Anda di halaman 1dari 5

Mosi A

Tim pro/pemerintah:

Dewan ini menolak penerapan tata tertib wajib berjilbab di sekolah umum

Pembicara 1

*Definisi

*Limitasi

*Latar belakang

*Pembuktian:

Definisi:

*Tata tertib:tata tertib adalah seperangkat sistem atau peraturan yang harus dipatuhi serta ditaati pada
suatu situasi tertentu maupun suatu tata kehidupan di dalam lingkungan tertentu.

*Wajib:di lansir dari Wikipedia Wajib adalah sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas dalam dunia
Islam. Aktivitas yang berstatus hukum wajib harus dilakukan oleh mereka yang memenuhi syarat-syarat
wajibnya.

*Berjilbab:Jilbāb adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki,
dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan
tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah
hijab

Latar belakang:

Sekolah tidak boleh membuat peraturan atau himbauan kepada peserta didik untuk menggunakan
model pakaian kekhususan agama tertentu sbg pakaian seragam sekolah jika tidak sesuai dengan agama
atau kepercayaan peserta didik. Hal tsb merupakan bentuk intoleransi atas keberagamaan sehingga
bukan saja melanggar peraturan perundang-undangan melainkan juga nilai2 pancasila dan kebhinekaan.
Berhubungan dengan hal ini, permendikbud no.45 tahun 2014 pasal 1 ayat 4 berbunyi ‘pakaian seragam
khas muslimah adalah pakaian seragam yg dikenakan oleh peserta didik muslimah karena keyakinan
pribadinya sesuai dengan jenis, model, dan warna yang telah ditentukan dalam kegiatan proses belajar
mengajar ut semua jenis pakaian seragam sekolah’. Dari pernyataan tsb tercantum jelas bahwa pakaian
muslimah hanya wajib vdikenakan oleh peserta didik yang beragama islam.

Status Quo :

Tata tertib wajib berjilbab di sekolah umum tidak boleh di terapkan


Pernyataan setuju dengan mosi :

Maka dari itu kami selaku tim pro menyetujui mosi dewan ini menolak penerapan tata terbib wajib
berjilbab di sekolah umum

Alasan setuju :

Karena penggunaan hijab hanya diwajibkan untuk peserta didik yang beragama islam saja seperti yang
tertera pada pasal 1 ayat 4 permendikbud no.45 tahun 2014 tentang seragam sekolah

yang berbunyi "sekolah tidak boleh membuat peraturan atau himbauan bagi peserta didik untuk
menggunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah".

Selain itu terdapat pula pada Q.S Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi

‫ك اَ ْد ٰن ٓى اَ ْن يُّ ْع َر ْفنَ فَاَل يُْؤ َذ ْي ۗنَ َو َكانَ هّٰللا ُ َغفُوْ رًا‬


َ ِ‫اجكَ َوبَ ٰنتِكَ َونِ َس ۤا ِء ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ يُ ْدنِ ْينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َجاَل بِ ْيبِ ِه ۗ َّن ٰذل‬
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّبِ ُّي قُلْ اِّل َ ْز َو‬
‫َّح ْي ًما‬
ِ ‫ر‬

Artinya:

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,
“Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka
lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.

Dalam ayat tersebut terdapat kata mukmin..Mukmin disini merujuk kepada agama Islam.

mukmin adalah orang yang beriman (percaya) kepada Allah.di lansir dari Wikipedia Mukmin/Mu'min
(bahasa Arab: ‫ )مؤمن‬adalah istilah Islam dalam bahasa Arab yang sering disebut dalam Al-Qur'an, berarti
"orang beriman", dan merupakan seorang Muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan
memiliki iman kuat dalam hatinya.

Secara tidak langsung ayat di atas mengatakan bahwa orang" yang wajib mengenakan hijab hanyalah
orang" mukmin saja yaitu mereka orang* yang muslim dan beriman kepada alllah.

Tujuan :

Untuk menghargai umat beragama lain dan mencegah timbulnya konflik antar beragama dan kejadian
kejadian yang pernah terjadi sebelum”nya,yaitu seperti kejadian pada Siswa SMA N Banguntapan yang
depresi dan trauma sehingga tidak mau datang ke sekolah karena adanya peraturan kewajiban
pengggunaan hijab
Maka kami selaku tim pro menyetujui mosi menolak kewajiban wajib berjilbab di sekolah umum

Pembicara 2:

Menyangkal argumen lawan dan

memperkuat argumen tim-nya.

Di akhir pembicaraan, pembicara harus memberikan ikhtisar seluruh argumen dari tim-nya

Contoh kasus/penguatan argumen : Kasus pemaksaan siswi memakai jilbab oleh pihak sekolah
SMA Negeri 1 Banguntapan yang membuat siswi tersebut menjadi depresi dan tidak lagi datang
ke sekolah dan akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah , Kasus penerapan wajib jilbab di
Bantul, DI Yogyakarta, dan juga di sejumlah daerah lain salah satunya di DKI Jakarta, yaitu di
SDN di daerah Tambora dan SMPN di Kebon Jeruk

dilansir dari artikel tito.id-pendidikan menurut Andreas kepada tirto,Rabu (3/2/2021)


mengatakan bahwa dengan adanya peraturan wajib berjilbab ini bukan hanya siswi yang
menjadi korban,tetapi banyak guru dan kepala sekolah bahkan terjadi pula di kampus.Mereka
diintimidasi, ditekan, bahkan diberi sanksi bila tak memenuhi kewajiban seragam sehingga ada
yang stres dan minta bantuan psikolog maupun psikiater. Ada pula guru dan dosen yang
mengundurkan diri,”. Mewajibkan seragam seperti jilbab, menurut andreas, jelas melanggar
hak-hak asasi manusia.

“Institusi sekolah tidak boleh lagi mewajibkan siswa maupun tenaga kependidikan
menggunakan seragam dengan atribut keagamaan tertentu. Agama apa pun itu. Penggunaan
seragam sekolah dengan atribut keagamaan di sekolah negeri merupakan keputusan murid dan
guru sebagai individu,” kata Nadiem dalam penandatangan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga
Menteri secara daring di Jakarta, Rabu (3/2/2021), melansir Antara.

Desakan atau persetujuan pemerintah untuk menekan perempuan dan anak perempuan
memakai jilbab, dengan dalih kewajiban dalam Islam, adalah serangan terhadap hak asasi
mereka atas kebebasan beragama, berekspresi, dan privasi
Berdasarkan pasal 27 ICCPR, di negara-negara yang memiliki kelompok minoritas berdasarkan
suku, agama atau bahasa, orang-orang yang tergolong minoritas tersebut tidak boleh diingkari
haknya dalam masyarakat, bersama anggota kelompoknya yang lain, untuk menikmati budaya
mereka sendiri, untuk menjalankan dan mengamalkan agamanya sendiri, atau menggunakan
bahasa mereka sendiri.

maka kami selaku tim pro dengan tegas setuju atas mosi penolakan tata tertib wajib berjilbab di
lingkungan sekolah

Pembicara 3

Menyangkal argumen lawan

memperkuat argumen sebelumnya

Memberikan solusi dri permasalahan dan simpulan

*Penguatan argumen:

Desakan atau persetujuan pemerintah untuk menekan perempuan dan anak perempuan memakai
jilbab, dengan dalih kewajiban dalam Islam, adalah serangan terhadap hak asasi mereka atas
kebebasan beragama, berekspresi, dan privasi. Bagi banyak orang, ini adalah bagian dari
serangan yang lebih luas terhadap kesetaraan gender dan kemampuan perempuan dan anak
perempuan untuk mendapatkan berbagai hak, seperti untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan,
dan jaminan sosial. Ancaman ditolak mendapatkan pendidikan atau pekerjaan adalah cara efektif
untuk membujuk seorang perempuan atau anak perempuan agar mengenakan jilbab, dengan
korban psikologis yang tak main-main

.Pasall 14 (1) Konvensi Hak Anak menjamin kebebasan beragama pada anak dengan
menetapkan bahwa negara harus “menghormati hak anak atas kemerdekaan berpikir,
berkeyakinan, dan beragama.”[204] Berbagai hukum dan peraturan yang mewajibkan siswi
mengenakan hijab atau jilbab di sekolah melanggar kewajiban otoritas negara di bawah hukum
internasional untuk menghormati hak anak atas kebebasan beragama dan otonomi pribadi serta
kewajiban untuk menghindari paksaan dalam hal-hal terkait kebebasan beragama.

LAA ikraha fiddin, lakum dinukum waliyadin

Aturan berpakaian ini bahkan telah membuat perempuan dan anak perempuan terkena bahaya
fisik yang tak perlu. Di beberapa daerah dengan perempuan yang ditekan atau dipaksa
mengenakan jilbab besar dan rok panjang –alih-alih celana panjang– dapat risiko lebih besar jika
pakaian mereka tersangkut di roda sepeda motor, terutama kalau juga diharuskan duduk
menyamping, seperti di Aceh.[4] Pada Februari 2020, 10 anggota Pramuka yang mengenakan
rok panjang tewas tersapu arus air saat melakukan susur sungai di Yogyakarta. Tim Search And
Rescue di Yogyakarta mengatakan bahwa rok panjang membatasi gerakan dan kemampuan fisik
para korban untuk menyelamatkan diri dan tidak tenggelam

Peraturan terkait pemakaian jilbab ini melanggar kewajiban Indonesia berdasarkan hukum HAM
internasional untuk melindungi hak kebebasan beragama dan berekspresi, hak atas privasi dan
otonomi pribadi, kepentingan terbaik anak, dan hak atas pendidikan, seperti dalam banyak kasus
siswi ditekan tidak hanya untuk mengenakan pakaian yang tidak mereka sukai tetapi juga untuk
meninggalkan sekolah, untuk sementara atau selamanya, jika mereka tak bisa mematuhi. Para
siswi yang tidak dipaksa meninggalkan sekolah masih menggambarkan bahaya pada pendidikan
mereka, termasuk perundungan, hinaan, dan nilai buruk karena tidak mengenakan hijab.

Penegakan aturan wajib jilbab oleh pemerintah Indonesia terhadap perempuan dan anak
perempuan melanggar sejumlah ketentuan dalam beberapa perjanjian, termasuk hak kebebasan
beragama, berekspresi, privasi, dan otonomi pribadi.

kita merupakan negara dgn semboyan bhineka tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu
maka dari itu kita harus menghargai apapun perbedaan yang ada di sekitar kita.Walaupun di
sekolah umum mayoritas beragama Islam tetapi kita tidak dapat pungkiri bahwa masi terdapat
pula agama lain di dalamnya walaupun minoritas dan kita tetap harus menghargai adanya
perbedaan tersebut.

Sekolah negeri di bawah Kemendikbud, bukan Kemenag, yang mewajibkan siswinya memakai
jilbab.yang namanya sekolah negeri berarti sekolah tersebut milik negara dan negara ini bukan
hanya milik agama tertentu

Maka dari itu dapat saya simpulkan bahwasanya untuk menghindari kejadian" dan kasus yang
tidak di inginkan yang telah saya dan P1 serta PW dari tim saya katakan,kami dengan tegas
setuju atas mosi ini yaitu menolak penerapan tata tertib wajib berjilbab di sekolah umum

Anda mungkin juga menyukai