Anda di halaman 1dari 7

3.

1 DEFINISI
Peradangan atau inflamasi pada selaput otak (meninges) termasuk dura,
arachnoid dan piamater yang melapisi otak dan medulla spinalis yang dapat
disebabkan oleh beberapa etiologi (infeksi dan non infeksi) dan dapat diidentifikasi
oleh peningkatan kadar leukosit dalam likuor cerebrospinal (LCS).3

3.2 EPIDEMIOLOGI
Faktor resiko utama untuk meningitis adalah respons imunologi terhadap
patogen spesifik yang lemah terkait dengan umur muda. Resiko terbesar pada bayi (1
– 12 bulan); 95 % terjadi antara 1 bulan dan 5 tahun, tetapi meningitis dapat terjadi
pada setiap umur. Resiko tambahan adalah kolonisasi baru dengan bakteri patogen,
kontak erat dengan individu yang menderita penyakit invasif, perumahan padat
penduduk, kemiskinan, ras kulit hitam, jenis kelamin lakilaki dan pada bayi yang
tidak diberikan ASI pada umur 2 – 5 bulan. Cara penyebaran mungkin dari kontak
orang ke orang melalui sekret atau tetesan saluran pernafasan.7

Meningitis Bakterial
Di Amerika Serikat, sebelum pemberian rutin vaksin conjugate-
pneumococcal, insidens dari meningitis bakteri } 6000 kasus per tahun; dan sekitar
setengahnya adalah pasien anak (≤18 tahun). N. meningitidis menyebabkan 4 kasus
per 100.000 anak (usia 1 – 23 bulan). Sedangkan S.pneumoniae menyebabkan 6,5
kasus per 100.000 anak (usia 1 – 23 bulan).
Pengenalan dari vaksin meningococcal baru-baru ini di Amerika Serikat
diharapkan dapat mengurangi insidens meningitis bacterial di kemudian hari. Insidens
dari meningitis bacterial pada neonatus sekitar 0,15 kasus per 1000 bayi lahir cukup
bulan dan 2,5 kasus per 1000 bayi lahir kurang bulan (premature). Hampir 30% bayi
baru lahir dengan klinis sepsis, berhubungan dengan adanya meningitis bakterial.
Sejak adanya pemberian antibiotik inisiasi intrapartum tahun 1996, terjadi penurunan
insidens nasional dari onset awal infeksi GBS (Group B Streptococcus) dari hampir
1,8 kasus per 1000 bayi lahir hidup pada tahun 1990 menjadi 0,32 kasus per 1000
bayi lahir hidup pada tahun 2003.1,8
Secara umum, mortalitas dari meningitis bacterial bervariasi menurut usia dan
jenis pathogen, dengan angka tertinggi untuk S.pneumoniae. Mortalitas pada neonatus
tinggi dan meningitis bakterial juga menyebabkan long term sequelae yang
menyebabkan morbiditas pada periode neonatal. Mortalitas tertinggi yakni pada tahun
pertama kehidupan, menurun pada pertengahan (mid life) dan meningkat kembali di
masa tua. Insidens lebih banyak pada kulit hitam. Bayi laki – laki lebih sering terkena
meningitis gram negatif, bayi perempuan lebih rentan terhadap infeksi
L.monocytogenes , sedangkan Streptococcus agalactiae (GBS) mengenai kedua jenis
kelamin.8
Di Indonesia, angka kejadian tertinggi pada umur antara 2 bulan-2 tahun.
Umumnya terdapat pada anak distrofik,yang daya tahan tubuhnya rendah. Insidens
meningitis bakterialis pada neonatus adalah sekitar 0.5 kasus per 1000 kelahiran
hidup. Insidens meningitis pada bayi berat lahir rendah tiga kali lebih tinggi
dibandingkan bayi dengan berat lahir normal. Streptococcus group B dan E.coli
merupakan penyebab utama meningitis bakterial pada neonatus. Penyakit ini
menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi (5-10%). Hampir 40% diantaranya
mengalami gejala sisa berupa gangguan pendengaran dan defisit neurologis.9-11

Meningitis Tuberkulosis
Di seluruh dunia, tuberkulosis merupakan penyebab utama dari morbiditas dan
kematian pada anak. Di Amerika Serikat, insidens tuberkulosis kurang dari 5% dari
seluruh kasus meningitis bakterial pada anak, namun penyakit ini mempunyai
frekuensi yang lebih tinggi pada daerah dengan sanitasi yang buruk. Meningitis
tuberkulosis masih banyak ditemukan di Indonesia karena morbiditas tuberkulosis
anak masih tinggi. Angka kejadian tertinggi dijumpai pada anak terutama bayi dan
anak kecil dengan kekebalan alamiah yang masih rendah. Angka kejadian jarang
dibawah usia 3 bulan dan mulai meningkat dalam usia 5 tahun pertama, tertinggi pada
usia 6 bulan sampai 2 tahun. Angka kematian berkisar antara 10-20%. Sebagian besar
memberikan gejala sisa, hanya 18% pasien yang normal secara neurologis dan
intelektual. Anak dengan meningitis tuberkulosis yang tidak diobati, akan meninggal
dalam waktu 3-5 minggu. Angka kejadian meningkat dengan meningkatnya jumlah
pasien tuberkulosis dewasa.6,9,10

Meningitis Viral
Insidens meningitis viral di Amerika serikat yang secara resmi dilaporkan
berjumlah lebih dari 10.000 kasus, namun pada kenyataannya dapat mencapai 75.000
kasus. Kekurangan dalam pelaporan data ini disebabkan oleh gejala klinis yang tidak
khas dan inabilitas beberapa virus untuk tumbuh dalam kultur. Menurut data yang
dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pasien rawat inap
dengan meningitis viral sekitar
25.000 – 50.000 tiap tahunnya.12
Di seluruh dunia, penyebab meningitis viral termasuk enterovirus, mumps
virus mumps (gondongan), virus measles (campak), virus varicella zoster (VZV) dan
HIV. Gejala meningitis dapat timbul hanya pada 1 dari 3000 kasus. Mumps
menyebabkan 10-20% meningitis dan meningoencephalitis di bagian negara dimana
akses vaksin sulit. Insidens 20 kali lebih besar pada tahun pertama kehidupan. Pada
neonatus lebih dari 7 hari, meningitis aseptik sering disebabkan oleh enterovirus.
Vaksinasi mengurnagi insidens dari meningitis oleh virus mumps, polio dan measles.
Virus mumps dan measles sering menyebabkan meningitis pada anak usia sekolah
sampai kuliah. Enterovirus 1,3 – 1,5 kali lebih sering lebih sering menyebabkan
meningitis pada laki-laki dibanding perempuan , sedangkan virus mumps 3 kali lebih
sering menyerang laki-laki dibanding perempuan. Menurut WHO tahun 1997,
meningitis enteroviral dengan sepsis merupakan penyebab tersering ke-5 kematian
pada neonatus. Diluar periode neonatal mortalitas kurang dari 1%, begitu juga dnegan
morbiditasnya.12
Meningitis virus lebih sering dijumpai pada anak daripada orang dewasa. Di
negeri tropis dan subtropis tingginya frekuensi meningitis virus tidak bergantung
kepada musim seperti pada negeri beriklim dingin yang angka kejadian tertingginya
dijumpai pada musim panas dan musim rontok.9

Meningitis Jamur
Meningitis jamur jarang ditemukan, namun dapat mengancam kehidupan.
Walaupun semua orang dapat terkena meningitis jamur, namun resiko tinggi terdapat
pada orang yang menderita AIDS, leukemia, atau bentuk penyakit imunodefisiensi
( sistem imun tidak mempunyai respon yang adekuat terhadap infeksi) lainnya dan
orang dengan imunosupresi (malfungsi dari sistem imun sebagai akibat obat-obatan).5
Penyebab tersering dari meningitis jamur pada orang dengan defisiensi imun
seperti HIV adalah Cryptococcus. Penyakit ini merupakan salah satu dari penyebab
tersering meningitis di Afrika. Jamur lain yang dapat menyebabkan thrush, Candida,
dapat menyebabkan meningitis pada beberapa kasus, terutama pada bayi prematur
dengan berat lahir sangat rendah. (very low birth weight).5
3.3 ETIOLOGI
Penyebab tersering dari meningitis adalah mikroorganisme seperti bakteri,
virus, parasit dan jamur. Mikroorganisme ini menginfeksi darah dan likuor
serebrospinal. Meningitis juga dapat disebabkan oleh penyebab non-infeksi, seperti
pada penyakit AIDS, keganasan, diabetes mellitus, cedera fisik atau obat – obatan
tertentu yang dapat melemahkan sistem imun (imunosupresif).5
Meningitis dapat terjadi karena terinfeksi oleh virus, bakteri, jamur maupun
parasit :
 Virus :
o Virus Mumps
o Virus Herpes, termasuk Epstein-Barr virus, herpes simplexs, varicella-
zoster, Measles, and Influenza
o Virus yang menyebar melalui nyamuk dan serangga lainnya
(Arboviruses)
o Kasus lain yang agak jarang yakni LCMV (lymphocytic
choriomeningitis virus), disebarkan melalui tikus.5
 Jamur:
Jamur yang menginfeksi manusia terdieri dari 2 kelompok yaitu, jamur
patogenik dan opportunistik. Jamur patogenik adalah beberapa jenis spesies
yang dapat menginfeksi manusia normal setelah inhalasi atau inflantasi spora.
Secara alamiah, manusia dengan penyakit kronis atau keadaan gangguan
imunitas lainnya lebih rentan terserang infeksi jamur dibandingkan manusia
normal. Jamur patogenik menyebabkan histiplasmosis, blastomycosis,
coccidiodomycosis dan paracoccidiodomycosis. Kelompok kedua adalah
kelompok jamur apportunistik. Kelompok ini tidak menginfeksi orang normal.
Penyakit yang termasuk disini adalah aspergilosis, candidiasis, cryptococcosis,
mucormycosis (phycomycosis) dan nocardiosis. Infeksi jamur pada susunan
saraf pusat dapat menyebabkan meningitis akut, subakut dan kronik. Biasanya
sering pada anak dengan imunosupresif terutama anak dengan leukemia dan
asidosis. Dapat juga pada anak yang imunokompeten. Cryptococcus
neoformans dan Coccidioides immitis adalah penyebab utama meningitis
jamur pada anak imunokompeten. Candida sering pada anak dengan
imunosupresi dengan penggunaan antibiotik multiple, penyakit yang
melemahkan, resipien transplant dan neonatus kritis yang menggunakan
kateter vaskular dalam waktu lama.

 Bakteri :
Mikroorganisme yang sering menyebabkan meningitis berdasarkan usia :3
a. 0 – 3 bulan :
Pada grup usia ini meningitis dapat disebabkan oleh semua agen
termasuk bakteri, virus, jamur, Mycoplasma, dan Ureaplasma. Bakteri
penyebab yang tersering seperti Streptococcus grup B, E.Coli, Listeria, bakteri
usus selain E.Coli ( Klebsiella, Serratia spesies, Enterobacter), streptococcus
lain, jamur, nontypeable H.influenza, dan bakteri anaerob. Virus yang sering
seperti Herpes simplekx virus (HSV), enterovirus dan Cytomegalovirus.
b. 3 bulan – 5 tahun
Sejak vaksin conjugate HIB menjadi vaksinasi rutin di Amerika
Serikat, penyakit yang disebabkan oleh H.influenza tipe B telah menurun.
Bakteri penyebab tersering meningitis pada grup usia ini belakangan seperti
N.meningitidis dam S.Pneumoniae. H. influenza tipe B masih dapat
dipertimbangkan pada meningitis yang terjadi pada anak kurang dari 2 tahun
yang belum mendapat imunisasi atau imunisasi yang tidak lengkap. Meningitis
oleh karena Mycobacterium Tuberculosis jarang, namun harus
dipertimbangkan pada daerah dengan prevalensi tuberculosis yang tinggi dan
jika didapatkan anamnesis, gejala klinis, LCS dan laboratorium yang
mendukung diagnosis Tuberkulosis. Virus yang sering pada grup usia ini
seperti enterovirus, HSV, Human Herpesvirus-6 (HHV-6).
c. 5 tahun – dewasa
Bakteri yang tersering menyebabkan meningitis pada grup usia ini
seperti N.meningitidis dan S.pneumoniae. Mycoplasma pneumonia juga dapat
menyebabkan meningitis yang berat dan meningoencephalitis pada grup usia
ini. Meningitis virus pada grup ini tersering disebabkan oleh enterovirus,
herpes virus, dan arbovirus. Virus lain yang lebih jarang seperti virus Epstein-
Barr , virus lymphocytic choriomeningitis, HHV-6, virus rabies, dan virus
influenza A dan B.
Pada host yang immunocompromised, meningitis yang terjadi selain dapat
disebabkan
oleh pathogen seperti di atas, harus juga dipertimbangkan oleh pathogen lain seperti
Cryptococcus, Toxoplasma, jamur, tuberculosis dan HIV.

Anda mungkin juga menyukai