Bab I-Iii - Edit 25 03 2020
Bab I-Iii - Edit 25 03 2020
Disusun Oleh :
MARFUAH
19110015
i
HALAMAN PERSETUJUAN
pasca operasi di Ruang Pemulihan Kamar Operasi Rumah Sakit JIH Yogyakarta”,
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Penguji I Penguji II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
operasi di Ruang Pemulihan Kamar Operasi Rumah Sakit JIH Yogyakarta”, ini
Hari :
Tanggal :
Jam :
Penguji I
Maryudella Afrida
NIP ...............................................
Penguji II
Erika
NIP .............................................
Penguji III
--------------
NIP ..........................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi
NIP
iii
NIP. 19531122 197903 2 001KATA PENGANTAR
Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta hidayahNya
Bangsa Yogyakarta dan dapat menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan spinal
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis
Bangsa Yogyakarta.
6. Orangtua, suami dan keluarga, yang selalu memberi semangat bagi penulis
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh sempurna. Atas
kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini, penulis mohon maaf. Demi
kebaikan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Peneliti
v
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Nama : MARFUAH
NIM :19110015
dibuatkan/dibeli/ dari orang/ pihak lain). Bilamana saya mengingkari pernyataan ini
saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan tugas akhir saya tersebut.
Yang menyatakan
MARFUAH
vi
DAFTAR ISI
vii
C.
Populasi Dan Sampel ...................................... 27
D.
Variabel Penelitian ....................................... 28
E.
Definisi Operasional ..................................... 29
F.
Instrumen Penelitian 30
G.
Tehnik Pengumpulan Data 30
H.
Uji Validitas dan realibilitas 31
I.
Tehnik Analisis Data 32
Rencana Jalan Penelitian ............................... 33
Etika Penelitian............................ 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................... 40
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
terlebih dulu dilakukan anestesi (Win De Jong, 2005 dalam Praditha, 2016).
satu abad perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan
kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan
Nyeri paska bedah merupakan satu dari masalah dan keluhan pasien
sensasi yang meliputi sensasi sakit/nyeri, rabaan, suhu, posisi selama pra
anestesi, intra anestesi dan pasca anestesi. Secara umum fungsi anestesi adalah
1
menghilangkan rasa nyeri, menidurkan, relaksasi otot dan stabilitas otonom
(Soenarjo, 2010).
anestesi regional. Anestesi umum adalah membuat sebuah keadaan tidak sadar
yang terkontrol selama keadaan di mana pasien tidak merasakan apapun dan
Anestesi spinal adalah hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari
tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang
hipotermi (Setiyanti, 2016). Setiap obat anestesi, baik opioid maupun obat
dalam Pamuji, 2008). Hipotermia adalah keadaan suhu inti tubuh dibawah
36ºC (normotermi: 36,6º C-37,5ºC) (Guyton & Hall, 2008). Tamsuri (2007)
menambahkan Hipotermi dapat diartikan suhu tubuh kurang dari 360 º C. Setiap
33-65% dari keseluruhan post operasi dengan anastesi umum dan 33-56,7%
2
keseluruhan pasien post operasi yang menggunakan anastesi spinal.
(Fauzi, 2014). Frank, El- Rahmany, etc (2000) mengemukakan korelasi antara
blokade spinal di tingkat dermatom tinggi dan penurunan suhu tubuh inti selama
anestesi spinal konsisten dengan efek fisiologis dari anestesi spinal. Tonis
spinal melalui blokade neural simpatis dan somatis. Semakin luas proporsi
tubuh yang diblokir maka fungsi termoregulasi akan semakin terganggu. Leslie
dengan tingkat blokade spinal. Para peneliti ini menunjukkan bahwa ambang
batas suhu tubuh menurun hingga 0,06oC untuk setiap tingkat dermatom yang
yang tinggi merupakan faktor risiko untuk hipotermia. Menurut analisis kami,
setia tingkat dermatom blokade spinal menurunkan suhu 0,15 º C suhu tubuh
vasokonstriksi, hal ini adalah cara menghemat kehilangan panas karena efek
dan blok sensoris terhadap reseptor suhu perifer sehingga menghambat respon
kompensasi terhadap suhu (Mirza, 2011). Tindakan anastesi spinal terjadi blok
3
pada sistem simpatis sehingga terjadi vasodilatasi ini yang mengakibatkan
Hipotermi post operasi ini ditimbulkan oleh tindakan anestesi dan paparan
suhu lingkungan yang rendah, suhu ruangan yang dingin dapat mempengaruhi
kejadian hipotermi pada pasien post operasi. Selain pengaruh suhu ruangan
keluarnya panas tubuh sehingga terjadi hipotermi adalah cairan intravena yang
kulit oleh karena proses radiasi, konveksi, konduksi, dan juga evaporasi, yang
lebih lanjut menyebabkan redistribusi panas dari inti tubuh ke perifer, dan
produksi panas tubuh yang menurun oleh karena penurunan laju metabolisme
luasnya luka yang terbuka dan tidak tertutup kain selama di ruang operasi dan
dilihat dari hubungan faktor lama operasi, dan faktor Indeks Massa Tubuh
(IMT) yang kurus dapat menjadi pendukung dari terjadinya hipotermi. Selain
itu menrut Hanifa (2017) penggunaan agen inhalasi dan lama operasi turut
Hipotermi post operasi adalah suhu inti lebih rendah dari suhu tubuh normal
yaitu 36ºC setelah pasien dilakukan operasi. Keadaan normal tubuh manusia
4
refleks pelindung suhu yang diatur oleh hipotalamus. Selama anestesi spinal,
bagi pasien.
hipotermi seperti penurunan suhu tubuh < 35º C, rasa baal atau kesemutan di
kulit atau ekstremitas, kulit pucat dan kebiruan serta dingin apabila diraba,
dan ruang ICU memiliki suhu yang rendah. Hipotermia post operasi juga
dapat terjadi karena luka terbuka, aktifitas otot-otot inhalasi gas-gas yang
2009). Bila tidak ditangani dengan segera, orang yang terpajan dingin yang
ekstrim selama hampir 20-30 menit biasanya akan meninggal karena henti
5
jantung ataufibrilasi jantung (Guyton, 2008). Pemberian anastesi umum
angka kejadian hipotermia, karena selama ini belum ada pencatatan tentang
angka kejadian hipotermia post operasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Bulan Desember 2019 sejumlah 123 pasien operasi dengan regional anastesi,
Yogyakarta.
pada pasien pasca operasi di ruang pemulihan kamar operasi rumah sakit “JIH”
Yogyakarta.
B. Perumusan masalah
6
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Yogyakarta.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
ilmu bedah dan syaraf pada khususnya,, sehingga dapat menjadi bahan teori
2. Manfaat Praktis
7
Dapat mengetahui metode yang tepat tentang metode yang tepat dalam
spinal anastesi.
E. Keaslian Penelitian
8
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Nama
Penelitian
1. Amila Hubungan Hipotermi Metode penelitian Hasil uji chi square didapat p Persamaan pada
Hanifa Dengan Waktu Pulih Cross Sectional. value (0,026<0,05), terdapat penelitian ini adalah pada
(2017) Sadar Pasca General Lokasi di Intalalasi hubungan hipotermi dengan variabel hipthermia, dan
Anestesi Di Ruang Bedah Sentral RSUD waktu pulih sadar pasca general mengguunakan tehnik,
Penelitian tersebut
9
menggunakan instrumen
kuesioner, variabel
hipothermi merupakan
variabel bebas.
Sedangkan pada
penelitian ini
menggunakan total
sampling.
10
2 Anggita Angka Kejadian Metode penelitian Terdapat hubungan bermakna Persamaan pada
Marissa Hipotermia dan Lama deskriptif kasus control, (p≤0,05) antara kejadian penelitian ini adalah pada
Harahap, Perawatan di Ruang sample pada pasca hipothermia dan lama perawatan instrumen lembar
Rudi Pemulihan pada Pasien operasi geriatri. Dengan di ruang pemulihan pasien observasi, dan analisis
Kadarsah, Geriatri Pasca operasi tehnik total sampling geriatri yang telah menjalani bivariat menggunakan
3 Nur Akbar Gambaran Kejadian Metode penelitian : Hasil penelitian adalah 19 Persamaan pada
Fauzi, Menggigil (Shivering) deskriptif dengan Cross kejadian menggigil dari jumlah penelitian ini adalah
Santun pada pasien dengan Sectional, dengan total sample 65 orang dalam penelitian menggunakan instrumen
11
Bekti tindakan operasi yang sampling ini. lembar observasi,
bivariat menggunakan
Total Sampling.
4 Putri Prastiti Faktor - Faktor yang Metode penelitian Ada hubungan antara faktor usia Persamaan pada
Mubarokah, Berhubungan dengan kuantitatif dengan jenis (p = 0,011) dengan hipotermi, penelitian ini adalah pada
Titik Hipotermi penelitian observasional ada hubungan antara IMT (p = variabel hipothermia,
Endarwati, Pasca General Anestesi analitik dengan metode 0,032) dengan hipotermi, ada menggunakan instrumen
Sari Candra di Instalasi Bedah Consecutive Sampling. hubungan antara jenis kelamin (p lembar observasi, dengan
12
Dewi Sentral (IBS) = 0,046), ada hubungan antara metode Consecutive
(2017) RSUD Kota Yogyakarta lama operasi (p = 0,001) dengan Sampling dan analisis
sampling.
5 Andri Hubungan Body Massa Metode yang digunakan Terdapat hubungan IMT dengan Persamaan pada
Susilowati, Index dengan Kejadian observasional analitik kejadian shivering pada pasien penelitian ini adalah pada
Sri Shivering pada Pasien dengan pendekatan dengan spinal anestesi dengan p instrumen lembar
Hendarsih, dengan Anastesi Spinal Cross Sectional. Teknik value <0,05 observasi, dan analisis
13
(2017) Yogyakarta sampling. perbedaan terletak pada
Consecutive Sampling
14
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Anastesi
a. Pengertian Anestesi
b. Tujuan Anestesi
teknik anestesi
16
prosedur pembedahan yang mungkin melibatkan kehilangan
1) Anestesi umum
a) Menggunakan intravena
anestesi.
b) Menggunakan inhalasi
17
Pasien akan menghirup gas anestesi melalui masker yang
dengan kebutuhan.
2) Anestesi lokal
Anestesi lokal atau sering juga disebut dengan istilah bius lokal
cara:
tenggorokan.
3) Anestesi regional
sakit pada sebagian besar anggota tubuh. Pasien akan tetap terjaga
18
namun tidak mampu merasakan sebagian dari anggota tubuhnya.
2. Spinal anestesi
Lumbalis 4-5 dengan jarum spinal yang sangat kecil dengan tujuan
19
perbaikan fraktur tulang panggul, bedah obstreti-ginekologik, dan
2010).
spinal anestesi :
1) Lidokain
bupivakain.
20
infitrasi dan anestesi regional intravena begitu juga topical,
takikardi.
2) Bupivakain
intratekal 30 detik
21
3) Tetrakain
1) Pernapasan terganggu
22
hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan karena perdarahan
yang tidak cukup diganti, selain itu adalah sisa anastesi yang
anastesi.
4) Hipotermia
23
3. Hipothermia
a. Pengertian Hipothermia
tubuh berfungsi. Dibawah suhu ini, shivering dan respon otonom tidak
3) Cairan
24
Faktor cairan yang diberikan merupakan salah satu hal yang
infus dan irigasi yang dingin (sesuai suhu ruangan) diyakini dapat
4) Usia
25
menaikkan heart rate (Indriati, 2010). Parameter yang berkaitan
1) Berat Badan
2) Tinggi Badan
Kusuma, 2010).
6) Jenis Kelamin
laki.
7) Obat anestesi
8) Lama operasi
26
Lama tindakan pembedahan dan anestesi bepotensi memiliki
RI, 2009).
9) Jenis operasi
c. Klasifikasi Hipotermia
antara 28ºC-32ºC, dan hipothermia berat, yaitu suhu tubuh antara (<
27
fibrilasi ventrikular, penurunan kontraksi miokardium koma, nadi
B. Kerangka Konsep
Anastesi
28
Gambar 1. Kerangka konsep menurut Potter, Perry. (2010), Harahap (2014),
Mangku dan Senapathi (2010)
C. Kerangka Penelitian
Variabel
pengganggu
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian Hipothermia :
3. Cairan
4. Obat anastesi
5. Jenis operasi
6. Usia
7. Jenis kelamin
8. IMT
9. LamaGambar
operasi2. Kerangka Penelitia
29
Keterangan :
: diteliti
D. Hipotesis Penelitian
30
BAB III
METODE PENELITIAN
akibat antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek yang
dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain,
pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik,
bagan, gambar atau tampilan lain. Penelitian ini akan menggunakan data dari
pasien pasca tindakan spinal anastesi dengan tehnik observasi. Penelitian ini
JIH Yogyakarta.
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan yang akan dilaksanakan
pada bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Juni 2020 di Ruang Pemulihan
1. Populasi
2. Sampel
berikut :
a. Kriteria Inklusi:
b. Kriteria Eksklusi :
32
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
ke subjek lain (Sastroasmoro, 2011). Variabel penelitian ini terdiri dari tiga
variabel, yaitu :
1. Variabel bebas, yaitu variabel yang menjadi sebab atau berubahnya variabel
terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pasca tindakan spinal
anastesi.
2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
dan terikat yang sedang diteliti. Oleh karena itu pada penelitian ini variabel
c. Cairan
d. Obat anastesi
e. Jenis operasi
f. Usia
g. Jenis kelamin
h. IMT
i. Lama operasi.
33
E. Definisi Operasional
spinal anestesi
meletakkan b. Tidak
segera diketahui
langsung ( dalam
dibawa di ruang
pemulihan
F. Instrumen Penelitian
34
adalah sebagai berikut :
1. Lembar observasi
kelamin, jenis tindakan anestesi, catatan suhu tubuh, serta catatan checklist
2. Termometer digital
35
bagian pada kegiatan-kegiatan tertentu saja (Notoatmodjo, 2012).
2. Metode pengukuran
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
Interval (CI) tidak mencakup angka satu (Sunyoto, 2013). Pada penelitian
2. Reliabilitas
suatu kondisi ke kondisi yang lain hasilnya konsisten, dan ini merupakan
36
konsistensinya (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas penelitian
Alpha Cronbach lebih dari 0,6 (Sunyoto, 2013). Pada penelitian ini tidak
1. Analisis Univariat
setiap variabel, yaitu usia, jenis kelamin, lama operasi dan IMT pasien
komputerisasi.
2. Analisis Bivariat
37
Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% dan p value < 0,05, yang artinya
hipotesis diterima jika p value < 0,05 dan atau Confidence Interval (CI) tidak
mencakup angka satu. Analisa untuk mengetahui nilai Rasio Prevalens (RP)
dengan tingkat signifikan atau nilai probabilitas antara variabel bebas dan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni
penelitian ini akan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan :
a. Penyusunan proposal
38
masukan dari tim penguji proposal.
b. Perijinan
JIH Yogyakarta.
2. Tahap Pelaksanaan
(jadwal terlampir). Tahap ini dimulai dari peneliti menemui responden dan
a. Editing, yaitu proses memeriksa kembali data yang telah terkumpul dari
responden untuk melihat jawaban yang sudah terisi lengkap atau belum.
responden penelitian.
39
c. Scoring, yaitu pemberian nilai atau harga berupa angka pada jawaban
masing aspek. Pada penelitian ini penyajian data dalam bentuk dammy
tabel sebanyak tujuh buah, yang akan digunakan untuk hasil analisis
4. Penyusunan laporan
laporan penelitian.
akan mendapat koreksi dan masukan dari tim penguji agar penelitian lebih
sempurna.
6. Revisi
40
Setelah sidang skripsi dan mendapatkan masukan koreksi dari tim penguji,
7. Pengumpulan laporan
K. Etika Penelitian
and confidentiality)
41
hak-hak dasar individu tersebut.
42
DAFTAR PUSTAKA
Fajar. K. (2018). Efek Samping dan Komplikasi yang Mungkin Timbul Dari Obat
Anestesi . https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/dampak-dan-efek-
samping-obat-anestesi/ diakses pada tanggal 2 Maret 2020
43
Hardisman,D (2014). Gawat Darurat Medis Praktis.Yogyakarta.Gosyen
Publishing.
Mangku Gde, Senapathi TGA. (2009).Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi.
Jakarta:
44
from:http://www.livestrong.com/article/196479factorsaffectingbloodpressu
re- heart-rate/ diakses tanggal 28 Januari 2020
Mubarokah, Endarwati, Dewi. (2017). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan
Hipotermi Pasca General Anestesi di Instalasi Bedah Sentral (IBS)
RSUD Kota Yogyakarta. Skripsi. Poltekkes Yogyakarta.
Nainggolan D.H.(2014). Perbandingan Anestesi Spinal Menggunakan Ropivakain
Hiperbarik 13,5 mg Dengan Ropivakain Isobarik 13,5 mg Terhadap Mula
Dan Lama Kerja Blokade Sensorik. Jurnal Anestesi Perioperatif JAP.
2014;2(1): 45–54. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah
Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
Notoatmodjo,(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Palestin, B. (2007). Model Kemitraan Keperawatan Komunitas dalam
Pengembangan Kesehatan Masyarakat. Diambil pada tanggal 12 Januari
2020 dari http//bondankomunitas.com
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi
7. Vol. 3. Jakarta : EGC
Pradita, N. A & Jadmiko, A. W. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik
Terhadap Tekanan Darah Dan Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan
Anestesi Umum Di RS Dr. Moewardi Surakarta (Universitas
Muhammadiyah Surakarta). http://eprints.ums.ac.id/ 42065/ diakses tanggal
5 Maret 2020
Proverawati, A., & Kusuma, E. (2010). Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (2011). Keperawatan maternitas :
Kesehatan wanita, bayi & keluarga edisi 18. Jakarta : EGC
Sabiston, D. C. 2011. Buku Ajar Bedah.Jakarta : EGC
Sastoasmoro, S., Ismael, S.(2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta : Sagung Seto, Jakarta
Sjamsuhidajat R .De Jong. (2012). Buku Ajar Ilmu Bedah.Edisi 3.Jakarta : EGC.
Soenarjo,dkk. (2010). Teknik Anestesi Spinal dan Epidural. Semarang: Ikatan
Dokter Spesialis Anestesi dan Reanimasi Cabang Jawa - Tengah ; 2010.
p325-326
Susilowati. (2017). Hubungan Body Massa Index dengan Kejadian Shivering pada
Pasien dengan Anastesi Spinal di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Skripsi. Poltekkes Yogyakarta
45
World Health Organization (2009). WHO guidelines for safe surgery : safe surgery
saves lives. WHO Press, Switzerland, 2009.
46
LAMPIRAN
Bulan/ Minggu ke
Kegiatan Desemb
er Maret April Mei Juni Juli
Observasi awal
x
Penyusunan proposal
x x x x x
Seminar proposal penelitian
x
Pelaksanaan penelitian dan x
pengolahan data x x x x x x x x x x x
Penyusunan laporan
x x x x x x x x x x x x
Pendadaran
x
Revisi dan Penjilidan
x
47