Anda di halaman 1dari 8

30

PUSTAKA Vol. XVIII, No.1 • F - 37 2018


ebruari P-ISSN : 2528-7508
E-ISSN : 2528-7516

PENGGUNAAN UNGKAPAN BASA BASI


DALAM BAHASA JEPANG

Ni Made Andry Anita Dewi,


Ni Luh Putu Ari Sulatri
Program Studi Sastra Jepang,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Abstact
Japanese society in everyday life cannot be separated from relations of communication
between members of the community itselft. Based on the phenomenon of the society, it can
be ascertained that courtesy is the most important thing in it. For that reason, the Japanese
society functioning courtesy to achieve a good and communicative speech. The purpose of this
study is to describe and analyze the functions of courtesy attached that contained in Japanese
speech based on the theory of functions proposed by Leech. The data used in this study is
novel titled Beautiful Life by Eriko Kitagawa. Some functions of courtesy such inhibitions
were found in this study is to express a greeting, excited feelings, prise and offering something.

Key word: Japanese courtesy, courtesy function, Japanese greetings

1. PENDAHULUAN belakang peserta tutur yang dimaksud adalah


Dalam bahasa Jepang, fungsi ungkapan basa seperti jarak kedekatan hubungan antar peserta
basi cukup banyak ditemukan. Diantaranya tutur, posisi peserta tutur, gender, dan usia.
berfungsi untuk mengungkapkan salam seperti Hal tersebut di atas secara langsung maupun
ucapan salam yang digunakan sehari-hari oleh tidak langsung sangat memengaruhi kesantunan
penuturnya, diantaranya: ohayou gozaimasu berbahasa dalam bahasa Jepang.
‘selamat pagi’, konnichiwa ‘selamat siang’, dan Penelitian mengenai basa basi juga pernah
o-hisashiburi ‘lama tidak berjumpa’. Selain itu, dilakukan oleh Simanjuntak (2005) dalam tesisnya
fungsi ungkapan basa basi juga berfungsi untuk yang berjudul “Basa-basi dalam Bahasa Batak
menawarkan sesuatu misalnya douzo o-meshi Toba: Sebuah Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna”.
agari kudasai ‘silakan makan (bentuk hormat)’, Simanjuntak mengklasifikasikan basa-basi
kouhii ya o-cha wa ikaga desu ka ‘bagaimana dalam bahasa Batak Toba dalam bentuk, fungsi
jika (saya) sajikan kopi atau teh hijau?’. Selain itu, dan makna. Dalam penelitiannya, Simanjuntak
fungsi penggunaan ungkapan basa basi pun cukup menyatakan ada beberapa fungsi basa basi dalam
bervariasi diantaranya digunakan untuk memuji, bahasa Batak Toba seperti: untuk mengungkapkan
memberi salam, menyatakan rasa simpati, terima perasaan terima kasih, rasa suka cita, dan
kasih, suka cita, duka cita, dan lain sebagainya. penawaran sesuatu.
Beragamnya bentuk maupun fungsi ungkapan Pada penelitian fungsi basa basi dalam bahasa
basa basi yang terdapat dalam bahasa Jepang baik Jepang ini, peneliti menggunakan klasifikasi fungsi
yang digunakan dalam lingkungan tempat tinggal bahasa yang dikemukakan oleh Leech. Dalam
maupun lingkungan kerja, menarik untuk dikaji. lima klasifikasi fungsi bahasa yang dinyatakan
Variasi fungsi penggunaan ungkapan basa basi oleh Leech, salah satunya adalah bahasa berfungsi
ini dapat diteliti pula dari latar belakang peserta sebagai bahasa fatis, yakni fungsi bahasa yang
tutur yang terlibat dalam tuturan tersebut. Latar digunakan dengan tujuan untuk memelihara

30
Penggunaan Ungkapan Basa Basi dalam Bahasa Jepang ...................................................... Ni Made Andry, Putu Sulatri

hubungan antar anggota masyarakat. Basa basi pertama datang adalah Miyama.
dalam bahasa Jepang, merupakan salah satu “Selamat siang”
tuturan bahasa yang memenuhi fungsi tersebut. “Makasih”, Miyama mengembalikan buku
Data-data yang dianalisis pada penelitian ini “Gankutsuo” yang telah dipinjamnya.
bersumber pada novel bahasa Jepang yang berjudul “Sama-sama”, Kyoko tengah kesulitan
Beautiful Life karya Eriko Kitagawa. Penelitian ini meletakkan buku di balik rak. Miyama
juga diharapkan dapat memperkaya penelitian di membungkuk kepada Kyoko lalu bergegas
bidang kebahasaan khususnya pragmatik. pergi.
Tahap penelitian ini mencakup tahap Ucapan salam konnichiwa yang diucapkan oleh
penyediaan data, analisis data dan penyajian hasil penutur di atas merupakan ucapan salam dalam
analisis data. Tahap penyediaan data dilakukan bahasa Jepang yang diucapkan pada antara waktu
melalui pengelompokan data yang berkaitan sebelum siang hingga sore hari, yaitu sekitar pukul
dengan fungsi basa basi bahasa Jepang. Metode 11 siang sampai pukul 6 malam. Waktu sore hari
padan intralingual dan ekstralingual diterapkan yakni waktu antara matahari mulai terbenam
pada tahap analisis data, sedangkan metode sampai malam datang.
informal digunakan pada tahap penyajian hasil Pada data di atas digambarkan bahwa Miyama
analisis data. merupakan tamu pertama yang berkunjung ke
perpustakaan tempat Kyoko bekerja. Sapaan yang
2. PEMBAHASAN digunakan Miyama terhadap pegawai perpustakaan
2.1 Fungsi Basa Basi untuk Mengungkapkan yang bernama Kyoko adalah konnichiwa
Salam merupakan salam yang dapat digunakan dalam
situasi formal ataupun nonformal.
Fungsi basa basi untuk mengungkapkan salam
cukup banyak ditemukan. Adapun fungsi basa Data 2
basi yang digunakan adalah ucapan salam yang Shuuji ga monku wo itta toki, tenchou ga haitte
berkaitan dengan (1)waktu; (2)pertemuan; (3) kita.
permintaan maaf; (4)ungkapan terima kasih; (5) “Ohayou gozaimasu!”
ungkapan saat menerima barang; (6)ungkapan “Ee, kyou wa, minna ni ii shirase ga aru.
saat memasuki rumah; (7)ungkapan sesudah Raigetsu, Azabu no raibu hausu wo karite,
makan; (8)ungkapan selamat atas sesuatu hal; raibu wo yamerou to omoun da”
(9)ungkapan saat seseorang selesai mengerjakan (Byuutifururaifu, 2000:140)

sesuatu; (10)ungkapan sebelum tidur. Terjemahan:


Pada saat Shuji mengeluh, tiba-tiba pemilik
1) Ucapan salam berkaitan dengan waktu toko datang. “Selamat pagi! Hari ini ada
Data 1 pengumuman yang bagus untuk kalian
“Konnichiwa”, gogo ichiban no kyaku wa semua. Bulan depan, saya akan meminjam
Miyama datta. ruang live house Azabu, dan bermaksud
“…Konnichiwa” menutup ruang yang kita pakai sekarang”.
“ Doumo”,Miyama wa karite ita “Gankutsuo” Ucapan salam ohayou gozaimasu yang
wo henkyaku suru. diucapkan oleh penutur di atas merupakan ucapan
“Iie”, Kyouko wa kauntaa no oku ni hon wo salam dalam bahasa Jepang yang diucapkan pada
okiniiku. Miyami wa sono senaka ni ichirei pagi hari hingga tengah hari sekitar pukul 11 siang.
shite katte itta. Ucapan salam ini kadangkala diucapkan pada siang
(Byuutifururaifu, 2000:71) hari hingga sore hari, apabila penutur baru bertemu
Terjemahan: dengan lawan tutur pertama pada hari itu. Ucapan
“Selamat siang”, pada sore hari, tamu yang salam ohayou gozaimasu dapat divariasikan

31
PUSTAKA Vol. XVIII, No.1 • Februari 2018

menjadi bentuk ohha, dan ohayou. Ucapan ohha Ucapan salam hisashiburi atau o-hisashiburi,
pada umumnya diucapkan oleh penutur golongan digunakan oleh penutur untuk menyampaikan
usia muda terhadap lawan tutur yang seusia dan perasaan lama tidak bertemu dengan lawan tutur.
memiliki hubungan kedekatan, sedangkan ucapan Dalam bahasa Indonesia, salam ini bisa dipadankan
salam ohayou merupakan bentuk nonformal dengan ‘lama tidak berjumpa’. Oleh karena itu,
dari ohayou gozaimasu. Bentuk ohayou dapat ungkapan ini tidak digunakan oleh pembicara yang
digunakan oleh penutur dari berbagai kalangan seringkali bertemu. Bentuk hormat hisashiburi
usia namun biasanya diucapkan terhadap lawan adalah o-hisashiburi.
tutur yang memiliki hubungan yang dekat. Pada data 3 di atas, digambarkan bahwa
Pada data di atas, pemilik toko menggunakan Kyoko dan Tetsu merupakan kawan lama namun
ucapan salam ohayou gozaimasu terhadap sudah cukup lama tidak bertemu, oleh karena itu
para karyawannya karena tengah berada dalam mereka menggunakan ungkapan basa basi untuk
lingkungan kerja yang terkesan sedikit formal. menanyakan keadaan (kabar) hisashiburi tersebut.
Dalam masyarakat Jepang, ungkapan basa basi
2)
Ucapan salam berkaitan dengan per- hisashiburi atau o-hisashiburi sering digunakan
temuan sebagai salam pertemuan antara penutur dan lawan
Data 3 tutur yang dalam waktu lama tidak berjumpa.
“Konnichiwa”, sawayaka na egao ga furimuku.
“Tetsu chan? Yada, oshite oshite” 3) Ucapan salam berkaitan dengan ungka-
Kyouko ni sekasare, Miyama wa dadada to pan permintaan maaf
kuruma isu woo shite hashite iku. Data 4
“Hisashiburi!” “Moushiwake arimasen ga, kore wa
“Genki sou da ne!” kashidashi kinshi to natte orimasu. Toshokan
“Genki yoo. Tetsu chan wa? Ima demo basuketo naka de no etsuran nomi desu”. Kaado to hon
ka yatteru no?” no baakoodo wo yomitotte ita Kyouko wa
“Iya, shigoto isogashikute” tokui sou ni Shuuji wo miageta.
(Byuutifururaifu, 2000:150) “Ja, kopi kikai aru?”
Terjemahan: “Achira ni narande kudasai”, achira, to iwareta
“Halo!”sosok wajah segar tersenyum menoleh kata wo furimuku to, chouda no rei datta.
kearahnya. (Byuutifururaifu, 2000:7)

“Tetsu? Ayo, dorong-dorong”, Miyama dengan Terjemahan:


terburu-buru mendorong kursi roda sambil “Mohon maaf, buku ini tidak boleh
berlari saat diminta oleh Kyoko. dipinjamkan. Namun hanya untuk dibaca di
“Lama tidak bertemu!” dalam perpustakaan saja”, Kyoko mengambil
“Kelihatannya kamu sehat-sehat saja” kartu dan barcode buku sambil memandang
“Ya, aku sehat. Tetsu, sampai sekarang kamu kearah Shuji dengan angkuh.
masih main basket?” “Kalau begitu, ada mesin fotokopi?”
“Enggak. Karena sibuk dengan pekerjaan” “Silakan antre di sana”, arah yang dikatakan
Seperti pada data 1 di atas, ucapan salam ‘disana’, ketika dilihat adalah antrean yang
konnichiwa pada data 3 juga digunakan sebagai sangat panjang.
ucapan salam saat bertemu dengan seseorang tanpa Ucapan salam moushiwake arimasen,
memperhatikan waktu (pagi, siang, sore maupun merupakan salah satu permintaan maaf yang
malam). Salam konnichiwa ini digunakan oleh sering digunakan penutur bahasa Jepang. Namun,
berbagai penutur pada semua usia. Namun, salam ucapan salam ini biasanya digunakan oleh penutur
ini tidak dapat digunakan untuk menggantikan yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan
bahasa ragam hormat. dengan lawan tutur. Pemakaian ucapan salam ini

32
Penggunaan Ungkapan Basa Basi dalam Bahasa Jepang ...................................................... Ni Made Andry, Putu Sulatri

juga bersifat formal. Bentuk ucapan salam sumimasen dan suimasen


Bentuk ucapan salam moushiwake arimasen merupakan ucapan salam yang memiliki dua
diucapkan ketika penutur melakukan kesalahan makna yaitu ucapan terima kasih yang terkandung
yang cukup besar terhadap lawan bicara. Selain didalamnya juga permintaan maaf atas kerepotan
untuk menyatakan kesalahan yang serius, ucapan yang telah dialami oleh lawan tutur akibat
salam ini juga digunakan oleh penutur yang ‘perlakuan’ penutur.
berkerja di bidang pelayanan jasa, misalnya Pada data di atas, Shuji menggunakan basa basi
perhotelan, pariwisata, instansi pemerintah dan yang berfungsi untuk mengucapkan terima kasih
lain sebagainya. atas buku yang dipinjamkan oleh Kyoko. Oleh karena
Pada data di atas, Kyoko sebagai pegawai Shuji merupakan pembaca tetap di perpustakaan
perpustakaan tidak mengizinkan Shuji untuk itu, maka hubungan pertemanan Kyoko dengan
meminjam sebuah buku dikarenakan peraturan Shuji pun menjadi lebih dekat. Karena kedekatan
yang berlaku di perpustakaan itu. Bentuk tersebut, maka Shuji menggunakan bentuk salam
permintaan maaf moushiwake gozaimasen ucapan terima kasih, tidak dengan bentuk yang
merupakan ungkapan basa basi yang digunakan formal, melainkan dengan bentuk nonformal
dalam pelayanan umum kepada masyarakat. seperti sankyu. Ucapan salam sankyu merupakan
Ungkapan basa basi ini mengandung unsur bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris
kesopanan yang tinggi dan terkesan ada jarak yang thank you. Belakangan ini, ucapan salam sankyu
muncul antara penutur dan lawan tutur. sering digunakan penutur usia muda.

4) Ucapan salam berkaitan dengan ungka- 5) Ucapan salam berkaitan dengan peneri-
pan terima kasih maan barang
Data 5 Data 6
“Ne”, Kyouko wa zasshi to kaado no baakoodo wo Ishi wa rentogen shashin ni utsutta kage
yomitorinagara iu.“Un?”.“Anata, sou iu toko wo sasasu.“Boku no kuchi kara ikinari
naoshita hou ga ii yo. Hito no seii, warau you de wa shokku ga ookii to omottande…
na toko”. “Sou?....Suimasen. Sankyu!”, Shuuji tada, imouto san wa rentogen wo totta
wa sunao ni hansei shite hito koto ayamaru to, dankai de, moshikashitara nani ka kizuite
hon wo uketotte deguchi ni mukatta. iru kamoshiremasen…”. “…Waza waza,
(Byuutifururaifu, 2000:55) arigatou gozaimasu”, Masao wa fukafuka
Terjemahan: to atama wo sage, ashi wo hikizuru you ni
“Hei”, Kyoko berkata sambil membaca barcode shinsatsu shitsu wo dete itta.
kartu dan majalah.“Ya”. “Kamu, sebaiknya (Byuutifururaifu, 2000:267)

memperbaiki hal itu. Ketulusan seseorang, Terjemahan:


yang kamu tertawakan”. “Oh? Maaf, Dokter menunjuk hasil rontgen.
thank you!”, setelah menerima buku dan “Jika dilihat dari hasil rontgen, saya kira adik
mengucapkan maaf serta terima kasih, Shuji Anda secara tiba-tiba mengalami guncangan
melangkah menuju pintu keluar. yang cukup besar, dan barangkali juga
Penggunaan ucapan salam terima kasih dalam sedang terluka”
bahasa Jepang cukup bervariasi, diantaranya “Terima kasih. Dokter sudah repot-repot
arigatou, arigatou gozaimasu, sumimasen, membantu kami…”
suimasen, dan sankyu. Diantara ucapan salam Masao menundukkan kepala dalam-dalam,
terima kasih tersebut, arigatou gozaimasu lalu menyeret kakinya keluar dari ruang
merupakan ucapan salam yang paling sopan, pemeriksaan.
sedangkan ucapan salam arigatou merupakan Ucapan salam berkaitan dengan penerimaan
bentuk nonformal dari arigatou gozaimasu. suatu barang ataupun suatu kebaikan dari seseorang

33
PUSTAKA Vol. XVIII, No.1 • Februari 2018

pada umumnya sama seperti mengungkapkan rasa Shuji. Salam okaeri merupakan bentun nonformal
terima kasih atas bantuan yang diterima pada dari okaerinasai.
umumnya yaitu arigatou gozaimasu. Namun,
perbedaannya adalah biasanya diikuti dengan 7) Ucapan salam setelah makan
kata bantu waza waza yang memiliki makna Data 8
bahwa lawan tutur melakukan sesuatu hal bukan “Gomen ne. Watashi, osake nonjatta kara…”
sekenanya saja melainkan khusus melakukannya Machida saketen no kuruma ni norikonde
dengan sengaja bagi penutur. iru Shuuji ni, Kyouko wa okutte ikenai koto
Begitu juga dengan data percakapan di atas. wo ayamatta.Unten seki de wa Masao
Masao menggunakan ungkapan basa basi waza ga buzen to shite iru. Yoshio to Kuniko ni,
waza, arigatou gozaimasu, yang bertujuan Shuuji wo okutte iku you ni iwareta noda.
untuk menyampaian perasaan terima kasih yang “Gochisousamadeshita”, Shuuji ga Kuniko
mendalam atas bantuan dokter untuk merawat tachi ni aisatsu suru to, Masao wa kuruma wo
adiknya yang sakit keras. Dengan adanya ungkapan hasshin saseta.
waza waza tersebut, maka sebuah tuturan akan (Byuutifururaifu, 2000:297)

terkesan lebih menghormati dan menghargai Terjemahan:


segala upaya atau hal yang telah dilakukan oleh “Maaf ya. Gara-gara saya minum sake…”
lawan tutur. Shuji yang beranjak menaiki mobil milik
toko sake Machida meminta maaf karena
6) Ucapan salam saat memasuki rumah membuat Kyoko harus mengantarnya pulang
Data 7 ke rumah.
“A, okaeri!”, akari no tsuita heya to, Kyouko no Di jok pengemudi, Masao memasang muka
akarui egao ga Shuji wo demukaeta. kesal. Ia seolah-olah disuruh Yoshio dan
“Kitetan da” chotto Shuuji no kimochi ga kouba Kuniko untuk mengantarkan Shuuji pulang
shita. ke rumahnya.
(Byuutifururaifu, 2000:67) “Terima kasih atas jamuannya”
Terjemahan: Setelah Shuji selesai mengucapkan salam,
“Selamat datang (kembali ke rumah)” Masao lantas mengemudikan mobilnya.
Dengan wajah yang sangat ceria dan berseri- Berbeda dengan ucapan salam yang digunakan
seri, Kyoko menyambut kedatangan Shuji. di negara lain, di Jepang masyarakatnya
“Aku datang”, terlihat Shuji pun datang dengan menggunakan ucapan gochisousamadeshita untuk
perasaan yang bahagia. menyatakan rasa terima kasih atas hidangan atau
Dalam masyarakat Jepang, ada ungkapan basa makanan yang sudah disajikan atau dihidangkan
basi yang digunakan saat menyambut seseorang untuk penutur. Ungkapan ini diucapkan untuk
kembali ke rumah. Ucapan salam tersebut adalah menunjukkan perasaan hormat terhadap orang
okaerinasai ‘selamat kembali (pulang ke rumah)”. yang telah bersusah payah untuk memasak
Salam ini biasanya ditujukan kepada seseorang makanan untuk si penutur.
atau lawan tutur yang juga tinggal di rumah Begitu juga pada data 7 di atas. Shuji
tersebut, atau orang yang dianggap keluarga dan mengucapkan terima kasih atas hidangan yang
sering berkunjung ke tempat itu. sudah disajikan keluarga Kyoko untuk dirinya.
Begitu pula yang tergambar dalam data di atas.
Kyoko dengan perasaan gembira menyambut 8) Ucapan salam untuk mengungkapkan se-
kedatangan kekasihnya yaitu Shuji. Karena lamat atas sesuatu hal
Shuji cukup sering berkunjung ke rumah Kyoko, Data 9
maka selayaknya keluarga sendiri, Kyoko pun Minna wa issei ni mochiba e sante iku. Shuuji
menggunakan ungkapan salam okaeri terhadap wa jibun no katto dai no tokoro de, mise

34
Penggunaan Ungkapan Basa Basi dalam Bahasa Jepang ...................................................... Ni Made Andry, Putu Sulatri

ni kuru mae ni kate kita hanbaaga wo “Shashin, dekitara soto de toritain date. Dou
kamibukuro kara dashite kaburi tsuita. suru? Mada ryoukai moratte nai desho”.
Mayumi wa asarei no toki ni ita basho ni Shuuji wa Kyouko ni tsutaeta”.
zutto tatta mama de, Shuji wo jitto mite (Byuutifururaifu, 2000:25)

iru. “Omedetou” toriaezu sou itte, Shuuji Terjemahan:


wa kamibukuro kara nomimono wo “Hari yang melelahkan, ya. Oya, bisa saya
toridashita. “Arigatou” Mayumi wa sou itte, bertanya?” Bapak Editor datang mendekat.
jibun no kimochiba ni modotta. Lantas, kameramen bertanya kepada Shuji
(Byuutifururaifu, 2000:40) apakah bisa mengambil foto Kyoko di luar.
Terjemahan: “Kalau bisa, saya ingin memotretnya di luar.
Semuanya telah meninggalkan lokasi Bagaimana? Belum mendapat persetujuan
pertunjukan. Akan tetapi Shuji masih berada darinya ya” Lalu, Shuji menyampaikannya
di sana. Ia membuka kantong pembungkus kepada Kyoko.
hamburger yang ia beli sebelum ke salon, Ucapan salam otsukaresama desu merupakan
dan mulai menggigitnya di sudut salon salam yang ditujukan kepada seseorang yang
tempat peralatan salonnya. Mayumi tetap telah menyelesaikan suatu pekerjaan. Salam ini
berdiri tak beranjak. memiliki beberapa variasi seperti: otsukaresama,
“Selamat”, Shuji mengucapkan selamat otsukaresamadeshita, gokurosama,
kepada Mayui sembari mengeluarkan gokurosamadeshita. Bentuk otsukaresama,
minuman dari kantong plastik. otsukaresama desu, otsukaresama deshita
“Makasih”, jawab Mayumi dan bergegas ke merupakan ucapan salam yang ditujukan kepada
tempatnya bekerja. orang yang kedudukannya lebih tinggi, sedangkan
Mayumi merupakan salah satu penata rambut gokurosama, gokurosama desu, dan gokurosama
profesional yang sering mengadakan pertunjukan. deshita ditujukan kepada lawan tutur yang
Di hari itu, Mayumi baru saja menyelesaikan kedudukannya lebih rendah atau sederajat.
satu pertunjukannya kembali. Pertunjukannya Otsukaresama desu sering digunakan sebagai
berlangsung dengan lancar dan sukses, sehingga penghargaan atas kerja keras seseorang yang telah
mendapat ucapan selamat dari rekan sekerjanya dilakukan. Begitu juga yang dilakukan oleh bapak
yaitu Shuji. editor terhadap para karyawannya.
Ucapan salam untuk mengucapkan selamat
kepada seseorang, pada umumnya digunakan 10) Ucapan salam sebelum tidur
omedetou, atau omedetou gozaimasu. Bentuk Data 11
omedetou merupakan bentuk yang lebih “Un. Ja, kyou wa yukkuri nero. Oyasumi”
nonnormal dibandingkan omedetou gozaimasu. “Oyasumi”
Shuji memilih menggunakan ungkapan basa basi (Byuutifururaifu, 2000:228)

omedetou dikarenakan dirinya dan Mayumi adalah Terjemahan:


rekan seprofesi dalam salon yang sama, maka “Kalau begitu, ayo tidur. Selamat tidur”
hubungan mereka cukup dekat. “Selamat tidur”
Dalam keseharian masyarakat Jepang, ucapan
9) Ucapan salam untuk menyatakan selesai salam yang digunakan saat berpisah dan tidak
mengerjakan sesuatu bertemu lagi pada malam hari atau sebelum saat
Data 10 tidur adalah oyasumi atau oyasuminasai. Ucapan
“Otsukaresama desu. Chotto hanashi kikasete oyasumi lebih sering digunakan penutur terhadap
moratte ii desu ka?” hennshuusha ga chikazuite lawan tutur yang usianya lebih muda atau memiliki
kita. Soshite kameraman ga Shuuji ni soto de kedudukan yang lebih rendah. Ucapan salam
shahin wo toranai ka to iu. oyasuminasai merupakan ucapan salam yang

35
PUSTAKA Vol. XVIII, No.1 • Februari 2018

lebih sopan dan cenderung digunakan oleh kaum “Nani ka you?”“Nee, sono kami nan to ka shinai?
wanita dan anak-anak. Naka naka sugoi yo, sono atama” “…Suki
Pada data di atas, oyasumi diucapkan oleh de yatterun dakara, hottoiteyo” “Ore, kitte
Masao dan Kyoko, yang merupakan dua kakak yarokka?”
beradik dan memiliki hubungan keakraban yang (Byuutifururaifu, 2000:21)

cukup dekat, sehingga keduanya menggunakan Terjemahan:


bentuk nonformal oyasumi. “Kenapa?”
“Hei, model rambutmu tidak kau coba ubah?
2.2 Fungsi Basa Basi untuk Mengungkapkan Rambutmu itu, bagus lho” “...Sesukaku
dong. Kau tak usah turut campur” “Gimana
Perasaan Gembira
kalau aku potong?”
Data 12
Pada tuturan data di atas, Shuji menggunakan
Iyo iyo shou no toujitsu. Mado no soto wa kaisei ungkapan basa basi untuk menyatakan pujian
datta. terhadap Kyoko. Shuji memuji rambut Kyoko yang
“Waa, ii tenki dane. Shuuji san kokorogakeii indah. Namun, pujian tersebut tak dihiraukan oleh
wa ne. Honban no me ni konna otenki” Shuji.
Sasuga ni honbun mae wa tomarenakatta Shuuji Ungkapan basa basi naka naka sugoi yo, sono
no kawari ni, sakuban tsukisotte ita Kuniko ga atama ‘Rambutmu itu, bagus lho’, digunakan Shuji
shatto to kaaten wo akete, kimochi yosa sou ni untuk menarik hati Kyoko agar sesekali mengubah
nobi wo suru. model rambutnya dengan tatanan rambut moderen.
(Byuutifururaifu, 2000:341)

Terjemahan: 2.4 Fungsi Basa Basi untuk Menawarkan


Akhirnya hari itu tiba. Di luar jendela nampak Sesuatu
cuaca sangat cerah. Data 14
“Wah, cuacanya bagus ya. Shuji sangat “Nechatta, ore…” “Tetsuya?” “Itsu net aka
beruntung. Di hari pertunjukannya, cuaca zenzen oboete nee” “Koohii ireyokka?”
sangat bagus” “Aa ore, soto itte me, samashite kuru”Shuuji wa
Kuniko yang menggantikan Shuji menginap di jaketto wo hikkake, sari ki naku Mayumi wo
tempat pertunjukan, membuka tirai jendela dan kawashi, soto he dete itta.
merenggangkan sedikit badannya. (Byuutifururaifu, 2000:80)

Penutur Jepang sering menggunakan keadaan Terjemahan:


cuaca sebagai salah satu bentuk ungkapan basa “Aku tertidur..” “Kamu begadang?” “Aku benar-
basi. Ungkapan basa basi waa ii tenki dane ‘wah, benar tidak ingat” “Mau aku buatkan
cuaca bagus’ ya merupakan salah satu ungkapan kopi?” “A, untukku? Aku mau keluar dulu,
basa basi untuk menggambarkan rasa bahagia ingin membuat mataku terbuka” Shuji
penutur. mengambil jaket dan melangkah keluar.
Pada hari itu, Shuji yang merupakan kekasih Pada tuturan data di atas, Shuji yang tertidur
Kyoko akan mengadakan pertunjukan sebagai di apartemennya dikagetkan akan kedatangan
penata rambut profesional. Karena cuaca yang Mayumi yang tiba-tiba tanpa sepengetahuan
bagus, maka diharapkan pengunjung yang akan dirinya. Mayumi yang merasa sedikit bersalah
datang juga akan banyak. karena merasa tidak sopan untuk datang seperti
ini, akhirnya merasa sedikit canggung. Untuk
2.3 Fungsi Basa Basi untuk Mengungkapkan menghindari suasana yang tidak nyaman, Mayumi
menawari Shuji untuk dibuatkan kopi dengan
Pujian kepada Lawan Tutur
menggunakan ungkapan basa basi “Koohii
Data 13
ireyokka?” “Mau aku buatkan kopi?”. Namun,

36
Penggunaan Ungkapan Basa Basi dalam Bahasa Jepang ...................................................... Ni Made Andry, Putu Sulatri

Shuji yang merasa hubungannya dengan Mayumi Rangka Pelaksanaan Penelitian Nomor:1456/
telah berakhir, merasa tidak nyaman diperlakukan UN14.1/LT/SPK/2016, tertanggal 27 Juni 2016.
seperti saat hubungan mereka sebagai sepasang Penulis berharap, penelitian ini berguna dalam
kekasih dahulu. Oleh karena itulah, Shuji bergegas pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa
pergi keluar rumah, meninggalkan Mayumi sendiri. Jepang.

3. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Basi basi dalam bahasa Jepang memiliki Djadjasudarma,F. (1993) Metode Linguistik.
beberapa fungsi dalam pemakaiannya. Fungsi basa Bandung: Eresco.
basi tersebut digunakan untuk mengungkapkan Daniel, Long dkk.(2006). Oyoushakaigengogaku.
salam, perasaan gembira, pujian dan penawaran Tokyo: Sekaishisosha.
sesuatu kepada lawan tutur. Sebagai pengungkap Hajikano, Are dkk.(2012). Nihongo Kaiwa Jouzu!.
salam merupakan salah satu fungsi basa basi Tokyo: Ask Publishing.
bahasa Jepang, diantaranya salam yang berkaitan Naoi, Mizuho.(2014). Keigo to Kotobazukai. Tokyo:
dengan waktu konnichiwa ‘selamat siang/halo’. Nihon Saabisu Manaa Kyoukai.
Perasaan gembira juga dapat diungkapkan sebagai Hendry, Joy.(1987) Understanding Japanese
salah satu fungsi basa basi, diantaranya dengan Society. London and New York :Routledge.
mengungkapkan keadaan cuaca yang baik waa, ii Leech, Geoffrey N.(1983) Principles of Pragmatics.
tenki dane ‘wah, cuacanya bagus ya’. Untuk pujian London: Longman.
kepada lawan tutur, ungkapan (atama) naka Limei, Huang dan Kawamoto, Nobuyoshi. (1997)
naka sugoi yo ‘(rambutmu) keren lho’, juga sering ‘Comparative Study on the Difference between
digunakan, sedangkan basa basi yang berfungsi Chinese and Japanese Greetings-In View of
untuk menawarkan sesuatu kepada lawan tutur the Education of Japanese Language in the
dapat diungkapkan dengan koohii ireyokka ‘mau People’s Republic of China’ dalam jurnal Nihon
aku buatkan kopi?’ Taiiku Daigaku Volume 26 Nomor 2.
Oleh karena bahasa Jepang memiliki tingkatan Mizutani, Osamu & Nobuko. (1987) How To Be
kesopanan bahasa atau yang juga dikenal dengan Polite In Japanese. Tokyo: The Japan Times.
istilah keigo, maka variasi basa basi dalam Mahsun,M.S.(2005) Metode Penelitian Bahasa.
bahasa Jepang ditemukan cukup beragam. Selain Jakarta: Rajawali Pers.
fungsi yang bervariasi, pembedaan penggunaan Simanjuntak, Rotua Melda. (2005) ’Basa-
disesuaikan dengan situasi formal dan nonformal basi dalam Bahasa Batak Toba : Sebuah
suatu tuturan diucapkan. Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna’.Tesis.
Denpasar:Universitas Udayana.
UCAPAN TERIMA KASIH Sudaryanto.(1993) Metode dan Aneka Teknik
Pada kesempatan ini, penulis ingin Analisis Bahasa. Jakarta: Duta Wacana
menyampaikan terima kasih atas bantuan University Press.
dan dukungan Universitas Udayana dalam Sibarani,Robert (2004) Antropolinguistik:
penelitian yang berkaitan dengan basa basi dalam Antropolinguistik.Medan: Penerbit Poda.
bahasa Jepang ini. Ucapan terima kasih ini,
ingin penulis sampaikan kepada Bapak Rektor
Universitas Udayana, Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Udayana dan Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Udayana. Penelitian ini
didanai dari dana DIPA PNBP Universitas Udayana
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan dalam

37

Anda mungkin juga menyukai