Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN USAHA PRAKARYA DAN

KEWIRAUSAHAAN
PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH
“BUBUR SUMSUM”

DISUSUN OLEH:
1. ANISA FITRI
2. FITRI HANDAYANI
3. MALKAN HARDIANSYAH
4. MIRANTI SOFI
5. MUHAMMAD BAGOES PATRIAWAN
6. REVA YUNITA

MAN 2 KETAPANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
PROPOSAL USAHA MAKANAN KHAS DAERAH
“BUBUR SUMSUM”

ANGGOTA :
1. ANISA FITRI
2. FITRI HANDAYANI
3. MALKAN HARDIANSYAH
4. MIRANTI SOFI
5. MUHAMMAD BAGOES PATRIAWAN
6. REVA YUNITA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal sumsum?. Bubur sumsum merupakan makanan khas jawa,khususnya jawa
Tengah dan jawa timur. Kami memilih usaha ini karena kami ingin menyebar luaskan makanan-makanan
daerah indonesia ini. Harganya pun sangat murah meriah. Namun, disini kami menyediakan bubur sum-
sum dengan kualitas tinggi dengan harga yang relative murah. Kami tentunya tidak menggunakan bahan
pengawet jadi makanan ini tentu saja tidak bertahan lama, jadi makanan ini aman untuk dikonsumsi baik
untuk orang dewasa, maupun anak-anak. Usaha ini merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak
untuk mengembangkan bisnis makanan daerah dengan tujuan melestarikan dan mengenal luaskan
makanan khas daerah Indonesia.

B. PROFIL USAHA
Nama usaha : Bubur Sumsum “Wes Enak”.
Jenis Usaha : Kuliner.
Alamat Usaha : Jl.Rahadi Usman Desa Sungai Besar, Kabupaten Ketapang Kec.Matan Hilir Selatan.

Pemilik :
1. Anisa Fitri
2. Fitri Handayani
3. Malkan Hardiansyah
4. Miranti Sofi
5. Muhammad Bagoes Patriawan
6. Reva Yunita

Pembagian Tugas :
1. Anisa Fitri dan Fitri Handayani : Mengatur bagian pemasaran.
2. Malkan dan Miranti : Mengatur proses produksi.
3. Bagoes dan Reva : Mempromosikan dan memperkenalkan makanan ke Masyarakat.

C. Visi dan Misi Perusahaan

-VISI

Memproduksi dan menjual makanan lezat yang Berkualitas, Halal, Bermutu, dan berbeda serta memiliki
ciri khas dari yang lain.
-MISI

1. Makanan unik yang membedakan dari yang lain


2. Bahan berkualitas, segar, dan halal
3. Membangun hubungan baik antara Produsen dan Konsumen
4. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun
5. Mengembangkan pelayanan
6. Mengembangkan usaha di tempat-tempat yang strategis

D. Jenis Usaha yang Dikelola


Usaha ini bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan Bubur Sumsum. Kami memilih usaha ini
disesuaikan dalam skill kami dan beberapa factor yang mendukung kami menjalankan bisnis ini.

E. Tujuan
1. Untuk memperkenalkan ke semua orang cita rasa makanan khas daerah yaitu jawa.
2. Mencari peluang bisnis melalui kegiatan berwirausaha
3. Ingin bersaing dan mengembangkan diri di bidang kewirausahaan.

BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN
A. Lingkungan Usaha
Hal-hal yang mendukung kegiatan pemasaran kami adalah dari sergi harga, lokasi, dan kualitas. Karena
makanan adalah kebutuhan pokok manusia, ditambah lagi dengan penduduk di daerah Ketapang yang
terbilang lumayan padat, makanan ini memiliki peluang yang tinggi untuk dikonsumsi. Apalagi dengan
harganya yang murah dan kualitasnya yang menjanjikan. Oleh karna itu, kami ingin terus
mengembangkan usaha ini karna ditunjang dari banyaknya peluang dalam mengembangkan jenis usaha
dibidang kuliner.

B. Kondisi Pasar
Jika kami melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang tidak
sebanyak dibidang makanan yang lain. Ini adalah peluang yang besar bagi kami untuk dikunjungi oleh
konsumen. Harga ekonomis, bergizi, dan juga higienis. Dengan ini kami mampu bersaing dengan
restoran-restoran lain.
C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha Bubur Sum-sum ini, kami memiliki pelanggan tetap salah satunya orang asli dari jawa yang
pindah ke Ketapang. Tidak hanya itu, banyak juga orang dari daerah-daerah lain yang menyukai makanan
kami. Mereka seringkali mengunjungi kami karena rasa autentik yang kami berikan. Kami memiliki akun
sosial media seperti instagram, twitter, dan e-commerce. Kami pun melayani pesanan untuk Ketapang.
Pesanan akan dikemas secara aman oleh pihak kami dan pengantarannya pun dihari yang sama.
Membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam hingga konsumen dapat menikmati makanan milik kami. Namun
juga ini adalah hal yang bagus karena ternyata banyak orang yang menyukai makanan kami dan
melakukan pemesanan ulang.

D. Manfaat

Menghangatkan perut Karena disajikan hangat, bubur sumsum akan memberikan kehangatan
pada dinding lambung sehingga tidak menimbulkan iritasi dan membuatnya siap mencerna
makanan berikutnya yang masuk ke lambung. Kehangatan dan lembutnya tekstur bubur di mulut
juga tanpa disadari mampu memberikan efek relaksasi, bengurangi asam lambung karena Perut
perlu makanan atau minuman yang tidak membuat dinding lambung kaget, terutama makanan
yang cocok menetralkan asam lambung. Dan bubur sumsum atau bubur nasi dengan kandungan
pati dan air di dalamnya akan sangat tepat menetralkan asam lambung yang tinggi karena tidak
makan dan minum seharian. Tubuh mudah menyerap sari makanan karena terdiri dari tepung
beras, gula, air dan santan yang dominan merupakan karbohidrat sederhana, usus akan lebih
mudah menyerap sari makanan dan mengubahnya menjadi energi sehingga tubuh kembali segar
dan tidak lesu.

E. Faktor Penghambat dan Pendukung Usaha

Setiap usaha yang dijalankan pasti ada yang sukses maupun yang belum. Ada beberapa hal menurut
kami yang bisa menghambat dan juga ada hal yang mendukung usaha dibidang ini.

a.) Faktor Penghambat


1. Banyak usaha makanan budaya luar yang sedang trend sekarang
2. Harga baku yang tidak stabil
Namun kami sudah mempersiapkan rencana untuk segala hal yang akan datang. Kami akan mengelola
setiap dana yang akan dikeluarkan. Kami juga membeli bahan-bahan di tempat langganan kami
berbelanja.

b.) Faktor Pendukung


1. Kondisi tempat serta peralatan yang memadai
2. Higienis, segar, dan berkualitas
3. Merupakan makanan favorit khas Jawa.
F. Analisis SWOT

- Strenght (kekuatan)
1. Menjual produk untuk semua kalangan, mulai dari yang muda hingga lansia
2. Memiliki rasa yang khas dan cita rasa unik
- Weakness (kelemahan)
1. Karena tidak menggunakan pengawet, makanan cepat kadaluwarsa.
2. Karena baru membuka usaha di satu tempat, konsumen dari luar kota yang bukan di
Ketapang tidak dapat mencoba serta membeli makanan kami.
- Opportunity (peluang / kesempatan)
1. Dalam segi tempat kami sangat strategis dan berpusat di tengah kota, sehingga banyak
konsumen mengungjungi kami
2. Alat dan bahan tersedia banyak di pasar dan mudah di dapat
3. Harga bahan stabil sehingga modal yang dibutuhkan tidak besar, sehingga kami dapat
memproduksinya secara terus menerus.
- Threat (hambatan)
1. Banyak restoran yang menjual makanan negara dan budaya luar yang sedang trend
akhir-akhir ini.
2. Beberapa orang tidak menyukai restoran yang bernuansa tradisional.

BAB III
ASPEK PRODUKSI

A. Bahan, Alat dan Cara Pembuatan

 Bahan Utama
Tepung Beras, Garam, Daun Pandan dan Santan Kelapa
 Cara Pembuatan Bubur
1. Larutkan tepung beras bersama air, santan, dan garam. Masak di atas api sedang sambil terus
diaduk.
2. Tambahkan daun pandan, masak terus sambil diaduk hingga halus dan mengental. Angkat dan
sisihkan.
 Bahan Kuah
 Daun Pandan 3 Lembar
 Air Bersih 100 ml
 Gula Merah 200 gram, Sisir Halus
 Cara Pembuatan Kuah
1. Campur Air, Gula dan Daun Panndan, lalu rebus dengan api sedang hingga kental.
 Penyajian
Cara penyajian yaitu masukkan bubur sumsum kedalam sebuah mangkok atau wadah lalu siram
dengan kuah Gula Merah dan Bubur Sumsum siap untuk dihidangkan.

B. Fasilitas dan Peralatan Produksi


Dalam kegiatan usaha ini, kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut:
PERALATAN JUMLAH HARGA
CANGKIR PLATIK 1 RENTENG RP 15.000,00
SENDOK PLASTIK 2 LUSIN RP20 .000,00
Lain-lain - RP 20.000,00
TOTAL HARGA RP 55.000,00

C. Bahan Baku
TEPUNG BERAS 1 bks/ 500g = RP 7.500,00
SANTAN 3 bks= RP 10.000,00
GARAM 1 bks=RP 3.000,00
DAUN PANDAN 3 lembar= RP 1.000,00
GULA MERAH 2 buah= RP 10.000,00
GULA PASIR 500g= RP 8.000,00
TOTAL HARGA RP 39.500,00

D. Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha ini diantaranya:
- Menyiapkan bahan yang akan digunakan
- Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
- Memulai proses pembuatan dan pengerjaan
- Membersihkan hasil pengerjaan (finishing)
BAB IV
BEP

BEP Unit = Total Biaya Tetap .


Harga Jual – Biaya Variabel

= 39.500 .
6.000 – 20.000

= 24 porsi

BEP Rupiah = Total Biaya Tetap .


1 – [Biaya Variabel]
[ Harga Jual ]

= 39.500 .
1 – [20.00]
[6.000]

BAB V
ASPEK PRODUKSI
A. Rencana Produksi
1. Jenis produksi = Bubur Sumsum
2. Jumlah produksi = 25 porsi / hari

B. Biaya tetap
1. Peralatan = Rp.55.000,-
2. Bahan baku = Rp. 39.500,- +
RP. 94.500

Modal = Rp.94.500,-
Keuntungan = 40% x 39.500 = Rp15..800,-
Modal + keuntungan = 94.500 + 15.800
= Rp.110.300,-
Harga jual = Rp.110.300 / 24
= Rp.4.595,-
= Rp.5.000,-

BAB VI
PENUTUP

A. ANTISIPASI MASA DEPAN


Sebagai wirausahawan yang baik, kami akan terus mengembangkan usaha ini. Kami akan terus mencoba
untuk memperbaiki setiap kekurangan pekerjaan kami, agar para konsumen puas atas makanan dan
pelayanan kami. Karena jika tidak ditingkatkan, usaha ini tidak akan berjalan maju melainkan mendatar
dan terancam bangkrut.

B. SIMPULAN
Menurut kami pribadi, usaha ini dapat berkembang dan mencapai kesuksesan. Kami yakin bahwa usaha
ini akan terus maju dan berkembang karena kami sudah melakukan yang terbaik dan memperbaiki setiap
kesalahan yang kami buat. Kami sadar usaha ini akan perlahan-lahan berkembang dan kami akan terus
berjuang dalam menghadapi segala hal yang akan terjadi

Anda mungkin juga menyukai