0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan13 halaman
UPPS menetapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk memenuhi standar keuangan, sarana, dan prasarana meliputi (1) pengembangan sumber pendapatan, (2) alokasi dana sekurangnya 60% untuk tri darma, dan (3) pemeliharaan rasio alat laboratorium terhadap mahasiswa. Hal ini ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara efektif dan akunt
UPPS menetapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk memenuhi standar keuangan, sarana, dan prasarana meliputi (1) pengembangan sumber pendapatan, (2) alokasi dana sekurangnya 60% untuk tri darma, dan (3) pemeliharaan rasio alat laboratorium terhadap mahasiswa. Hal ini ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara efektif dan akunt
UPPS menetapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk memenuhi standar keuangan, sarana, dan prasarana meliputi (1) pengembangan sumber pendapatan, (2) alokasi dana sekurangnya 60% untuk tri darma, dan (3) pemeliharaan rasio alat laboratorium terhadap mahasiswa. Hal ini ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara efektif dan akunt
Untuk mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma PT, maka setiap tahun selalu diupayakan pemenuhan kebuthan dana, sarana prasarana yang memedai sesuai standar. Poltekkes Kemenkes FGHadalah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah satuan kerja Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kesehatan, maka sumber dana utama yang diterima untuk penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes .............. diproleh melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rupiah Murni (RM). Setiap tahun dana yang diterima harus mencukupi/ memadai untuk mendukung kegiatan Tri Dharma PT dan meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan, serta untuk pemeliharaan sarana dan prasarana kantor. Poltekkes Kemenkes FGHharus menjamin/melengkapi ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam rangka mencapai standar keuangan dan sarana prasarana yang baik, proporsional, akuntabel dan transparan, maka disusun kebijakan dan pedoman yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi pelaksaan anggaran dan sarpras. Pada awal tahun ditetapkan target, selanjutnya pada tahap pelaksnaan kegiatan dilakukan monitoring penggunaan anggaran dan srpras sehingga dicapai target yang efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan di Poltekkes kemenkes.....disentralkan dan menjadi tanggungjawab dari bagian keuangan di direktorat. Pengelola keuangan di direktorat, terdiri dari bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran, administrasi keuangan, verifikator keuangan.Pengelolaan keuangan UPPS meliputi perencanaan, realisasi, dan pertanggung jawaban biaya operasional dan biaya pengembangan pada UPPS. Latar Belakang dalam perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana fisik, termasuk fasilitas teknologi informasipada UPPS adalah mengacu padaPeraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia Nomor 181 /PMK.06/2016 TentangPenatausahaanBarangMilik Negara dan Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara PelaksanaanPemusnahan dan PenghapusanBarangMilik Negara. Pengelolaan sarana-prasarana adalah sebagai dasar atau standar minimal pengelolaan sarana & prasarana guna mencapai tugas tri darma UPPS sebagai instansi pendidikan.
2. Kebijakan/Rujukan dan Standar yang menjadi acuan (Penetapan)
Tata kelola keuangan, sarana dan prasarana UPPS merujuk pada peraturan yang berlaku di Indonesia meliputi: Rujukan Penetapan standar Keuangan 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Standar pembiayaan Pembelajaran, Standar Pendanaan & Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). 3) Permenristekdikti No 22 Tahun 2015 Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri dii Lingkungan Kemenristek DIKTI. 4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020 5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.05/2016 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan YOGYAKARTAPada Kementerian Kesehatan 6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 474/KMK.05/2016 tentang Remunerasi (penetapan remunerasi bagi pejabat, pengelelola dan pegawai) 7) Rencana Strategi UPPS Tahun 2016-2020 8) Standar Pembiayaan pembelajaran dengan No Dokumen STD/SPMI/A 01.08; Standar Pendanaan & Pembiayaan Penelitian STD/SPMI/B 02.08; Standar Pendanaan & Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat STD/SPMI/C 03.08
Rujukan standar sarna Prasarana
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2) Perpres no 17 tahun 2019 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa 3) Perpres no 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang 4) Perpres no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa 5) Kempmendikti No 49 Tahun 2014 6) Permenkes RI Nomor 57 Tahun 2014 tentang Standar Sarana dan Prasarana 7) Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 31 dan 32 8) Peraturan Menteri Keuangan No 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. 9) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara. 10) Standar Perpustakaan Pendidikan Tenaga Kesehatan BPPSDM Tahun 2009. 11) Standar Sarana Prasarana Pembelajaran STD/SPMI/A 01.06; Standar Sarana Prasarana Penelitian STD/SPMI/B 02.06; Standar Sarana Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat STD/SPMI/C 03.06.
3. Strategi Pencapaian Standar (Pelaksanaan)
UPPS menetapkan standar pembiayaan, sarana dan prasarana dalam menjamin terselenggaranya kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan baik, efektif dan efisien. Hal ini tertuang dalam Renstra Poltekkes Tahun 2016-2020. Strategi yang dilakukan poltekkes dalam mencapai standar meliputi: Strategi Mekanisme kontrol Pendapatan UPPS diluar dana BOPT adalah ≥ 70 % a) Pengembangan Core Bisnis a) Pelaksanaan dilakukan dengan b) Manajemen Keuangan yang Transparant dan Akuntabel memperhatikan SOP keuangan No c) Identifikasi aset-aset yang potensial dan pemanfaatan aset untuk KU.01.04/156.1/2015 tentang Instruksi dikembangkan menjadi unit bisnis. Kerja Penerimaan Dana BLU dari Jasa d) Menyusun pola tarif dan tinjauan pola tarif secara berkala Lainnya e) Pengawasa pengelolaan keuangan oleh unsur internal ataupun b) Penentuan pola tarif didasarkan pada eksternal PMK nomor 156/PMK.05/2016 f) Peningkatan dana dari hibah penelitian ataupun pengabdian c) Verifikasi keuangan yang dilakukan masyarakat oleh verifikator g) Promosi unit usaha kepada pihak-pihak pengguna d) Audit internal dilakukan oleh unit SPI e) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen. Alokasi dana minimal 60 % diperuntukkan untuk kegiatan operasional tri darma a) Identifikasi kebutuhan penggunaan dana untuk pelaksanaan tri a) Penyusunan Rencana Penarikan Dana darma secara proposional dari seluruh dana yang ada. yang dikelola oleh Sub Ur Keuangan b) Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian b) Verifikasi keuangan yang dilakukan masyarakat yang mendukung unggulan masing-masing unit/ oleh verifikator prodi. c) Audit internal dilakukan oleh unit SPI c) Peningkatan proporsi alokasi dana untuk menunjang sarana d) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen. pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. d) Mengutamakan pembiayaan untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai kebutuhan masing-masing unit / prodi. e) Efisiensi penggunaan dana yang bersumber dari mahasiswa (BOPT) UPPS tersertifikasi WBK / WBBM a) Pembuatan komitmen Pimpinan dan Pegawai a) Penyelenggaraan setiap kegiatan b) Penandatanganan Fakta Integritas sesuai dengan SOP c) Penerapan wilayah bebas korupsi di setiap unit layanan b) Pengawasan oleh pimpinan bersama d) Pembentukan kelompok kerja unit SPI e) Menyiapkan dokumen c) Sosialisasi secara berkala yang f) Pendampingan tim penilai internal dilakukan setiap awal tahun. (laporan kegiatan kontak kinerja) Dana Penelitian, Skema PDP (10-14 jt), Skema PUPT (20-21 jt) a) Unit PPI merencanakan kebutuhan anggaran penelitian a) Verifikasi keuangan yang dilakukan b) Peneliti mengajukan RAB penelitian oleh verifikator c) Tim pengelola dan timpakar UPPS melakukan evaluasi b) Audit internal dilakukan oleh unit SPI anggaran yang diajukan c) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen d) Dosen peneliti menandatangani kontrakbiaya penelitian e) Dosen peneliti membuat surat pertanggung jawaban (SPJ) penelitian. Dana PengabdianKepada Masyarakat / timdosen / tahunsebesar 9 jt a) Pelaksana mengajukan RAB pengabdian kepada masyarakat a) Verifikasi keuangan yang dilakukan b) Tim pengelola dan timpakar UPPS melakukan evaluasi oleh verifikator anggaran yang diajukan b) Audit internal dilakukan oleh unit SPI c) Dosen peneliti menandatangani kontrak biaya PKM c) Audit eksternal oleh KAP dan Irjen d) Dosen peneliti membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) penelitian. Rasio alat laboratorium berbanding jumlah mahasiswa a) Indetifikasi jumlah mahasiswa dan jumlah alat yang tersedia a) Pelaksanaan dilakukan dengan sesuai setiap tahun SOP Pengadaan No Dok; POS-WM- b) Perencanaan pembelanjaan alat laboratorium sesuai dengan 01 tahun 2013 tentang Instruksi Kerja kebutuhan dan penambahan jumlah mahasiswa Pengadaan Barang dan Jasa b) Audit Mutu Internal (AMI) Ruang Laboratorium Keperawatan sesuai bidang keilmuan a) Perencanaan pengadaan ruang laboratorium sesuai standar a) Review oleh pimpinan ruang laboratorium b) Audit Mutu Internal (AMI) b) Perencanaan penggunaan ruang laboratorium sesuai bidang keilmuan masing-masing prodi. c) Pengembangan kualitas ruangan laboratorium d) Pemeliharaan peralatan laboratorium secara berkala e) Menyusun SOP pengunaan laboratorium dan buku panduan praktikum Bahan pustaka berupa buku teks a) Perencanaan penyediaan bahan pustaka buku teks sesuai a) Review oleh pimpinan dan tinjauan kebutuhan manajemen b) Pemuktahiran buku teks secara berkala b) Audit Mutu Internal (AMI) Bahan pustaka lainnya a) Dosen ikut dalam kegiatan confrence nasional maupun a) Review oleh pimpinan dan tinjauan internasional manajemen b) Mengadakan kegiatan confrence nasional maupun internasional b) Audit Mutu Internal (AMI) c) Menambah koleksi prosiding nasional maupun internasional d) Pelaksanaan penelitian dosen dan publish
Adanya layanan sistem informasi
a) Penyusunan perencanaan pengadaan sistem informasi a) Monitoring dan evaluasi penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dana. secara berkala b) Pengajuan kerjasama dengan pihak ketiga b) Audit Mutu Internal (AMI) c) Pembuatan aplikasi sistemi nformasi d) Sosialisasi penggunaan sistem informasi e) Monitoring dan evauasi penggunaan sistem informasi Terselenggaranya survey kepuasan pengguna a) Menyusun perencanaan pengembangan sarana-prasarana a) Pelaksanaan dilakukan dengan sesuai b) Menelaah kebutuhan disesuaikan dengan penambahan jumlah SOP mahasiswa dan pegawai UPPS b) Audit Mutu Internal (AMI) c) Menambah rasio kecukupan sarana dan prasarana UPPS d) Melakukan survey kepuasan pelanggan secara berkala. e) Melakukan tindak lanjut terhadap hasil kepuasan. Penyelenggaraan pembelajaran dan Evaluasi berbasis CBT a) Penyusunan perencanaan pengembangan unit computer a) Monitoring dan evaluasi penggunaan b) Peningkatan jumlah computer dan perangkatnya secara berkala c) Peningkatan kapasitas internet b) Audit Mutu Internal (AMI) d) Pengadaan server IT untukkegiatan CBT e) Penambahan Sumber Daya Manusia f) Monitoring dan evaluasi penggunaan CBT Peningkatan jumlah prasarana pembelajaran a) Menyusun perencanaan pengembangan sarana-prasarana a) Pelaksanaan dilakukan dengan b) Mentelaah kebutuhan disesuaikan dengan penambahan jumlah memperhatikan master plan mahasiswa dan pegawai UPPS pengembangan sarana b) Pengadaan kebutuhan sarana sesuai standar sarana bagi mahasiswa 4. Evaluasi Pelaksanaan Standar Faktor Penghambat Indikator Ketercapaian Faktor Pendukung Keberhasilan Tindak Lanjut Keberhasilan Pendapatan Pendapatn UPPS a) UPPS merupakan Instansi Pemerintah - Peningkatan pemanfaatan asset dengan dasar UPPS diluar diluar dana BOPT yang mendapatk analokasi dana RM pola tariff terbuka untuk umum. dana BOPT adalah 70.26 % setiaptahun. Meningkatkan sistem perencanaan dan evaluasi adalah ≥ 70 % b) UPPS adalah layanan BLU yang dapat keuangan melalui sistem aplikasi terpadu dalam mengelola asset sebagai sumber membuat alternative keputusan sebagai bahan pendapatan pengembangan layanan. c) Adanya kerjasama dengan pihak ketiga Meningkatkan sistem pelaksanaan evaluasi dan d) Pengelolaan keuangan dilakukan secara pelaporan keuangan yang akuntabel dan transparan dan sesuai SOP bermanfaat untuk rencana anggaran tahun kedepan. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di unit keuangan. Alokasi dana Alokasi dana untuk a) Tersedianya alokasi dana untuk - Meningkatkan sistem perencanaan dan evaluasi minimal 60 % kegiatan operasional pendidikan keuangan melalui sistem aplikasi terpadu dalam diperuntukan operasional tri b) Adanya PMK SBU yang menjadi dasar membuat alternative keputusan sebagai bahan kegiatan darma adalah 83.8 pengelolaan keuangan UPPS pengembangan layanan. operasional tri % c) Adanya Perencanaan yang baik yang Meningkatkan kompetensi sumber daya darma dilakukan oleh UPPS setiap tahun manusia di unit keuangan. d) Dukungan pimpinan terhadap pengelolaan keuangan. e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS UPPS UPPS tersertifikasi a) Adanya komitmen dari pimpinan dan - Sosialisasi secara continue tersertifikasi WBK / WBBM seluruh pegawai. Peningkatan kompetensi SDM UPPS WBK / WBBM dengan nomor b) Penyelenggaraan kegiatan di setiap unit HK.01.07/MENKE layanan sesuai dengan SOP S/671/2019 Alokasi dana Dana Penelitian a) Adanya pedoman peneltian UPPS - Penyempurnaan pedoman penelitian; penelitian Skema PDP (10-14 b) Perencanaan dilakukan setiap tahun Memotivasi dosen dalam mengikuti kegiatan sesuai dengan jt) c) Tersedianya alokasi dana penelitian dengan dana luar institusi (hibah). skema Skema PUPT (20- d) Dukungan pimpinan terhadap Membuat peraturan punishment dan reward 21 jt) pengelolaan keuangan. untuk penelitian dan publish penelitian Skema e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS Biaya PKM Dana a) Adanya pedoman PKM UPPS Penyempurnaan pedoman pengabdian perTim/tahun PengabdianKepada b) Perencanaan dilakukan setiap tahun masyarakat; minimal 9 jt Masyarakat / c) Tersedianya alokasi dana PKM timdosen / d) Dukungan pimpinan terhadap Memotivasi dosen dalam mengikuti kegiatan tahunsebesar 9 jt. pengelolaan keuangan. PKM dengan dana luar institusi (hibah). e) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS Rasio alat 1:5 Masih terdapat alat a) Tersedia alokasi dana 1. Terdapat alat yang tidak Mengusulkan alat laboratorium terbaru untuk denga nrasio 1:4 b) Standar alat berdasarkan APKAL secara tercantum dalam APKAL melengkapi standar APKAL BPPSDM nasional 2. Dana yang dianggarkan Menggunakan biaya saldo awal untuk c) Penjadwalan sistem praktek mahasiswa memenuhi kebutuhan pemenuhan standar alat yang dibutuhkan bagi secara bertahap prodi yang kritis sarana 8 laboratorium Terdapat 8 a) Tersedianya alokasi dana untuk Pelaksaan monitoring evaluasi penggunaan bidang laboratorium pengadaan prasarana laboratorium. keilmuan keperawatan sesuai b) Tersedianya lahan guna penambahan bidang gedung belajar. Peningkatan pemeliharaan laboratorium oleh c) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS unit lab dan unit pemeliharaan Terdapat lebih Jumlah buku teks a) Adanya perencanaan pengembangan Penyusunan perencanaan pengadaan bahan dari 400 buku keperawatan 756 b) Tersedianya alokasi dana untuk pustaka oleh unit perpustakaan bekerja sama teks pengadaan buku dengan unit layanan /prodi; a) 6 jurnal a) 6 jurnal nasional a) Adanya perencanaan pengembangan Penyusunan perencanaan pengadaan bahan nasional terakreditasi dikti b) Terdapat sumber daya manusia yang pustaka oleh unit perpustakaan bekerja sama terakreditasi b) 3 jurnal memadai dengan unit layanan / prodi; dikti internasional c) Tersedianya alokasi dana untuk b) 2 jurnal bereputasi pengadaan media belajar internasional c) 9 prosiding d) Tersedianya lahan guna penambahan bereputasi media belajar. c) 9 prosiding Terdapat Aplikasi layanan a) Adanya perencanaan pengembangan Peningkatan pemanfaatan server IT aplikasi layanan Mahasiswa oleh UPPS mahasiswa b) Terdapat sumber daya manusia yang Penambahan kapasitas bandwich IT UPPS. Layanan SIAKAD memadai Terdapat untuk akademik, c) Tersedianya alokasi dana untuk Perbaikan jaringan dan pemenuhan alat bantu aplikasi layanan Layanan pengadaan informasi untu pegawai akademik Perpustakaan online d) Dukungan pimpinan dan jajarannya terhadap pengelolaan perpustakaan. Mengintegrasikan aplikasi dalam satu Terdapat Aplikasi e) Adanya audit mutu intenal dan ekternal perkantoran maya. aplikasi layanan RKAKL, UPPS keuangan, SIPEKA, umum dan SIMAK kepegawaian BMN, SIMKA, PPK-PNS, Logbook, Aplikasi Kepegawaia n. Bernilai baik Hasil survey a) Terdapat perencanaan dan program kerja Survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap tri (rentang 3-4) kepuasanpenggunaa pada setiap kegiatan UPPS wulan dan satu tahun dalahbaik b) Adanya monitoing dan evaluasi setiap Mengevaluasi kuesioner sesuai dengan kegiatan dan program oleh unit penambahan layanan penjaminan mutu Kuesioner mudah diakses (diweb c) Adanya tindak lanjut oleh pimpinan poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id) terhadap hasil monev upps dalam perbaikan. Penyelenggaraa Penggunaan CBT a) Tersedianya fasilitas yang mendukung Monitoring dan evaluasi penggunaan secara n pembelajaran dalam kegiatan penyelenggaraan CBT berkala dan Evaluasi evaluasi b) Tersedianya SDM dalam pengelolaan Audit internal oleh unit penjaminan mutu berbasis CBT pembelajaran dan CBT uji kompetensi c) Dukungan pimpinan dalam pengembangan sistem CBT Peningkatan Gedung GTC a) Tersedianya alokasi dana untuk Pemeliharaan gedunng secara berkala guna jumlah sebagai fasilitas operasional pendidikan meningkatkan kenyaman pengguna. prasarana kegiatan pertemuan b) Adanya Perencanaan yang baik yang pembelajaran bagi mahasiswa dan dilakukan oleh UPPS setiap tahun dosen c) Dukungan pimpinan terhadap Pengembangan pengelolaan. ruang OSCE d) Adanya audit intenal dan ekternal UPPS Pengembangan ruang perpustakaan 5. Indikator Kinerja Utama a. Keuangan Penggunaan biaya UPPS tergambar pada tabel di bawah ini. Pada tabel tersebut terjadi peningkatan penggunaan dana hal ini seiring dengan adanya penambahan jumlah mahasiswa dan dosen setiap tahunnya. Indikator TS-2 TS-1 TS-0 Biaya Operasional 39.871.803.000,00 51.696.572.000,00 52.103.000.000,00 Pendidikan UPPS Rata-rata dana penelitian 9.098.181,82 9.701.991,07 16.583.333,33 Rata-rata dana 5.546.890,91 9.894.339,29 12.242.416,67 pengabdian kepada masyarakat Realisasi biaya investasi 7.243.580.000,00 10.350.336.000,00 14.634.499.000,00 b. Sarana 1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana a) Unit Perpustakaan Unit perpustakaan UPPS merupakan unit perpustakaan terpadu yang memiliki jumlah judul koleksi buku teks untuk Jurusan Keperawatan sebanyak 756 pada tahun 2019 terutama Program Studi Xyz. Selain buku teks sebagai sumber bacaan lain dapat dilihat pada, web poltekkes http://poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id/home/page/perpustakaan dan http://bit.ly/perpustakaankriteria5_xyz. Layanan perpustakaan offline dapat dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan umum pada hari kerja pukul 08.00 s.d 16.00 wib. Sedangkan layanan perpustkaan online/e-library dapat diakses selama 24 jam dimanapun berada.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem yang ada di unit perpustakaan dikelola melalui audit intenal oleh unit penjaminan mutu UPPS. b) Unit Laboratorium Saat ini perbandingan jumlah alat laboratorium dengan jumlah mahasiswa adalah 1:4. Unit laboratorium memiliki SOP laboratorium dengan nomor SK KP.04.04/2045/1/2017. SOP ini mengatur setiap proses yang ada di laboratorium seperti SOP peminjaman alat lab dan ruang praktik. SOP ini memudahkan akses mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktik di laboratorium. Mahasiswa dan dosen dapat melakukan kegiatan praktik setiap hari sampai pukul 21.00 wib dengan tetap memperhatikan SOP yang ada. Unit laboratorium juga membuat jadwal praktik yang disesuaikan dengan jadwal kuliah dan kalender akademik. Rata-rata penggunaan laboratorium selama tiga tahun terakhir digunakan oleh mahasiswa program AABC yang menempuh pendidikan tahap akademik sedangkan pada tahap profesi mahasiswa lebih banyak menghabiskan praktik di lahan praktik seperti klinik dan rumah sakit. Laboratorium dan alat laboratorium dapat digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen serta mahasiswa. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem yang ada di unit perpustakaan dikelola melalui audit intenal oleh unit penjaminan mutu. 2) Kecukupann dan Aksesibilitas Sistem Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi UPPS dilakukan melalui satu pintu pada fortal website poltekkes http://poltekkesANTAH BERANTAH.ac.id. Pada situs tersebut ditampilkan seluruh layanan yang ada di poltekkes. Mahasiswa, dosen dan masyarakat umum dapat mengaksesnya dimana pun dan kapanpun. Selain peningkatan kinerja website, UPPS berupaya mengembangkan jaringan fiberoptik ,WAN dan hotspot area bagi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Saat ini kapasitas bendwicth poltekkes adalah 300 mbps/ 3000 mahasiswa. Atau 100 kbps/mhs 3) Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana a) Ketersediaan UPPS menyediakan prasarana yang diperuntukan untuk kegiatan operasional UPPS dan Prodi meliputi pembelajaran, penelitian dan pengabdian masysrakat. Daftar prasarana dan gedung dapat dilihat pada http://bit.ly/prasarana_kriteria5. Selain itu juga guna mendukung kegiatan non akademik mahasiswa UPPS menyediakan prasarana berupa ruang UKM, BEM, DPM dan HMJ yang dapat diakses kapanpun oleh mahasiswa. Poltekkes telah dikembangan guna meningkatkan kenyaman mahasiswa dan dosen dalam melakukan kegiatan di kampus. Pada tahun 2019 telah selesai pembangunan gedung lima lantai yang diperuntukan sebagai ruang kelas, perpustakaan, laboratorium osca dan mini teater. Penambahan ruang perpustakaan dan laboratorium serta kelas diperuntukan untuk mencapai rasio standar kebutuhan baik luas ruangan terhadap mahasiswa dan kenyamanan interkasi di PBM 6. Indikator Kinerja Tambahan a. Keuangan UPPS merupakan layanan BLU berdasarkan SK Kementerian Keuangan Nomor 19/KMK.05/2012 yang mendapat predikat WTP (Wajar tanpa pengecualian ) dan memperoleh WBK dan WBBM (Wilayah Bersih Bebas Melayani) dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor HK.01.07/MENKES/671/2019. b. Sarana Sejak tahun 2017 UPPS telah berupaya mengembangkan sistem pengelolaan pembelajaran dan evaluasi berbasis Computer Based Test (CBT) untuk kegiatan ujian tengah semester , ujian akhir semester dan Ujikompetensi tenaga kesehatan c. Prasarana Peningkatan dana investasi untuk pengembangan yang diperuntukan pembangunan prasarana meliputi;Pengembangan (Gedung Trade Centre) GTC sebagai penginapan bagi mahasiswa; UPPS telah melakukan penggembangkan laboratorium yang diperuntukan bagi ruang OSCE; Pengembangan ruang perpustakaan yang telah digunakan sejak tahun 2019. 7. Kepuasaan Pengguna Survey kepuasan pengguna UPPS dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Intrumen penilaian ini merujuk pada Keputusan Menteri Aparatur Sipil Negara NomorKep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Berdasarkan SK direktur nomor tentang pedoman pelaksanaan survey kepuasan pengguna pada UPPS, kegiatan survey kepuasan pelanggan dilakukan pada masyarakat, mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan. Responden melakukan pengisian kuesioner melalui google form yang dapat diakses melalui website UPPS. Evaluasi / survey. Evaluasi dilakukan dengan beberapa jenis kegiatan. a. Yang pertama evaluasi untuk kepuasan masyarakat dibuat dalam bentuk laporan indeks kepuasan masyarakat (IKM). Pada tahun 2019, indeks kepuasan masyarakat dilakukan dengan 140 responden. Berdasarkan 14 unsur objek survei IKM didapatkan hasil survei sebesar 86,59. Dengan nilai tersebut dinyatakan bahwa kinerja institusi UPPS adalah baik. b. Yang kedua evaluasi kepuasan pengguna dilakukan kepada mahasiswa aktifdosen dan tenaga kependidikan dengan menggunakan media google form. Terdapat sebelas dimensi penilaian meliputi seluruh aspek yang ada di UPPS. Hasil dapat dilihat pada http://bit.ly/surveykepuasanpengguna_k5 8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian) Ketercapaian dan kendala dalam pencapaian standar keuangan, sarana dan prasarana dikelola oleh UPPS melalui tinjauan manajemen pengendalian oleh Unit Penjaminan Mutu dan Unit Satuan Pengendalian Internal serta auditor eksternal keuangan seperti KAP, BPK dan Irjen. Temuan yang didapatkan dilakukan penanganan dan ditindaklanjuti sesegera mungkin oleh tim penanggung jawab UPPS. Untuk menjaga mutu bidang keuangan dan sarana prasarana maka dilakukan Audit Mutu Internal dengan kegiatan:
a. Audit Internal Pengelolaan Keuangan
Pertanggungjawaban penggunaan dana dilakukan oleh bendahara setiap bulan berdasarkan anggaran yang dikeluarkan dalam bentuk SPJ dan disertai dengan bukti pengeluaran biaya. Bagian Keuangan Poltekkes Kemenkes FGHmelakukan pengawasan dan pengecekan yang dilakukan oleh tim Satuan Pengawas Laporan/Monitoring penggunaan dana meliputi keterserapan dan kesesuaian penggunaan dana dengan melihat rekapitulasi Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB). Poltekkes Kemenkes FGHmenjamin dan menjaga akuntabilitas segala aspek termasuk pengelolaan keuangan. Untuk itu dilakukan audit internal pengelolaan keuangan setiap triwulan. Audit internal dilakukan oleh auditor dari Satuan Pengawas Internal (SPI). Temuan temuan dari SPI dilaporkan ke Direktur untuk segera ditindaklanjuti oleh unit terkait sebagai bahan tindak lanjut perbaikan dan mencegah penyimpangan penyimpangan. Semua hasil audit terdokumentasi sebagai laporan auditor SPI. Disamping itu audit eksternal juga dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemenkes RI, dan BPKP, yang dilakukan pemeriksaan dua sampai tiga kali per tahun. Dalam satu tahun, tim monitoring dari Inspektorat Jenderal Kemenkes RI melakukan monitoring kemajuan tindak lanjut oleh Poltekkes Kemenkes YOGYAKARTA.
b. Audit Internal Pengelolaan Sarana Prasarana
Dalam rangka untuk mejamin ktersediaan Sranan,prsarana yang mencukupi serta kualitas sarpras maka setiap tahun selalu dilakukan audit terhadap kecukupan asrpras. Audit srpras dilakukan oleh tim AMI. Tujuan audit srpras untuk mejamin ketersediaan dan kulaitas sarpras sehingga dapat menjamin keancaran dan kualitas hasi kegiatan bidang Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil audit selalundilakukan tindak lanjut untuk perbaikan srapras di masa mendatang. Pengelolaan Sarana Prasarana di Poltekkes Kemenkes FGHdilakukan oleh Tim Pengelola Barang Milik Negara (BMN). Setiap bulan tim membuat pelaporan terkait pengelolaan sarana prasarana. Audit internal terhadap pengelolaan Sarana Prsasara di Poltekkes Kemenkes FGHdilakukan oleh tim auditor dari Satuan Pengawas Internal (SPI). Temuan temuan dari SPI dilaporkan ke Direktur untuk segera ditindaklanjuti oleh unit terkait sebagai bahan tindak lanjut perbaikan dan mencegah penyimpangan penyimpangan. Semua hasil audit terdokumentasi sebagai laporan auditor SPI. Disamping itu audit eksternal juga dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemenkes RI.
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait
Keuangan, Sarana dan Prasarana serta tindak lanjut (Pengendalian dan Peningkatan) Berdasarkan hasil evaluasi/observasi, Sarana prasarana baik jumlah maupun kualitas yang ada di Poltekkes Kemenkes Poltekkes Kemenkes YOGYAKARTAsaat ini sudah memadai untuk mendukung kenacaran kegiatan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sumber keuangan yang diterima untuk penyelenggaraan pendidikan Polkespal sangat memadai sehingga dapat menjamin biaya operasional pendidikan, biaya penelitian, biaya pengabdian kepada masyarakat, investasi dan pengembangan SDM, serta pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Hasil evaluasi ketercapaian standar UPPS terkait keuangan, sarana dan prasarana untuk beberapa inkator telah sesuai pada target yang ditetapkan, namun terdapat beberapa indikator yang belum sesuai target. UPPS melakukan upaya pengendalian dan peningkatan terhadap indikator tersebut yang dapat dilihat pada http://bit.ly/kesimpulankriteria5. Masih ditemukan beberapa masalah sebagai berikut: a. Kelebihan dana PNBP karena melampaui target penerimaan tidak bisa digunakan untuk tahun berikutnya karena terbentur dengan aturan pengelolaan keuangan negara, padahal dana tersebut sangat berguna untuk pengembangan pendidikan apabila sumber dari Rupiah Murni terbatas; b. Masih ada tenaga kependidikan yang kurang terampil dalam pemeliharaan peralatan IT; c. Ada sekitar 5 % realisasi tidak sesuai dengan rencana semula. Tidak optimalnya penyerapan dana dapat disebabkan karena ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasinya berdasar mata anggaran kegiatan (MAK).
Rencana perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara
lain: a. Perencanaan dana sebaik mungkin untuk mengoptimalkan pemanfaatan PNBP; Perencanaan/pengusulan agar tenaga/bagian pemeliharaan peralatan dan sarana diprogramkan dalam pelatian penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang baik.