Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN EVALUASI DIRI SEKOLAH

KEGIATAN ADIWIYATA
SMK YPWKS CILEGON

Jalan Kota Bumi No.1 Komplek KS

Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon


BAB I

KONDISI SEKOLAH

A. Identitas Sekolah
NO IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah SMK YPWKS CILEGON CILEGON
2. N.P.S.N 20606244
3. N.S.S
4. PROVINSI BANTEN
5. KOTA CILEGON

6. KECAMATAN PURWAKARTA
7. DESA / KELURAHAN KOTABUMI
JALAN KOTA BUMI NO 1 KOMPLEK KRAKATAU STEEL
8. JALAN DAN NOMOR

9. KODE POS 42435


10. TELEPON 0254 384672
11. FAXIMILE 0254 384672
12. E-mail smk_ypwks99@yahoo.co.id
13 Website http://www.smkypwks.sch.id
B. Tujuan Pendidikan SMK

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Umum Pendidikan

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memilki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan Khusus Pendidikan

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir , ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri/kelompok
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
C. Visi SMK YPWKS CILEGON CILEGON

Menjadi SMK yang berprestasi dilandasi oleh Iman dan Taqwa serta berkepribadian, menghargai keanekaragaman budaya bangsa dan memiliki
kepedulian terhadap lingkungan hidup.

D. Misi SMK YPWKS CILEGON CILEGON


1. Menumbuhkan, mengembangkan dan menginfestasikan segala potensi yang dimiliki oleh seluruh civitas akademika SMK YPWKS CILEGON
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, berprestasi berlandaskan Iman dan Taqwa yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional
3. Terciptanya lingkungan hidup yang nyaman dan asri
4. Mengembangkan keanekaragaman budaya bangsa
5. Melatih peserta didik agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan hidup

E. Tujuan Pendidikan SMK YPWKS CILEGON CILEGON


1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang kompeten dibidangnya, sehingga mampu bekerja mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan
yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi
3. Menyiapkan peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari, baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Menciptakan kebersihan dan penghijauan sekolah
BAB II
POTENSI SEKOLAH

A. ANALISIS SWOT SMK YPWKS CILEGON


1. Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strength)
SMK YPWKS CILEGON adalah sekolah kejuruan berbasis kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan beretos kerja tinggi.
Hal tersebut berpegaruh pada adanya semangat juang serta kedisiplinan yang tinggi untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah
unggulan di Kota Cilegon.

Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK YPWKS CILEGON terletak di daerah industri. Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk serta
sepi menjadikan suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman. Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat
dilakukan secara optimal.

Untuk mengembangkan sekolah, SMK YPWKS CILEGON mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan keadaan yang demikian,
akan mudah bagi SMK YPWKS CILEGON untuk membangun sarana untuk menunjang kegiatan sekolah. Lahan yang rata serta kondisi
tanah yang baik, sedikit banyak membantu untuk mengembangkan sekolah.

Sebagai SMK yang bergerak di bidang Teknologi di Kota Cilegon, SMK YPWKS CILEGON memiliki berbagai prospek yang
menjanjikan. Dengan lulusan dari SMK yang juga dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, menjadikan SMK YPWKS CILEGON sebagai
sasaran utama peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang teknologi. Prospek yang menjanjikan saat selesai menamatkan semua
beban belajar ditambah dengan memiliki sertifikat dari LSP yang dikeluarkan oleh BSNP menjadi daya jual yang mampu menarik berbagai
kalangan untuk lebih mengenal SMK YPWKS CILEGON
2. Kelemahan / Kekurangan Sekolah ( W=Weakness)

Salah satu yang menghambat perkembangan SMK YPWKS CILEGON adalah Jumlah guru yang kurang sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Dengan keadaan yang demikian, proses pelaksanaan KBM sedikit menjadi masalah.

Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini masih mempunyai kekurangan terutama masalah sarana Laboratorium, baik laboratorium
praktik kejuruan, ataupun laboratorium umum. Tingginya harga peralatan praktek dan banyaknya alat yang dibutuhkan agar sesuai dengan
perbandingan antara jumlah peserta didik dengan sarana yang ada menjadi sebab utamanya. Untuk itu diperlukan pembangunan fisik berupa
bangunan serta penambahan alat dan bahan praktik serta alat penunjang lainnya agar masalah ini segera dapat diatasi.

Memiliki tenaga pendidik dengan rata-rata umur yang rendah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan
terbesarnya adalah mindset sebagian pendidik yang belum tertata. Ada pendidik yang belum tahu apa saja tugas pokok dan fungsi seorang
guru sehingga berulang kali melakukan tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tupoksinya. Ada yang belum paham dengan etika
yang harus seorang guru miliki, sehingga menimbulkan tanggapan yang kurang baik dari beberapa peserta didik.

3. Peluang / kesempatan Sekolah ( O= Opportunity)

Tanpa mengesampingkan berbagai kelemahan yang ada di sekolah ini, sekolah ini tergolong sekolah yang mempunyai tekad yang kuat
untuk maju dan berkembang. Kenyataan yang terjadi di lapangan pun mengindikasikan hal tersebut. Hal ini didasarkan dari jumlah peminat /
pendaftar dari sekolah sekitar yang cukup tinggi serta kuatnya semangat dari segenap warga sekolah.

Selain itu, kesadaran peserta didik dan orang tua serta seluruh elemen masyarakat sekitar juga mempunyai nilai lebih untuk
mendukung sekolah kemajuan sekolah. Karena tanpa bantuan serta dukungan dari masyarakat sekitar mustahil sebuah institusi dapat
berkembang menjadi institusi unggulan.
Yang terakhir sebagai acuan untuk menjadikan sekolah ini berkembang adalah peluang untuk penambahan dan pembenahan sarana dan
prasarana cukup besar. Hal ini didorong dengan luasnya lahan yang masih tersedia, serta melihat kondisi serta minat masyarakat yang cukup
besar untuk ikut mengembangkan sekolah ini.

4. Ancaman ( T= Threat).

Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain tentunya mempunyai halangan atau ancaman untuk maju. Pun
dengan SMK YPWKS CILEGON CILEGON, ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama yang berkaitan dengan
pembangunan sarana.

Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan jika diimbangi pembagunan sarana yang mendukung. Letak sekolah yang
berada di lingkungan Strategis membuat kondisi tanah yang stabil. Tetapi faktanya sarana dan prasarana disekolah masih tergolong kurang, salah
satunya jumlah ruang kelas teori yang memang merupakan sarana cukup penting dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Ancaman lain yang berkaitan dengan kemajuan sekolah datang dari masyarakat sekitar. Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat
sekitar mempunyai andil besar untuk kemajuan sekolah. Namun kondisi tersebut tidak dipengaruhi kemampuan serta kesadaran warga akan
pentingnya kondisi peserta didik yang masuk ke sekolah. Masyarakat lokal terutama masyarakat Cilegon ingin diutamakan untuk masuk
sebagai peserta didik di sekolah. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah jika peserta didik-peserta didik khususnya dari masyarakat
sekitar menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak sekolah.

B. Daya Dukung

SMK YPWKS CILEGON memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa secara aktif menanamkan budaya peduli lingkungan terhadap peserta didik.
Daya dukung yang dimiliki sekolah ini antara lain

a. Jumlah murid yang cukup banyak


b. Memiliki Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang mendukung dilaksanakannya Pendidikan dan Penggelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH).
c. Kerja sama hubungan lintas sektoral yang terjalin baik seperti BLH, LSM , Dinkes, Diknas, Puskesmas, DLHK, IDI, polsek, dan banyak Sekolah-
Sekolah lain.
d. SMK YPWKS CILEGON memiliki wilayah yang cukup luas, yang memungkinkan melakukan penataan yang baik terhadap lingkungannya,
terutama kebun, taman sekolah, kolam ikan dan green house dan lain-lain.
e. Banyaknya Pohon-pohon di lingkungan Sekolah yang membuat lingkungan Sekolah menjadi asri, rindang, nyaman dan terjaganya keaneka
ragaman hayati.
f. SMK YPWKS CILEGON sedang menjalankan Proses Pembelajaran Berwawasan Lingkungan dengan metode yang beragam. Hal ini dapat
mendukung proses pembelajaran lingkungan hidup lebih kontekstual dan bermakna.
g. Terdapatnya sarana pengolahan sampah, komposter dan memiliki fasilitas perbaikan lingkungan yang cukup memadai.
BAB III

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Berdasarkan hasil survei dan analisa lingkungan dari tim Adiwiyata sekolah , kami mendapatkan beberapa permasalahan lingkungan hadapi antarlain :
1. Tenaga lapangan/tukang kebun jumlahnya tidak sebanding dengan luas lingkungan sekolah (1 orang bertugas merawat tanaman, 4 orang bertugas
memelihara kebersihan gedung), sehingga penataan dan perawatan lingkungan sekolah belum maksimal.
2. Jumlah peserta didik yang cukup banyak (1035 orang), sehingga membutuhkan penanganan sampah yang cukup intensif.
Dengan banyaknya jumlah peserta didik di SMK YPWKS CILEGON sampah menjadi masalah yang cukup signifikan untuk ditangani, terutama sampah
yang berasal dari kantin sekolah.
3. Jumlah wastafel belum sebanding dengan jumlah ruang kelas yang ada.
Ruang rombel (rombongan belajar) di SMK YPWKS Cilegon berjumlah 26 ( kelas X = 7 ruang, kelas XI = 9 ruang, dan kelas XII = 10 ruang)
membutuhkan 26 wastafel, tetapi yang ada hanya 10 buah dengan kondisi baik.
4. Kegiatan peserta didik pada kegiatan ekstra kurikuler yang berhubungan dengan Adiwiyata belum maksimal.
5. Kader Adiwiyata sudah terbentuk tetapi belum berjalan maksimal.
Kader Adiwiyata belum maksimal dalam mengolah sampah dan menjaga lingkungan. Selama ini sarana pembuatan kompos masih sering tidak terisi
disebabkan salah satunya alat komposternya masih kurang. Hanya komposter yang ditanam berupa biopori ditaman-taman dan halaman sekolah yang selama
ini terkelola dengan baik. Agar sampah organik yang berasal dari daun pohon-pohon di sekolah lebih bermanfaat hendaknya jumlah komposter diperbanyak
7. Minimnya instalasi pengolahan air limbah.
Limbah kamar mandi di SMK YPWKS Cilegon selama ini masih dialirkan langsung ke selokan lingkungan sekolah. Sebagai sekolah yang peduli
lingkungan, SMK YPWKS Cilegon sudah seharusnya memiliki instalasi pengolahan air limbah (Water treatment) yang bermanfaat baik untuk sarana
pembelajaran atau sarana hemat air.
8. Pemanfaatan energi listrik yang belum maksimal.
Selama ini listrik di SMK YPWKS Cilegon masih kurang terkontrol penggunaannya. Lampu penerangan di serambi kelas terkadang lupa dimatikan. Kipas
angin di kelas kadang masih dibiarkan menyala ketika peserta didik pulang. Lebih jauh lagi adalah adanya AC (Air Conditioner) di ruang guru yang menyala
24 jam. Untuk mengurangi beban biaya listrik tersebut, sekolah hendaknya membuat kebijakan yang ketat dalam upaya penghematan energi diantaranya
membuat himbauan di ruang-ruang agar mematikan semua peralatan listrik ketika akan keluar ruangan. Tidak boleh menyalakan lampu pada siang hari
kecuali ketika cuaca mendung dan gelap, hanya boleh menyalakan LCD Proyektor yang ada dikelas untuk sarana pembelajaran, penggunaan lampu hemat
energi, dan memasang alat otomatis untuk lampu-lampu serambi kelas agar secara otomatis mati sendiri lampu tersebut ketika pagi.
9. Pemanfaatan ATK yang masih belum terukur dan terkendali.
Pemakaian ATK yang meliputi kertas, tinta spidol, dan catridge, printer harus benar-benar dikendalikan. Kertas yang masih kosong dibaliknya tidak boleh
langsung dibuang.
Kertas tersebut masih dapat digunakan untuk menulis konsep atau draft yang perlu dikoreksi. Pembelian printer harus yang menggunakan catridge yang
dapat diisi ulang sehingga tidak menimbulkan limbah catridge
10. Masih ada pedagang di area sekolah yang menggunakan kemasan plastik
Pedagang di area sekolah masih ada yang belum mengikuti aturan, mereka menjual makanan dan minumn dalam kemasan plastik. Warga sekolah terutama
peserta didik kadangkala tidak sadar setelah mengkonsumsi makanan yang ada bungkusnya, bungkus tersebut langsung di buang begitu saja, tanpa melihat
jenis sampahnya dan tempat sampahnya juga. Untuk mengatasi masalah ini maka SMK YPWKS Cilegon perlu meminta bantuan Kepala Sekolah untuk
menertibkan pedagang di area sekolah, dan membuat tata tertib pembuangan sampah dan ditempatkan pada kelas-kelas dan papan pengumunan. Di samping
itu, perlu dipasang papan himbauan agar membuang sampah pada tempatnya.
11. Belum bisa membuat zero sampah anorganik
Sampah anorganik di lingkungan SMK YPWKS Cilegon sudah sangat berkurang drastis, akan tetapi setiap awal tahun ajaran volume sampah bertambah.
Hal ini disebabkan adanya peserta didik baru yang belum mengerti peraturan sekolah dan belum terbiasa dengan peraturan yang ada di sekolah.
BAB IV

EVALUASI DIRI SEKOLAH KEGIATAN ADIWIYATA

Berdasar dari permasalahan yang dihadapi oleh sekolah untuk mewujudkan kondisi Lingkungan yang lebih berbudaya Lingkungan maka perlu di adanya Evaluasi
Ketercapaian terhadap penyelesaian masalah lingkungan yang dijabarkan sebagai berikut :

Pemecahan Masalah/ solusi Evaluasi Tingkat


Permasalahan/
No Kondisi yang akan dicapai ketercapaian / Keberhasilan
Kondisi saat ini Uraian Kegiatan Tujuan

1. Tenaga  Ditambahnya jumlah  Taman dan kebun sekolah  Taman sekolah lebih  Menyewa tukang
lapangan/tukang tenaga menjadi lebih bersih. terawat kebun/taman .
. kebun jumlahnya lapangan/tukang  Taman dan kebun sekolah  Kebun sekolah (gardener) buruh
tidak sebanding kebun menjadi lebih hijau dan menjadi lebih terawat harian lepas 1
dengan luas  Melakukan evaluasi rindang. orang.
lingkungan kerja tenaga  Menambah tenaga
lapangan/tukang kebersihan sekolah 2
kebun orang.

2. Jumlah peserta  Jumlah peserta didik  Agar penanganan terhadap  Penanganan peserta  Sosialisasi gerakan
didik yang cukup dianggap sudah cukup peserta didik lebih efektif, diidk lebih efektif. PBLHS adiwiyata kepada

banyak banyak sehingga perlu terutaman masalah sampah  Berkurangnya sampah peserta didik

diberikan sosialisasi yang ditimbulkan dengan yang ditimbulkan dari


tentang adiwiyata banyaknya jumlah peserta peserta didik.
kepada peserta didik. didik.
3. Sarana dan  Beberapa sarana dan  Jumlah wastafel sebanding  Jumlah wastafel  Merawat wastafel yang
prasarana yang prasarana masih dengan jumlah peserta sebanding dengan jumlah yang sudah ada, dan
belum memadai kurang diantaranya didik. kelas yang ada. menambah jumlah
wastafel wastafel.

4. Kader adiwiyata  Mengevaluasi kerja  Agar pokja kader  Pokja kader adiwiyata  Mengadakan
belum maksimal. kader adiwiyata adiwiyata lebih efektif dengan baik sesuai pertemuan dengan
dan efisien dengan Job kader adiwiyata
description-nya.  Membuat evaluasi
kerja program kader
adiwiyata

5 Belum  Mengelola air limbah  Memanfaatkan air  Pemanfaatan air  Menggunakan air
maksimalnya dengan baik tidak limbah secara maksimal limbah lebih limbah untuk hal yang
pengolahan air hanya langsung di agar dapat lebih maksimal lebih bermanfaat
limbah. alirkan ke selokan bermanfaat
6 Pemanfaatan  Peserta didik kadang  Petugas piket  Energi listrik tidak  Mengevaluasi petugas
energi listrik yang lupa mematikan kipas memeriksa kipas dan terbuang piket kelas
belum maksimal. dan lampu listrik di lampu listrik di dalam  Memberi sanksi bagi
ruangan kelas sebelum petugas piket yang
mengunci kelas lupa mematikan kipas
dan lampu listrik
7. Pemanfaatan  Kadang masih  Memaksimalkan  Mengurangi  Memastikan
ATK yang masih dijumpai guru pemanfaatan ATK agar pengeluaran untuk memerikasa sebelum
belum terukur dan menggunakan kertas tidak mubazir. ATK, terutama kertas mencetak dokumen
terkendali. secara berlebihan karena terkait dengan
ketika mencetak lingkungan (kayu
(print) untuk pembuatan
kertas)
8 Masih ada  Pedagang di area  Mengurangi pemakaian  Kondisi zero plastic di  Menegur pedagang
pedagang di area sekolah masih kemasan plastik lingkungan sekolah yang berada di area
sekolah yang menggunakan sekolah agar tidak
menggunakan kemasan plastik, dan menggunakan
kemasan plastik masih ada peserta kemasan plastic
didik membawa  Memberi sanksi
plastic tersebut ke kepada peserta didik
dalam area sekolah. yang jajan dan
membawa kemasan
plastic ke dalam
lingkungan sekolah
9 Belum bisa Mengurangi sampah plastik  Mengurangi Volume  Volume sampah  Petugas piket
membuat zero dapat dilakukan dengan sampah plastik yang ada plastik berkurang membawa dan
sampah anorganik  Tidak membeli atau disekolah bank sampah dan membuang sampah
menyediakan  Melibatkan peran serta pemanfaatan limbah anorganik ke rumah
makanan yang komite sekolah dalam plastik mampu peserta mereka.
berbungkus plastik mengelola Bank sampah meningkatkan  Memberi sanksi
 Membawa bekal  Siswa mampu membuat kreatifitas siswa serta kepada peserta didik
makanan sehat dengan kompos sendiri dengan peningkatan secara yang menimbulkan
menggunakan tempat memanfaatkan sampah ekonomis sampah anorganik
makan dan minum organik disekolah  Lingkungan sekolah  Mendaur ulang
sendiri  Meningkatkan kreativitas bersih dan terjalin sampah anorganik
 Membuat dan siswa dalam memnfaatkan kerjasama yang baik di lingkungan
mengaktifkan BANK limbah plastik dalam bentuk dengan warga sekolah sekolah sebagai
SAMPAH kerajinan  Terdapat Galeri hasil bahan
 Mengadakan kerajinan siswa/ sumber/media
Kegiatan JUMAT workshoop belajar.
BERSIH yang salah
satu programnya
adalah mengumpulkan
dan memilah sampah
 Tidak menggunakan
gelas plastik dan
sedotan di kantin
 Lomba memanfaatkan
sampah plastik
 Mengolah sampah
organik menjadi
kompos

BAB V
PENUTUP

Berbagai Aksi kegiatan yang dilaksanakan di SMK YPWKS Cilegon dalam upaya membudayakan kepedulian lingkungan telah sesuai dan seiring dengan
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Seluruh warga sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
di Sekolah, karena sekolah merupakan lembaga yang tepat untuk mampu membentuk karakter siswa menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan melalui
berbagai program Peduli Lingkungan Sekolah.

SMK YPWKS Cilegon selalu berupaya untuk mewujudkan terciptanya Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, meskipun pada
pelaksanaannya masih banyak terdapat kendala. Oleh karena itu saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kondisi lingkungan
yang lebih baik.

Kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Evaluasi Diri Sekolah Adiwiyata SMK YPWKS Cilegon kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan semoga Allah SWT membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr dengan pahala yang berlipat ganda.

Cilegon, 6 Desember 2020


Kepala SMK YPWKS Cilegon

Imam Hasari, S.T


NIK. 45203

Anda mungkin juga menyukai