Anda di halaman 1dari 17

1) Rasional

a) Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Keuangan terpadu mengintegrasikan anggaran yang memuat semua kegiatan
yang ada di seluruh unit kerja yang ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe, yang
meliputi anggaran biaya dan pendapatan operasional, maupun biaya dan pendapatan investasi.
Adapun siklus pengelolaan mencakup tahapan berikut perencanaan, pengalokasian,
penerimaan dan pelaporan.
(1) Perencanaan
Program studi Administrasi Rumah Sakit diberikan kewenangan secara otonomi dalam
mengelola dan memanfaatkan dana operasional antara lain adalah biaya pelaksanaan praktik
lapangan, biaya pengadaan peralatan dan pengadaan bahan habis pakai. Program studi
Administrasi Rumah Sakit membuat dan mengusulkan rencana kerja beserta anggaran selama
satu tahun ke depan melalui rapat Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Unit Kerja Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe
(2) Realisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe memberikan dana kepada Prodi S-1
Administrasi Rumah Sakit untuk membiayai kegiatan operasional pembelajaran sesuai dengan
RKAT yang diajukan. Dana kegiatan operasional pembelajaran digunakan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran sehari-hari seperti praktikum, Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
beberapa program kerja tambahan yang diusulkan dari Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit.
(3) Pertanggungjawaban Biaya Operasional dan Biaya Pengembangan UPPS
Seluruh penggunaan dana di program studi akan dilaporkan dalam laporan pelaksanaan
program kerja unit terkait. Laporan ini akan dimonitoring dan dievaluasi sehingga terjaga
akuntabilitasnya.
b) Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sama halnya dengan keuangan, pengelolaan sarana dan prasarana berpusat pada Unit
Pengelola Program Studi yang berada di bawah tanggung jawab Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Arta Kabanjahe. Proses pengelolaan sarana dan prasarana dapat dijelaskan sebagai
berikut

1
(1) Perencanaan
Setiap unit kerja membuat dan mengusulkan dokumen usulan kebutuhan sarana dan
prasarana yang disusun ke dalam RKAT yang diajukan, dengan terlebih dahulu memperhatikan
RENOP dan Renstra Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe.
(2) Pemeliharaan
Sarana dan prasarana di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe dilakukan
pemeliharaan dan perawatan setiap hari dan berkala (2 atau 3 bulan sekali). Pemeliharaan dan
perawatan dapat dilakukan secara mandiri ataupun dari penyedia/supplier, vendor atau jasa
terpilih untuk proses pemeliharaan dan perawatan barang yang tidak dapat diperbaiki oleh unit
yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe
(3) Evaluasi,
Sarana dan prasarana yang ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe akan
dicatat, dicek ulang, diberikan kode dan dikelompokkan sesuai dengan jenis
inventarisnya.Laporan inventaris berupa pelaporan jumlah dan kondisi sarana dan prasarana
dilakukan oleh masing-masing bagian atau unit kerja, laporan dibuat setiap akhir tahun dan
diserahkan kepada bagian umum.
(4) Perbaikan fasilitas Fisik dan teknologi informasi
Secara berkala Urs, Umum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe melakukan
pengecekan fasilitas fisik untuk diberi tanda kondisi yang ada, apakah masih dapat
digunakan, perlu perbaikan atau sama sekali sudah tidak layak alias tidak dapat dipergunakan.
Selain berbentuk fisik, sarana dan prasarana yang disediakan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Arta Kabanjahe dalam bentuk system. Fasilitas system informasi yang digunakan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe memiliki fungsi untuk pengelolaan dan
penyebaran informasi dimana meliputi system informasi akademik, kemahasiswaan, keuangan,
perpustakaan dan sarana prasarana. Sistem informasi ini merujuk kepada pemanfaatan
teknologi yang memberikan kemudahan dalam mendukung kegiatan strategis pencapaian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan

b. Kebijakan
1) Kebijakan pengelolaan keuangan:
Pengelolaan pembiayaan pembelajaran di Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit dimulai dengan
tahap perencanaan, pengalokasian, realisasi dana dan memberikan pertanggungjawaban kepada
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe. Sumber-sumber dana yang berasal dari yayasan,
pemerintah, unit usaha lain dan mahasiswa akan dikelola secara transparan, objektif,
bertanggung jawab dan akuntable yang mengacu kepada beberapa peraturan yang berlaku di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe, yaitu
a) Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe, pasal 51-53.
b) SK Yayasan Arta Kabanjahe No 01.89/YYS-ARTA/VIII/2020 tentang Pedoman Mekanisme
Administrasi Keuangan.
c) Pedoman Rencana Kerja dan Penganggaran dengan nomor 26.45/STIKes-ART/IX/2020
d) Pedoman Biaya Studi dengan nomor 26.48/STIKes-ART/IX/2020
e) Pedoman Mekanisme Administrasi Keuangan dengan nomor 26.49/STIKes-ART/IX/2020
Prinsip transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana selalu disertakan dalam setiap
kegiatan perencanaan, pelaporan dan monitoring evaluasi sedangkan prinsip efektif dan efisiensi
diterapkan pada setiap kegiatan penggunaan dana yang diberikan institusi ke bagian unit atau
program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe.
Selanjutnya berdasarkan pedoman-pedoman yang tersebut diatas Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Arta Kabanjahe menyusun prosedur operasional untuk memudahkan pelaksanaan dan
control masing-masing kegiatan dalam siklus pengelolaan pembiayaan keuangan sebagai berikut :
a) Perencanaan
Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit mendapatkan hak otonom untuk menyusun perencanaan
anggaran kegiatan yang disesuaikan dengan rencana kegiatan program studi selama satu tahun
menurut SOP kompilasi rencana kerja dan anggaran unit kerja terkait dengan nomor
SOP/Plks/H.02/04. Hasil dari rapat berupa dokumen yang berisikan rincian biaya untuk setiap
kegiatan beserta penanggung jawab dari masing-masing kegiatan tersebut yang selanjutnya akan
diserahkan ke Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

b) Sumber-sumber keuangan
Berdasarkan Pasal 51-53 dalam Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe bahwa
pembiayaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe diperoleh dari Yayasan, pemerintah
melalui lembaga-lembaga pemerintah seperti LLDIKTI Wil I Sumut dan Dinas Pendidikan

masyarakat, dan pihak lain yang penerimaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Secara detail dana yang berasal dari masyarakat adalah yang berasal dari sumber- sumber
sebagai berikut ; (1) Uang Pembangunan, (2) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), (3)
3
Hasil kontrak kerja, (4) Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga non pemerintah yang
tidak mengikat dan usaha-usaha lain melalui lembaga yang dibentuk oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Arta Kabanjahe.
c) Pengalokasian
Alokasi dana secara garis besar terbagi dalam 5 bidang kegiatan, yaitu kegiatan akademik,
penelitian dan pengabdian masyarakat, kegiatan kemahasiswaan, kegiatan umum dan kesejahteraan
serta pengembangan institusi. Pengalokasian dana dilakukan setelah RKAT dari masing-masing
unit kerja dikompilasi oleh BAUK sesuai dengan SOP no. SOP/Plks/H.02/04, yang kemudian
dikonsolidasikan sesuai dengan SOP/PLks/H.02/05. Hasil pengalokasian disampaikan dalam
Rapat Draft Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sesuai dengan SOP/PLks/H.02/06.
d) Realisasi
Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit dapat mengelola dana kegiatan operasional pembelajaran
untuk mendukung kegiatan pembelajaran sehari-hari seperti praktikum, Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan beberapa program kerja tambahan yang diusulkan dari Prodi S-1 Administrasi Rumah
Sakit. Adapun mekanisme pencairan/pengunaan dana tertera dalam SOP/Plks/H.02/08 tentang SOP
Pelaksanaan Anggaran.
e) Pertanggungjawaban pada UPPS
Seluruh penggunaan dana di program studi akan dilaporkan dalam laporan pelaksanaan
program kerja unit terkait. Laporan ini akan dimonitoring dan dievaluasi sehingga terjaga
akuntabilitasnya yang dilaksanakan sesuai dengan SOP nomor SOP/Plks/G/11.

2) Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana


Pengelolaan sarana dan prasarana di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe dimulai
dengan tahap perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan, pemanfaatan dan
penghapusan. Setiap tahapan didasarkan kepada Pedoman Prasarana yang sudah disahkan dengan
Surat Keputusan Nomor: 018/SK-YKS/X/2016 dan Pedoman Sarana pada Surat Keputusan Nomor
017/SK-YKS/X/2016.
Semua ketentuan yang tertuang pada pedomankemudian mengatur beberapa pedoman lain
dengan judul di bawah ini:
a) Pedoman Sarana Pendidikan dengan nomor Ped/Plks/F.01
b) Pedoman Prasarana Pendidikan dengan nomor Ped/Plks/F.02
c) Pedoman Perpustakaan dengan nomor Ped/Plks/F.03

4
d) Pedoman Laboratorium dengan nomor Ped/Plks/F.12.1
e) Pedoman Sistem Informasi dengan nomor Ped/Plks/J.01
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan dan monitoring, maka Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Masyarakat telah menyusun prosedur operasional terkait masing-masing tahap
pengelolaan sarana dan prasarana yang dimaksud.
a) Perencanaan
Unit Kerja/ Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit dalam merencanakan kebutuhan sarana dan
prasarana memperhatikan SOP nomor SOP/PLks/F.01/01 dan SOP nomor SOP/PLks/F.02/01.
b) Pengadaan
Kegiatan pengadaan sarana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe diatur dalam SOP
nomor SOP/Plks/F.01/02 dan SOP nomor SOP/Plks/F.02/07.
c) Pemanfaatan
Adapun pemanfaatan sarana dan prasarana digunakan secara bersama oleh semua program
studi, namun tetap diatur dalam prosedur operasional nomor SOP/Plks/F.01/05, SOP/Plks/F.02/07.
d) Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana dibawah kendali Urs. Umum, yang pelaksanaannya diatur
dalam beberapa standar operasional prosedur, yaitu SOP/Plks/F.01/03 tentang SOP Pemeliharaan
dan perawatan barang dan jasa, SOP/Plks/F.02/03 tentang Pemeliharaan dan Perawatan Gedung,
SOP/Plks/F.02/04 tentang Pemeliharaan dan Perawatan Instalasi air. SOP/Plks/F.02/05 tentang
Pemeliharaan Taman dan Parkir, SOP/Plks/F.02/06 tentang Pemeliharaan dan Perawatan
Instalasai Listrik dan Telepon.
e) Penghapusan
Secara berkala sarana dan prasarana di inventarisasi yang diatur dalam SOP/Plks/F.02/08. Urs
Umum yang melakukan inventarisasi akan memberi kode pada masing-masing
barang/sarana/prasarana yang dimaksud. Jika kondisi baik maka ditindaklanjuti dengan
pemeliharaan namun jika kondisi rusak memungkinkan untuk diperbaikan atau dimusnahkan.
c. Strategi Pencapaian Standar
a) Standar Pengelolaan Keuangan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe telah memiliki standar pengelolaan keuangan
sebagai berikut :

1) Standar Pembiayaan Pembelajaran (STD/UPM/H)


2) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian (STD/UPMU/L.08)
3) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat (STD/UPMU/M.08)
Masing-masing standar tersebut diatas memuat pernyataan isi standar yang sekaligus dijadikan
5
sebagai dasar dalam menentukan strategi pencapaian standar pengelolaan keuangan di lingkungan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe yaitu :
(1) Perencanaan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe menyatakan bahwa satuan biaya operasional
menjadi dasar bagi setiap unit kerja untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe serta dipergunakan untuk menetapkan biaya
yang ditanggung oleh mahasiswa. Untuk memenuhi pernyataan isi standar ini maka strategi
yang memungkinkan dilakukan adalah
(a) Melakukan sosialisasi pagu/tarif biaya operasional yang berlaku kepada pimpinan unit
kerja (Ketua dan sekretaris Program Studi, Kepala Unit, dan Kepala Bagian),
(b) Memberikan perintah kepada pimpinan unit kerja untuk menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan,
(c) Memantau realisasi RKAT
(d) Melakukan audit internal sekurang-kurangnya satu tahun sekali terhadap perencanaan
sampai dengan pelaksanaan RKAT.
(e) Bila diperlukan makan dimungkinkan untuk dilakukan audit eksternal oleh lembaga
akuntan publik.
(f) Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (bentuk evaluasi) untuk memperbaiki pengelolaan
keuangan berdasarkan rekomendasi dari audit internal maupun eksternal.
(2) Sumber-sumber keuangan
Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe selaku Badan Penyelenggara
Perguruan Tinggi (BPPT wajib mengupayakan pendanaan pendidikan tinggi dari berbagai
sumber di luar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang diperoleh dari mahasiswa.
Komponen pembiayaan lain di luar SPP, antara lain:
(a) Hibah
(b) Jasa layanan profesi dan/atau keahlian
(c) Dana lestari dari alumni dan filantropis
(d) Kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta.
(e) Usaha lain dibawah naungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe
Dalam mencapai standar yang dimaksud maka strategi-strategi yang dapat dilakukan antara
lain :
a) Pimpinan dan Prodi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe membina hubungan
dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.
b) Memotivasi dosen untuk mengikuti hibah penelitian eksternal bersumber dari pemerintah,
6
kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat
c) Mendirikan unit usaha profit dibawah naungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta
Kabanjahe
(3) Pengalokasian
(4) Realisasi
(a) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe mempunyai sistem pencatatan biaya dan
melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
sampai pada satuan program studi;
(b) Melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan
rencana kerja dan anggaran tahunan perguruan tinggi yang bersangkutan; dan
(c) Melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap
akhir tahun anggaran.
Strategi untuk mencapai standar yang dimaksud antara lain dengan :
a) Menetapkan pedoman mekanisme administrasi keuangan
b) Membuat laporan realisasi keuangan setiap tahun.
c) Membuat evaluasi atas laporan keuangan yang telah disusun.
(5) Pertanggungjawaban pada UPPS
Isi standar yang berkaitan langsung dengan pertanggungjawaban unit kerja atas pengelolaan
keuangan adalah pernyaatan tentang diilakukannya audit internal pembiayaan pembelajaran 1
tahun sekali. Tentunya audit internal ini merupakan kegiatan yang merupakan bentuk evaluasi
terhadap laporan pertanggungjawab keuangan dari masing-masing unit kerja dan prodi. Untuk
mencapai isi standar yang dimaksud dapat dipergunakan beberapa strategi sebegai berikut :
(a) Kepala unit kerja atau prodi menyusun laporan realiasi penggunaan dana wajib dilaporkan
ke BAUK selambat-lambatnya dua minggu setelah kegiatan

(b) Kasir membuat laporan kas harian setiap hari, Urs. Pembukuan menyusun laporan bulanan
dan laporan per semester.
(c) Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe melalui BPH memeriksa secara
rutin laporan realisasi keuangan sekurang-kurangnya 1 (satu) semester sekali.
b) Standar Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Standar sarana pembelajaran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe terdiri atas:
perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana
teknologi informasi dan komunikasi; instrumen; sarana olah raga; sarana berkesenian; sarana
fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan dan keamanan.
Sedangkan standar prasarana pembelajaran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe
7
paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium Kebidanan, Rekam
Medis & Informasi Kesehatan dan laboratorium Administrasi Rumah Sakit serta laboratoirum
terpadu komputer; tempat berolahrga; ruang untuk kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan
tinggi; ruang dosen; ruang administrasi akademiik & ruang administrasi umum dan keuangan;
fasilitas umum yang meliputi: jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara, dan data.

d. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Tabel 2.5.1 Tabel Evaluasi Pelaksanaan Standar
Target & Realisasi
Baseline (2021/2022) Evaluasi
No Pengukuran Target Capaian
2020/2021 Ketercapaian

1 Persentase perolehan PDM 75% PDM 66% PDM 65% Target tercapai,
dana dari mahasiswa perolehan dana
dibandingkan dengan terbantu dari
total penerimaan dana pendapatan usaha
(= PDMHS) lain yaitu PT Gadhi
Int yang bergerak di
bidang konsultan,
dan dati PT
keluarga Sejahtera
yang bergerak
dalam pelayanan
kesehatan berupa
RSIA Permata
Bunda.
2 Rata-rata Dana Rata-rata Rata-rata Rata-rata Dana operasional
Operasional (Dop) ≥ Dana Dana Dana masih dibawah
15jt/ mahasiswa/ tahun Operasional Operasional Operasional target yang
(Dop) 8 jt/ (Dop) 15jt/ (Dop) 10jt/ ditetapkan.
mahasiswa/ mahasiswa/ mahasiswa/
tahun tahun tahun

3 Dana investasi 5% – Dana Dana Dana Investasi terbesar


10% dari total investasi 15% investasi investasi 12% ada pada investasi
penggunaan dana dari total 10% dari dari total sumber daya, yaitu
penggunaan total penggunaan beberapa pegawai
dana penggunaa n dana masih dalam masa
dana ijin / tugas belajar.

8
4 Jika RDP ≥ 5, Dana Dana Dana Tercapai
penelitian penelitian penelitian
rata-rata per rata-rata rata-rata per
dosen/tahun per dosen dosen Rp
Rp Rp 5.000.000,-
2.500.000,- 5.000.000,-
5 RPKM ≥ 10, Dana PKM Dana PKM Dana PKM Tercapai
rata-rata per rata-rata per rata-rata per
dosen/tahun dosen/tahu n dosen/tahun
Rp Rp Rp
2.000.000,- 10.000.000, 10.000.000,-
-

6 Sarana & Prasarana 75% 80% dapat 80% dapat Tercapai


pembelajaran berfungsi digunakan / digunakan /
berfungsi berfungsi
dengan dengan baik
baik
7 Persentase kepuasan 80% 70% 80% Tercapai
civitas akademika menyatakan menyataka menyatakan
terhadap layanan sarana sangat puas n sangat sangat puas
dan prasarana puas

Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit merupakan prodi termuda di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Arta Kabanjahe , sehingga sumber daya keuangannya disubsisi silang dari prodi lain yang berlebih
sumber daya keuangannya, karena kebetulan pengelolaan keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Arta Kabanjahe masih bersifat sentral. Prodi diberikan kewenangan terbatas pada anggaran
kokurikuler dan bahan habis pakai baik untuk praktikum di laboratorium maupun praktik lapangan.
Ketercapaian dalam bidang keuangan berfokus kepada kesesuaian anggaran dan keefektifan
penggunaan anggaran. Upaya utama yang dilakukan bagian keuangan yaitu memverifikasi permintaan
pencairan dana dengan cara melihat autentifikasi dari semua pihak yang berwenang. Melalui
verifikasi autentifikasi tersebut dapat diketahui keseuaian RKAT yang diajukan dengan dana yang
tersedia, kemudian dapat dilakukan rapat yang bertujuan untuk mempertimbangkan disetujuinya
anggaran tersebut berdasarkan SOP SOP/Plks/H.02/05 tentang Konsolidasi Rencana Kerja dan
Anggaran Unit Kerja Terkait.
Sampai saat ini belum ditemukan masalah yang berarti dalam kelancaran dan kecukupan dana
karena program studi berperan aktif dalam penyusunan RKAT yang mendukung kebutuhan program
studi selama satu tahun dan menjalankan pengelolaan dana mengacu

kepada RKAT yang sudah dibuat namun masih diperbolehkan untuk melakukan revisi anggaran jika
kekurangan dana.
e. Indikator Kerja Utama
Tabel 2.5.2 Indikator Kerja Utama
Baseline Target & Realisasi (2020/2021)
No Indikator Pengukuran Target Capaian
2020/2021
9
IKU : Keuangan
1 Dana yang Persentase perolehan PDM 75% PDM 66% PDM 60%
Diterima dana dari mahasiswa
Sekolah tinggi Ilmu dibandingkan dengan
Kesehatan Arta total penerimaan dana (=
Kabanjahe PDMHS)

2 Penggunaan Rata-rata Dana Rata-rata Rata-rata Rata-rata Dana


dana untuk Operasional (Dop) ≥ 15jt/ Dana Dana Operasional (Dop)
Operasional mahasiswa/ tahun Operasional Operasiona 10jt/ mahasiswa/
(Pendidikan, (Dop) 8 jt/ l (Dop) 15jt/ Tahun
Penelitian & mahasiswa/ mahasiswa/
PKM) Sekolah Tahun tahun
Tinggi Ilmu
Kesehatan Arta
Kabanjah

3 Penggunaan Dana investasi 5% – 10% Dana Dana Dana investasi 5%


dana investasi dari total penggunaan Investasi investasi dari total
(investasi Dana 20% dari 10% dari penggunaan dana
prasarana, Total total
investasi sarana, penggunaan penggunaa
investasi SDM, Dana n dana
dll) di
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan
Arta Kabanjahe

4 Jumlah dana Jika RDP ≥ 5, Dana Dana Dana penelitian


penelitian per Penelitian penelitian rata-rata per
dosen per tahun rata-rata per rata-rata dosen Rp
dosen/tahun per dosen 5.000.000,-
Rp Rp
2.500.000,- 5.000.000,-
5 Jumlah dana RPKM ≥ 10, Dana PKM Dana PKM Dana PKM rata-
PkM per dosen rata-rata per rata-rata rata per
per tahun dosen/tahun per dosen/tahun Rp
Rp dosen/tahu 10.000.000,-
2.000.000,- n Rp
10.000.000,
-
IKU : Sarana dan prasarana
1 Kecukupan, 100% unit pengelola 80% unit 100% unit 80% unit
aksesibilitas dan menyediakan sarana dan Pengelola pengelola pengelola
mutu sarana dan prasarana yang mutakhir menyediakan menyediak menyediakan
prasarana untuk serta aksesibiltas yang sarana dan an sarana sarana dan
Menjamin cukup untuk menjamin Prasarana dan prasarana yang
Pencapaian pencapaian capaian Yang prasarana mutakhir serta
Capaian pembelajaran dan Mutakhir yang aksesibiltas yang
pembelajaran meningkatkan suasana Serta mutakhir cukup untuk
Dan akademik termasuk bagi Aksesibiltas serta menjamin
meningkatkan mahasiswa berkebutuhan yang cukup aksesibiltas pencapaian
Suasana Khusus Untuk yang cukup capaian
akademik, Menjamin untuk pembelajaran dan
termasuk bagi Pencapaian menjamin meningkatkan
Mahasiswa Capaian pencapaian suasana akademik
berkebutuhan pembelajara capaian termasuk bagi
Khusus n dan pembelajar mahasiswa
meningkatka an dan berkebutuhan
n suasana meningkatk khusus
10
Akademik an suasana
Termasuk akademik
Bagi termasuk
Mahasiswa bagi
berkebutuha mahasiswa
n khusus berkebutuh
an khusus
2 Kapasitas ruang Luas minimal 42 m2, Luas minimal Luas Luas minimal 72
kuliah Memiliki Penerangan yang 72 m2, minimal 72 m2,
Cukup, memiliki kelengkapan Memiliki m2,
penerangan
Sarana dengan rasio Yang cukup, Memiliki , memiliki
Mahasiswa 1:30 Memiliki Penerangan penerangan yang
kelengkapan
Sarana dengan Yang cukup cukup, memiliki
Rasio ,memiliki kelengkapan
mahasiswa
1:30, Memiliki sarana dengan
Kelengkapan rasio mahasiswa
Sarana 1: 30.
Dengan
Rasio
Mahasiswa
1:30

3 Luas ruang kerja Minimal 2x3 m2 2 x 2 m2 2x3 m2 2x3 m2


perdosen
4 Bahan pustaka Minimal 350 judul sesuai Rata-rata 300 Rata-rata Rata-rata 360
berupa buku teks dengan bidang ilmu judul per 350 judul judul per prodi
jurusan atau prodi per prodi
program studi
5 Sarana Rasio 1:10 mahasiswa. Rasio 1:10 Rasio 1:10 Rasio 1:10
Laboratorium mahasiswa. mahasiswa. mahasiswa.
memiliki sarana
dengan jenis
Keragaman
Peralatan
5 Sarana IT dan 100% diakses dengan 100% 100% 100% diakses
Sistem Informasi jaringan luas (WAN) diakses diakses dengan jaringan
meliputi Sistem dengan dengan luas (WAN)
Informasi untuk jaringan luas jaringan
e-learning, e- (WAN) luas (WAN)
library, sistem
Informasi
akademik, e-
Repository

11
f. Indikator Kinerja Tambahan
Tabel 2.5.3 Indikator Kinerja Tambahan
Target & Realisasi
Baseline (2020/2021)
No Indikator Pengukuran 2020/202
Capaia
1 Target n
IKT : Sarana dan Prasarana
1 Hasil audit sarana dan 80% dalam keadaan baik 75% 80% 80%
prasarana
pembelajaran
2 indek kepuasan civitas Persentase kepuasan 80% 70% 80%
akademika terhadap civitas akademika menyatak menyata menyat
layanan sarana dan terhadap layanan sarana an sangat kan sangat akan
prasarana dan prasarana puas puas sangat
puas

g. Tinjauan Manajemen
1) Penetapan
Rapat pelaksanaan penetapan standar pembiayaan pembelajaran dan standar sarana &
prasarana pembeljaran diadakan pada tanggal 25 Januari 2018. Proses penetapan standar diawali
dengan penetapan tim penyusun standar yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 2018 dengan SK
Direktur No. 006/SK-DIR/I/2018 sesuai dengan SOP/Plks/S/01. Hasil tersebut kemudian disahkan
melalui SK Diretur No. SK. 011/SK-DIR/IV/2018 tentang Standar Program Studi S-1
Administrasi Rumah Sakit. Setelah disahkan adalah tahap sosialisasi standar yang dilakukan pada
tanggal 5 Februari 2018 sesuai SOP
/PLks/S/02/
2) Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan pada Ts 2019/2020 telah dilaksanakan standar pembiayaan
pembelajaran dan standar sarana dan prasarana pembelajaran berbasis SPMI.
3) Evaluasi
Evaluasi standar pembiayaan dan sarana&prasarana diadakan pada tanggal 5 Desember 2020.
Mekanisme laporan pelaksanaan (pertanggungjawaban), penyerahan laporan dan mekanisme
evaluasi (AMI) dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajeman.
4) Pengendalian
Pengendalian standar pembiayaan dan sarana & prasarana dilakukan melalui mekanis rapat
tinjuan manajeman. Mekanisme apabila terjadi ketidak sesuaian atau ketidak tercapaian standar
akan segera diperbaiki.

12
5) Peningkatan
Rapat peningkatan standar ini diadakan pada tanggal 11 Desember 2020. Mekanisme apabila
terjadi ketercapaian standar dan upaya peningkatan standar antara lain :
a) Mempelajari laporan hasil pengendalian standar
b) Menyelenggarakan rapat tindak lanjut
c) Mengevaluasi isi standar
d) Melakukan revisi isi standar sehingga menjadi standar baru
e) Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam standar
h. Kesimpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut
Berdasarkan dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa unit keuangan dan sarana prasarana
sudah melakukan program kerja yang disesuaikan dengan standar dan SOP yang ditetapkan.
Tabel 2.5.6 Kesimpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut
Status hasil
Masalah dan Rencana Tindak
Tidak
No Pengukuran Tercapai Akar masalah Lanjut
Tercapai
IKU : Keuangan
1 Persentase ˅ Belum ditemukan Peningkatan penerimaan jumlah
perolehan dana masalah beasiswa, hibah dan pendapatan lain
dari mahasiswa diluar mahasiswa
dibandingkan
dengan total
penerimaan dana
(= PDMHS)
2 Rata-rata Dana ˅ Optimalisasi kegiatan pembelajaran
Operasional (Dop)
≥ 15jt/
mahasiswa/ tahun

3 Dana investasi 5% ˅ Peningkatan investasi sarana berupa


– 10% dari total gedung
penggunaan dana

4 Jika RDP ≥ 5, ˅ Belum ditemukan Peningkatan sosialisasi kegiatan


masalah penelitian dan luaran
5 RPKM ≥ 10, ˅ Belum ditemukan Peningkatan sosialisasi kegiatan
masalah pengabdian dan luaran
IKU : Sarana dan Prasarana

13
1 100% unit ˅ Sarana dan Pengajuan sarana dan prasarana yang
pengelola prasaran untuk menunjang.
menyediakan mahasiswa
sarana dan berkebutuhan
prasarana yang khusus masih
mutakhir serta sangat terbatas,
aksesibiltas yang terutama untuk
cukup untuk ruang kelas di
menjamin lantai 2.
pencapaian capaian
pembelajaran dan
meningkatkan
suasana akademik
termasuk bagi
mahasiswa
berkebutuhan
khusus

2 Luas kelas ˅ Belum ditemukan Ditinjau dari luas ruang kelas telah
minimal 42 m2, masalah memenuhi tinggal meningkatkan
memiliki pemeliharaan dan kebersihan kelas
penerangan yang
cukup, memiliki
kelengkapan sarana
dengan
rasio mahasiswa
1: 30.

3 Ruang dosen ˅ Belum ditemukan


Minimal 2x3 m2 masalah
4 Minimal 350 judul ˅ Belum ditemukan Peningkatan pemeliharaan buku dan
sesuai dengan masalah jumlah koleksi
bidang ilmu
jurusan atau
program studi
5 Rasio 1:10 ˅ Belum ditemukan Peningkatan pemeliharaan ruang
mahasiswa ruang masalah
laboratorium
IKT :
1 Kondisi Sarana ˅ Belum ditemukan Inventarisasi ulang
dan prasarana masalah
80% dalam
keadaan baik
2 Tingkat kepuasan ˅ Belum ditemukan Peningkatan skor kepuasan
sarana dan masalah
prasarana 3
(skala1 –4)

14
1) Kesimpulan Hasil Evaluasi
a) Pemosisian
Pemosisian hasil evaluasi ketercapaian Standar Keuangan sebesar 60%; Standar
pengelolaan sarana dan prasarana sebesar 90%

b) Masalah dan akar masalah


(1) Administrasi Rumah Sakit merupakan program studi baru dimana dana mahasiswa masih
sangat bersaing, sehingga perolehan dana juga masih trebatas beserta jumlah mahasiswa
yang belum memenuhi BEP.
(2) Pengelolaan sarana dan prasarana telah tercapai dari target yang ditentukan, yang belum
tercapai adalah sarana khusus untuk mahasiswa berkebutuhan khusus, dimana Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe memang belum menerima mahasiswa berkebutuhan
khusus.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Peningkatan promosi penerimaan mahasiswa baru
b) Peningkatan pendapat diluar biaya pendidikan dari mahasiswa
c) Peningkatan operasional mahasiswa
d) Pembuatan rencana pengadaan sarana dan prasarana khusus anak berkebutuhan khusus,
terutama media pembelajaran asistif.
2. Kriteria 6 Pendidikan
a. Latar Belakang
1) Latar Belakang Penetapan Standar Pendidikan
Kurikulum yang digunakan dalam Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit adalah Kurikulum
2020 yang disusun secara mandiri oleh Program Studi berdasarkan masukan dari berbagai pihak
(Stakeholder, dosen dan mahasiswa). Proses pembelajaran sebagai implemetasi kurikulum
dilaksanakan di kelas dengan mengkaji teori, hasil research dan studi kasus. Sedangkan kuliah
praktik dilakukan di laboratorium komputer dan mini hospital. Praktek lapangan dan magang
dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Rumah Sakit di wilayah Sumatera utara dan sekitarnya.
Kurikulum 2020 telah memuat integrasi kegiatan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
dalam proses pembelajaran. Setiap dosen diharapkan melibatkan mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengabdian. Dosen kemudian memasukan hasil kegiatan penelitian dan
pengabdian dalam proses pembelajaran. Suasana yang kondusif bagi kegiatan akademik
diwujudkan dengan meningkatkan interaksi dosen dan mahasiswa, antar sesama mahasiswa dan
antar sesama dosen sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya,
ditetapkan standar pendidikan beserta indikator capaiannya untuk menjamin mutu pelaksanaan
15
pembelajaran.

2) Tujuan Penetapan Standar


Tujuan penetapan standar Pendidikan yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, integrasi
penelitian dan pengabdian serta suasana akademik adalah untuk : (1) menjamin terlaksananya
proses Pendidikan dalam kerangka mewujudkan Visi prodi yang sudah ditetapkan, (2)mewujudkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya yang berkaitan dengan lulusan yang
berwujud pada kompetensi/skill yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan, (3) Mewujudkan
integrasi kegiatan penelitian dan pengabdian dengan proses pembelajaran dan (4) menciptakan
suasana yang kondusif bagi kegiatan akademik seperti adanya interaksi dosen dan mahasiswa,
antar sesama mahasiswa dan antar sesama dosen sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik
3) Rasional Strategi Pencapaian Standar Pendidikan
Arus informasi pada era globalisasi membuat dinamika berkehidupan bermasyarakat serta
berbangsa terus berkembang, baik dalam skala lokal, regional maupun internasional, oleh
karenanya diperlukan kualitas dalam sistem pendidikan tinggi yang berkesinambungan, Keinginan
tersebut dimunculkan dalam Visi, Misi serta tujuan Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit
b. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
1) Perencanaan
Dalam menyelenggarakan Pendidikan, Program Studi S-1 Administrasi RS merujuk pada
kebijakan berikut :
a) Undang-Undang Republik Indonesia no 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
b) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
c) Permenristekdikti Republik Indonesia nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
d) Permenristekdikti Republik Indonesia nomor 59 tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi
e) STATUTA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe
f) Buku Panduan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Arta Kabanjahe TA 2020

16
2) Pelaksanaan
Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pembelajaran, Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit
telah menetapkan 4 Standar (Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian dan Standar Suasana
Akademik), 7 Pedoman (Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum, Pedoman
Penyusunan RPS, Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengembangan Pembelajaran, Pedoman
e-Learning, Pedoman Pengembangan Suasana Akademik, Pedoman Penulisan Buku Ajar dan
Pedoman Pembelajaran Luring) dan SOP Akademik.
3) Pelaporan
Kebijakan yang berkaitan dengan Pelaporan proses pembelajaran : (i) Pedoman Monitoring
dan Evaluasi Pembelajaran, (ii) Pedoman Monitoring dan Evaluasi Suasana Akademik, (iii) SOP
Monev Kurikulum dan Kalender Akademik, (iv) SOP Monev Pembelajaran dan (v) SOP Monev
Suasana Akademik

17

Anda mungkin juga menyukai