M DENGAN GASTROENTERITIS
MAKALAH ILMIAH
OLEH:
IVVA YUNITA
1718144010021
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN GASTROENTERITIS
OLEH:
IVVA YUNITA
1718144010021
Akut di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh tahun
2019” telah diperiksa oleh pembimbing laporan Program Studi DIII Keperawatan
Pembimbing
Mengetahui,
i
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji 1
Penguji 2
S.Kep, M.Kep)
Penguji 3
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi
ii
{Ns. Kriscillia Molly Morita, S.Kep, M.Kep)
KATA PENGANTAR
makalah ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.M dengan
dariperan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
1. Bapak Ns. H. Junaidy S Rustam, S.Kep, MNS selaku ketua STIKes Yarsi
Sumbar Bukittinggi.
2. Ibu Ns. Kriscillia Molly Morita, S.Kep, M.Kep selaku Ka. Prodi DIII
3. Ibu Ns. Yossi Fitrina, S.Kep, M.Kep selaku Dosen Pembimbing dalam
Ayah dan Ibu yang selalu mengiringi langkahku dengan Doa dan
iii
Harapannya, Kakak-kakakku yang selalu membuatku ingin meraih
banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, semoga makalah ilmiah ini
(Ivva Yunita)
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Persetujuan...............................................................................................ii
Halaman Pengesahan..............................................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
B.Tujuan penulisan..............................................................................................4
C.Metode penulisan.............................................................................................5
D.Sistematika Penulisan......................................................................................7
1. Defenisi Gastroenteritis..............................................................................9
2. Klasifikasi Gastroenteritis..........................................................................9
3. Etiologi Gastroenteritis............................................................................10
4. Patofisiologi Gastroenteritis.....................................................................11
5. WOC Gastroenteritis................................................................................13
7. Komplikasi Gastroenteritis......................................................................15
8. Penatalaksanaan Gastroenteritis...............................................................15
v
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian................................................................................................17
2. Diagnosa Keperawatan.............................................................................21
3. Intervensi Keperawatan............................................................................22
4. Implementasi Keperawatan......................................................................26
5. Evaluasi Keperawatan..............................................................................26
A.Pengkajian.....................................................................................................27
1.Informasi Umum........................................................................................27
2.Riwayat Kesehatan....................................................................................28
3.Fisiologis....................................................................................................29
4.Analisa data...............................................................................................39
B.Diagnosa Keperawatan..................................................................................41
C.Intervensi Keperawatan.................................................................................42
BAB IV PEMBAHASAN
A.Pengkajian.....................................................................................................61
B.Diagnosa Keperawatan..................................................................................63
C.Intervensi Keperawatan.................................................................................66
D.Implementasi Keperawatan...........................................................................72
E.Evaluasi Keperawatan....................................................................................73
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan....................................................................................................77
vi
B.Saran..............................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
gastroenteritis atau diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah
merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah. Diare adalah defekasi cair lebih dari 3 kali sehari, tanpa atau dengan
diare juga bisa disebabkan karena makanan yang tidak sehat atau makanan
1
yang diproses dengan cara yang tidak bersih sehingga terkontaminasi bakteri
(Purwaningdyah, 2015).
dalam feses pasien erlihat sangat lemas, kesadaran menurun, kram perut,
spasmodik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus, dapat
terjadi setiap defekasi. Perubahan tanda-tanda vital seperti nadi dan respirasi
cepat, tekanan darah turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan
didapatkan tanda dan gejala dehidrasi, meliputi: Turgor kulit menurun <3 detik,
pada anak-anak ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan di
sertai penurunan berat badan akut, keluar keringat dingin (Muttaqin,2011). Jika
(Maryunani,2010).
Amerika Serikat, insidens kasus Gastroenteritis mencapai 200 juta hingga 300
rumah sakit. Diseluruh dunia sekitar 2,5 juta kasus kematian karena
lanjut usia. Satu studi data mortalitas nasional melaporkan lebih dari 280.000
2
kematian akibat gastroenteritis dalam waktu 9 tahun, 51% kematian terjadi
2015).
Gastroenteritis semua umur (SU) yang datang ke sarana kesehatan adalah 10%
dikali jumlah penduduk di satu wilayah kerja dalam waktu satu tahun). Tahun
sebanyak 4.274.790 penderita dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 yaitu
270/1.000 penduduk (Rapid Survey Diare tahun 2015). Terjadi 10 kali KLB
(Kemenkes RI,2018).
dilayani sebanyak 110.122 orang (99 %). Pada tahun 2016 dari 20 kabupaten/
diare yaitu di kabupaten agam dengan angka kejadian 234 dan kejadian
Sumbar,2016).
3
Tindakan atau peran perawat yang harus dilakukan pada pasien
mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi bila di
Ruang Rawat Inap Ar-Rahmah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pada Tn.M dengan
C. Metode Penulisan
1. Penulisan
5
2. Lokasi Penelitian
dari pembuatan karya tulis, dalam pembuatan karya tulis ini penulis
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
d. Dokumentasi
Rumah Sakit yaitu meliputi terapi obat yang diberikan dokter dan hasil
pemeriksaan labolatorium.
6
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
kepada pasien.
b. Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
D. Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan
7
BAB II: Tinjauan Teoritis
Bab ini berisikan tentang teori yang mendukung penulisan sesuai judul yang
Bab ini menjelaskan tentang studi kasus yang di laksanakan dalam situasi yang
nyata.
Bab ini membahas kasus yang berpedoman pada tinjauan kepustakaan untuk
BAB V: Penutup
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi Gastroenteritis
pada terdapat proses inflamasi dalam lambung dan usus. Diare atau
Gastroenteritis adalah defekasi cair lebih dari 3 kali sehari, tanpa atau
dengan tanda gejala diare, disertai dengan atau tanpa muntah dan
cair, feses dengan kandungan air yang banyak dan feses bisa disertai
2. Klasifikasi Gastroenteritis
a. Gastroenteritis Akut
sendiri (lamanya sakit kurang dari 14 hari) dan akan mereda tanpa
9
terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi.
b. Gastroenteritis Kronik
berat badan atau berat badan tidak bertambah selama masa diare
tersebut. Kerap kali diare kronis terjadi karena keadaan kronis seperti
(Kemenkes,2011).
3. Etiologi Gastroenteritis
a. Faktor Infeksi
10
c) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris,
b. Faktor malabsorbsi
laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsornsi protein
5) Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi
4. Patofisiologi Gastroenteritis
11
akan terjadi dehidrasi dan hilangnya nutrisi dan elektrolit. Mekanisme dasar
atau zat yang sukar diserap oleh mukosa intestinal dan akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
12
5. WOC Gatroenteritis
Infeksi (Virus, Bakteri, Molabsorbsi KH, Makanan Faktor
Parasit) Protein, lemak Beracun psikologis
Peningkatan sekresi
cairan dan elektrolit Pergeseran cairan
& elektrolit ke
rongga usus Penyerapan makanan diusus
Isi usus meningkat
menurun
Skema 2.1
Pathway Gastroenteritis
(Sumber: Muttaqin,2011)
13
6. Manifestasi Klinis Gastroenteritis
c. Kesadaran menurun
d. Kram perut
e. Demam
f. Muntah
h. Anoreksia
i. Haus
dan mata cekung membran mukosa kering dan di sertai penurunan berat
14
7. Komplikasi Gastroenteritis
b. Hipokalsemia
d. Hiponatremi
e. Syok hipofolemik
f. Asidosis
g. Dehidrasi
8. Penatalaksanaan Gastroenteritis
b. Pemberian cairan dan elektrolit secara oral seperti pedialyte atau oralit
c. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
(Muttaqin, 2011).
9. Pemeriksaan Diagnostik
15
penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotika (pada diare
persisten).
elektrolit.
ginjal.
16
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Pengkajian
keperawatan terdiri atas data subjektif dan data objektif yang keduanya
a. Identitas klien
Rs,tanggal pengkajian
b. Riwayat Kesehatan
faktor malabsorbsi.
17
R : Perut terasa sakit, anus terasa perih.
sehari-hari
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
darah atau lendir, dan pola buang air kecil perlu di kaji untuk output
18
3) Pola Istirahat dan Tidur
optimal.
4) Pola Aktivitas
sehari-harinya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
kepala.
2) Mata
3) Hidung
19
adalah alkalosis respiratorik untuk mengeluarkan CO2 dan
4) Mulut
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
Perkusi : Sonor
8) Abdomen
20
Inspeksi : buang air besar,
durasi 1 menit
9) Genetalia
10) Ektremitas
tampak lemah
2. Diagnosa Keperawatan
diare
21
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
3. Intervensi Keperawatan
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
o Keperawatan Hasil
22
rasional tindakan bising usus
5) Mempertahankan 9) Monitor persiapan makanan yang
turgor kulit aman
10)Monitor turgot kulit
11)Monitor mual dan muntah
23
3) Mampu mendapatkan nutrisi yang
mengidentifikasi dibutuhkan
kebutuhan nutrisi Nutrition Monitoring
4) Tidak ada tanda- 1) BB pasien dalam batas normal
tanda malnutrisi
2) Monitor adanya penurunan berat
badan
3) Monitoring kulit kering dan
perubahan pigmentasi
4) Monitor turgot kulit
5) Monitor mual dan muntah
24
5. Defisiensi NOC : Knowledge: NIC:
pengetahuan disease process Teaching : disease process
berhubungan
Kriteria Hasil : 1) Berikan penilaian tentang tingkat
dengan
1) Pasien dan keluarga pengetahuan pasien tentang proses
keterbatasan
menyatakan penyakit yang spesifik
paparan
pemahaman tentang 2) Gambarkan tanda dan gejala yang
informasi
penyakit, prognosis biasa muncul pada penyakit,
dan progam dengan cara yang tepat
pengobatan
3) Gambarkan proses penyakit dengan
2) Pasien dan keluarga
cara yang tepat
mampu
4) Sediakan informasi pada pasien
melaksanakan
tentang kondisi, dengan cara yang
prosedure yang
tepat
dijelaskan secara
5) Diskusikan pilihan terapi atau
benar
penanganan
3) Pasien mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainya.
4. Impelementasi Keperawatan
25
Implementasi merupakan fase dimana perawat
5. Evaluasi Keperawatan
(Suara,dkk,2013).
BAB III
26
TINJAUAN KASUS
Sina Payakumbuh pada tanggal 15 Juni 2019 dengan keluhan mencret kurang
lebih 20 kali sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Setelah di lakukan
A. Pengkajian
1. Informasi Umum
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.M
No.MR : 148687
Umur : 64 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. I
27
Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
PBM melalui IGD ke rawat inap pada tanggal 15 Juni 2019 dengan
dan berlendir, badan letih (+), pusing (+), nafsu makan menurun, mual
cair dan berampas (+), klien mengatakan pusing (+), badan terasa letih,
nafsu makan menurun, perut kembung (+), mual (+), muntah (-),
demam (+).
d. Riwayat Operasi
e. Alergi
28
2) Makanan : klien mengatakan tidak ada alergi makanan
a. RL 20 tetes/menit
e. Lansoprazole 1xsehari
4. Fisiologis
a. Oksigenasi
1) Fisik
Pe : Sonor
A : Vesikuler
2) Lab
29
Tidak ada dilakukan pemeriksaan labor
b. Sirkulasi
1) Fisik
I : Normal
Pa : Normal
Pe : Normal
A : Normal
2) Lab
Pemeriksaan Darah
Tabel 3.1
Pemeriksaan Fisik
30
c. Nutrisi
1) Antropometri
TB : 160 Cm
BB Sebelum Sakit : 56 Kg
BB Saat Sakit : 54 Kg
LILA : 29 Cm
3) Clinical Sign
b) Diare berair
c) Mual
h) Kulit kering
4) Diet
31
5) Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pe : Hypertimpani
d. Eliminasi
Fisik
1) BAK
selama BAK
2) BAB
Frekuensi : 10 x/hari
Warna : Hijau
32
e. Aktifitas dan Istirahat
1) Fisik
0= Mandiri
Tabel 3.2
Aktivitas
Makan/minum 0
Mandi 0
Berpakaian /berdandan 0
Toileting 0
Berpindah 0
Berjalan 0
Menaiki tangga 0
Berbelanja 4
Memasak 4
Pemeliharaan rumah 4
33
Kekuatan Otot
Kiri Kanan
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
Keterangan:
otot tertentu
gaya berat
- WIB jam/siang
Merasa segar setelah tidur :Ya, klien mengatakan dia merasa segar
34
Masalah-masalah : ada,klien mengatakan kram kaki setelah bangun
tidur.
1) Fisik
Tabel 3.3
Skala Morse
35
Faktor resiko Skala Poin Skor pasien
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0 0
Diagnosa sekunder Ya 15
Tidak 0 0
Tongkat/alat penompang 15
Tidak ada/kursi 0 0
roda/perawat
Terpasang infus Ya 20 20
Tidak 0
Lemah 10
Normal/tirah 0 0
baring/immobilisasi
Total 20
Tabelk
Ket :
36
Resiko tinggi : > 44
g. Sensori
Nyeri P : Mual
Q : Diremas
R : Abdomen
S :5
ikterik
37
Pendengaran : kanan +/+ kiri +/+
Intake
Output
Tanda
Dehidrasi ya
Distensi ya
i. Fungsi Neurologi
Status mental
LOC :
Memori : panjang
Bahasa : baik
Kongnisi : baik
38
Orientasi : orang tempat waktu
j. Endokrin
Trias DM : tidak
ANALISA DATA
Tabel 3.4
Analisa Data
DO:
1) membran mukosa klien
kering
2) kulit klien tampak kering
3) klien tampak letih
4) suhu tubuh klien
39
meningkat
5) penurunan turgor kulit
40
2) Klien tampak letih dan
lelah
3) Membran mukosa klien
pucat
4) Klien enggan makan
5) BB klien menurun
B. Diagnosa Keperawatan
41
C. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.5
Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
42
2) Mampu menggunakan teknik durasi, frekuensi,
non analgetik untuk kualitas, intensitas atau
mengurangi nyeri beratnya nyeri dan faktor
3) Melaporkan bahwa nyeri pencetus
berkurang atau terkontrol 2) Observasi adanya
4) Tanda-tanda vital dalam petunjuk non verbal
rentang normal mengenai
5) Menyatakan rasa nyaman ketidaknyamanan
setelah nyeri berkurang 3) Gunakan strategi
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4) Gali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri
5) berikan informasi
mengenai nyeri
6) kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
7) dorong pasien untuk
untuk memonitor nyeri
dan menangani nyerinya
dengan tepat
8) ajarkan metode non
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
9) dukung istirahat/ tidur
yang adekuat membantu
penurunan nyeri
10)berikan pasien penurun
nyeri yang optimal
dengan resepan
analgesik
43
3. Resiko NOC:1.Status Nutrisi: NIC: Manajemen nutrisi
ketidakseimbangan Asupan makanan 1) Tentukan status gizi
nutrisi kurang dari dan cairan pasien dan kemampuan
kebutuhan tubuh 2. Status Nutrisi pasien untuk memenuhi
berhubungan Kriteria Hasil: kebutuhan gizi
dengan anoreksia 1) Asupan makanan secara oral 2) Identifikasi adanya alergi
adekuat atau intoleransi makanan
2) Asupan cairan secara oral yang di miliki pasien
dan intravena adekuat 3) Instruksikan pasien
3) Berat badan dalam rentang mengenai kebutuhan
normal sesuai dengan tinggi nutrisi
badan 4) Atur diet yang di
4) Status hidrasi dalam rentang perlukan oleh pasien
normal
5) Ciptakan lingungan yang
5) Asupan makanan dan cairan
optimal pada saat
tidak menyimpang dari
mengkonsumsi makanan
rentang normal
6) Monitor kalori dan
asupan makanan
7) Monitor kecendderungan
terjadinya penurunan
berat badan
44
7) Tentukan pola makan
pasien
8) Monitor adanya warna
pucat, kemerahan dan
jaringan konjungtiva
yang kering
4. Hipertermi NOC : Termoregulasi NIC : Perawatan Demam
berhubungan
Kriteria Hasil : a. Pantau suhu dan tanda-
dengan proses
tanda vital lainnya
penyakit 1) Suhu tubuh dalam rentang
b. Monitor warna kulit dan
normal
suhu pasien
2) Nadi dan RR dalam rentang
c. Monitor asupan dan
normal
keluaran, perubahan
3) Tidak ada perubahan warna
kehilangan cairan yang
kulit dan tidak ada pusing,
tidak di rasakan
merasa nyaman
d. Dorong pasien untuk
mengkonsumsi cairan
e. Tingkatkan sirkulasi
udara
f. Tutup pasien dengan
selimut atau pakaian
ringan
g. Pantau komplikasi-
komplikasi yang
berhubungan dengan
demam serta tanda dan
gejala kondisi penyebab
demam
h. Lembabkan bibir dan
mukosa hidung yang
kering
NIC: Pengaturan Suhu
45
Respirasi
c. Monitor suhu dan
warna kulit
d. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
adekuat
e. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
f. Monitor dan laporkan
adanya tanda dan
gejala hipertermi
46
D. Implementasi Dan Evaluasi
Hari/ Tanggal: Senin/17 Juni 2019 Jam: 08.00 WIB Evaluasi Jam: 14.30 WIB
Tabel 3.6
Impelementasi dan Evaluasi Keperawatan
47
6) Menjaga intake/ asupan yang akurat dan 3) Intake dan output belum
catat output pasien seimbang
4) Output urine sudah sesuai
dengan usia
5) Mata masih terlihat sedikit
cekung
6) Membran mukosa pucat dan
kering
A : MK defisien volume cairan belum
teratasi
48
beratnya nyeri dan faktor pencetus nyeri terjadi
2) Mengobservasi adanya petunjuk non 2) Klien tampak masih belum
verbal mengenai ketidaknyamanan seperti terlalu bisa menggunakan teknik
memonitor saat klien mengalami nafas dalam untuk mengurangi
ketidaknyaman karena nyeri nyeri
3) Memberikan informasi mengenai nyeri 3) Klien melaporkan nyeri masih
dengan cara menjelaskan tentang penyebab belum berkurang
dari nyeri yang di rasakan oleh klien dan
4) Tanda-tanda vital dalam rentang
menjelaskan cara penanganannya
normal
4) Mengajarkan metode non farmakologi
TD: 110/80 T: 36,2℃
untuk menurunkan nyeri (mengajarkan
N: 83x/i RR: 20x/m
teknik relaksasi nafas dalam)
5) Pasien tampak meringis
5) Menganjurkan pasien untuk beristirahat
6) Memberikan pasien penurun nyeri yang
6) Skala nyeri 5
optimal dengan resepan analgesik seperti 7) Posisi tubuh melindugi
memberikan terapi obat PCT Oral A :MK nyeri akut belum teratasi
49
pasien yaitu memberikan makanan lunak makan
tanpa serat O:
3) Menciptakan lingungan yang optimal pada 1) Asupan makanan secara oral
saat mengkonsumsi makanan belum adekuat
4) Memonitor kecenderungan terjadinya 2) Asupan cairan secara oral dan
penurunan berat badan dengan mengukur intravena sudah adekuat
BB secara berkala 3) Belum ada peningkatan BB
4) Asupan makanan menyimpang
Monitor Nutrisi dari rentang normal
5) Pasien tampak masih belum
1) Mengidentifikasi perubahan berat badan nafsu makan
terakhir 6) Pasien tampak letih
2) Memonitor turgor kulit A : MK ketidakseimbangan nutrisi
3) Memonitor adanya mual dan muntah kurang dari kebutuhan tubuh belum
4) Mengidentifikasi perubahan nafsu makan teratasi
pasien P : implementasi 1,2,3,4 dilanjutkan
5) Memonitor adanya warna pucat,
kemerahan dan jaringan konjungtiva yang
kering
50
yaitu mengukur tekanan darah, nadi, nya sudah berkurang
suhu, dan pernafasan 2) Klien mengatakan tidak merasa
2) Memonitor warna kulit dan suhu pasien pusing
secara berkala ( setiap 2 jam ) O:
3) Menorong pasien untuk mengkonsumsi
1) Tanda-tanda vital dalam rentang
cairan dengan menganjurkan pasien
normal
banyak minum air putih
TD: 110/80 N: 83x/menit
4) Menutup pasien dengan selimut atau
T: 36,2℃ RR : 20x/menit
pakaian ringan
2) Tidak ada perubahan warna kulit
5) Memberikan kompres hangat pada
pasien
pasien
3) Pasien tampak nyaman
Pengaturan Suhu
A: MK Hipertermi sudah teratasi
1) Memonitor suhu setiap 2 jam
P: Implementasi 1,2,3,4,5 hentikan
2) Meningkatkan intake cairan dan nutrisi
adekuat dengan menganjurkan pasien
banyak minum aiir putih dan makan
sedikit namun sering
3) Memonitor dan laporkan adanya tanda
dan gejala hipertermi seperti adanya
kenaikan suhu dan kulit kemerahan
51
Hari/ Tanggal: Selasa/ 18 Juni 2019 Jam: 08.00 WIB Evaluasi Jam: 14.30 WIB
52
cekung
6) Membran mukosa pucat dan
kering
A : MK resiko defisien volume cairan
belum teratasi
P : implementasi 1,2,3,4,5,6dilanjutkan
53
dari nyeri yang di rasakan oleh klien dan normal
menjelaskan cara penanganannya TD: 110/80 T: 36,0℃
4) Mengajarkan metode non farmakologi N: 78x/i RR: 20x/m
untuk menurunkan nyeri (mengajarkan 5) Pasien masih tampak meringis
teknik relaksasi nafas dalam) 6) Skala nyeri 5
5) Menganjurkan pasien untuk beristirahat 7) Posisi tubuh melindugi
6) Memberikan pasien penurun nyeri yang A :MK nyeri akut belum teratasi
optimal dengan resepan analgesik seperti
P : implementasi 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan
memberikan terapi obat PCT Oral
54
5) Pasien tampak masih belum
Monitor Nutrisi nafsu makan
6) Pasien tampak letih
1) Mengidentifikasi perubahan berat badan
A : MK ketidakseimbangan nutrisi
terakhir
kurang dari kebutuhan tubuh belum
2) Memonitor turgor kulit
teratasi
3) Memonitor adanya mual dan muntah
P : implementasi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
4) Mengidentifikasi perubahan nafsu makan
pasien
5) Memonitor adanya warna pucat,
kemerahan dan jaringan konjungtiva yang
kering
Hari/ Tanggal: Rabu/ 19 Juni 2019 Jam: 08.00 WIB Evaluasi jam: 14.30 WIB
55
mengukur balance cairan pasien perhari BAB sudah mulai lembek
3) Memberikan terapi IV yaitu RL 20 tetes/ 4) Klien mengatakan sudah merasa
menit bugar
4) Memonitor makanan/ cairan yang di 5) Klien mengatakan badan terasa
konsumsi pasien letih
5) Meningkatkan asupan oral pasien dengan
menganjurkan banyak minum air putih O:
56
teratasi
57
5) Menganjurkan pasien untuk beristirahat A :MK nyeri akut sudah teratasi
6) Memberikan pasien penurun nyeri yang
P : implementasi 1,2,3,4,5,6 dihentikan
optimal dengan resepan analgesik seperti
memberikan terapi obat PCT Oral
3. ketidakseimbangan nutrisi Manajemen Nutrisi S:
kurang dari kebutuhan tubuh 1) Klien mengatakan sudah mulai
1) Mengidentifikasi adanya alergi atau
nafsu makan
intoleransi makanan yang di miliki pasien
2) Klien mengatakan tidak ada
2) Mengatur diet yang di perlukan oleh
mual setelah makan
pasien yaitu memberikan makanan lunak
O:
tanpa serat
1) Asupan makanan secara oral
3) Menciptakan lingungan yang optimal pada
sudah adekuat
saat mengkonsumsi makanan
2) Asupan cairan secara oral dan
4) Memonitor kecenderungan terjadinya
intravena sudah adekuat
penurunan berat badan dengan mengukur
3) Sudah ada peningkatan BB
BB secara berkala
4) Asupan makanan dan cairan
tidak menyimpang dari rentang
Monitor Nutrisi
normal
terakhir makan
58
4) Mengidentifikasi perubahan nafsu makan teratasi
pasien P : implementasi 1,2,3,4 dilanjutkan
5) Memonitor adanya warna pucat,
kemerahan dan jaringan konjungtiva yang
kering
59
BAB IV
PEMBAHASAN
terhadap klien Tn.M mulai dari tanggal 17 sampai 20 Juni 2019, melalui proses
keperawatan tersebut, maka dalam pembahasan ini dapat di uraikan sesuai dengan
A. Pengkajian
Pendukung lain dari pengumpulan data ini adanya format pengkajian yang di
60
1. Data Riwayat Kesehatan
ada pada tinjauan teoritis tidak di temukan pada tinjauan kasus. Dimana
hari.
dan berampas
2) Pusing
5) Perut kembung
6) Mual
7) Demam
61
pada tinjauan kasus pasien tidak mengalami muntah dan tidak terjadi
rawatan.
saluran kemih, otitis media akut (OMA). Namun pada tinjauan kasus
B. Diagnosa Keperawatan
antaranya:
aktif (diare)
diare
62
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
kurangnya informasi.
cair dan berampas dan badan klien terasa letih. Serta didapatkan
sakit dan kembung. Serta klien tampak meringis dan memegang area
yang nyeri.
kurang karena klien mengatakan tidak nafsu makan , badan terasa letih,
mual, dan nyeri pada abdomen. Serta klien tampak malas makan,
63
membran mukosa terlihat pucat dan kering, dan berat badan klien
menurun.
tersebut.
diare
karena klien mengatakan tidak ada lecet di area anus/ rektal dan tidak
64
3. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
tersebut.
diare serta tanda dan gejala diare/ gastroenteritis. Dan pada umumnya
asuhan keperawatan.
C. Intervensi
tindakan yaitu adanya sikap kooperatif dan kerja sama antara penulis dengan
65
perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Perencanaan ini disusun sesuai diagnosa
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
Fluid Manajement
Manajemen Cairan
66
f. Tingkatkan asupan oral
di antaranya yaitu:
Manajemen Nyeri
memperberat nyeri
67
f. kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
analgesik
dengan anoreksia.
kasus, hal ini di karenakan ada beberapa yang tidak di butuhkan oleh
Manajemen Nutirisi
dibutuhkan
68
Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas normal
Manajemen Nutrisi
pasien
makanan
Monitor nutrisi
69
f. Identifikasi perubahan nafsu makan pasien
yang kering
Perawatan Demam
tidak di rasakan
70
Pengaturan Suhu
D. Implementasi
tindakan yang penulis lakukan banyak memberikan informasi kepada klien dan
keluarga. Hal ini juga di dukung adanya Adanya bimbingan, bantuan, dan kerja
sama dengan tim kesehatan atau staff ruangan dan sedikit pengetahuan yang
penulis miliki mengenai masalah GEA dan adanya informasi yang kuat dan
71
E. Evaluasi
hari, konsistensi cair dan berampas, klien tampak letih, turgor kulit
menurun atau tidak kembali dalam 1 detik, intake dan ouput belum
seimbang, mata terlihat agak cekung, dan mukosa bibir tampak kering
dan pucat, sehingga masalah defisien volume cairan pada hari pertama
belum teratasi.
hari, konsistensi cair dan berampas, klien masih tampak letih, turgor
kulit menurun atau tidak kembali dalam 1 detik, intake dan ouput
c) Hari III Rabu, 19 Juni 2019, Masalah Defisien Volume Cairan pada
hari, konsistensi sudah mulai lembek, klien tampak sudah mulai bugar,
72
turgor bagus, intake dan ouput sudah seimbang, cekungan pada mata
1) Hari I Senin, 17 Juni 2019, Masalah nyeri akut pada Tn.M belum
teratasi karena pasien mengatakan perut terasa masih terasa nyeri dan
2) Hari II Selasa, 18 Juni 2019, Masalah nyeri akut pada Tn.M belum
teratasi karena pasien mengatakan perut terasa masih terasa nyeri dan
3) Hari III Rabu, 19 Juni 2019, Masalah nyeri akut pada Tn.M sudah
73
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
rentang normal, pasien masih tampak tidak nafsu makan, dan pasien
kurang dari kebutuhan tubuh pada Tn.M sudah teratasi karena pasien
74
sudah nafsu makan, dan pasien tampak bugar, sehingga
dalam rentang normal, tidak ada perubahan pada warna kulit, pasien
teratasi.
diagnosa yang penulis tegakkan sesuai data yang ditemukan saat pengkajian, 5
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil proses keperawatan yang penulis lakukan pada Tn.M dengan
1. Pengkajian
hambatan, hal ini disebabkan karena sikap partisipasif dari keluarga klien
yang terbuka serta adanya status klien, semua data yang penulis sajikan
penulis terapkan.
2. Diagnosa keperawatan
76
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Inap Ar-Rahmah RSI Ibnu Sina Payakumbuh sesuai dengan tujuan dan
B. Saran
77
2. Untuk Mahasiswa
kesehatan klien.
78
DAFTAR PUSTAKA
Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Ed. 11. EGC. Jakarta
Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C.M. 2018. Nursing
http://www.depkes.go.id./resources/download/pusdatin/profilkesehatanindonesia/
Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorkop_2018/
hasil%20Rikesdas%202018.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Sumatera Barat
Tahun 2016. Padang: DKK Prov Sumbar; 2017. Diakses pada tanggal 27 Juli
http://www.who.int