Anda di halaman 1dari 13

KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA

1. Latar Belakang (Penetapan)


Untuk mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma PT, maka setiap tahun selalu
diupayakan pemenuhan kebuthan dana, sarana prasarana yang memedai sesuai standar.
Poltekkes Kemenkes FGHadalah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia di bawah satuan kerja Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kesehatan, maka sumber dana utama yang diterima
untuk penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes .............. diproleh melalui
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rupiah Murni (RM). Setiap tahun dana yang
diterima harus mencukupi/ memadai untuk mendukung kegiatan Tri Dharma PT dan
meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan, serta untuk pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor. Poltekkes Kemenkes FGHharus menjamin/melengkapi ketersediaan sarana
dan prasarana yang menunjang kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dalam rangka mencapai standar keuangan dan sarana prasarana yang baik,
proporsional, akuntabel dan transparan, maka disusun kebijakan dan pedoman yang mengatur
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi pelaksaan anggaran dan
sarpras. Pada awal tahun ditetapkan target, selanjutnya pada tahap pelaksnaan kegiatan
dilakukan monitoring penggunaan anggaran dan srpras sehingga dicapai target yang efektif
dan efisien. Pengelolaan keuangan di Poltekkes kemenkes.....disentralkan dan menjadi
tanggungjawab dari bagian keuangan di direktorat. Pengelola keuangan di direktorat, terdiri
dari bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran, administrasi keuangan, verifikator
keuangan.Pengelolaan keuangan UPPS meliputi perencanaan, realisasi, dan pertanggung
jawaban biaya operasional dan biaya pengembangan pada UPPS.
Latar Belakang dalam perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap
sarana dan prasarana fisik, termasuk fasilitas teknologi informasipada UPPS adalah mengacu
padaPeraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia Nomor 181 /PMK.06/2016
TentangPenatausahaanBarangMilik Negara dan Peraturan Menteri KeuanganRepublik
Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara PelaksanaanPemusnahan dan
PenghapusanBarangMilik Negara. Pengelolaan sarana-prasarana adalah sebagai dasar atau
standar minimal pengelolaan sarana & prasarana guna mencapai tugas tri darma UPPS sebagai
instansi pendidikan.

2. Kebijakan/Rujukan dan Standar yang menjadi acuan (Penetapan)


Tata kelola keuangan, sarana dan prasarana UPPS merujuk pada peraturan yang berlaku di
Indonesia meliputi:
Rujukan Penetapan standar Keuangan
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi.
2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Standar pembiayaan Pembelajaran, Standar
Pendanaan & Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat).
3) Permenristekdikti No 22 Tahun 2015 Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah
Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri dii Lingkungan Kemenristek DIKTI.
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2020
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.05/2016 tentang Tarif Layanan
Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan YOGYAKARTAPada
Kementerian Kesehatan
6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 474/KMK.05/2016 tentang Remunerasi
(penetapan remunerasi bagi pejabat, pengelelola dan pegawai)
7) Rencana Strategi UPPS Tahun 2016-2020
8) Standar Pembiayaan pembelajaran dengan No Dokumen STD/SPMI/A 01.08;
Standar Pendanaan & Pembiayaan Penelitian STD/SPMI/B 02.08; Standar
Pendanaan & Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat STD/SPMI/C 03.08

Rujukan standar sarna Prasarana


1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
2) Perpres no 17 tahun 2019 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa
3) Perpres no 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang
4) Perpres no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
5) Kempmendikti No 49 Tahun 2014
6) Permenkes RI Nomor 57 Tahun 2014 tentang Standar Sarana dan Prasarana
7) Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 31 dan 32
8) Peraturan Menteri Keuangan No 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara.
9) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara.
10) Standar Perpustakaan Pendidikan Tenaga Kesehatan BPPSDM Tahun 2009.
11) Standar Sarana Prasarana Pembelajaran STD/SPMI/A 01.06; Standar Sarana
Prasarana Penelitian STD/SPMI/B 02.06; Standar Sarana Prasarana Pengabdian kepada
Masyarakat STD/SPMI/C 03.06.

3. Strategi Pencapaian Standar (Pelaksanaan)


UPPS menetapkan standar pembiayaan, sarana dan prasarana dalam menjamin
terselenggaranya kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan baik, efektif dan efisien. Hal ini
tertuang dalam Renstra Poltekkes Tahun 2016-2020. Strategi yang dilakukan poltekkes dalam
mencapai standar meliputi:
Strategi Mekanisme kontrol
Pendapatan UPPS diluar dana BOPT adalah ≥ 70 %
a) Pengembangan Core Bisnis a) Pelaksanaan dilakukan dengan
b) Manajemen Keuangan yang Transparant dan Akuntabel memperhatikan SOP keuangan No
c) Identifikasi aset-aset yang potensial dan pemanfaatan aset untuk KU.01.04/156.1/2015 tentang Instruksi
dikembangkan menjadi unit bisnis. Kerja Penerimaan Dana BLU dari Jasa
d) Menyusun pola tarif dan tinjauan pola tarif secara berkala Lainnya
e) Pengawasa pengelolaan keuangan oleh unsur internal ataupun b) Penentuan pola tarif didasarkan pada
eksternal PMK nomor 156/PMK.05/2016
f) Peningkatan dana dari hibah penelitian ataupun pengabdian c) Verifikasi keuangan yang dilakukan
masyarakat oleh verifikator
g) Promosi unit usaha kepada pihak-pihak pengguna d) Audit internal dilakukan oleh unit SPI
e) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen.
Alokasi dana minimal 60 % diperuntukkan untuk kegiatan operasional tri darma
a) Identifikasi kebutuhan penggunaan dana untuk pelaksanaan tri a) Penyusunan Rencana Penarikan Dana
darma secara proposional dari seluruh dana yang ada. yang dikelola oleh Sub Ur Keuangan
b) Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian b) Verifikasi keuangan yang dilakukan
masyarakat yang mendukung unggulan masing-masing unit/ oleh verifikator
prodi. c) Audit internal dilakukan oleh unit SPI
c) Peningkatan proporsi alokasi dana untuk menunjang sarana d) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen.
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
d) Mengutamakan pembiayaan untuk pengembangan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai kebutuhan
masing-masing unit / prodi.
e) Efisiensi penggunaan dana yang bersumber dari mahasiswa
(BOPT)
UPPS tersertifikasi WBK / WBBM
a) Pembuatan komitmen Pimpinan dan Pegawai a) Penyelenggaraan setiap kegiatan
b) Penandatanganan Fakta Integritas sesuai dengan SOP
c) Penerapan wilayah bebas korupsi di setiap unit layanan b) Pengawasan oleh pimpinan bersama
d) Pembentukan kelompok kerja unit SPI
e) Menyiapkan dokumen c) Sosialisasi secara berkala yang
f) Pendampingan tim penilai internal dilakukan setiap awal tahun. (laporan
kegiatan kontak kinerja)
Dana Penelitian, Skema PDP (10-14 jt), Skema PUPT (20-21 jt)
a) Unit PPI merencanakan kebutuhan anggaran penelitian a) Verifikasi keuangan yang dilakukan
b) Peneliti mengajukan RAB penelitian oleh verifikator
c) Tim pengelola dan timpakar UPPS melakukan evaluasi b) Audit internal dilakukan oleh unit SPI
anggaran yang diajukan c) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen
d) Dosen peneliti menandatangani kontrakbiaya penelitian
e) Dosen peneliti membuat surat pertanggung jawaban (SPJ)
penelitian.
Dana PengabdianKepada Masyarakat / timdosen / tahunsebesar 9 jt
a) Pelaksana mengajukan RAB pengabdian kepada masyarakat a) Verifikasi keuangan yang dilakukan
b) Tim pengelola dan timpakar UPPS melakukan evaluasi oleh verifikator
anggaran yang diajukan b) Audit internal dilakukan oleh unit SPI
c) Dosen peneliti menandatangani kontrak biaya PKM c) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen
d) Dosen peneliti membuat surat pertanggungjawaban (SPJ)
penelitian.
Rasio alat laboratorium berbanding jumlah mahasiswa
a) Indetifikasi jumlah mahasiswa dan jumlah alat yang tersedia a) Pelaksanaan dilakukan dengan sesuai
setiap tahun SOP Pengadaan No Dok; POS-WM-
b) Perencanaan pembelanjaan alat laboratorium sesuai dengan 01 tahun 2013 tentang Instruksi Kerja
kebutuhan dan penambahan jumlah mahasiswa Pengadaan Barang dan Jasa
b) Audit Mutu Internal (AMI)
Ruang Laboratorium Keperawatan sesuai bidang keilmuan
a) Perencanaan pengadaan ruang laboratorium sesuai standar a) Review oleh pimpinan
ruang laboratorium b) Audit Mutu Internal (AMI)
b) Perencanaan penggunaan ruang laboratorium sesuai bidang
keilmuan masing-masing prodi.
c) Pengembangan kualitas ruangan laboratorium
d) Pemeliharaan peralatan laboratorium secara berkala
e) Menyusun SOP pengunaan laboratorium dan buku panduan
praktikum
Bahan pustaka berupa buku teks
a) Perencanaan penyediaan bahan pustaka buku teks sesuai a) Review oleh pimpinan dan tinjauan
kebutuhan manajemen
b) Pemuktahiran buku teks secara berkala b) Audit Mutu Internal (AMI)
Bahan pustaka lainnya
a) Dosen ikut dalam kegiatan confrence nasional maupun a) Review oleh pimpinan dan tinjauan
internasional manajemen
b) Mengadakan kegiatan confrence nasional maupun internasional b) Audit Mutu Internal (AMI)
c) Menambah koleksi prosiding nasional maupun internasional
d) Pelaksanaan penelitian dosen dan publish

Adanya layanan sistem informasi


a) Penyusunan perencanaan pengadaan sistem informasi a) Monitoring dan evaluasi penggunaan
disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dana. secara berkala
b) Pengajuan kerjasama dengan pihak ketiga b) Audit Mutu Internal (AMI)
c) Pembuatan aplikasi sistemi nformasi
d) Sosialisasi penggunaan sistem informasi
e) Monitoring dan evauasi penggunaan sistem informasi
Terselenggaranya survey kepuasan pengguna
a) Menyusun perencanaan pengembangan sarana-prasarana a) Pelaksanaan dilakukan dengan sesuai
b) Menelaah kebutuhan disesuaikan dengan penambahan jumlah SOP
mahasiswa dan pegawai UPPS b) Audit Mutu Internal (AMI)
c) Menambah rasio kecukupan sarana dan prasarana UPPS
d) Melakukan survey kepuasan pelanggan secara berkala.
e) Melakukan tindak lanjut terhadap hasil kepuasan.
Penyelenggaraan pembelajaran dan Evaluasi berbasis CBT
a) Penyusunan perencanaan pengembangan unit computer a) Monitoring dan evaluasi penggunaan
b) Peningkatan jumlah computer dan perangkatnya secara berkala
c) Peningkatan kapasitas internet b) Audit Mutu Internal (AMI)
d) Pengadaan server IT untukkegiatan CBT
e) Penambahan Sumber Daya Manusia
f) Monitoring dan evaluasi penggunaan CBT
Peningkatan jumlah prasarana pembelajaran
a) Menyusun perencanaan pengembangan sarana-prasarana a) Pelaksanaan dilakukan dengan
b) Mentelaah kebutuhan disesuaikan dengan penambahan jumlah memperhatikan master plan
mahasiswa dan pegawai UPPS pengembangan sarana
b) Pengadaan kebutuhan sarana sesuai
standar sarana bagi mahasiswa
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Faktor Penghambat
Indikator Ketercapaian Faktor Pendukung Keberhasilan Tindak Lanjut
Keberhasilan
Pendapatan Pendapatn UPPS a) UPPS merupakan Instansi Pemerintah - Peningkatan pemanfaatan asset dengan dasar
UPPS diluar diluar dana BOPT yang mendapatk analokasi dana RM pola tariff terbuka untuk umum.
dana BOPT adalah 70.26 % setiaptahun. Meningkatkan sistem perencanaan dan evaluasi
adalah ≥ 70 % b) UPPS adalah layanan BLU yang dapat keuangan melalui sistem aplikasi terpadu dalam
mengelola asset sebagai sumber membuat alternative keputusan sebagai bahan
pendapatan pengembangan layanan.
c) Adanya kerjasama dengan pihak ketiga Meningkatkan sistem pelaksanaan evaluasi dan
d) Pengelolaan keuangan dilakukan secara pelaporan keuangan yang akuntabel dan
transparan dan sesuai SOP bermanfaat untuk rencana anggaran tahun
kedepan.
Meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia di unit keuangan.
Alokasi dana Alokasi dana untuk a) Tersedianya alokasi dana untuk - Meningkatkan sistem perencanaan dan evaluasi
minimal 60 % kegiatan operasional pendidikan keuangan melalui sistem aplikasi terpadu dalam
diperuntukan operasional tri b) Adanya PMK SBU yang menjadi dasar membuat alternative keputusan sebagai bahan
kegiatan darma adalah 83.8 pengelolaan keuangan UPPS pengembangan layanan.
operasional tri % c) Adanya Perencanaan yang baik yang Meningkatkan kompetensi sumber daya
darma dilakukan oleh UPPS setiap tahun manusia di unit keuangan.
d) Dukungan pimpinan terhadap
pengelolaan keuangan.
e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS
UPPS UPPS tersertifikasi a) Adanya komitmen dari pimpinan dan - Sosialisasi secara continue
tersertifikasi WBK / WBBM seluruh pegawai. Peningkatan kompetensi SDM UPPS
WBK / WBBM dengan nomor b) Penyelenggaraan kegiatan di setiap unit
HK.01.07/MENKE layanan sesuai dengan SOP
S/671/2019
Alokasi dana Dana Penelitian a) Adanya pedoman peneltian UPPS - Penyempurnaan pedoman penelitian;
penelitian Skema PDP (10-14 b) Perencanaan dilakukan setiap tahun Memotivasi dosen dalam mengikuti kegiatan
sesuai dengan jt) c) Tersedianya alokasi dana penelitian dengan dana luar institusi (hibah).
skema Skema PUPT (20- d) Dukungan pimpinan terhadap Membuat peraturan punishment dan reward
21 jt) pengelolaan keuangan. untuk penelitian dan publish penelitian
Skema e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS
Biaya PKM Dana a) Adanya pedoman PKM UPPS Penyempurnaan pedoman pengabdian
perTim/tahun PengabdianKepada b) Perencanaan dilakukan setiap tahun masyarakat;
minimal 9 jt Masyarakat / c) Tersedianya alokasi dana PKM
timdosen / d) Dukungan pimpinan terhadap Memotivasi dosen dalam mengikuti kegiatan
tahunsebesar 9 jt. pengelolaan keuangan. PKM dengan dana luar institusi (hibah).
e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS
Rasio alat 1:5 Masih terdapat alat a) Tersedia alokasi dana 1. Terdapat alat yang tidak Mengusulkan alat laboratorium terbaru untuk
denga nrasio 1:4 b) Standar alat berdasarkan APKAL secara tercantum dalam APKAL melengkapi standar APKAL BPPSDM
nasional 2. Dana yang dianggarkan Menggunakan biaya saldo awal untuk
c) Penjadwalan sistem praktek mahasiswa memenuhi kebutuhan pemenuhan standar alat yang dibutuhkan bagi
secara bertahap prodi yang kritis sarana
8 laboratorium Terdapat 8 a) Tersedianya alokasi dana untuk Pelaksaan monitoring evaluasi penggunaan
bidang laboratorium pengadaan prasarana laboratorium.
keilmuan keperawatan sesuai b) Tersedianya lahan guna penambahan
bidang gedung belajar. Peningkatan pemeliharaan laboratorium oleh
c) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS unit lab dan unit pemeliharaan
Terdapat lebih Jumlah buku teks a) Adanya perencanaan pengembangan Penyusunan perencanaan pengadaan bahan
dari 400 buku keperawatan 756 b) Tersedianya alokasi dana untuk pustaka oleh unit perpustakaan bekerja sama
teks pengadaan buku dengan unit layanan /prodi;
a) 6 jurnal a) 6 jurnal nasional a) Adanya perencanaan pengembangan Penyusunan perencanaan pengadaan bahan
nasional terakreditasi dikti b) Terdapat sumber daya manusia yang pustaka oleh unit perpustakaan bekerja sama
terakreditasi b) 3 jurnal memadai dengan unit layanan / prodi;
dikti internasional c) Tersedianya alokasi dana untuk
b) 2 jurnal bereputasi pengadaan media belajar
internasional c) 9 prosiding d) Tersedianya lahan guna penambahan
bereputasi media belajar.
c) 9 prosiding
Terdapat Aplikasi layanan a) Adanya perencanaan pengembangan Peningkatan pemanfaatan server IT
aplikasi layanan Mahasiswa oleh UPPS
mahasiswa b) Terdapat sumber daya manusia yang Penambahan kapasitas bandwich IT UPPS.
Layanan SIAKAD memadai
Terdapat untuk akademik, c) Tersedianya alokasi dana untuk Perbaikan jaringan dan pemenuhan alat bantu
aplikasi layanan Layanan pengadaan informasi untu pegawai
akademik Perpustakaan online d) Dukungan pimpinan dan jajarannya
terhadap pengelolaan perpustakaan. Mengintegrasikan aplikasi dalam satu
Terdapat Aplikasi e) Adanya audit mutu intenal dan ekternal perkantoran maya.
aplikasi layanan RKAKL, UPPS
keuangan, SIPEKA,
umum dan SIMAK
kepegawaian BMN,
SIMKA,
PPK-PNS,
Logbook,
Aplikasi
Kepegawaia
n.
Bernilai baik Hasil survey a) Terdapat perencanaan dan program kerja Survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap tri
(rentang 3-4) kepuasanpenggunaa pada setiap kegiatan UPPS wulan dan satu tahun
dalahbaik b) Adanya monitoing dan evaluasi setiap Mengevaluasi kuesioner sesuai dengan
kegiatan dan program oleh unit penambahan layanan
penjaminan mutu Kuesioner mudah diakses (diweb
c) Adanya tindak lanjut oleh pimpinan poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id)
terhadap hasil monev upps dalam
perbaikan.
Penyelenggaraa Penggunaan CBT a) Tersedianya fasilitas yang mendukung Monitoring dan evaluasi penggunaan secara
n pembelajaran dalam kegiatan penyelenggaraan CBT berkala
dan Evaluasi evaluasi b) Tersedianya SDM dalam pengelolaan Audit internal oleh unit penjaminan mutu
berbasis CBT pembelajaran dan CBT
uji kompetensi c) Dukungan pimpinan dalam
pengembangan sistem CBT
Peningkatan Gedung GTC a) Tersedianya alokasi dana untuk Pemeliharaan gedunng secara berkala guna
jumlah sebagai fasilitas operasional pendidikan meningkatkan kenyaman pengguna.
prasarana kegiatan pertemuan b) Adanya Perencanaan yang baik yang
pembelajaran bagi mahasiswa dan dilakukan oleh UPPS setiap tahun
dosen c) Dukungan pimpinan terhadap
Pengembangan pengelolaan.
ruang OSCE d) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS
Pengembangan
ruang perpustakaan
5. Indikator Kinerja Utama
a. Keuangan
Penggunaan biaya UPPS tergambar pada tabel di bawah ini. Pada tabel tersebut terjadi
peningkatan penggunaan dana hal ini seiring dengan adanya penambahan jumlah
mahasiswa dan dosen setiap tahunnya.
Indikator TS-2 TS-1 TS-0
Biaya Operasional 39.871.803.000,00 51.696.572.000,00 52.103.000.000,00
Pendidikan UPPS
Rata-rata dana penelitian 9.098.181,82 9.701.991,07 16.583.333,33
Rata-rata dana 5.546.890,91 9.894.339,29 12.242.416,67
pengabdian kepada
masyarakat
Realisasi biaya investasi 7.243.580.000,00 10.350.336.000,00 14.634.499.000,00
b. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
a) Unit Perpustakaan
Unit perpustakaan UPPS merupakan unit perpustakaan terpadu yang memiliki
jumlah judul koleksi buku teks untuk Jurusan Keperawatan sebanyak 756 pada
tahun 2019 terutama Program Studi Xyz. Selain buku teks sebagai sumber
bacaan lain dapat dilihat pada, web poltekkes
http://poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id/home/page/perpustakaan dan
http://bit.ly/perpustakaankriteria5_xyz.
Layanan perpustakaan offline dapat dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan
umum pada hari kerja pukul 08.00 s.d 16.00 wib. Sedangkan layanan
perpustkaan online/e-library dapat diakses selama 24 jam dimanapun
berada.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem yang ada di unit
perpustakaan dikelola melalui audit intenal oleh unit penjaminan mutu UPPS.
b) Unit Laboratorium
Saat ini perbandingan jumlah alat laboratorium dengan jumlah mahasiswa
adalah 1:4.
Unit laboratorium memiliki SOP laboratorium dengan nomor SK
KP.04.04/2045/1/2017. SOP ini mengatur setiap proses yang ada di
laboratorium seperti SOP peminjaman alat lab dan ruang praktik. SOP ini
memudahkan akses mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktik di
laboratorium. Mahasiswa dan dosen dapat melakukan kegiatan praktik setiap
hari sampai pukul 21.00 wib dengan tetap memperhatikan SOP yang ada. Unit
laboratorium juga membuat jadwal praktik yang disesuaikan dengan jadwal
kuliah dan kalender akademik. Rata-rata penggunaan laboratorium selama tiga
tahun terakhir digunakan oleh mahasiswa program AABC yang menempuh
pendidikan tahap akademik sedangkan pada tahap profesi mahasiswa lebih
banyak menghabiskan praktik di lahan praktik seperti klinik dan rumah sakit.
Laboratorium dan alat laboratorium dapat digunakan untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen serta mahasiswa.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem yang ada di unit perpustakaan
dikelola melalui audit intenal oleh unit penjaminan mutu.
2) Kecukupann dan Aksesibilitas Sistem Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi UPPS dilakukan melalui satu pintu pada fortal
website poltekkes http://poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id. Pada situs tersebut
ditampilkan seluruh layanan yang ada di poltekkes. Mahasiswa, dosen dan masyarakat
umum dapat mengaksesnya dimana pun dan kapanpun.
Selain peningkatan kinerja website, UPPS berupaya mengembangkan jaringan
fiberoptik ,WAN dan hotspot area bagi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Saat ini kapasitas bendwicth poltekkes adalah 300 mbps/ 3000 mahasiswa. Atau 100
kbps/mhs
3) Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana
a) Ketersediaan
UPPS menyediakan prasarana yang diperuntukan untuk kegiatan operasional
UPPS dan Prodi meliputi pembelajaran, penelitian dan pengabdian masysrakat.
Daftar prasarana dan gedung dapat dilihat pada http://bit.ly/prasarana_kriteria5.
Selain itu juga guna mendukung kegiatan non akademik mahasiswa UPPS
menyediakan prasarana berupa ruang UKM, BEM, DPM dan HMJ yang dapat
diakses kapanpun oleh mahasiswa.
Poltekkes telah dikembangan guna meningkatkan kenyaman mahasiswa dan
dosen dalam melakukan kegiatan di kampus. Pada tahun 2019 telah selesai
pembangunan gedung lima lantai yang diperuntukan sebagai ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium osca dan mini teater.
Penambahan ruang perpustakaan dan laboratorium serta kelas diperuntukan untuk
mencapai rasio standar kebutuhan baik luas ruangan terhadap mahasiswa dan
kenyamanan interkasi di PBM
6. Indikator Kinerja Tambahan
a. Keuangan
UPPS merupakan layanan BLU berdasarkan SK Kementerian Keuangan Nomor
19/KMK.05/2012 yang mendapat predikat WTP (Wajar tanpa pengecualian ) dan
memperoleh WBK dan WBBM (Wilayah Bersih Bebas Melayani) dari Kementerian
Kesehatan RI dengan nomor HK.01.07/MENKES/671/2019.
b. Sarana
Sejak tahun 2017 UPPS telah berupaya mengembangkan sistem pengelolaan
pembelajaran dan evaluasi berbasis Computer Based Test (CBT) untuk kegiatan ujian
tengah semester , ujian akhir semester dan Ujikompetensi tenaga kesehatan
c. Prasarana
Peningkatan dana investasi untuk pengembangan yang diperuntukan pembangunan
prasarana meliputi;Pengembangan (Gedung Trade Centre) GTC sebagai penginapan
bagi mahasiswa; UPPS telah melakukan penggembangkan laboratorium yang
diperuntukan bagi ruang OSCE; Pengembangan ruang perpustakaan yang telah
digunakan sejak tahun 2019.
7. Kepuasaan Pengguna
Survey kepuasan pengguna UPPS dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Intrumen
penilaian ini merujuk pada Keputusan Menteri Aparatur Sipil Negara
NomorKep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat. Berdasarkan SK direktur nomor tentang pedoman pelaksanaan survey
kepuasan pengguna pada UPPS, kegiatan survey kepuasan pelanggan dilakukan pada
masyarakat, mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan. Responden melakukan
pengisian kuesioner melalui google form yang dapat diakses melalui website UPPS.
Evaluasi / survey. Evaluasi dilakukan dengan beberapa jenis kegiatan.
a. Yang pertama evaluasi untuk kepuasan masyarakat dibuat dalam bentuk laporan
indeks kepuasan masyarakat (IKM). Pada tahun 2019, indeks kepuasan masyarakat
dilakukan dengan 140 responden. Berdasarkan 14 unsur objek survei IKM
didapatkan hasil survei sebesar 86,59. Dengan nilai tersebut dinyatakan bahwa
kinerja institusi UPPS adalah baik.
b. Yang kedua evaluasi kepuasan pengguna dilakukan kepada mahasiswa aktifdosen
dan tenaga kependidikan dengan menggunakan media google form. Terdapat sebelas
dimensi penilaian meliputi seluruh aspek yang ada di UPPS. Hasil dapat dilihat pada
http://bit.ly/surveykepuasanpengguna_k5
8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian)
Ketercapaian dan kendala dalam pencapaian standar keuangan, sarana dan prasarana
dikelola oleh UPPS melalui tinjauan manajemen pengendalian oleh Unit Penjaminan
Mutu dan Unit Satuan Pengendalian Internal serta auditor eksternal keuangan seperti
KAP, BPK dan Irjen. Temuan yang didapatkan dilakukan penanganan dan
ditindaklanjuti sesegera mungkin oleh tim penanggung jawab UPPS. Untuk menjaga
mutu bidang keuangan dan sarana prasarana maka dilakukan Audit Mutu Internal
dengan kegiatan:

a. Audit Internal Pengelolaan Keuangan


Pertanggungjawaban penggunaan dana dilakukan oleh bendahara setiap bulan
berdasarkan anggaran yang dikeluarkan dalam bentuk SPJ dan disertai dengan bukti
pengeluaran biaya. Bagian Keuangan Poltekkes Kemenkes FGHmelakukan
pengawasan dan pengecekan yang dilakukan oleh tim Satuan Pengawas
Laporan/Monitoring penggunaan dana meliputi keterserapan dan kesesuaian
penggunaan dana dengan melihat rekapitulasi Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Belanja (SPTB). Poltekkes Kemenkes FGHmenjamin dan menjaga akuntabilitas
segala aspek termasuk pengelolaan keuangan. Untuk itu dilakukan audit internal
pengelolaan keuangan setiap triwulan. Audit internal dilakukan oleh auditor dari
Satuan Pengawas Internal (SPI). Temuan temuan dari SPI dilaporkan ke Direktur
untuk segera ditindaklanjuti oleh unit terkait sebagai bahan tindak lanjut perbaikan
dan mencegah penyimpangan penyimpangan. Semua hasil audit terdokumentasi
sebagai laporan auditor SPI. Disamping itu audit eksternal juga dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal Kemenkes RI, dan BPKP, yang dilakukan pemeriksaan dua
sampai tiga kali per tahun. Dalam satu tahun, tim monitoring dari Inspektorat
Jenderal Kemenkes RI melakukan monitoring kemajuan tindak lanjut oleh Poltekkes
Kemenkes YOGYAKARTA.

b. Audit Internal Pengelolaan Sarana Prasarana


Dalam rangka untuk mejamin ktersediaan Sranan,prsarana yang mencukupi
serta kualitas sarpras maka setiap tahun selalu dilakukan audit terhadap kecukupan
asrpras. Audit srpras dilakukan oleh tim AMI. Tujuan audit srpras untuk mejamin
ketersediaan dan kulaitas sarpras sehingga dapat menjamin keancaran dan kualitas
hasi kegiatan bidang Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Hasil audit selalundilakukan tindak lanjut untuk perbaikan srapras di masa
mendatang.
Pengelolaan Sarana Prasarana di Poltekkes Kemenkes FGHdilakukan oleh
Tim Pengelola Barang Milik Negara (BMN). Setiap bulan tim membuat pelaporan
terkait pengelolaan sarana prasarana. Audit internal terhadap pengelolaan Sarana
Prsasara di Poltekkes Kemenkes FGHdilakukan oleh tim auditor dari Satuan
Pengawas Internal (SPI). Temuan temuan dari SPI dilaporkan ke Direktur untuk
segera ditindaklanjuti oleh unit terkait sebagai bahan tindak lanjut perbaikan dan
mencegah penyimpangan penyimpangan. Semua hasil audit terdokumentasi
sebagai laporan auditor SPI. Disamping itu audit eksternal juga dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal Kemenkes RI.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


Keuangan, Sarana dan Prasarana serta tindak lanjut (Pengendalian dan
Peningkatan)
Berdasarkan hasil evaluasi/observasi, Sarana prasarana baik jumlah maupun kualitas
yang ada di Poltekkes Kemenkes Poltekkes Kemenkes YOGYAKARTAsaat ini sudah
memadai untuk mendukung kenacaran kegiatan Pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Sumber keuangan yang diterima untuk
penyelenggaraan pendidikan Polkespal sangat memadai sehingga dapat menjamin
biaya operasional pendidikan, biaya penelitian, biaya pengabdian kepada masyarakat,
investasi dan pengembangan SDM, serta pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana. Hasil evaluasi ketercapaian standar UPPS terkait keuangan, sarana dan
prasarana untuk beberapa inkator telah sesuai pada target yang ditetapkan, namun
terdapat beberapa indikator yang belum sesuai target. UPPS melakukan upaya
pengendalian dan peningkatan terhadap indikator tersebut yang dapat dilihat pada
http://bit.ly/kesimpulankriteria5. Masih ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:
a. Kelebihan dana PNBP karena melampaui target penerimaan tidak bisa digunakan
untuk tahun berikutnya karena terbentur dengan aturan pengelolaan keuangan
negara, padahal dana tersebut sangat berguna untuk pengembangan pendidikan
apabila sumber dari Rupiah Murni terbatas;
b. Masih ada tenaga kependidikan yang kurang terampil dalam pemeliharaan
peralatan IT;
c. Ada sekitar 5 % realisasi tidak sesuai dengan rencana semula. Tidak optimalnya
penyerapan dana dapat disebabkan karena ketidaksesuaian antara rencana dengan
realisasinya berdasar mata anggaran kegiatan (MAK).

Rencana perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara


lain:
a. Perencanaan dana sebaik mungkin untuk mengoptimalkan pemanfaatan PNBP;
Perencanaan/pengusulan agar tenaga/bagian pemeliharaan peralatan dan sarana
diprogramkan dalam pelatian penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai