“Efektivitas Perencanaan Pembangunan Pasca Bencana Tanah Longsor Di
Daerah Tana Toraja” Satriavi Haliza (B10120181) Tana toraja merupakan salah satu daerah yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan. Letaknya yang berada di dataran tinggi membuat daerah tana toraja menjadi salah satu daerah rawan bencana, terutama bencana tanah longsor. Dilansir dari Kompas.id, pada tahun 2021 tercatat sekitar 80 titik lokasi longsor yang ada di Tana Toraja hingga menyebabkan terputusnya akses transportasi, rusaknya pemukiman warga, dan berbagai tempat pelayanan publik akibat adanya material longsor (Reni, 2021). Akibat bencana longsor yang tersebar di beberapa tempat di daerah Tana Toraja, dibutuhkan langkah yang tepat untuk menanggulangi segala kerusakan yang terjadi. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah setempat yaitu efektivitas perencanaan pembangunan. Perenacanaan pembangunan daerah adalah pedoman dalam melaksanakan pembangunan agar diperoleh keberhasilan pembangunan daerah. Keberhasilan tersebut dapat tercapai jika terbentuknya satuan kerja yang baik dan sistem informasi yang memadai. Salah satu aplikasi sistem informasi yang dapat diterapkan dalam perencanaan pembangunan daerah yaitu adanya aplikasi sistem perencanaan daerah (simreda). Selain itu, keberhasilan perencanaan pembangunan daerah ditentukan oleh badan perencanaan pembangunan daerah (BAPPEDA). Hal ini dilakukan agar proses perencanaan pembangunan dapat berjalan secara efektif dan efisien (Setianingsih et al., 2019). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa esensi dari perencanaan pembangunan merupakan kegiatan dalam menentukan arah kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berbagai metode dan alur kegiatan yang sistematis dengan melihat kualitas sumber daya yang dimiliki. Keberhasilan pembangunan merupakan salah satu tolak ukur kesejahteraan negara. Pembangunan secara umum dapat berupa sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. Adapun faktor yang bisa menjadi garansi keberhasilan pembanunan yaitu perencanaan pembangunan yang sistematis, terukur, menyelurh, dan holistic. Perencaaan pembangunan memiliki peran yang sangat strategis dan posisi yang vital dalam pembangunan. Perencanaan merupakan efektivitas yang dilakukan oleh Lembaga dan masyarakat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan strategi yang optimal guna mencapai sejumlah tujuan yang diinginkan. Dalam konteks pembangunan nasional, perencanaan pembangunan tidak selalu menjadi urusan pemerintah nasional. Melalui bingkai otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk merancang perencanaan pembangunan daerahnya. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya otonomi daerah pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mensejahterahkan rakyatnya. Pemerintah daerah juga berkewajiban untuk menyediakan pelayanan public, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, Prakarsa, dan upaya pemberdayaan masyarakat lain.