Anda di halaman 1dari 4

Problem Medis: Ikterus dt Suspect Hepatotoxic

Subyektif: Bilirubin meningkat, nyeri perut, mual, muntah

Obyektif:

Data lab 28/7 1/8 4/8 7/8 10/8

Bilirubin total 12,2 8,65 7,11 3,77 3,09

Bilirubin direk 10,6 6,33 4,81 2,91 2,25

Bilirubin indirek 1,6 2,32 2,3 0,86 0,84

Terapi Dosis yang diberikan dan dosis pustaka Data subyektif/obyektif terkait Assessment terapi Assessment DRP Plan Monitoring outcome/ESO

obat

Sukralfat Dosis yang diberikan: Mekanisme obat: mengikat Indikasi: melindungi B7 (Interaksi obat) Terapi dilanjutkan Monitoring outcome: mual,

3 x 1 sendok makan 15 ml (1500 mg) protein bermuatan positif dalam mukosa lambung dengan melakukan muntah, nyeri perut.
(29/7) Sukralfate+Ofloxacin.
Dosis pustaka: 1 gr 4 x sehari. Max 8 gr. eksudat, secara lokal membentuk (Kudaravali dan Jhon, jeda pemberian OAT
Sukralfate menurunkan ESO: diare
(MIMS ed. 20) zat yang kental (Kudaravali dan 2022) selang 2 jam
(KRS)
kadar ofloxacin dengan
Jhon, 2022)
menghambat

penyerapan GI.

(Medscape)

Alasan Pemilihan Obat Menurut literature penatalaksanaan tuberkolosis resisten obat di Indonesia pada pasien TBC yang mengalami efek samping gangguan gastrointestinal seperti mual muntah dan nyeri perut dari pemakaian

obat TBC maka dapat diberikan Sukralfat dengan cara pakai dijeda dengan OAT selang 2 jam. Sehingga terapi dapat dilanjutkan karena sesuai dengan guidelines dan menunjukkan perbaikan klinis pada
nyeri perut mual maupun muntah pada pasien.

Ondancetron Dosis yang diberikan: Mekanisme obat: memblokir Indikasi: anti B4 (Under dose) dan Terapi dilanjutkan Monitoring outcome: mual

3 x 4 mg efek serotonin (5HT3) (Griddine emetika (ISO B7 (Interaksi obat) dengan penjedaan muntah, tanda vital, EKG
29/7
& Bush, 2022)
vol. 51) minimal 2 jam
Dosis pustaka: Interaksi : ESO: sakit kepala, konstipasi
30/7 dengan OAT,
3 x 8 mg 30 menit sebelum makan (Seaworth & (ISO vol. 51)
konsultasi dokter
Ondan + Ofloxacin
KRS Griffith, 2022)
terkait dosis
meningkatkan interval
ondancentron dan
QTc. (Medscape)
pemantauan terhadap
Rifampisin + Ondan EKG, kadar eletrolit

akan menurunkan serta bradiaritmia

kadar atau efek

ondancetron dengan

memempengaruhi

metabolisme enzim

CYP3A4 hati/usus

(Medscape)

Alasan Pemilihan Obat Menurut literature Drug Resistance Tuberculosis pada pasien TBC yang mengalami efek samping gangguan gastrointestinal seperti mual muntah dan nyeri perut dari pemakaian obat TBC maka dapat

diberikan anti emetik salah satunya ondancetron dengan dosis 3 x 8 mg diminum 30 menit sebelum makan. Sehingga terapi dapat dilanjutkan mengingat perbaikan klinis yang dialami pasien pada mual

dan muntah mengalami perbaikan.

Pembahasan
Pada pasien Ny. S usia 85 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis salah satunya mengalami Obs. Icterus dt Suspect Hepatotoxic. Pasien mengalami tuberkulosis dan mengonsumsi OAT sehingga dapat disimpulkan Icterus pada pasien terjadi

karena efek samping pemakaian obat tbc yang membuat pasien tersebut mengalami hepatotoksik sehingga terjadilah ikterus (penyakit kuning) dengan di tandai mual, muntah, nyeri perut serta peningkatan bilirubin total, bilirubin direk maupun

bilirubin indirek. Pada pengobatan mual muntah serta nyeri perut pada pasien terjadi karena tanda dan gejala dari ikterus serta efek samping dari obat TBC itu sendiri. Sehingga pada pengobatan untuk ikterus tidak terdapat tata laksana pengobatan

yang khusus selain berfokus pada penyebabnya. Sehingga dilakukan monitoring urin pada pasien dan terapi mual muntah dan nyeri perut. Pada tanggal 29/7 diberikan sucralfat dan ondancetron. Lalu terapi sucralfat dihentikan pada tanggal 30/7

dikarenakan nyeri perut sudah tidak ada. Penggunaan sucralfate sudah sesuai dengan guidelines tetapi terdapat interaksi obat dengan Ofloxacin dimana ofloxacin sendiri merupakan antibiotik untuk TBC sehingga penggunaan keduanya masih tetap

berlanjut tetapi diberikan selang waktu minimal 2 jam agar sucralfate tidak mengganggu absorpsi obat ofloxacin. Lalu pada tanggal 30/7 masih diteruskan terapi ondancetron dikarenakan pasien masih mengeluhkan mual dan muntah. Tetapi pada

terapi mual muntah tidak membaik dikarenakan ondancetron mengalami under dose sehingga perlu dilakukan konsultasi dengan dokter terkait dosis. Pada ondancetron juga mengalami interaksi dengan ofloxacin yaitu dapat meningkatkan interval

QTc sehingga dilakukan monitoring terhadap tanda vital dan pemantauan EKG mengingat ondancetron sudah sesuai guidelines untuk terapi mual muntah akibat efek samping OAT dan tanda ikterus pada pasien. Interaksi yang lain terjadi juga pada

Ondancetron dengan rifampicin dimana rifampicin jika digunakana bersama dengan ondancereon akan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 sehingga dari interaksi tersebut dapat dilakukan jeda penggunaan dari kedua obat tersebut minimal 2

jam.

Anda mungkin juga menyukai