Anda di halaman 1dari 2

Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim

Menurut Prawirowardoyo dalam Kusumawardhani & Gernowo (2015) Iklim akan


mengalami perubahan ketika terdapat proses yang mempengaruhi sistem iklim tersebut. Proses
ini dapat berasal dari perubahan di luar sistem yang disebut perubahan eksternal dan dari
perubahan di dalam sistem yang dinamakan perubahan internal. Perubahan eksternal dapat
berupa perubahan banyaknya radiasi matahari yang sampai di bagian luar atmosfer dan
perubahan konfigurasi atau perubahan distribusi daratan dan lautan pada permukaan bumi.
Sedangkan perubahan internal terjadi di dalam sistem iklim.

IPCC (2007) menyatakan bahwa iklim di bumi telah berubah pada setiap skala waktu
termasuk jauh sebelum kegiatan manusia berperan dalah perbuhan tersebut. Perubahan ilim di
masa lalu, utamanya disebabkan oleh perubahan-perubahan kesetimbangan pada rdiasi bum,
namun, sejak dimulainya era revolusi industry (sekitar tahun 1970) dampak kegiatan manusia
pada iklim jauh lebih besar daripada dampak akibat proses-proses alami. Efeke keseluruhan dari
kegiatan manusia ini adalah pemanasan yang terjadi di amosfer.

Pembakaran bahan bakar fosil eberikan kontribusi lebih dari 75% emisi CO 2 sedangkan
25% yang lain adalah kontribusi dari perubahan fungsi lahan (terutama deforestasi). Hampir
semua gas yang mengandung halogen yang memiliki waktu hidup panjang seperti
klorofluorokarbon dibuat oleh manusia. Hal ini ditunjukkan dengan ketidak hadiran gas-gas ini
selama masa sebelum industrialisasi. Secara rata-rata, ozon saat ini telah mengalami peningkatan
sebanyak 38% sejak masa sebelum industrialisasi. Reaksi peningkatan ini disebabkan adanya
peningkatan reaksi atmosferik polutan-polutan berusia pendek yang dilepaskan oleh kegiatan
manusia. . Peningkatan kadar Emisi Gas Rumah Kaca GRK yang meliputi (karbondioksida) CO 2,
metan (CH4), dintrogen oksida (N2O), serta uap air (H2O) telah menyebabkan suhu rata-rata
permukaan bumi naik.

Menurut Susandi dkk. dalam Kusumawardhani & Gernowo (2015) Perubahan temperatur
atmosfer menyebabkan kondisi fisik atmosfer semakin tak stabil dan menimbulkan terjadinya
anomali-anomali terhadap parameter cuaca yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang
anomali-anomali parameter cuaca tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut diantaranya:
a. Semakin banyaknya penyakit (Tifus, Malaria, Demam, dll)
b. Meningkatnya frekuensi bencana alam /cuaca ekstrim (tanah longsor, banjir, kekeringan,
badai tropis, dll.)
c. Mengancam ketersediaan air
d. Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan. Temperature yang lebih
panas, menyebabkan musim semi datang lebih awal, peningkatan runoff dan debit sungai
yang bersumber dari gletser/salju.
e. Menurunkan produktivitas pertanian. Dalam bebrapa tahun terakhir, pergeseran musim
hujan menyebabkan pergeseran musim tanam dan panen komoditi pangan. Banjir dan
kekeringan menyebabkan gagal tanam, gagal penen, dan bahkan menyebabkan puso
(Rasmikayati & Djuwendah, 2015).
f. Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan. Bencana kebakaran
huutan merupakan akibat dari cuaca panas dan curang hujan yang kurang (Anggraini &
Trisakti, 2011).
g. Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati. Temperatur global yang lebih
panas telah menyebabkan perubahan besar pada system alami bumi. Sekitar 20-30%
spesies tumbuhan dan hewan terancam punah jika peningkatan temperature rata-rata
global melebihi 1,5 sampai 2,5⁰C.
h. Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen dan kerusakan infrastruktur di daerah
pantai.

Anggraini, N., & Trisakti, B. (2011). Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Di Provinsi
Kalimantan Barat. Journal Pengideraan Jauh, 8, 11–20.

Kusumawardhani, I. D., & Gernowo, R. (2015). Analisis Perubahan Iklim Berbagai Variabilitas
Curah Hujan dan Emisi Gas Metana (CH4) dengan Metode Grid Analysis and Display
System (GRADS) di Kabupaten Semarang. Youngster Physics Journal, 4(1), 49–54.

Rasmikayati, E., & Djuwendah, E. (2015). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perilaku dan
Pendapatan Petani (The Impact of Climate Change to Farmers’ Behavior and Revenue).
Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(3), 372. https://doi.org/10.22146/jml.18764

Anda mungkin juga menyukai