Materi:
ANALISA KIMIA KUALITATIF
Disusun Oleh:
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui diskusi, percobaan, menanya pada model Problem Base Learning peserta didik
diharapkan dapat:
1. Menganalisis prinsip kerja uji kualitatif kation dengan benar.
2. Menganalisis prinsip kerja uji kualitatif anion dengan benar.
3. Melakukan uji sampel kation dengan terampil
4. Melakukan uji sampel anion dengan terampil
5. Melakukan uji kandungan formalin dan borak pada sampel makanan dengan terampil
6. Melakukan uji merkuri pada sampel makanan dan kosmetik dengan terampil
C. Materi Pembelajaran
Prinsip kerja uji kualitatif kation dan anion
Prosedur uji pendahuluan dan uji dugaan kation dan anion
Prosedur analisa kualitatif sampel kation dan anion
2
Prosedur analisa formalin, boraks, merkuri pada sampel makanan, kosmetik.
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja Peserta Didik, Video,, Papan Tulis/White Board, LCD, Bahan makanan, kosmetik,
youtube, mentimeter, quiziz
G. Sumber Belajar
1. Buku Analisa Kualitatif Kation Anion Vogel.
2. Buku Kimia Farmasi Kelas XII , EGC, 2014
3. Internet.
4. Buku/ sumber lain yang relevan
5. https://www.youtube.com/watch?v=VTB3Oaz0-sw
6. https://www.youtube.com/results?search_query=bahaya+boraks+dan+formalin
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Alok
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran asi
Wakt
u
Kegiatan Pendahuluan 15
menit
Persiapan, Guru memberi salam dan menyapa peserta didik dengan sopan
Apersepsi dan (peduli)
motivasi Mengkondisikan kesiapan fifik dan psikis siswa menggunakan
mentimeter.
Meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa untuk
meningkatkan (religiusitas).
Guru memeriksa kehadiran peserta didik. (Disiplin)
Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dan memberi
motivasi melalui contoh yang diberikan guru tentang keterkaitan
materi dengan kehidupan nyata.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pencapaian kompetensi
kepada peserta didik
Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan
dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran
berlangsung. (Pedagogik)
A. Kegiatan Inti 65
menit
Orientasi siswa Melakukan polling makan baso dalam seminggu berapa kali di 10
pada masalah mentimeter (TPACK - Technology) Menit
https://www.menti.com/alz29app3tyv
Kode5261 2565
10
Mengembangkan Peserta didik menuliskan hasil pekerjaan kelompok Menit
dan menyajikan Peserta didik membuat laporan praktikum pengujian sampel
hasil karya makanan (TPACK - CK)
Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan
materi, analisa kimia kualitatif.
C. Kegiatan Penutup 10
menit
Guru memberikan peserta didik untuk refleksi
https://www.menti.com/alz29app3tyv
kode 5261 2565
Guru memberi informasi dan tugas untuk pertemuan berikutnya.
Guru memberikan motivasi untuk selalu belajar.
4
5
I. Penilaian hasil belajar
Aspek Teknik Instrumen
Pengetahuan Tes tertulis Tes Uraian (soal dan penskoran)
Keterampilan Penilaian unjuk kerja Laporan praktikum
Sikap Observasi Format pegamatan sikap (aktif, kerjasama dan
toleran)
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan siswa mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan
kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar
6
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
7
PENILAIAN AFEKTIF
Pedoman Penskoran
Skor maksimum = skor maksimum setiap butir soal x jumlah butir soal
=3x3
=9
skor total jawaban
Konversi nilai = x 100
skor maksimum
Kriteria penilaian
A = 80 - 100
B = 65 - 79
C = 41 - 64
Bentuk
Kunci
No. KD IPK Indikator Soal Level Soal/No Deskripsi Soal Skor
Jawaban
soal
1. 3.6 Memahami Menganalisis Disajikan beberapa C4 PG / No 1 Berikut merupakan pereaksi khusus D 5
dasar-dasar kimia prinsip kerja uji pereaksi khusus kation:
dan prinsip kerja kualitatif kation kation, peserta (1) Titan Yellow
kefarmasian didik dapat (2) Alizarin
berdasarkan uji menganalisa (3) K4Fe(CN)6
kualitatif
pereaksi yang (4) NaOH
digunakan pada uji (5) H2SO4
identifikasi
senyawa kation Dari data diatas pereaksi yang
digunakan unruk mengidentifikasi
Zn2+ adalah …….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
A. No 1
B. No 2
C. No 3
D. No 4
E. No 5
Pedoman Penskoran
Skor maksimum = jumlahkan skor seluruh soal
= 5 + 5 + 5 + 5 + 10
= 30
skor total jawaban
Konversi nilai = x 100
30
Mengerjakan ulang
soal ulangan harian
PROGRAM PENGAYAAN
Kelas : XI Farmasi
Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup simulasi dan komunikasi digital, dan dasar bidang teknologi dan
rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar : 3.6 Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian berdasarkan uji kualitatif
Semester :1
Tahun Ajaran : 2022/2023
KKM : 70
1. Mentimenter
2. Quiziz
3. Youtbe :
https://www.youtube.com/watch?v=VTB3Oaz0-sw
https://www.youtube.com/results?search_query=bahaya+boraks+dan+formalin
i
Lampiran 1.
Modul Analisa
Kimia Kualitatif
ii
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
iii
REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION
I. DASAR TEORI
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan
langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih
sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan
mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-
larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang
lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-
penyusun suatu zat atau persenyawaan.
Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya
telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah
diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan
reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah
digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering
hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka
pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro, semimakro, dan
mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan
mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya endapan,
perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.
Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh
suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah
dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.
Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan
metode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation- kation
ke dalam 5 golongan.
iv
Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu
reagensia. Reagen yang umum digunakan adalah HCl, H 2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3. Kation
biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan
atau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.
Klasifikasi sebagai berikut
a. Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida encer. Kation
pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg+) dan perak (Ag).
b. Golongan II
Kation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen sulfida,
dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan menjadi:
o Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III),
arsenik (V), timah (II), stibium (III), stibium (V), dan timah (IV).
o Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga,
merkuri (Hg2+), dan kadmium (Cd2+).
c. Golongan III
Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammonium
sulfida dalam suasana netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksi dengan
H2S atau HCl encer. Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), kromium
(III), alumunium, seng dan mangan.
d. Golongan IV
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation- kation
ini membentuk endapan dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau
sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan barium.
e. Golongan V
Kation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kation yang
termasuk dalam golongan ini adalah magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium,
dan hidrogen.
Berikut ini adalah tabel pengklasifikasian tersebut.
v
II. PROSEDUR KERJA
Reaksi identifikasi kation
1. Merkuro (Hg2 2+)
2. Timbal (Pb2+)
3. Merkuri (Hg2+)
6. Stanno (Sn2+)
9. Nikel (Ni2+)
vii
13. Barium (Ba2+)
Larutan BaCl2
+ H2SO4 encer end. putih BaSO4
14. Magnesium
+ NaOH (aq) end. putih Mg(OH)2
(Mg2+) Larutan
+ (NH4)2CO3 (aq) end. putih dari garam basa
MgCl2
2. Bromida (Br-)
3. Yodida (I-)
4. Ferrosianida (Fe(CN)6)4-
5. Ferrisianida (Fe(CN)6)3-
+ NH3 larut
Larutan K3Fe(CN)6 + AgNO3 (aq) viii endapan
+ HNO3
tak larut
6. Tiosianat (CNS-)
7. Nitrit (NO2-)
8. Sulfida (S2-)
9. Asetat (CH3COO-)
ix
13. Tiosulfat (S2O32-)
↑
5 Ag+ 5 meter 3
1.a. S(aq) + HCl e putih → ↓ ungu
b. (a) + Na4OH e larut
c. lar (b) + HNO3 e putih
2.a. S(aq) + NaOH ( ↓ yang banyak) coklat 1
b. (a) + Na4OH larut
c. lar (b) + glukos dalam alkohol, → di p.a. cermin
↑
perak
Hg2+ 1.a. S(aq) + Na2S → putih→↓ kuning→ 2
→coklat →↓ hitam
b. (a) + aq. Regia (HCl p 3 : HNO3 p 1) larut
2. S(aq) + CH3COOH e , celupkan kawat Cu terbentuk lap. amalgama 1
Fe3+ 1. S(aq) + K4[Fe(CN)6] biru (biru prussian) 1
2. S(aq) + K3[Fe(CN)6] larutan coklat
6 NH4+ 1. S(aq) + NaOH → tutup lak. merah basah lak. merah menjadi biru 1
↑
Prosedur
a. Aldehid
Reaksi Fehling
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml Fehling A dan 1 ml Fehling B, kocok, tambahkan 1
ml larutan glukosa dalam alkohol. Tabung reaksi di dalam gelas kimia yang terisi air
panas selama beberapa menit, amati perubahan yang terjadi.
Glukosa dalam alkohol diganti dengan formalin.
V. Uji Boraks
Prosedur
Sampel + HCl masukkan kertas kurkumin : Hasil warna kertas menjadi merah kecoklatan
positif mengandung boraks
Sampel dikisatkan sampai terbentuk serbuk, kemudian tambahkan metanol dan asam
klorida lalu dibakar sampai terbentuk nyala api hijau.
Oleh :
Yogi Gumilar Purnamagraha
Kelompok :
Kelas:
Anggota:
xiv
Prakarta
Penyusun
xv
Daftar Isi
PRAKATA 1
DAFTAR ISI 2
KOMPETENSI DASAR 3
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3
TUJUAN PEMBELAJARAN 3
PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD 4
PETA KONSEP 5
MATERI ANALISA KIMIA KUALITATIF 6
1. DASAR TEORI REAKSI KATION ANION 6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8
Orientasi Pada Masalah 8
Organisasi Siswa Untuk Belajar 9
Penyelidikan Kelompok 10
Mengembangkan dan Menyajikan Karya 12
Evaluasi Pemecahan Masalah 13
DAFTAR PUSTAKA 14
xvi
Analisa Kimia
Kualitatif
Kompetensi Dasar
3.6. Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian berdasarkan uji kualitatif
4.6. Menguji dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian berdasarkan uji kualitatif
3.6. 4. Memprediksis bahan makanan yang mengandung formalin, boraks, dan kosmetik yang
mengandung merkuri (C5)
4.6.4. Melakukan pengujian bahan pengawet pada sampel makanan dan merkuri pada sampel
kosmetik secara kualitatif (P5)
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui diskusi, percobaan, menanya pada model Problem Base Learning peserta didik
diharapkan dapat:
Menganalisis prinsip kerja uji kualitatif kation dengan benar.
2. Menganalisis prinsip kerja uji kualitatif anion dengan benar.
3. Melakukan uji sampel kation dengan terampil
4. Melakukabn uji sampel anion dengan terampil
5. Mengudentifikasi kandungan formalin dan borak pada sampel makanan dengan tepat
6. Mengidentifikasi merkuri pada sampel makanan dan kosmetik dengan tepat
xvii
Petunjuk Pengerjaan
LKPD
xvii
i
Peta Konsep
ANALISA KIMIA
KUALITATIF
terbagi
PENGUJIAN PENGUJIAN
KATION ANION
xix
Materi Analisa Kimia
Kualitatif
I. Dasar Teori
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan
langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih
sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan
mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-
larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang
lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-
penyusun suatu zat atau persenyawaan.
Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya
telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah
diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan
reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah
digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering
hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka
pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro, semimakro, dan
mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan
mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya endapan,
perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.
Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh
suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah
dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.
Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan
metode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation- kation
ke dalam 5 golongan. xx
Materi Analisa Kimia
Kualitatif
Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu reagensia. Reagen yang umum
digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai
dengan terbentuknya endapan atau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan
atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.
Klasifikasi sebagai berikut
15. Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida encer. Kation pada golongan ini adalah
timbal (Pb), merkuri (Hg+) dan perak (Ag).
16. Golongan II
Kation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen sulfida, dalam suasana asam
mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan menjadi:
• Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III), arsenik (V), timah (II), stibium (III),
stibium (V), dan timah (IV).
• Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga, merkuri (Hg2+), dan kadmium (Cd2+).
17. Golongan III
Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksi dengan H2S atau HCl encer. Kation golongan III adalah
kobalt (II), nikel (II), besi (II), kromium (III), alumunium, seng dan mangan.
18. Golongan IV
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation- kation ini membentuk endapan
dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah
kalsium, strontium dan barium.
19. Golongan V
Kation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kation yang termasuk dalam golongan
ini adalah magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hidrogen.
xxi
Kegiatan Pembelajaran
l l
Video Berita Bahaya Merkuri Bagi Video Bahaya Formalin dan Boraks
Kesehatan Bagi Kesehatan
l
Peserta didik mencari solusi permasalahan dengan melakukan pengujian kualitatif
terhadapa beberapa sampel makanan dan kosmetik yang biasa digunakan.
xxii
Organisasi siswa untuk belajar
xxii
i
Penyelidikan Secara Kelompok
Alat : Bahan :
Persiapan Sampel
Bahan Makanan
Potong bahan makanan menjadi kecil kecil
Hasil potongan masukkan kedalam gelas kimia
Tambahkan air kedalam gelas kimia
Panaskan gelas kimia sampai airnya mendidih
Pindahkan potongan makanan kedalam mortir tambah air rebusan sedikit
Lakukan penggerusan sampai muncul ekstrak
Lakukan penyaringan sampai terpisah ekstrak dengan padatan
Uji Boraks
0,5 ml sampel masukkan kedalam cawan
Tambahkan 2 tetes HCl p
Masukkan kertas kurkumin amati perubahan yang terjadi
Pembahasan
xxv
Tugas membuat Laporan Praktikum
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil karya
xxv
i
Evaluasi Pemecahan Masalah
xxv
ii
Daftar Pustaka
xxv
iii