Bismillahirrahmaanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, Aamin.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam jenjang
perkuliahan Strata 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang. Judul yang penulis ajukan adalah “Perbedaan Tarif Rumah Sakit dengan INA-CBG’s
Pada Pasien Gastritis Akut di Rumah Sakit Islam Aisiyah Malang”. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, nasihat, saran, kerjasama
serta dukungan dari berbagai pihak. Dalam penulisan skripsi ini tentunya juga tidak lepas dari
kekurangan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna sehingga
penulis membutuhkan saran serta kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan
di masa yang
akan datang. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada
:
1. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengesahkan secara resmi judul
penelitian sebagai bahan penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi berjalan
dengan lancar.
2. Ibu Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt. dan Ibu Mutiara Titani M.Sc., Apt. selaku
pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama
penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,
Apt. selaku penguji yang telah meluangkan waktu untuk bersedia menjadi penguji
dan memberikan saran untuk kemajuan skripsi ini.
4. Bu Ina selaku dosen wali yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk
lulus.
5. Staf Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membekali
penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan
skripsi.
6. Kepada Tim Rekam Medik, Tim Diklat, Dan Tim Keuangan Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
membantu proses penelitian skripsi penulis.
7. Orangtua, kakak, dan adik saya serta keluarga besar atas dukungan, do’a kasih
sayang serta semangat kepada penulis sampai saat ini.
8. Suami dan putra saya yang selama ini menemani saya baik susah maupun senang
serta selalu memberikan dukungan yang terbaik kepada saya hingga saya bisa
menyelesaikan tugas saya dengan baik.
9. Teman-teman kelompok skripsi Yudha, Vita, dan Shintia yang telah memberikan
semangat, kerjasama, dukungan, bantuan secara moril maupun materi demi
lancarnya penelitian ini.
10.Teman sekaligus sahabat Cita, Erila, Eifa, Ida, Sasa, Candy, Silvi, Jihan, Ocix, Puji
yang selalu memberikan motivasi, dukungan serta do’a yang tulus kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan Berkah dan Rahmat-Nya kepada semuanya. Akhirnya, hanya
kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi yang berkecimpung dibidangnya.
Rumah sakit sebagai fasilitas rujukan tingkat lanjut memiliki peran penting dalam
implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk pembayaran pelayanan
kesehatan bagi peserta JKN yang dirawat di RS, BPJS kesehatan menetapkan pembayaran
berdasarkan tarif Indonesian case based groups (INA CBGs). Namun hal ini belum efektif
karena dengan tarif INA CBGs berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS (Kemenkes, 2014).
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat selisih biaya terapi rawat inap
pasien antara tarif RS dan tarif INA CBGs yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS
(Yuniarti et al, 2015).
Pasien-pasien dengan penyakit gastrointestinal yang diterapi dengan baik dapat
memperbaiki kualitas hidup. Gastritis itu sendiri adalah peradangan pada dinding lambung.
Penyakit ini merupakan sebuah kondisi yang disebabkan oleh beragam faktor yang berbeda,
seperti konsumsi alkohol berlebihan, stres, muntah-muntah yang kronis, atau obat-obatan
tertentu. Infeksi, refluks empedu, dan serangan bakteri juga penyebab umum dari gastritis
lainnya. Pada kebanyakan kasus, gastritis bukanlah kondisi yang serius. Namun, jika dibiarkan,
hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya darah dalam jumlah banyak karena ulkus dan/atau
kanker lambung (Goh, et al., 2000).
Penanganan pada penyakit gastritis akut biasanya menggunakan obat-obatan yang
mengurangi asam pada lambung atau mengobati penyebab terjadinya gastritis. Obat-batan
yang digunakan untuk mengurangi kadar asam lambung pada pasien gastritis akut adalah
antasida (magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida), antagonis H-2 reseptor
(ranitidin,famotidin,cimetidine, dan nizatidin) dan PPI (omeprazol, lansoprazol, esomeprazol,
pantoprazol, rabeprazol dan dexaprazol). Obat golongan H-2 reseptor dengan obat golongan
pompa proton inhibitor (PPI) termasuk dalam golongan obat supresi asam (Strand, et al., 2017).
.Pada penelitian kali ini digunakan tiga jenis obat untuk terapi pada pasien gastritis akut yaitu
antasida, ranitidin, dan omeprazole.
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang atau biasa
disingkat menjadi RSI Aisyiyah Malang merupakan salah satu rumah sakit swasta ternama di
Malang yang memiliki tujuan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit yaitu memberikan
layanan bermutu dan sesuai standar dengan biaya terjangkau untuk semua kalangan
masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menghitung selisih perbedaan antara tarif rumah sakit
dengan tarif INA-CBG’s.
Indonesian case based groups (INA-CBG’s) adalah sebuah aplikasi yang digunakan
rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah. Rumah Sakit akan mendapatkan
pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan oleh untuk suatu kelompok diagnosis.
Misalnya, seorang pasien menderita demam berdarah. Dengan demikian, sistem INA-CBG
sudah "menghitung" layanan apa saja yang akan diterima pasien tersebut, berikut
pengobatannya, sampai dinyatakan sembuh. INA-CBG merupakan kelanjutan dari aplikasi
INA-DRG. INA-DRG (Indonesia-Diagnosis Related Group) adalah Sistem casemix pertama
kali dikembangkan di Indonesia pada tahun 2006 (Kemenkes, 2014).
Penelitian ini dirancang secara deskriptif yang merupakan jenis penelitian non
eksperimental. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan
dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi dari arti data itu. Dengan
pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien dan kuitansi
pembayar pada pasien rawat inap dengan diagnose gastritis akut di Rumah Sakit Aisiyah
Malang (Nasution, 2013).
Dari data yang sudah diolah oleh peneliti menunjukkan hasil positif, sehingga dapat
diketahui bahwa rumah sakit Islam Aisyiyah Malang tidak mengalami kerugian terhadap
penentuan tarif INA-CBG’s dalam kasus rawat inap pasien gastritis akut ringan. Hal ini
menunjukkan bahwa tarif INA-CBG’s bisa mencukupi untuk pasien dengan diagnose gastritis
akut baik diruang kelas peratan 1,2, atau 3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik lama rawat inap (LOS), kelas perawatan terhadap
tarif rumah sakit pasien gastritis akut, terdapat perbedaan hasil positif dengan rata-rata
selisih sebesar 350.000 rupiah, yang artinya rumah sakit Islam Aisyiyah Malang tidak
mengalami kerugian terhadap penentuan tarif INA-CBG’s.
2. Secara keseluruhan anggaran untuk penyakit gastritis akut dari pihak BPJS sudah
mencukupi untuk membiayai perawatan pasien kelas 1,2, dan 3 pada instalasi rawat inap
rumah sakit Islam Aisyiyah Malang
ABSTRAK
Background : The National Health Insurance Program (JKN) developed in Indonesia which
aims to ensure that all Indonesians are protected in the insurance system so that they can meet
basic health needs. For health service payments for JKN participants treated in both outpatient
and inpatient hospitals, BPJS determines payments based on Indonesian case based groups
(INA CBGs) rates. However, this has not been effective because rates of INA-CBG’s have the
potential to cause harm to hospitals.
Goal : The objective of this study was to provide an overview of hospital-tariff differential
analysis with INA-CBG's for acute gastritis patients in Aisyiyah Malang Hospital.
Method : This research uses quantitative descriptive method. The implementation of
descriptive method is not limited only to the collection and compilation of data. The study was
conducted using patient medical records for 1 year from January to December 2017 with an
retrospective.
Result and conclusion : The results showed a positive difference between hospital tariff and
INA-CBG's tariff. The conclusion is the difference in average rate of Malang Aisyiyah Islamic
hospital with INA-CBG's in hospitalized patients with a diagnosis of acute gastritis that has
been covered by BPJS with the latest package tariff system, INA-CBG's.
Aditama, 2013. Definisi Rumah Sakit Sebagai Pelayanan Kesehatan. Malang: Osto
Publishing.
Akmal, F. & winiarti, s., 2014. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Lambung.
Jurnal Sarjana Teknik Informatika , Volume 2(1), pp. 790-800.
Alma, B., 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Kesembilan ed. Bandung:
ALFABETA.
Amirullah, 2015. Populasi dan Sampel (Pemahaman, Jenis, dan Teknik). Malang:
Bayumedia Publishing Malang.
Arikunto, S., 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 13
Bestari , M. B., 2011. Penatalaksanaan. Continuing Medical Education, pp.
BINFAR, 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.
Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
BPOM, 2014. Informasi Obat Nasional Indonesia. Jakarta, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
Bruton, L. L. & Parker, K. L., 2013. Goodman & Gilman’s Manual of Pharmacology
Therapeutic. United States of america: McGraw-Hill Companies.
Cornelia, et al., 2013. Konseling Gizi. Jakarta Timur: Penerbar Plus.
Davidson, S. S., 2014. Davidson's Principles and Practice Of Medicine. 22 ed. New York:
Churchill Livingstone Elsevier.
Dermawan,D. T. R. 2010. Keperawatan Medikal Bedah ( Sistem Pencernaan ).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
El-Serag, H. B., Sweet, S., Winchester, C. C. & Dent, J., 2014. Update on the
epidemiology: a systematic review. NIH Public Access, 63(6), p. 871–880.
Firmansyah.T. (2014). Analisis Selisih Tarif RS Dengan Tarif INA-CBG. Perawatan
Bayi Prematur Di NICU RSBA Harapan Kita Tahun 2013.
Fitri,D (2014). Analisis perbedaan rata-rata biaya dan mutu pelayanan. Tindakan
dengan pola pembayaran INA-CBG’s.
Goh, K. L. et al., 2000. Gastro-oesophageal in Asia. Journal of Gastroenterology and
Hepatology, pp. 210-223.
Guarner, et al., 2013. Map of Digestive Disorders and Diseases. World Gastroenterology
Organization
Gupta, 2011. Kiat mengendalikan pikiran dan bebas stres. Jakarta : PT Intisari Mediatama.
Husereau, D. et al., 2013. Consolidated Health Economic Evaluation Reporting Standards
(CHEERS) Statement. Springer International Publishing, Volume 31, pp. 361-367.
Jung, H. K., 2011 . Epidemiology of Gastroesophageal Reflux Disease in Asia: A Systematic
Review. Journal of Neurogastroenterology and Motility , 17(1), pp. 15-26.
Karwati, D., Lina, N., Korneliani, K. 2013. Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan
Berisiko Gastritis Dan Stress. Kejadian Gastritis Pada Wanita Usia 20-44 Tahun Yang
Berobat Di Puskesmas Cilembang.
Katz, P. O., Gerson, L. B. & Vela, M. F., 2013. Diagnosis and Management of
Gastroesophageal. Am J Gastroenterol, Volume 108, pp. 308-328.
Katzung, B. G., Masters, S. G. & Trevor, A. J., 2012. Basic & Clinical Pharmacology. 12
ed. United States: McGraw-Hill Companies.
KEMENKES, 2013. Data Rumah Sakit, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kemenkes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2014. Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
KEMENKES, 2017. Rumah Sakit, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Makmun, D., 2014. Penyakit Gastrointestinal. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi
V. Jakarta: Internal Publishing.
Marton, P., 2013. Profile dan Assesssment of GERD pharmacotherapy. Cleve Clin J
Med.
Mubin, A. H., 2011. Panduan Praktis Ilmu Penyakit dalam. Jakarta: EGC.
Nasution, R., 2013. Teknik Sampling. USU digital library.
Ndraha, , S. et al., 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Terapi.
Jurnal Kedokteran Meditek, 22(60), pp. 7-13.
Neal, M. J., 2013. At a Glance Farmakologi Medis. Kelima ed. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Nursalam, S. P., 2011. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Cetakan
pertama ed. Jakarta: CV. Agung Seto.
Panggabean, M. S., 2017. Tinjauan atas Pantoprazole - a Proton Pump Inhibitor. CDK-258,
44(11), pp. 831-834.
Polimeni, J. M., Vichansavakul, K., Iorgulescu, R. I. & Chandrasekara, R., 2013. Why
Perspective Matters In Health Outcomes Research Analyses. International Business &
Economics Research Journal , 12(11), pp. 1503- 1512.
Sani K, F., 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.
Yogyakarta: Deepublish.
Setiawan, D., Endarti, D. & Suwantika, A., 2017. Analysis Modeling. Purwokerto: UM
Purwokerto Press. ed. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Strand, D. S., Kim, D. & Peura, D. A., 2017. 25 Years of Proton Pump Inhibitors: A
Comprehensive Review. Gut and Liver, 11(1), pp. 27-34.
Sumarsono, 2014. Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.
Tjay, T. H. & Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. VI ed. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
Trask, L. S., 2011. Pharmacoeconomics: Principles, Methods, and Applications. In: J. T.
DiPiro, et al. eds. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. New York:
McGraw-Hill Global Education Holdings.
Wasis, 2012. Pedoman Riset Praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yuniarti E , Amalia dan Handayani TM. 2015. Analisis biaya terapi penyakit gastritis
akut pada pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (perbandingan terhadap
tarif INA CBGS). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. 04(3):43-56