ABSTRAK
Motivasi memakai jilbab merupakan sebuah kekuatan atau dorongan yang mendorong seseorang
untuk memakai jilbab. Motivasi memakai jilbab yang dipengaruhi oleh faktor eksternal salah
satunya adalah konformitas. Konformitas adalah perubahan penampilan, perilaku, serta cara
pandang mengikuti kelompok dengan tujuan tertentu. Motivasi memakai jilbab tidak hanya
dipengaruhi oleh satu faktor saja. Religiusitas merupakan salah satu faktor yang berasal dari
dalam diri sendiri (intrinsik). Religiusitas merupakan perilaku taat atau patuh terhadap peraturan-
peraturan agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan religiusitas dengan
motivasi memakai jilbab, hubungan antara konformitas dengan motivasi memakai jibab,
hubungan antara religiusitas dengan motivasi memakai jilbab pada mahasiswa Program Studi
Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
perempuan Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan
jilbab. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen yang
digunakan adalah skala motivasi memakai jilbab, skala konformitas, dan skala religiusitas.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang sifnifikan antara konformitas dan
religiusitas dengan motivasi memakai jilbab (Fhitung = 46,693 > Ftabel = 3,13, p = 0,000 < 0,05,
dan r = 0,767). Uji parsial antara konformitas dengan motivasi memaki jilbab menunjukkan ada
hubungan positif yang signifikan (r = 0,523, dan p = 0,000 < 0,05), begitu juga antara religiusitas
dengan motivasi memakai jilbab menunjukkan hubungan positif yang signifikan (r = 0,601, dan p =
0,000 < 0,05). Nilai koefisien determinasi R2 = 0,588 artinya konformitas dan religiusitas secara
bersama-sama memberi sumbangan efektif sebesar 58,8% terhadap motivasi memakai jilbab
dengan sumbangan 21,892% dari konformitas dan 36,908% dari religiusitas.
1
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
seperti yang mereka lakukan (King, 2010). kuat sehingga timbul kesadaran diri untuk
Perilaku yang termotivasi diberi kekuatan, memakai jilbab tetapi terdapat faktor lain yang
diarahkan, dan dipertahankan. Motivasi dapat membuat seorang perempuan memakai jilbab.
timbul dari dalam diri seseorang (intrinsik) Faktor lain yang dimaksud adalah faktor
serta dari lingkungan sosial (ekstrinsik). konformitas.
2
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
islam dalam menjalani kehidupan di dunia. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di
Berdasarkan aturan yang tertera di dalam Al- atas, peneliti tertarik untuk melakukan
Qur’an, seorang perempuan muslim dijawibkan penelitian mengenai hubungan antara
untuk memakai jilbab. Perintah agama tersebut konformitas dan religiusitas dengan motivasi
tekadang menjadi alasan bagi perempuan memakai jilbab pada mahasiswa Program Studi
muslim untuk memakai jilbab. Psikologi Universitas Sebelas Maret
3
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
memakai jilbab atau kerudung. Menurut Sears, dkk., (1994) terdapat tiga
King (2010) membedakan motivasi aspek konformitas berdasar pada ciri khas
menjadi dua jenis yaitu, motivasi intrinsik yaitu perilaku, penampilan, dan pandangan.
dan motivasi ekstrinsik. Woolfolk (2004) C. Religiusitas
mengatakan motivasi intrinsik memiliki Ancok (2001) menyebutkan bahwa,
sumber dari faktor internal, seperti religiusitas dapat diwujudkan melalui
kebutuhan (needs), minat (interest), rasa berbagai sisi dimensi kehidupan manusia,
ingin tahu (curiosity), dan kenikmatan tidak hanya pada saat aktivitas melakukan
(enjoyment). ritual beribadah saja, tetapi juga pada saat
Woolfolk (2004) mengatakan bahwa, melaksanakan aktivitas yang tidak tampak
individu termotivasi melakukan sesuatu dan terjadi dalam hati seseorang. Menurut
demi alasan tertentu, karena motivasi Mangunwijaya (1982) istilah religi dan
ekstrinsik bersumber pada faktor-faktor religiusitas itu berbeda, religi tertuju pada
eksternal seperti imbalan atau pujian aspek yang formal berhubungan dengan
(reward), tekanan sosial (social pressure), aturan serta kewajiban seseorang,
atau penghindaran diri dari hukuman sedangkan religiusitas menunjuk pada
(punishment). seseorang yang telah menghayati aspek-
B. Konformitas aspek religi di dalam hatinya.
King (2010) menjelaskan bahwa perubahan Glock dan Stark (dalam Ancok, 2001)
perilaku seseorang dengan tujuan untuk membagi dimensi religiusitas menjadi lima
menyelaraskan agar sesuai dengan kriteria dimensi religiusitas, yaitu dimensi
suatu kelompok adalah konformitas. keyakinan, dimensi praktik agama, dimensi
Individu yang mengubah sikap dan tingkah penghayatan, dimensi pengetahuan
laku mereka dengan tujuan menyesuaikan agaman, dan dimensi pengalaman atau
diri dengan norma sosial yang berlaku konsekuensi.
merupakan salah satu jenis pengaruh sosial
METODE PENELITIAN
yang disebut konformitas (Kulsum dan
Jauhar, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Kulsum dan Jauhar (2014) menjelaskan perempuan Program Studi Psikologi
terdapat beberapa alasan yang dapat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
digunakan untuk memahami alasan menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-
seseorang melakukan konformitas yaitu hari berjumlah 227 mahasiswa. Berdasarkan
keinginan untuk disukai, rasa takut akan perhitungan rumus yang dikemukakan oleh Isaac
penolakan, keinginan untuk merasa benar, dan Michael (dalam Arikunto, 2013), jumlah
4
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
Universitas Sebelas Maret yang memakai digunakan sebelum uji validitas berjumlah
jilbab. Teknik pengambilan sampel dalam 42 butir aitem. Setelah dilakukan uji
penelitian ini menggunakan simple random validitas, terdapat 11 aitem yang
sampling yaitu, teknik pengambilan sampel dinyatakan gugur sehingga jumlah aitem
secara acak. yang yang digunakan penelitian berjumlah
31 butir aitem. Uji reliabilitas
Peneliti menggunakan skala psikologi sebagai
menggunakan Alpha Cronbach diperoleh
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.
koefisien reliabilitas skala motivasi
Tiga macam skala psikologi yang digunakan
memakai jilbab pada penelitian ini sebesar
peneliti sebagai teknik pengumpulan data yaitu
0,920.
skala motivasi memakai jilbab, skala
Total aitem yang terdapat dalam skala
konformitas, dan skala religiusitas. Peneliti
konformitas sebelum dilakukan uji
menggunakan model skala Likert yang
validitas berjumlah 30 butir. Setelah
diterapkan pada seluruh skala dalam penelitian
dilakukan uji validitas terdapat 19 butir
ini. Peneliti telah memodifikasi model skala
aitem yang dinyatakan gugur sehingga
Likert dengan menghilangkan jawaban ragu-
jumlah aitem dalam skala konformitas
ragu atau netral.
sebanyak 11 butir aitem. Uji reliabilitas
Pada penelitian ini peneliti menggunakan corrected menggunakan Alpha Cronbach diperoleh
item-total correlation untuk melakukan uji koefisien reliabilitas skala motivasi
validitas dan menggunakan reliabilitas Alpha memakai jilbab pada penelitian ini sebesar
Cronbach untuk melakukan uji reliabilitas skala. 0,796.
Skala religiusitas sebelum dilakukan uji
Teknik analisis dari dua tahapan yaitu uji
validitas terdiri dari 32 butir aitem, setelah
persyaratan kemudian uji analisis data atau
dilakukan uji validitas terdapat 8 aitem yang
hipotesis. Uji persyaratan dilakukan untuk
gugur sehingga jumlah aitem dalam skala
membuktikan bahwa tidak terdapat masalah di
dalam data penelitian. Uji persyaratan dalam konformitas sebanyak 24 butir aitem. Uji
penelitian ini terdiri atas uji asumsi dasar dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach
asumsi klasik. Uji analisis data dalam penelitian ini diperoleh koefisien reliabilitas skala
menggunakan uji regresi linear berganda. Uji motivasi memakai jilbab pada penelitian
regresi linear berganda terdiri atas uji stilmutan F ini sebesar 0,874.
dan uji korelasi parsial. Hasil yang didapatkan tersebut
menunjukkan bahwa, tiga skala telah
memenuhi persyaratan keandalan alat ukur
HASIL- HASIL
sehingga dapat digunakan sebagai
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
instrumen untuk pengumpulan data
Skala motivasi memakai jilbab yang
5
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
B. Uji Persyaratan
1. Uji Asumsi Dasar
Berdasarkan hasil uji normalitas
menggunakan One Sample Kolmogorov
Smirnov diperoleh 0,782 > 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data penelitian
berdistribusi normal.
Uji linearitas menggunakan test for
linierity diperoleh hasil masing masing Gambar 1. Hasil Uji Heterokedatisitas dengan Uji
variabel konformitas dan religiusitas Scatterplot
memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 <
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa,
hubungan antara variabel bebas dan Uji otokorelasi diperoleh nilai Durbin-
variabel tergantung memiliki hubungan Watson (DW) sebesar 1,675. Nilai
yang linear. yang didapat dibandingkan dengan
2. Uji Asumsi Klasik nilai pada tabel SW dengan taraf
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas sidnifikansi 5%, jumlah sampel (n) =
diperoleh hasil variabel konformitas dan 70 dan jumlah variabel independen
religiusitas masing-masing memiliki nilai
yang diteliti (k) = 2, maka diperoleh
VIF sebesar 1,135 yang berarti kurang
dU = 1,6715, nilai 4-dU adalah
dari 10 (1,140 < 10) dan nilai tolerance
2,3285. Hasil yang diperoleh dengan
sebesar 0,881 yang berarti lebih dari 0,1
perhitungan menunjukkan nilai DW
sehingga dapat disimpulkan bahwa, dalam
penelitian tidak ditemukan adanya
terletak diantara dU dan 4-dU yaitu
hubungan linear antar variabel 1,6715 < 1,675 < 2,3285 sehingga
independen. dapat disimpulkan bahwa, model
Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan regresi pada penelitian ini tidak
melihat pola pada gambar scatterplot, memiliki masalah otokolerasi.
apabila terdapat pola tertentu seperti titik- Berdasarkan hasil uji asumsi dasar dan
titik yang membentuk pola teratur seperti uji asumsi klasik data yang ada telah
bergelombang atau melebar kemudian
memenuhi kedua syarat untuk
menyempit, maka ini menunjukkan
dilakukan uji hipotesis.
adanya heteroskedastisitas.
C. Uji Hipotesis
1. Uji Stimultan F
Berdasarkan uji stilmutan F diperoleh
nilai Fhitung sebesar 47,862 kemudian
dibandingkan dengan nilai Ftabel yang
6
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
hasilnya 47,862 > 3,13 (Fhitung > dilihat dari nilai koefisien korelasi
Ftabel). Berdasarkan hasil yang yang bertanda positif. Berdasarkan
diperoleh, yaitu p = 0,000 (p < 0,05), hasil uji korelasi parsial didapat juga
dan Fhitung > Ftabel (46,693 > 3,13) hubungan yang signifikan, hal ini
pertama yang diajukan dalam sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) yang
7
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
terhadap agama. Motif psikologis merupakan termotivasi untuk melakukan sesuatu atau
motif memakai jilbab yang dikarenakan alasan bertindak karena memiliki sebuah tujuan yang
kenyamanan, sedangkan motif modis ingin dicapai. Mahasiswa yang memakai jilbab
merupakan motif atas dasar tren mode atau juga termasuk dalam makhluk sosial yang
sekedar gaya. Mahasiswa perempuan pada memerlukan sosialisasi dengan lingkungan
Program Studi Psikologi Universita Sebelas sekitar. Mahasiswa tentu menginginkan dirinya
Maret Surakarta memiliki motivasi memakai diterima oleh mahasiswa lainnya dalam
jilbab karena religiusitas sesuai dengan motif bersosialisasi. Keinginan untuk bersosialisasi
teoligis yaitu tanggung jawab terhadap agama, dan diterima oleh temannya membuat
serta konformitas sesuai dengan motif mahasiswa melakukan konformitas.
psikologis yaitu rasa nyaman yang diterima dari Konformitas yang dilakukan berupa merubah
kelompok karena menggunakan bentuk pakaian penampilan sesuai dengan lingkungan
yang sama (jilbab) dengan yang dipakai oleh sekitarnya, begitu juga dengan memakai jilbab,
anggota kelompok, sehingga individu tersebut mahasiswa yang memakai jilbab karena ingin
diterima oleh kelompok. bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
mahasiswa akhirnya memakai jilbab sebagai
Hasil uji kolerasi parsial diperoleh nilai korelasi
bentuk dari konformitas dengan lingkungannya.
sebesar 0,523 yang berarti terdapat kekuatan
Tujuan mahasiswa melakukan konformitas
hubungan yang sedang antara konformitas
adalah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dengan motivasi memakai jilbab. Arah
serta keinginan untuk menyesuaikan diri
hubungan yang dimiliki bersifat positif dilihat
dengan lingkungan. Seorang mahasiswa yang
dari nilai koefisien korelasi yang bertanda
bersosialisasi dengan lingkungan agama yang
positif. Berdasarkan hasil uji korelasi parsial
tinggi maka seseorang tersebut akan
didapat juga hubungan yang signifikan, hal ini
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
dapat dilihat pada nilai signifikansi sebesar
(kelompok) baik itu berupa cara pandang
0,000 (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa
maupun cara berpakaian.
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua
variabel. Berdasarkan hasil yang diperoleh Kulsum dan Jauhar (2014) menjelaskan ada
dapat disimpulkan bahwa, hipotesis kedua beberapa alasan yang dapat dikedepankan
dalam penelitian ini diterima yaitu terdapat untuk memahami alasan individu melakukan
hubungan positif yang signifikan dengan konformitas yaitu keinginan untuk disukai, rasa
kekuatan sedang antara konformitas dengan takut akan penolakan, keinginan untuk merasa
motivasi memakai jilbab. benar, dan konsekuensi kognitif. Tujuan
seseorang untuk melakukan konformitas dapat
Mc Donald (dalam Sardiman, 1996)
menimbulkan motivasi seseorang memakai
mengatakan terdapat faktor tujuan yang dapat
jilbab.
mempengaruhi motivasi seseorang. Seseorang
8
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
agama salah satunya memakai jilbab. Mahasiswa yang sudah memakai jilbab
Mahasiswa yang sadar bahwa tanggung jawab diharapkan dapat memotivasi yang lain
yang besar terhadap agama akan memilih untuk
dalam memakai jilbab sehingga dapat
memakai jilbab. Tanggung jawab terhadap
menerapkan perilaku religiusitas secara
agama inilah yang membuat seseorang
termotivasi untuk memakai jilbab. nyaman. Bagi mahasiswa yang belum
9
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
dapat menjadi referensi untuk membantu Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
penelti yang ingin melaksanakan penelitian Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
10
AFIFAH / HUBUNGAN KONFORMITAS DAN RELIGIUSITAS DENGAN
11