini
sesuai
dengan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Zayyadi
bahwa
belajar
harus
selaras
dengan
kekhasan
konsep dan
perkemban
gan berpikir
siswa serta
hal-hal
penting
dalam
materi dan
kegunaanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari.
Pemanfaata
n lahan
jagung ini
akan sangat
efektif
digunakan
sebagai
sumber
belajar,
karena
siswa
diajak
untuk
berpartisipa
si aktif dan
langsung
bersentuhan
dengan
alam dalam
pembelajara
n inovatif.
Pembelajar
an
semacam
ini
tidak hanya
mementing
kan ranah
kognitif
saja. Siswa
akan
melakukan
pengamatan
dengan
meng-
gunakan
seluruh
panca
inderanya
yang
memungkin
kan,
sehingga
perkem-
bangan
psikomotori
k siswa
lebih
dimuliakan
dari pada
hanya
belajar di
kelas.
Setelah
melakukan
observasi,
siswa
diminta
untuk
mempresent
asikan hasil
temuannya.
Dalam
kegiatan
pembelajara
n ini siswa
dapat
mengasah
keterampila
n
3. Deve-loping 3 Menghasilkan Penelitian Modul Hasil Keefektifan Berdasarkan
Scientific modul ini meru- pembe- penelitia modul hasil penelitian
Approach pembelajaran pakan lajaran n disimpulka dapat
Based Learning berbasis penelitian berbasis menunju n dari hasil disimpulkan
Module in pendekatan dan pendekata kkan observasi bahwa:
Plantae saintifik pengemb n saintifik bahwa pengelolaan 1) modul
Concept berkonsep angan berkonsep modul proses pembelajaran
Plantae (R&D) Plantae pembelaj pembelajara ini mencapai
yang valid, yang aran n,analisis invaliditas skor
praktis, dan mengacu berbasis respon tinggi
efektif pada pende- siswa
model katan terhadap
pengemb saintifik penerapan
angan dinyatak modul, dan
4-D. an valid. hasil belajar
Tingkat siswa.
keprak- Kemampua
tisan n guru
yang dalam
dinilai mengorgani
dari sasikan
pelaksa- pembelajara
naan n
pembelaj merupakan
aran salah satu
yang faktor yang
menggun berpengaru
akan h terhadap
modul keberhasila
pembelaj n
aran pembelajara
berbasis n.Kegiatan
pende- pembelajara
katan n meliputi
saintifik kegiatan
berada pra
pada mengajar,
kategori saat
tinggi. mengajar,
Keefek- dan pasca
tifan mengajar.
modul Kegiatan
dinilai pra-
dari mengajar
kemam- bertujuan
puan untuk
guru mempersiap
dalam kan
mengelol situasi
a pembe- belajar
lajaran yang efektif
berada yang
pada memungkin
kategori kan siswa
baik, untuk
hasil belajar
respon dengan
siswa baik.
sebesar Tujuan
94,61% utama dari
memiliki kegiatan
respon pramengaja
yang r
baik dan berdasarkan
hasil pendekatan
belajar saintifik
siswa adalah
meningk menghubun
at dari gkan latar
35,65 belakang
menjadi pengetahua
84,35 n siswa
dengan dengan
persentas informasi
e baru yang
ketuntasa akan
n sebesar mereka
94,11%. peroleh.
4. The Diversity 3 Identifikasi dan Meng- Plot Hasilnya, Analisis Penelitian ini
of Pterido- pemanfaatan gunakan pengamata terdapat kelayakan menunjukkan
phyta at keanekaragaman metode n 13 sumber bahwa di
Mountain pteridophyta di deskriptif ditentukan spesies belajar Gunung
Telomoyo kawasan eksplo- selebar 2 pterido- diawali Telomoyo
as Biology pegunungan ratif meter phyta dengan terdapat 13
Learning Telomoyo dalam dari sisi yang menentukan jenis tumbuhan
Resources kegiatan kanan dan dapat Kompetensi pteridophyta.
pembelajaran kiri diklasifik Dasar Semua spesies
belum sepanjang asikan ke Kurikulum tersebut dapat
dilaksanakan. Di jalur dalam 12 2013 yang dikelompokkan
sisi lain, Biologi pendakian, genera, cocok menjadi 12
sebagai dengan 10 untuk genera, 10
mata pelajaran mengguna- famili, 4 penerapan famili, 4 ordo,
IPA perlu kan teknik ordo, dan proses dan dan 2 kelas.
dihadirkan purposive 2 divisi. hasil Cara hidup
melalui sampling. Materi identifikasi tumbuhan
pembelajaran Analisis Biologi keanekarag pterdiophyta di
saintifik untuk sumber yang aman Gunung
mendorong belajar sesuai pteridophyt Telomoyo dapat
pengembangan mengguna- untuk a. Dalam dibedakan
keterampilan kan tolok penerapa analisis ini menjadi 2 yaitu
proses sains ukur n sumber tidak semua terestrial dan
siswa. Jenis menurut belajar Kompetensi epifit.
sumber belajar Djohar adalah Dasar Sedangkan
yang menurut (1974) Lingkup dianalisis, spesies
pemanfaatan-nya Biologi hanya 4 pteridophyta
merupakan jenis dengan Kompetensi yang dominan
yang tepat untuk tingkat Dasar di kawasan
digunakan dalam kesesuaia terpilih tersebut
pembelajaran n 75%. yang adalah
saintifik. memiliki Gleichenia
Sumber belajar ruang linearis.
ini banyak lingkup
ditemukan di pembahasa
alam. n yang
relevan.
Berdasarka
n hasil
analisis
tersebut
(Tabel 3),
diketahui
bahwa
proses dan
hasil
identifikasi
Keanekarag
aman
populasi,
komunitas,
dan
ekosistem.
Keterbatasa
n kajian
dalam hal
ini adalah
proses
identifikasi
keaneka-
ragaman
pteridophyt
a
mengguna-
kan
proses
ilmiah dan
hasil
identifikasi-
nya yang
mengungka
p
profil
keaneka-
ragaman
pteridophyt
a di
Gunung
Telomoyo.
Aspek ini
mendapatka
n
persentase
sebesar
86%
dengan
kategori
sangat jelas.
Hal ini
menunjukk
an bahwa
permasalah
an yang
diteliti tidak
tumpang
tindih
dengan
permasalah
an
lainnya.Pad
a tingkat
pembelajara
n,jika
pembelajara
n
mengguna-
kan sumber
belajar
tersebut
siswa akan
memiliki
kesempatan
untuk
memahami
masalah
yang
dihadapi
secara jelas.
d)
Kejelasan
informasi
yang
diungkapka
n Dalam hal
ini
Informasi
adalah
tentang
aspekaspek
pengetahua
n yang
dapat
diperoleh
melalui
pemanfaata
n sumber
belajar
tersebut.
Aspek
pengetahua
n dapat
dibagi
menjadi 3
kategori,
yaitu
pengetahua
n faktual,
konseptual,
dan
prosedural
(Karthwohl,
2002).
Pengetahua
n faktual
yang
terungkap
adalah
keberadaan
tumbuhan
pteridophyt
a
dengan ciri
khasnya.
Pengetahua
n
konseptual
yang
diungkapka
n meliputi
individu,
populasi,
komunitas,
terestrial,
epifit,
tingkat
keanekarag
aman
hayati, dan
klasifikasi.
Pengetahua
n
prosedural
yang dapat
diperoleh
berdasarkan
identifikasi
keanekarag
aman
pteridophyt
a di
Gunung
Telomoyo
adalah
prosedur
ilmiah.
Beberapa
hal
tersebut
menjadikan
aspek
kelayakan
dengan
tujuan
pembelajara
n mencapai
persentase
84%
dengan
kategori
sangat jelas.
e)
Kejelasan
pedoman
eksplorasi
Kejelasan
pedoman
eksplorasi
mengacu
pada daya
dukung
yang
tersedia di
lokasi
(Gunung
Telomoyo)
untuk
melakukan
kegiatan
eksplorasi,
dalam hal
ini untuk
mengidentif
ikasi
keanekarag
aman
pteridophyt
a.