BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kerupuk basah merupakan makanan khas Kalimantan Barat yang berada
disalah satu kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas Hulu. Kerupuk Basah ini
berbahan dasar ikan khas kota Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat. Meskipun namanya kerupuk, menurut informasi sekilas
penganan ini terlihat seperti pempek khas Palembang. Yang membedakannya
adalah kerupuk basah atau dalam bahasa setempat disebut 'temet' dibentuk lonjong
memanjang dengan panjang berkisar 15 hingga 25 sentimeter dengan diameter
sekitar 2-3 sentimeter. Ada dua varian rasa unggulan dari kerupuk basah ini, yaitu
ikan toman dan ikan belidak.
Pada mulanya Kerupuk Basah ini berbahankan ikan Belidak namun akibat
permintaan ekonomis dalam bahan makanan yanng cukup tinggi ikan ini
berangsur punah dan termaksuk hewan yang dilindungai. Tetapi seperti yang
sudah dipaparkan kerupuk basah memiliki beberapa varian seperti toman yang
tidak kalah dari ikan belidak meskipun kandungannya lebih baik dari ikan toman.
Kapuas Hulu yang memiliki kekayaan ikan air tawar yang melimpah. pada
mulanya masyarakat belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan ikan
tersebut, sebagian besar masyarakat mengawetkan ikan dengan cara disalai yaitu
diasap dan dengan cara diasinkan dengan tambahan garam pada ikan segar
kemudian didiamkan selama satu malam. Lalu ikan tersebut dijemur di bawah
terik matahari langsung hanya saja lambat laun mereka mulai bosan mengonsumsi
ikan asin dan ikan salai. Kemudian warga pun mulai mengolah ikan menjadi jenis
makanan yang enak. Daging ikan yang dicampurkan dengan bumbu-bumbu
kemudian diolah lalu di masak dengan cara dikukus. Maka diberilah nama
Kerupuk Basah. Konon Kerupuk Basah itu muncul seiring berjalannya waktu
serta mulai datang pedagang-pedagang Cina yang masuk ke daerah Kapuas Hulu.
Untuk menikmatinya, biasanya warung yang menyediakan kerupuk basah
ini akan menyuguhkan dua jenis sambal cabe sesuai dengan selera masing-
masing. Kerupuk Basah yang diolah dengan campuran sedikit tepung ini dikukus
terlebih dahulu dan paling enak dinikmati selagi masih panas. Rasa kenyal, pedas
manis dan aroma ikan berpadu ketika mulut mulai mengunyah.
Total Rp 268.000,00
- Penghitungan omset
Kerupuk Basah (temet)
= harga per biji x jumlah jual x 24 bulan (2 tahun)
= Rp 15.000,00 x 15 x 24 bulan
= Rp 5.400.000.00
- Penghasilan kotor dan penghasilan bersih
a. Penghasilan kotor
= total omset – biaya tetap
= Rp 7.900.000,00 – Rp 2.500.000,00
= Rp 5. 400.000,00
b. Pengahasilan bersih
= total omset – ( biaya tetap + biaya variabel)
= Rp 7.900.000,00 – (Rp 2.500.000.00,00 + Rp 268.000,00)
= Rp 7.900.000,00 – Rp 2.232.000,00
= Rp 5.668.000
BAB III
METODE PELAKSANAAN
b. Bahan
Ikan
Tepung Sagu
Telur
Bawang Putih
Merica Bubuk
Minyak Sayur
Air
Garam
Penyedap Rasa
c.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Belmawa Rp.
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah Rp.
4.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
Jenis Bulan Ke-
Kegiatan 1 2 3 4 5
1. Tahap Pertama
a. Penyusunan agenda kerja.
b. Koordinasi waktu kegiatan dengan
kelompok
2. Tahap Kedua
a. Tahap Pelatihan
b. Evaluasi Hasil Pelatihan
3. Tahap Ketiga
a. Tahap pendampingan
b. Pengumpulan data hasil pelaksanaan
c. Penyusunan laporan kemajuan
4. Tahap Keempat
a. Monitoring dan Evaluasi Internal
b. Monitoring dan Evaluasi External
5. Tahap Kelima
a. Penyusunan dan pengumpulan laporan
akhir
b. Pembuatan luaran (artikel ilmiah dan
video kegiatan)
6. Tahap Perencanaan Skema Keberlanjutan
Lampiran 2. Justifikasi Biaya Kegiatan
Volum Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Total (Rp)
e (Rp)
1 Belanja Bahan
Ikan
Tepung Sagu Bks
Telur Btr 2.500
Bawang Putih Kg 50.000
Merica Bubuk Bks 1.500
Minyak Sayur Kg 22.000
Garam Bks 5.000
Penyedap Rasa Bks 10.000
Timbangan 1
Talenan 5 15.000 75.000
Panci 2 230.000 460.000
Mangkok 10 10.000 100.000
Baskom 5 25.000 125.000
Sendok 2 Lusin 25.000 50.000
Pisau Besar 2 45.000 90.000
Pisau Kecil 4 22.000 88.000
Kompor 1 365.000 365.000
Gas 1 210.000 210.000
Galon 2 23.000 46.000
Mika Kemasan 10 Pack 26.000 260.000
SUB TOTAL
2 Belanja Sewa
Mesinn Giling 3 100.000 300.000
SUB TOTAL 300.000
3 Perjalanan Lokal
Transport Observasi 2 120.000 240.000
Transport Pendamping PkM 1 150.000 150.000
Konsumsi Tim PkM (Snack +
Makan Minum) 3 50.000 150.000
Konsumsi Peserta PkM (Snack +
Makan + Minum) 35 25.000 875.000
SUB TOTAL 1.415.000
4 Keperluan Lainnya
Lain-lainnya 1 750.000 750.000
SUB TOTAL 750.000
GRAND TOTAL
GRAND TOTAL: