Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) berperan penting dalam upaya
mempertahankan Kemerdekan bangsa Indonesia. PDRI menjadi tonggak sejarah yang
tidak bisa dilupakan. PDRI merupakan penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia
periode 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949 yang pimpin Syafruddin Prawiranegara.
PDRI juga disebut Kabinet Darurat dan sistem pemerintahan saat itu berada di
Sumbar.
Karena pada saat itu, setelah Ibu Kota Yogyakarta lumpuh dan sejumlah tokoh ditangkap
terjadi kekosongan pemerintahan Indonesia. Karena itu, Sumbar mempunyai peranan
penting dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia.

1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangyang telahdipaparkan di atas, makarumusanmasalah
dalam penulismakalah ini adalah:
1. Apa yang menjadilatarbelakangterbentuknya PDRI?
2. Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan PDRI?
3. Bukti apa yang dapat dipaparkanmengenaipembentukan PDRI?
4. Apahubunganperistiwa PDRI dengan zaman sekarang?
5. Pelajaran apa yang dapat diambildariperistiwa PDRI?

1.3. TujuanPenelitian
Berdasarkanlatarbelakang yang dipaparkansertarumusanmasalah yang
akandibahas, makatujuandarimakalah ini adalah:
1. Menjabarkanlatarbelakangterbentuknyaperistiwa PDRI
2. siapa sajatokoh yang terlibat dalam peristiwa PDRI
3. Menunjukanbuktibahwaperistiwa PDRI benar-benarterjadi
4. Menjelaskanhubungan PDRI dan perkembangan zaman sekarang

1
5. Menjabarkanpelajaran yang dapat diambildariterjadinyaperistiwa PDRI

1.4. ManfaatPenelitian
1. Bagi Penulis
Manfaat penelitian bagi penulis adalahMenambah pemahaman dan wawasan tentang
sejarah PDRI
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat menambah literatur dan dokumentasi bagi institusi pendidikan
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya pemaparan tentang PDRI dapat menambah wawasan dan
dokumentasi masyarakat

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Apa yang menjadilatarbelakangterbentuknya PDRI?


PDRI merupakan singkatan dari Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Pemerintahan
PDRI di Indonesia berlangsung pada tahun (periode) tanggal 22 Desember 1948 sampai 13 Juli
1949.  Pada masa ini, Indonesia dipimpin oleh tokoh bernama Syarifuddin Prawiranegara. Masa
pemerintahnya disebut sebagai Kabinet Darurat.

Latar belakang pembentukan PDRI disebabkan karena serangan yang dilakukan oleh
pasukan Belanda di kota Yogyakarta (saat itu sebagai ibukota Indonesia), mengakibatkan Ir
Soekarno dan beberapa tokoh lain ditawan . Tokoh lain yang dimaksud seperti wakil Presiden
Mohammad Hatta, Penasehat Presiden Sutan Syahrir dan Menteri Luar Negeri Agus Salim.

Akibat penculikan tersebut, maka pemerintahan Republik Indonesia berada dalam keadaan
darurat. Namun demikian untung saja Presiden Soekarno sempat mengirim radiogram kepada
Menteri Kehakiman Syarifuddin Prawiranegara yang berisi pemberian kekuasaan negara
kepadanya.

2.2 Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan PDRI?


Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara dan
Teritorium Sumatra, mengunjungi Mr. Teuku Mohammad Hasan, Gubernur Sumatra/Ketua
Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan perundingan. Malam itu juga
mereka meninggalkan Bukittinggi menuju Halaban, daerah perkebunan teh, 15 Km di selatan
kota Payakumbuh.
Sejumlah tokoh pimpinan republik yang berada di Sumatra Barat dapat berkumpul di
Halaban, dan pada 22 Desember 1948 mereka mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh
Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M. Hassan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel
Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indratjahja, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto,
Direktur BNI Mr. A. Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif. Walaupun secara resmi kawat Presiden

3
Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah
disiapkan, maka dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat

2.3 Bukti apa yang dapat dipaparkanmengenaipembentukan PDRI?


a. Pertemuan di Maguwo

Kepada P.D.R.I ( Pemerintah Darurat Republik Indonesia ) Sjafrudin Prawiranegara S.H tiba
di Maguwo disambut oleh Wakil Presiden Drs. Moh Hatta dan di Istana oleh Presiden,
Soekarno (Dok. Kompas)
b. Monumen PDRI di Kototinggi, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat

4
Monumen ini adalah pengingat tonggak sejarah peristiwa Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI) yang menjaga kedaulatan NKRI di mata internasional saat
agresi Belanda II

2.4 Apahubunganperistiwa PDRI dengan zaman sekarang?


Dengan adanya PDRI, membuktikan semangat juang dan kerjasama para
pemimpin dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa PDRI, penting untuk diingat guna meningkatkan rasa nasionalisme bagi seluruh rakyat
indonesia.
PDRI merupakan peristiwa sejarah saat PDRI menjadi penyambung napas
kedaulatan bangsa saat Agresi Belanda II Desember 1948

2.5 Pelajaran apa yang dapat diambildariperistiwa PDRI?


Negara Republik Indonesia tidak tergantung kepada Soekarno-Hatta sekalipun kedua
pemimpin itu adalah sangat berharga bagi bangsa kita. Patah tumbuh hilang berganti. Hilang
pemerintah Soekarno-Hatta, sementara atau untuk selama-lamanya, rakyat Indonesia akan
mendirikan pemerintahan yang baru, hilang pemerintah ini akan timbul yang baru lagi". Peran
PDRI sangat penting dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya mengisi
kekosongan pemerintajan, PDRI berhasil menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Di
mana informasi-informasi tentang keberadaan dan perjuangan Indonesia disebarluaskan ke
berbagai penjuru dunia. Sehingga negara-negara lain tahu mengenai keadaan Indonesia yang
sesungguhnya.

5
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) berperan penting dalam upaya
mempertahankan Kemerdekan bangsa Indonesia. PDRI menjadi tonggak sejarah yang
tidak bisa dilupakan. PDRI merupakan penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia
periode 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949 yang pimpin Syafruddin Prawiranegara
Dalam sejarahnya, PDRI dibentuk tidak lama setelah Ibu Kota Yogyakarta
dikuasai Belanda pada 19 Desember 1948 saat Agresi Militer Belanda II. Pada waktu itu
para pemimpin Indonesia, seperti Soekarno, Moh Hatta dan Sutan Syahrir, dan Agus
Salim ditangkap dan diasingkan Belanda ke daerah luar jawa.
Kesimpulan darimakalah yang saya buat adalah kualitas atau mutu pendidikan di
Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, hal ini
dikarenakan faktor penyebab seperti kurang efektifitas, efisiensi, dan standardisasi
pendidikan yang belum optimal.Sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti
pendidikan yang terlalu mahal, kurang relevan antara pendidikan dengan kebutuhan,
kurangnya pemerataan pendidikan, rendahnnya prestasi siswa, kurangnya kesejahtraan
guru, rendahnya kualitas guru, serta rendahnya sarana fisik atau bangunan.
Solusi yang dapat diberikan pada permasalahan iniadalahkeharus
mampuannyapemerintah untuk mengubah sistem sosial, karena sangat berkaitan erat
dengan sistem pendidikan, mutu guru, serta peserta didik.

3.2. Saran
Saran penulis dalam makalah ini adalah:
PDRI merupakan sejarah yang harus diingat bersama. Bahwa dari Sumbar bangsa
Indonesia dipertahankan
Kemajuan dunia dilatarbelakangi oleh pendidikan yang maju, maka dari itu
perubahan sistem pendidikan nasional harus terus dilakukan agar pendidikan di Indonesia
memiliki kualitas yang lebih baik. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, ini akan

6
meningkatkan pula sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik juga sehingga
mampu bersaing secara sehat dengan negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai