Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENGENAL PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA WANITA


(KANKER PAYUDARA)

Dosen Pengampun : Ibu Saur Sariaty SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Amalia Husaeni (P17324122038)
Egi Yuan Dian Sagita (P17324122039)
Intan Siti Nurhasanah (P17324122044)
Meiva Alawiyah (P17324122046)
Raihan Intan Fadilah (P17324122053)
Salsabilla Dhiya Yushriyah (P17324122056)

PROGRAM STUDI DIII


JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahhirrahmannirrahim. Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, berupa nikmat iman dan
nikmat ihsan. Tak lupa juga kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah berjuang sehingga kita sebagai umatnya dapat mengikuti jejak langkahnya

Alhamdulillahirabbil’alamin, atas izin dari Allah SWT kami dapat


menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ” MENGENAL PENYAKIT
TIDAK MENULAR PADA WANITA (KANKER PAYUDARA) ”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah etikolegal.


Semoga makalah ini dapat dijadikan sumber ilmu untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan juga kami selaku penulis makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ibu Saur Sariaty


SKM, M.Kes, selaku dosen Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat. tidak
ada kata yang terucap melainkan kata maaf yang sebesar-besarnya
atas segala kekhilafan. Pada akhirnya penulis berserah diri kepada Allah
SWT yang maha kuasa

Robbana laa tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wa habla min


ladunka rahmah innaka antal wahhab. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 19 Januari 2023

Penyusun
Egi Yuan Dian Sagita

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................ii
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................4
3.1 Pengertian Kanker Payudara....................................................................................4
3.2 Tahapan Pada Kanker Payudara...............................................................................4
3.2.1 Tahapan Inkubasi…………………………………………………………………………………… ..4

3.2.2 Tahapan Dini……………………………………………………………………………………………. 5

3.3.3 Tahapan Lanjut……………………………………………………………………………………….…6

3.3.4 Tahapan Akhir…………………………………………………………………………………………. 8

3.3 Penyebab Timbulnya Kanker Payudara..................................................................10


3.4 Pencegahan dan Penanganan................................................................................10
3.4.1 Strategi Penanganan Kanker Payudara……………………………………………….…. 10

3.4.2 Strategi Pencegahan Kanker Payudara…………………………………………..………. 12


BAB IV PENUTUP..........................................................................................................13
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................4
4.2 Saran........................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Definisi sakit ialah kondisi dimana terdapat ketidak
kesempurnaan fisik, mental dan sosial yang bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelainan/cacat. Sehat juga dapat diartikan sebagai
keadaan tubuh yang normal baik jasmani, rohani dan sosial. Sedangkan
sakit ialah dimana terjadi penyimpangan dari keadaan yang optimal.
Saat ini di Indonesia kanker masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000
penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia
urutan ke 23. Pada laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per
100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000
penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka kejadian pada perempuan yang tertinggi adalah
kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-
rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim
sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per
100.000 penduduk.
Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan
pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang
dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang
jauh dari asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas
dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia
(Depkes RI, 2009).
WHO menyatakan 8-9 persen wanita mengalami kanker
payudara. Hal itu membuat kanker payudara sebagai jenis kanker yang
paling banyak ditemui pada wanita setelah kanker leher rahim. Kanker
payudara merupakan masalah besar di Indonesia maupun di negara
lain. Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan, setelah kanker
mulut rahim. Faktor risiko kanker payudara adalah jenis kelamin, dengan
perbandingan laki- laki perempuan kira-kira 1:100. Berdasarkan data

1
penelitian Harrianto dkk di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo tahun
2005, faktor risiko kanker payudara di antaranya adalah riwayat
keluarga dengan penderita kanker payudara (15,79%), menarche dini
(8,77%), nullipara (7,02%) dan pemakaian pil yang mengandung
estrogen jangka panjang (42,11%). Selain itu, juga terdapat faktor risiko
lain yang diduga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu
menopause terlambat, riwayat pemberian ASI, dan obesitas (Harianto,
2005).
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses
penyakit dapat menyerang tubuh seseorang salah satunya seperti pada
judul makalah ini yaitu penyakit tidak menular pada wanita seperti
kanker payudara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Kanker Payudara ?
2. Bagaimana tahapan inkubasi, tahapan dini, tahapan lanjut, dan
tahapan akhir pada kanker payudara ?
3. Bagaimana penyakit ini dapat timbul ?
4. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan pada penyakit
kanker payudara ?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kanker payudara.
2. Untuk mengetahui apa saja tahapannya dan apa yang terjadi pada
setiap tahapan.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penyakit kanker.
4. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya..

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker Payudara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan
perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada
jaringan tubuh yang normal, tumor ganas. Kanker payudara disebut juga
Carcinoma Mammae adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat
tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
Menurut peraturan mentri kesehatan Indonesia nomor 34 tahun
2015 pasal 11 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim. Yaitu Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim dalam bentuk pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan perorangan harus memperhatikan persyaratan
kenyamanan dan privasi pasien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dari pengertian diatas maka peran bidan dalam memberi edukasi
akan bahaya kanker, terutama pada wanita yaitu kanker payudara agar
dapat menurunkan angka kematian akibat kanker

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara (carcinoma mammae) merupakan suatu
keganasan yang berasal dari jaringan payudara baik dari epitel duktus
maupun lobulusnya. CaMammae terjadi karena kondisi sel yang telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara adalah kanker yang paling umum didiagnosis pada
wanita, terhitung lebih dari 1 dari 10 diagnosis kanker baru setiap tahun.

3.2 Tahapan Pada Kanker Payudara


Pada masa Prepatogenesa ditandai adanya interaksi awal antara
faktor-faktor host, agent, dan environment. Pada tahapan ini kondisi host
masih sehat. Dan pada tahap ini melalui tahapan inkubasi, tahapan dini,
tahapan lanjutan, dan tahapan akhir.

3.2.1 Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah masa sejak terjadinya paparan pada tubuh


manusia akan agen menular seperti kuman, sampai timbulnya gejala di
dalam tubuh. Maka seharusnya tidak ada masa inkubasi untuk kanker
payudara, karena kanker payudara bukan merupakan suatu penyakit
menular atau penyakit yang disebabkan kuman, melainkan disebabkan
oleh berbagai hal, multifaktor, seperti: genetika, pola hidup, paparan
radiasi, paparan estrogen, obesitas, minuman keras, dll. Begitupun, ada
beberapa catatan tentang masa laten, yaitu masa dimana penderita
kanker mulai terkena dengan faktor resiko sampai kemudian munculnya
penyakit kanker. Umumnya diatas 20 tahun atau lebih. Akan semakin
singkat jika disertai dengan paparan intensif terhadap, misal: zat
radioaktif, sinar ultraviolet, memiliki riwayat keturunan atau faktor
genetika, dll. Lamanya masa inkubasi kanker payudara yaitu sekitar 10-
15 tahun atau lebih.

4
3.2.2 Tahapan Dini

Munculnya gejala-gejala klinis kanker payudara. Terkadang


meskipun wanita di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan
gejala apapun. Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari
atau dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita
yang berobat dalam keadaan lanjut. Berikut beberapa gejala atau pun
tanda-tanda kanker payudara, antara lain:

1) Ada bejolan yang keras di payudara.

Bentuk umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada


payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin
besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit
payudara atau pada puting susu. Lalu puting berubah (bisa masuk
kedalam, atau terasa sakit terus-menerus), mengeluarkan cairan atau
darah . Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam (retraksi),
bewarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema
hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok
pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin membesar dan
mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering
berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain
pendarahan pada puting susu, rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru
timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah
muncul metastase ke tulang-tulang, kemudian timbul pembesaran
kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

2) Ada perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi.

3) Adanya benjolan-benjolan kecil .

4) Ada luka di payudara yang sulit sembuh.

5) Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak .

5
6) Terasa sakit atau nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena
kanker, tetapi tetap harus diwaspadai). Terasa sangat gatal di
daerah sekitar puting .

7) Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi) dan


biasanya pada awal tidak terasa sakit. Apabila benjolan itu kanker,
awalnya biasanya hanya pada satu payudara.

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali degan mengetahui


kriteria operabilitas Heagensen sebagai berikut , Terdapat edema luas
pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara), adanya nodul satelit
pada kulit payudara, Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa,
Terdapat model parasternal dan nodel supraklavikula, adanya edema
lengan dan metastase jauh, serta terdapat dua dari tanda-tanda locally
advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding
toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm dan
kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

3.2.3 Tahapan Lanjutan

Pada tahap ini dikenal stadium-stadium kanker payudara. Stadium


penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah
sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau
jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain.Penentuan stadium
kanker berdasarkan empat karakteristik yaitu ukuran kanker, apakah
kanker tersebut invasif atau non infasif, apakah kanker tersebut berada
di kelenjar getah bening dan apakah kanker tersebut sudah menyebar
ke organ atau bagian tubuh yang lain. Selain itu ada tiga istilah lain yang
menggambarkan stadium kanker payudara, yaitu lokal yang berarti
kanker tersebut terbatas berada di payudara, lalu regional yang berarti
kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, terutama di daerah
ketiak dan yang terakhir adalah distant yang berarti kanker sudah
ditemukan di bagian tubuh yang lain.

6
Stadium 0: Pada stadium ini kanker digambarkan pada kondisi
non infasif. Tidak ada bukti sel-sel kanker atau sel abnormal non-kanker
keluar dari bagian payudara, dan tidak ada bukti sel kanker atau sel
abnormal non kanker melalui atau menyerang jaringan lain. Stadium ini
sering disebut karsinoma in situ (CIS).

Stadium 1 : Pada stadium ini sudah memasuki kondisi infasif.


Stadium ini dibagi menjadi dua yaitu stadium 1A dan stadium 1B. Pada
stadium 1A, benjolan kanker tidak melebihi dari 2 cm dan tidak
menyebar keluar dari payudara. Perawatan sistematis akan diberikan
pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat
menyebar dan tidak berlanjutan. Sedangkan pada stadium 1B,ada dua
kemungkinan yaitu pertama tidak ada tumor di daerah payudara, namun
terdapat sekelompok kecil sel kanker di kelenjar limpa dengan ukur lebih
besar dari 0,2 milimeter namun tidak melebihi 2 milimeter. Kedua adalah
adanya tumor di daerah payudara namun tidak melebihi 2 cm dan ada
sekelompok sel kanker di kelenjar limpa dengan ukuran lebih besar dari
0,2 milimeter namun tidak melebihi 2 milimeter. Pada stadium I,
kemungkinan sembuh total untuk pasien adalah sebanyak 70%.

Stadium 2: Stadium 2 dibagi menjadi dua yaitu stadium 2A dan


stadium 2B. Pada stadium 2A ada tiga kemungkinan yaitu pertama tidak
adanya tumor di daerah payudara tetapi kanker dengan ukuran lebih
dari 2 milimeter ditemukan di 1 sampai 3 kelenjar getah bening yang
berada di bawah lengan (kelenjar getah bening aksila) atau di kelenjar
getah bening di daerah tulang dada. Kedua, adanya tumor dengan
ukuran 2 sentimeter atau kurang yang telah menyebar ke kelenjar getah
bening aksila. Ketiga ditemukannya tumor dengan ukuran lebih besar
dari 2 sentimeter tetapi tidak lebih dari 5 sentimeter, namun tidak
menyebar ke kelenjar getah bening aksila. Sedangkan pada stadium 2B,
adanya tumor lebih besar dari 2cm namun kurang dari 5cm disertai
adanya sel-sel kanker yang ebrukuran lebih dari 0,2mm namun kurang
dari 2mm di daerah kelenjar getah bening OR. Selain itu bisa juga
ditemukannya tumor lebih besar dari 2cm namun kurang dari 5cm,
kanker yang telah menyebar ke 1 sampai 3 kelenjar getah bening aksila

7
atau kelenjar getah bening di sekitar tulang dada.Yang terakhir yaitu
adanya tumor lebih dari 5cm tetapu tidak menyebar ke kelenjar getah
bening aksila.

Stadium 3: Stadium ini dibagi menjadi tiga yaitu stadium 3A, 3B


dan 3C. Stadium 3A Berdasarkan data dari Depkes, 87% kanker
payudara ditemukan pada stadium ini. Benjolan kanker sudah berukuran
lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar limfa disertai
perlengketan satu sama lain atau perlengketan ke struktur lainya. Pada
stadium 3B, tumor dengan ukuran baik kecil maupun besar
telahmenyebar ke dinding dada dan atau kulit dada yang menyebabkan
pembengkakan atau ulkus, tumor juga kemungkinan telah menyebar
sampai ke kelenjar getah bening aksila 9 dan mungkin juga telah
menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar tulang dada. Selain itu
pada stadium 3B terjadi imflamasi kanker payudara.Sedangkan pada
stadium 3C, kemungkinan tidak adanya tanda kanker payudara atau
bila ada tumor bisa dalam ukuran berapapun dan telah menyebar ke
dinding dada atau kulit payudara, dan kanker telah menyebar sampai ke
kelenjar getah bening aksila 10 atau ke kelenjar getah bening di atas
atau di bawah tulang selangka atau telah menyabar ke kelenjar getah
bening aksila atau kelenjar getah bening di sekitar tulang dada.

Stadium 4 : Sel kanker sudah mulai menyerang bagian tubuh


lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang
ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah
pengangkatan payudara.

3.2.4 Tahapan Akhir

Kelangsungan hidup pasien kanker payudara dipengaruhi oleh


banyak hal seperti karakteristik tumor, status kesehatan, factor genetik,
level stress, imunitas, keinganan hidup dan lain lain. Harapan hidup
pasien kanker payudara biasanya ditentukan berdasarkan stadium
(istilah yang digunakan untuk menentukan tingkat keganasan kanker)
penyakit kanker payudaranya. Penderita kanker payudara stadium 0 dan

8
1 dapat hidup lebih dari 5 tahun. Sementara untuk stadium 2, 93 persen
penderita dapat hidup hingga 5 tahun.Lalu pada stadium 3, harapan
hidup penderita sebesar 72 persen. Terakhir, pada stadium 4, hanya 22
persen penderita yang dapat bertahan hidup hingga 5 tahun.

9
3.3 Penyebab Timbulnya Kanker Payudara

Penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi)


pada gen dalam sel. Namun, prosesnya belum tentu selalu sempurna.
Saat pembelahan diri pada sel, terdapat risiko sel baru dari pembelahan
tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu
banyak. 

Hal tersebut disebut sebagai mutasi gen, yang ditandai dengan


perubahan struktur pada gen. Mutasi gen berpotensi menimbulkan
kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda.
Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-tahun sampai membelah
diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar.  Saat itulah gejala-
gejala baru mulai muncul dan sel-sel kanker akan tampak ketika tubuh
diperiksa. Jika kanker dialami oleh anak-anak, kerusakan gen sudah
terjadi sejak dalam kandungan atau saat baru lahir. Kanker bahkan bisa
saja menyerang janin dalam kandungan. 

3.4 Penanganan dan Pencegahan Pada Penderita Kanker Payudara


3.4.1 Strategi Penanganan Kanker Payudara

Terapi sistemik harus segera dimulai sebagai pendekatan


pertama dan sangat bergantung pada karekteristik pasien serta
tumornya. Motode yang paling umum dilakukan bisa dengan prosedur
bedah, kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, atau kombinasi dari
metode-metode tersebut.

1) Bedah Lumpektomi

Bedah lumpektomi adalah prosedur untuk mengangkat tumor


dan sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Lumpektomi biasanya
disarankan kepada pasien yang tumornya berukuran kecil. Lumpektomi
juga dapat dilakukan pada pasien yang ukuran tumornya lebih besar,
tetapi didahului dengan kemoterapi untuk menyusutkan tumor.

2) Bedah Mastektomi

10
Bedah mastektomi adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter bedah
onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara. Umumnya,
mastektomi dilakukan ketika kondisi pasien tidak bisa ditangani dengan
lumpektomi.

3) Radioterapi

Radioterapi adalah prosedur untuk menghancurkan sel kanker


dengan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan
proton. Radioterapi bisa dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh
pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan
menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien
(brachytherapy). Radioterapi eksternal biasanya dilakukan setelah
pasien selesai menjalani lumpektomi, sedangkan brachytherapy
dilakukan jika risiko munculnya kembali kanker payudara rendah.

4) Terapi Hormon

Terapi ini digunakan untuk mengatasi kanker payudara yang


dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Terapi hormon bisa
dilakukan sebelum atau setelah prosedur bedah, untuk mencegah sel
kanker kembali muncul. Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan untuk
mengatasi kanker yang kambuh setelah pengobatan atau kanker yang
telah menyebar ke bagian tubuh lain.

5) Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat khusus melalui infus atau


suntik, untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dengan cepat.
Kemoterapi bisa dilakukan sebelum bedah untuk menyusutkan ukuran
kanker agar lebih mudah diangkat. Kemoterapi juga dapat dilakukan
setelah bedah untuk menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin

11
tertinggal setelah prosedur bedah. Kemoterapi setelah bedah juga
dilakukan bila sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau bila
kanker berisiko kambuh kembali. Selain itu, kemoterapi juga dapat
dilakukan untuk mengatasi kanker stadium lanjut, terutama bila kanker
sudah menyebar sampai ke area ketiak atau area tubuh lain.

6) Terapi Target

Terapi target adalah pemberian obat untuk menghambat


pertumbuhan sel kanker secara spesifik. Berbeda dengan kemoterapi
yang dapat merusak sel-sel sehat, obat yang digunakan pada terapi
target tidak merusak sel-sel yang sehat. Sebagai contoh, salah satu
obat yang digunakan pada terapi target bertujuan untuk menghambat
kerja protein HER2, yang membantu sel kanker tumbuh lebih agresif.
Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target adalah trastuzumab,
pertuzumab, dan lapatinib. Obat-obat tersebut bisa diberikan dalam
bentuk minum atau suntik, dan dapat digunakan untuk mengobati
kanker stadium awal atau stadium lanjut.

3.4.2 Strategi Pencegahan Kanker Payudara

1) Memakan makanan sehat.

2) Berolahraga, terutama didaerah payudara dengan cara


memijitnya secara halus.

3) Menjaga berat badan agar tetap ideal.

4) Tidak merokok.

5) Batasi minuman beralkohol.

6) Bila sedang menyusui, maka menyusui secara teratur.

7) Menghindari paparan radiasi.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

https://krakataumedika.com/info-media/artikel/penyakit-tidak-menular-
ptm-penyebab-dan-pencegahannya
https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-payudara
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/kanker-payudara-berapa-
lama-penderita-bisa-bertahan
https://www.kompas.com/parapuan/read/532938609/ketahui-5-tahap-
pertumbuhan-kanker-payudara-mulai-stadium-0-sampai-4
Berapa Angka Harapan Hidup Para Pengidap Kanker Payudara? (detik.com)

https://123dok.com/document/yr0gemvy-riwayat-alamiah-penyakit-
kanker-payudara.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_tidak_menular
https://www.alodokter.com/kanker-payudara/pengobatan
https://www.alodokter.com/cara-mencegah-kanker-payudara-ternyata-
mudah
https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker

14

Anda mungkin juga menyukai