Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7
APD Catatan: JSEA adalah persyaratan dari Proses Izin Kerja Mengacu ke Risk Pocket Book Wilmar sebagai panduan saat menyelesaikan JSEA
Judul Pekerjaan JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR Deskripsi Pekerjaan JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR menggunakan Fiber
Wrapping untuk kekuatan pondasi beton
Unit/Departemen PLTU PANGKALAN SUSU OMU
☐ ☐ K3L
Referensi
Metodologi JSEA Peralatan yang dibutuhkan - Excavator
☐ Sumber daya tambahan - Tehnik Sipil Jenjang-9
1. Membentuk tim JSEA (PIC, Supervisor, Pekerja, dll)
2. Lengkapi Judul Pekerjaan, Unit, Facility, Referensi, deskripsi pekerjaan, dan detail Tim
3. Daftar Tahapan Pekerjaan secara berurutan dan mengidentifikasi Bahaya & Risiko setiap
☐ langkahnya Anggota Tim Pengawas Helper
4. Identifikasi pengendalian yang Ada dan di mana diperlukan pengendalian Baru Tenaga Ahli
menggunakan hierarki pengendalian Operator
5. Tentukan risiko sisa
☐ 6. Apakah risiko sisa merupakan risiko yang dapat ditoleransi (ALARP) dan apakah dapat
Disusun oleh : HSE Officer Direview oleh : HSE Senior Site Manager
(Pekerja) (Project & EHS)
diterima untuk dilanjutkan
7. Identifikasi APD, alat, dan sumber daya tambahan apa pun yang diperlukan 21 / 11 / 2022 Tanggal 22 / 11 / 2022 22 / 11 / 2022
☐ 8. Meninjau & mendatangani, komunikasikan risiko dan tindakan pengendalian kepada
Disetujui oleh : Direktur
semua pekerja yang terlibat
(Head Dept/Head Unit)
22 / 11 / 2022
☐ Insiden yang telah terjadi ketika pekerjaan ini atau pekerjaan serupa dilakukan
Dimana Apa yang terjadi Kapan
☐
☐
Pernyataan Briefing/Pengarahan
Saya mengetahui bahwa tahapan pekerjaan, bahaya, risiko dan pengendalian terhadap pekerjaan yang akan saya lakukan telah dikomunikasikan kepada saya, saya setuju
☐ untuk menggunakan semua pengendalian, mengikuti semua instruksi kerja aman dan akan memberi tahu pengawas/Supervisor saya ketika situasinya berubah atau saya
melihat adanya risiko yang tidak/belum terkendali.
Nama Posisi/Jabatan Tanda tangan Tanggal Nama Posisi/Jabatan Tanda tangan Tanggal
☐
☐
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7
3 Pemasangan Konstruksi -Memposisikan tiang sheet -Gunakan lah APD yang sesuai
pile pada titik yang telah Bahaya-Tiang sheet pile jatuh, dengan pekerjaan yang akan
sheet pile dan Memindahkan Excavator terjatuh / terbalik dilakukan, ikuti intruksu arahan dari
ditentukan,untuk ditimbris
tumpukan Batu Bara menggunakan excavator Risiko-Matrial menimpa pekerja, pengawas, pastikan saat alat berat
menggunakan Excavator Oprator di timpa alat berat dan beroprasi tidak ada pekerja yang ada
orang yang disekitar lokasi kerja di sekitar oprasi alat
6
-
2 3
4 Pemasanganperancah dan -Inspeksi/memeriksa kondisi Bahaya- Perancah rusak,berkarat -Memastikan perancah yang dipakai
perancah atau kerusakan lainya sesuai standard keselamatan
pembongkaran nya Risiko- Terjepit,terluka terkena sisi perusahaan,dan perancah dalam
yang tajam kondsi stabil saat melakukan
pemeriksaan.
Bahaya-Permukaan tanah tidak
-Mendirikan perancah rata, perancah rubuh -Pastikan saat mendirikan perancah
Risiko-Kejatuhan ditempat permukaan yang rata,
perancah,Terjepit,Terjatuh
5 Pekerjaan Chipping -Mempersiapkan Tools yang Bahaya-Kejatuhan Tools - Gunakan sarung tangan atau APD
akan digunakan Risiko-Tertimpa,Tangan terjepit yang sesuai saat melakukan
Permukaan Beton persiapan Tools / alat alat kerja
-Mempersiapkan power/arus
- Bahaya-kabel mengganggu -Pastikan Kabel tidak mengganggu
listrik jika proses Chipping akses jalan,kabel power dan kabel akses jalan dan saat mengambil
menguunakan alat bantu jack hammer dalam kondisi ter arus listrik,harus didampingi tim 2 3 6
/Jack Hammer kelupas, elektrikal atau pengawas,serta
Risiko-Tersandung, Tersengat pastikan kabel terisolasi dengan
arus listrik. baik
6 Pekerjaan Chemical Anchor -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau - Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja
7 Pekerjaan Repair Patching -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau - Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja
8 Pekerjaan Carbon Fibre -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
Wrapping Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja
dikerjakan
Bahaya-Lantai licin,debu dari hasil -Sosialisasikan MSDS keseluruh
-Peracikan komposisi matrial peracikan matrial,bau yang pekerja agar tau dampak dan
yang akan digunakan menyengat bahaya dari zat kimia yang akan di
Risiko- Pekerja terpeleset, iritasi gunakan, serta selalu gunakan APD
mata maupun inspeksi saluran seperti masker ,sarung tangan
pernafasan,gatal gatal chemical, kaca mata Helm Dll 2 2 4
-Pengerjaan Carbon Fibre Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Perhatikan dan pastikan area lokasi
Wrapping matrial, bau yang menyengat,lantai kerja dalam kondisi aman,
licin gunakan APD seperti masker
Risiko-Tertimpa pekeja,pekerja ,sarung tangan chemical, kaca mata
jatuh, iritasi kulit dan insfeksi Helm Dll
pernafasan
9 Pekerjaan Dilatasi Beton -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja
Bahaya (Tandai bahaya yang terkait dengan pekerjaan dan catat bahaya spesifik dan pengendaliannya, terhadap Langkah Kerja yang relevan)
Kategori A. Peralatan / Perlengkapan Kategori D. Kelistrikan Kategori G. Dokumentasi / Pelatihan
☐ Cocok dan digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. ☐ Persediaan Listrik ☐ Kontrol Perubahan / Manajemen Perubahan
☐ Operational – Kompetensi ☐ Listrik statis/energi tersimpan (cth. Kapasitor, baterai, dll) ☐ Tersedia Prosedur & Dikomunikasikan
☐ Guarding - Terjepit, Terperangkap, impact, ejection. Kontak dengan bagian yang
☐ Peralatan Kelistrikan – Kondisi aman ☐ Personel Terlatih & Kompeten
bergerak.
☐ Perawatan & Perbaikan ☐ Peralatan tangan diberikan tanda & sudah diuji ☐ Induction
☐ Perangkat peringatan tersedia / adanya identifikasi / berfungsi ☐ Kontrol-Start/ stop/ emergency stop/ reset ☐ Pelaporan Incident
☐ Potential / Kinetic Energy (Cth. Energi rotasi pada Gate Valve) ☐ Residual Current Devices (RCD’s) tersedia / sudah diuji ☐ Records Management
☐ Inspeksi/Kalibrasi Kategori E. Lingkungan Kategori H. Legislasi
Kategori B. Kendaraan / Peralatan Bergerak / Mobile Elevated Work Platforms ☐ Penggunaan air / kontaminasi ☐ Pemenuhan
☐ Diperiksa sebelum digunakan ☐ Debu ☐ Lisensi / perizinan / registrasi
☐ Sesuai untuk pekerjaan yang dilakukan ☐ Limbah yang dihasilkan dipisahkan & dimusnahkan ☐ Kompetensi Nasional
☐ Dikemudikan oleh driver yang berkualitas dan kompeten ☐ Manjemen Tumpahan (Penampung/penahan & pembersihan) ☐ Pelaporan cth. DIsnaker, BLH, Bidang Kelistrikan
☐ Parkir yang memadai ☐ Kontaminasi Kategori I. Bahan Berbahaya
☐ Interface kendaraan (contoh kemudi, gas, rem) ☐ Flora / Fauna ☐ Flammable / Explosive / Asphyxiant / Asbestos
☐ Lingkungan termal. (Panas atau Dingin) / Cuaca ☐ Sertifikat Izin yang telah dimiliki ☐ Menuangkan – Pelabelan yang tepat
☐ Akses / jalan keluar buruk ☐ Tempat berkumpul / Sign ☐ Menggunakan selang dan sambungan yang disetujui
☐ Petir ☐ Emergency Response Procedure terkini & tersedia ☐ High-pressure cairan atau gas
☐ Permukaan tidak rata / basah / goyang ☐ Personel mengetahui prosedur emergency response ☐ Diangkut dengan kendaaan yang diberikan label
☐ Kebisingan / Getaran ☐ Sarana komunikasi tersedia ☐ Terlindungi dari lingkungan
☐ Akses Jalur Jalan terhambat – Tergelincir/terpeleset dan jatuh. ☐ Akses yang aman untuk kendaraan darurat ☐ APD - Mata, wajah, tangan, pernafasan sesuai yang dipersyaratkan
☐ Ergonomi / Penanganan Manual - Desain area kerja / Penanganan Muatan / Postur / ☐ Jatuh dari ketinggian ( tangga portable, tangga permanen, platform). Rencana
☐ Material Safety Data Sheets (MSDS)
Tipe & gerakan berulang penyelamatan telah ditetapkan
☐ APD - Mata, wajah, tangan & lengan, saluran pernapasan, kaki, telinga, kepala, kulit ☐ Perencanaan / pemetaan tersedia untuk membantu layanan darurat ☐ Dapatkan alternatif yang lebih aman digunakan
☐ Diperlukan rencana penyelamatan dari ruang terbatas (lubang, tangki, parit, atau
☐ Interaksi Kendaraan - Peralatan Bergerak ☐ Spill containment
bejana)
☐ Kelelahan ☐ Tersedia kotak P3K ☐ Proteksi Kebakaran
☐ Confined Space - Bahaya yang muncul ☐ Tersedia petugas P3K ☐ Eye wash / Safety Shower
☐ Bekerja di ketinggian - pencegahan jatuh ☐ Pencahayaan ☐ Security
☐ Terkena benda bergerak / kejatuhan benda ☐ Daftar Kontak Keadaan Darurat ☐ Pembuangan
☐ Penyimpanan Peralatan ☐ Fire Water / APAR tersedia
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT AND DETERMENING CONTROL
(HIRADC) PADA JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR
ABSTRAK
HIRADC ialah adalah suatu proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya kemudian
menghitung besarnya suatu risiko dan menetapkan apakah risiko tersebut dapat diterima atau
tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada
proses Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor milik PT Indonesia Power PLTU
Pangkalan susu,Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan merupakan penelitian
cross sectional berdasarkan waktu penelitiannya.
Objek penelitian ini berfokus pada pekerja Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor
milik PT.Indonesia Power PLTU Pangkalan susu. Data primer didapatkan melalui hasil observasi
dan wawancara yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram lalu dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses jasa Revitalisasi Pondasi
Underground Belt Conveyor terdapat 19 potensi bahaya dan 19 resiko dari 10 aktivitas
pekerjaan didalamnya. Berdasarkan hasil penilaian risiko dari 10 risiko Pada Revitalasi Pondasi
Underground Belt Conveyor terdapat 3 jenis resiko low Risk, 10 jenis resiko kategori Medium
Risk , 6 jenis kategori Hight Risk dan 1 jenis resiko kategori Extreme.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkatan risiko terbesar pada proses Jasa Revitalasi
Pondasi Underground Belt Conveyor adalah kategori resiko Hight Risk sebesar 30 %,Risiko
kategori Hight Risk meliputi resiko paparan debu, Tertimpa Matrial,tertabrak mobil/alat berat,
terjatuh dari ketinggian dan tersengat hewan berbisa dan terjadinya kelongsoran batu bara.
PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power merupakan salah satu perusahaan milik negara yang mampu memenuhi
kebutuhan Energi masyarakat Indonesia. PT.Indonesia Power bergerak dalam bidang
Pembangkit Listrik,perusahaan ini mengoprasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total
kapasitas terpasang -+ 9.125 MW, dengan memanfaat kan sumber daya alam yang ada.
PT.Indonesia Power Memiliki Visi ‘Menyediakan solusi energi yaang andal,inovatif ramah
lingungan dan melampaui harapan pelanggan’ dan Misi ‘Menjadi perusahaan energi terbaik
yang tumbuh berkelanjutan.
PT. Indonesia power PLTU Pangakalan susu sebagai salah satu perusahaan pembangkit listrik
di indonesia tentunya juga memiliki potensi resiko kecelakaan dalam bekerja.
Menurut data dari PT.Jamsostek Persero juga menunjukan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi
di indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2007 terdapat 83.714 kasus
kecelakaan kerja. Kemudian tahun 2008 terdapat 94.736 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun
2009 jumlah kecelakaan yang terjai juga masih tinggi sebanyak 96.314 kasus, kemudian pada
tahun 2010 kasus kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 98.711 kasus dan pada tahun 2011
terdapat kasus kecelakaan sebanyak 99.491 kasus. Sementara pada tahun 2012 berdasarkan
data dari Jamsostek terdapat 103.000 kasus kecelakaan kerja, Hingga data terakhir pada tahun
2013 terjadi kasus kecelakaan sebanyak 129.911 kasus. Menurut data kecelakaan tahun 2013
tersebut diketahui 75,8 persen korbanya berjenis laki laki dengan rincian sebanyak 3.093
pekerja meninggal dunia, 15.106 pekerja mengalami sakit, 174.266 luka luka dan sebanyak 446
orang meninggal mendadak.
Sebenar nya kecelakaan kerja tersebut dapat dicegah dengan melakukan identifikasi dan
penilaian terhadap resiko bahaya pada pekerjaan, melalui identifikasi dan penilaian resiko
tersebut dapat diketahui berbagai macam resiko suatu pekerjaan yang kemudiaan dapat
dilakukan berbagai upaya pengendalian untuk mengurangi resiko tersebut agar tidak sampai
terjadi kecelakaan. Dengan kata lain identifikasi bahaya dan penilaian resiko ( HIRADC) ini dapat
dijadikan sebagai dasar pencegahan dan tindakan penanggulangan potensi bahaya yang
mengancam keselamatan dan mengganggu kesehatan para pekerja.
Oleh karena itu berdasarkan kebutuhan perusahaan dan potensi bahaya yang dapat terjadi
pada proses kerja Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Hazard Identification and Risk assesment Determening Control
pada proses jasa revitalisasi pondasi unerground belt conveyor milik PT.Inonesia
( HIRADC)
Power PLTU Pangkalan Susu.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko
pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Unerground Belt Conveyor milik PT,.Indoesia
Power PLTU Pangkalan Susu.
METODE
Jenis dan rancang bangun penelitian ini apabila dilihat berdasarkan waktu penelitian bersifat
cross sectional karena proses pengumpulan data dan pengamatan terhadap variabel dilakukan
sekaligus atau pada satu waktu tertentu, Sementara apabila dilihat berdasarkan segi tempat,
penelitian ini termasuk penelitian lapangan, sebab penelitian yang dilakukan dan cara peneliti
dalam mendapatkan data adalah langsung terjun kelapangan dengan melakukan wawancara,
observasi dan pembagian kuesioner baik dengan pekerja maupun pihak K3 perusahaan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu data primier dan data
sekunder. Data primer diproleh melalui observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara
ini digunakan untuk mengetahui proses kerja dari Jasa Revitalisasi Pondasi Underground Belt
Conveyor, potensi bahaya yang ada, besarnya resiko pekerjaan dan kondisi lingkungan
kerjanya. Sementara data sekunder yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan,
prosedur kerja, jumlah pekerja alat dan bahan berbahaya dalam proses pekerjaan serta upaya
pengendalian kecelakaan yang telah dilakukan.
Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan berpedoman pada data dan hasil
observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui potensi
bahaya beserta nilainya
Tabel 1. Risk Assesment Matrix
5 5 10 15 20 25
4 4 8 12 16 20
3 3 6 9 12 15
2 2 4 6 8 10
likelihood 1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Serverity
PENYUSUNAN HIRADC
Extreme 15 sampai 25
Hight Risk 8 dan 2
Medium Risk 4 sampai 6
Low Risk 1 sampai 3
Tingkat likehood dan Severity pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Underground
Belt Conveyor, nilai likehood dan severity pada masing masing potensi bahaya tersebut dicatat
kemudian di analisis menggunakan tabel Risk Assesment Matrix.
Hasil dari masing masing potensi bahaya apakah bahaya tersebut termasuk risiko rendah,
Resiko Sedang atau sangat tinggi. Tingkatan resiko tersebut akan disajikan dalam bentuk
diagram pie dan kemudian disajikan.
HASIL
Hazard Identification
Dalam penelitian ini teknik identifikasi bahaya yang digunakan adalah melalui metode
JSA/ Job Safety Analysis. Melalui metode JSA akan diketahui semua potensi kejadian
berbahaya disetiap langkah yang kemudian dapat ditentukan berbagai tindakan pengendalian
yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya
tersebut.
Selaian menggunakan metode JSA, teknik identifikasi bahaya dalam penelitian ini juga
dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara terhadap pihak terkait .
Risk Assesment
Proses Risk assesment / Penilaian risiko dilakukan dengan cara mencari nilai dari Risk
Relative merupakan hasil perkalian antara nilai tingkat keseringan /Likelihood dengan nilai
tingkat keparahan /Severity dari masing masing bahaya.
Level Deskripsi
1 Tidak pernah terdengar terjadi di industry serupa didunia
2 Pernah terdengar terjadi di industry serupa didunia
3 Pernah terjadi lebih dari 1 x pertahun di industry serupa didunia atau pernah
terjadi di industri serupa di indonesia
4 Pernah rerjadi lebih dari 1 x pertahun di industry serupa di indonesia atau
pernah terjadi di PT.Indonesia Power
5 Pernah terjadi lebih dari 1 x pertahun di PT.Indonesia Power
Tabel 3. Penentuan Keparahan / Severity
Level Deskripsi
1 Cidera ringan – Meliputi kasus P3K atau diperlakukan pengobatan medis
namun tidak menyebabkan pembatasan kerja atau kehilangan jam kerja
2 Cidera sedang – Memerlukan pengobatan medis yang menyebabkan
pembatasan kerja atau kehilangan jam kerja -24 jam
3 Cidera berat – 1 Kasus cidera yang memerlukan pengobatan medis yang
menyebabkan kehilangan jam kerja-24 jam atau ketidakmampuan bekerja
sementara
4 Kejadian fatal – terjadi kasus luka berat atau menyebabkan 1 kasus cacat
permanen atau kematian
5 Bencana – Menyebebkan lebih dari 1 kasus cacat permanen atau kematian
Tabel 4. Hasil Hazard identification dan Risk Assesment Jasa Revitalisasi pondasi
Underground Belt Conveyor
-matrial
-Menurunkan Matrial terjatuh -Tertimpa 2 2 4 Medium
pekerja memar
/terkilir Risk
Debu Terpapar
bertebaran debu Mata iritasi 2 1 1 Low Risk
Bahaya -Tersengat
hewan -Terluka / 2 4 8 Hight Risk
Biologis
berbisa Fatality
Tingkatan resiko yang termasuk kedalam kategori Low Risk adalah dengan resiko dengan nilai
Risk Relativ 1-3, sedangkan risiko yang termasuk kedalam kategori Medium Risk merupakan
risiko dengan nilai Risk Relativ 4-6. Sementara itu risiko yang termasuk kedalam kategori Hight
Risk adalah risiko dengan nilai Risk Relativ 8-12 dan risiko yang termasuk kedalam kategori
Extreme adalah risiko dengan nilai Risk Relative 15-25.
Kesimpulan
Bahaya yang teridentifikasi pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Underground Belt
Conveyor terdapat 19 risiko dari 10 aktivitas dan ada 3 jenis risiko kategori Low Risk ( 25 %)
10 jenis risiko kategori kategori Medium Risk ( 40 %), 6 jenis Risiko kategori Hight Risk ( 30 %),
dan 1 risiko kategori extreme ( 5 %).
STANDART OPERASI PROSEDUR
Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor
PT.Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu OMU
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mempersiapkan peralatan kerja berdasarkan peralatan sesuai standart yang digunakan dan
dibutuhkan dilapangan pada pekerjaan tersebut. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain
sebagai berikut :
- Gerinda 4” - Jack Hammer - Ember
- Bor Tangan - Apar 3kg - Kuas Roll
- Scaffolding/Perancah - Kereta Sorong - Kayu Site pile
- Cangkul - Raskam Kecil - Excavator
- Sekop - Lakban
- Sendok Semen - Scraft
- Palu - Hand Mixer & Mixer Stirer
b. Mempersiapkan alat kerja keselamatan yang memenuhi standard antara lain :
- Full Body Hardness Double Lanyard - Masker
- Safety Helmet - Police line
- Sepatu Safety
- Sarung Tangan (Katun, Karet/chemical)
- Warepack
- Kaca mata
c. Maping dan survey oleh pihak proyek pada area yang akan mau di kerjakan untuk cek volume
dan kondisi lapangan sebelum di kerjakan.
d. HSE melakukan pengarahan cara bekerja yang aman dan selamat.
e. Team Leader melakukan pengarahan cara melakukan pekerjaan
f. Memastikan segala peralatan kerja di letakkan ditempat yang baik dan aman.
g. Memastikan dan mengecek kembali semua alat-alat kerja berfungsi dengan baik dan siap
untuk dipergunakan.
h. Memasang Scaffolding/Peranca di Jalur naik dan turun pekerja dan area kerja yang
diperlukan.
i. Pekerja yang ditugaskan melakukan pekerjaan ketinggian adalah pekerja dengan keahlian di
ketinggian.
j. Pekerja yang ditugaskan dalam posisi benar dan menggunakan APD untuk bekerja di
ketinggian.
k. Pekerja selalu menggunakan APD yang sesuai saat bekerja.
l. Memastikan para pekerja dalam kondisi sehat dan bugar untuk melakukan pekerjaan sesuai
bagian pekerjaan masing masing.
m. Memastikan lingkungan pada lokasi kerja sudah clean dan aman terhadap limbah, kesehatan,
hewan, gangguan dan ancaman sipil. Dengan memberikan rambu dan membatasi dengan
police line.
antara aplikasi mortar dan beton yang sudah di perkuat menggunakan system Mbrace CF 230
/ 4900.
a. Pekerjaan finishing bisa dilakukan setelah semua jenis pekerjaan telah selesai
dilaksanakan
b. Melaksanakan pengecekan terhadap semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
c. Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pekerjaan yang salah atau yang
tidak sesuai dengan bestek atau yang kurang sempurna
d. Membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa sisa atau potongan matrial dan kotoran (limbah)
dan lainya
ANDRI JUNIANTO