Anda di halaman 1dari 8

Apa yg dimaksud ama geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan, persamaan, dan


perbedaan antar ruang di Bumi.[1] Pusat kajian geografi adalah
hubungan manusia dan lingkungannya. Secara umum, geografi terbagi menjadi
dua cabang keilmuan, yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Setelah tahun
1945, geografi lebih diarahkan ke ilmu sosial dan mengutamakan kajian tentang
geografi manusia. Geografi memiliki konsep-konsep penting yang digunakan
untuk memahami hubungan, bentuk, dan fungsi peristiwa alam dan peristiwa
social
Asal usul geografi
Erastothenes merupakan tokoh yang pertama kali menggunakan istilah geografi.
Kata geografi berasal dari gabungan kata dalam bahasa Yunani, yaitu
kata geo dan graphein. Geo berarti bumi
dan graphein berarti tulisan atau lukisan, sehingga geografi diartikan sebagai
tulisan tentang bumi. Dalam artian yang lebih luas, geografi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang bumi. Bumi yang dimaksud tidak hanya
berkenaan dengan bentuk fisiknya saja, melainkan meliputi semua gejala dan
proses alam yang terjadi beserta gejala dan proses kehidupannya. Gejala dan
proses kehidupan ini juga membahas tentang kehidupan para penghuni Bumi,
yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia. Istilah geografi mulai dikenal dan
menyebar luas di kalangan cendekiawan pada abad ke-1 M.
Geografi mempunyai dua objek bahasan yaitu objek material dan objek
formal. Objek material geografi yaitu fenomena geosfer yang meliputi
segala benda mati dan makhluk hidup di dalam bumi beserta
lingkungannya. Pembahasan tentang geosfer terdiri dari lima lapisannya,
yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Atmosfer,
litosfer, dan hidrosfer membahas tentang benda mati di bumi. Atmosfer
membahas tentang udara yang menyelubungi bumi, litosfer membahas
kulit bumi, sedangkan hidrosfer membahas tentang air. Biosfer dan
antrosfer membahas tentang makhluk hidup. Biosfer membahas tentang
hewan dan tumbuhan, sedangkan antrosfer membahas tentang
manusia.
Objek formal geografi membahas tentang cara pandang manusia
tentang segala material yang ada di bumi. Cara pandang ini kemudian
disertai dengan cara berpikir dan melakukan analisa terhadap material
tersebut. Pendekatan yang digunakan untuk membuat suatu cara pandang tentang objek
material yaitu melalui analisis. Analisis yang dapat diterapkan di dalam geografi ialah
analisis keruangan, analisis lingkungan, dan analisis kewilayahan
Lokasi[
Lokasi merupakan konsep tentang keberadaan suatu objek di bumi yang berkaitan dengan
suatu tempat atau letak daerah. Konsep lokasi terbagi menjadi lokasi absolut dan lokasi
relatif. Lokasi absolut dapat diketahui dengan melihat garis lintang dan garis bujur,
sedangkan lokasi relatif merupakan lokasi yang berubah-ubah tempatnya. Keadaan lokasi
absolut bersifat tetap dan berpedoman pada astronomi bumi. Garis lintang digunakan
untuk menentukan perbedaan iklim, sedangkan garis bujur digunakan untuk menentukan
perbedaan waktu. Dalam kajian geografis, lokasi relatif lebih banyak digunakan
dibandingkan lokasi absolut. Lokasi relatif digunakan untuk menentukan lokasi geografis.[21]

Jarak[
Konsep jarak digunakan dalam kehidupan sosial, ekonomi maupun politik. Manusia
menggunakan konsep jarak untuk memperoleh berbagai keuntungan. Dalam geografi,
konsep jarak dibagi menjadi jarak mutlak dan jarak relatif. Perbedaan antara jarak mutlak
dan jarak relatif adalah pada satuan yang digunakan. Jarak mutlak dinyatakan dalam
satuan meter atau kilometer, sedangkan jarak relatif dinyatakan dalam satuan waktu.[21]
Morfologi[
Dalam geografi, morfologi merupakan konsep tentang bentuk permukaan bumi. Bentuk ini
diperoleh melalui proses alam. Morfologi menghubungkan antara proses alam dan
hubungannya dengan kegiatan manusia.[22]
Keterjangkauan[
Dalam geografi, keterjangkauan diartikan sebagai suatu kemudahan dalam mengakses
jarak yang ditempuh. Kemudahan ini berkaitan dengan ketersediaan sarana
dan prasarana.[22]
Pola[
Dalam geografi, pola merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan lingkungan
alam di sekitarnya. Pola juga dapat terbentuk melalui interaksi antara lingkungan di sekitar
manusia dan lingkungan lainnya. Pembahasan tentang pola di dalam geografi berkaitan
dengan persebaran fenomena alam di bumi.[23]
Aglomerasi[
Aglomerasi merupakan konsep tentang pengelompokan penduduk. Pengelompokan
didasarkan kegiatan yang dilakukan manusia pada suatu daerah atau wilayah.[23]
Nilai kegunaan[
Nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi
pada makhluk hidup. Nilai kegunaan ini bersifat relatif dan berbeda-beda pada tiap wilayah.
Nilai kegunaan pada suatu wilayah dibedakan menjadi suatu kelebihan dan suatu
kekurangan. Pengembangan dari nilai kegunaan berguna untuk
meningkatkan kesejahteraan suatu wilayah.[23]
Interdependensi[
Interdependensi adalah konsep tentang adanya sifat saling ketergantungan antara suatu
wilayah dengan wilayah lainnya. Tiap wilayah dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh
daerah lain karena adanya interaksi untuk memenuhi kebutuhan. Interaksi yang terjadi
kemudian membentuk komunikasi, perdagangan maupun migrasi antarwilayah.[24]
Diferensiasi area[
Diferensiasi area berkaitan dengan perbandingan antarwilayah yang diketahui melalui
perbedaan yang ada. Masing-masing wilayah memiliki keunikan yang membedakannya
dengan wilayah lain.[25]
Keterkaitan ruangan
Keterkaitan ruangan memberikan penjelasan tentang tingkat keterkaitan antarwilayah
akibat adanya interaksi. Jenis interaksi yang terjadi merupakan suatu hubungan sebab-
akibat di masing-masing wilayah.[26]
Pendekatan Spasial (Keruangan)
Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang
keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-
aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya.
Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak,
distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut
adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur, dan terletak di pinggir jalan. Pada
contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan
yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.
Pendekatan Ekologi (Lingkungan)[
Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi
yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi
menelaah gejala interaksi, dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial).
Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik, dan abiotik dalam
keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh
kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan, dan kompetisi
penghuninya.
Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)[
Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan
aspek-aspek keruangan, dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya,
wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.[27]

Prinsip[
Prinsip persebaran[sunting | sunting sumber]
Prinsip persebaran merupakan prinsip paling awal yang digunakan untuk mengkaji gejala dan fakta
geografi. Penggunaan prinsip ini didasari oleh adanya persebaran yang tidak merata pada berbagai
fenomena geografi di bumi. Bentuk fenomena yang menggunakan prinsip persebaran yaitu bentang
alam, tumbuhan, hewan dan manusia.[28] Suatu fenomena dapat dijelaskan dengan terarah melalui
prinsip persebaran. Selain itu, prinsip persebaran juga dapat menjelaskan hubungan antar fenomena.[29]
Prinsip keterkaitan[
Prinsip keterkaitan merupakan kelanjutan dari prinsip persebaran. Fenomena-fenomena yang telah
diketahui pola penyebaran dan faktanya, dihubungkan satu sama lain. Prinsip keterkaitan berlandaskan
kepada fakta bahwa manusia dan alam memiliki hubungan yang saling berkaitan. Hubungan ini dapat
terjadi antara manusia dengan manusia, alam dengan alam, maupun alam dengan manusia.[29]
Prinsip penggambaran[sunting | sunting sumber]
Prinsip penggambaran merupakan prinsip yang menjelaskan tentang hubungan antara fenomena dan
penyebarannya dalam satu ruang. Batasan ruang yang dijelaskan adalah geosfer. Informasi dapat
diberikan dalam bentuk tulisan, tabel, gambar atau grafik. Penyajian informasi dilakukan dalam bentuk
fakta, gejala, atau masalah yang memiliki hubungan sebab-akibat. Selain itu, penyajian informasi dapat
menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif.[30]
Prinsip korologi
Prinsip korologi merupakan gabungan dari prinsip persebaran, prinsip keterkaitan dan prinsip
penggambaran. Dalam prinsip korologi, analisa persebaran terhadap gejala dan permasalahan geografi
dilakukan dengan mengamati aspek yang memengaruhi interaksi. Prinsip korologi diterapkan pada
geografi modern.[30]
Prinsip pemetaan[

Peta dunia Ptolemy yang disusun kembali dari Geographia Ptolemeus (sekitar 150) pada abad ke-15,
mengindikasikan "Sinae" (Cina) di ekstrem kanan, luar pulau "Taprobane" (Sri Lanka, besar), dan
"Aurea Chersonesus" (Asia Tenggara).
Ptolemeus juga merancang, dan menyediakan petunjuk tentang cara membuat peta dunia yang dihuni
(oikoumenè), dan provinsi Romawi. Pada bagian kedua dari buku Geographia ia memberikan daftar
topografi yang diperlukan, dan keterangan untuk peta. Oikoumenè Nya membentang 180 derajat garis
bujur dari kepulauan Canary di Samudra Atlantik ke Cina, dan sekitar 80 derajat lintang dari Arktik, India
timur sampai jauh ke Afrika; Ptolemeus menyadari bahwa ia mengetahui hanya seperempat dari seluruh
dunia .

Anda mungkin juga menyukai