Anda di halaman 1dari 21

F -H-MINA-11-2022

Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

APD Catatan: JSEA adalah persyaratan dari Proses Izin Kerja Mengacu ke Risk Pocket Book Wilmar sebagai panduan saat menyelesaikan JSEA

Judul Pekerjaan JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR Deskripsi Pekerjaan JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR menggunakan Fiber
Wrapping untuk kekuatan pondasi beton
Unit/Departemen PLTU PANGKALAN SUSU OMU
☐ ☐ K3L
Referensi
Metodologi JSEA Peralatan yang dibutuhkan - Excavator
☐ Sumber daya tambahan - Tehnik Sipil Jenjang-9
1. Membentuk tim JSEA (PIC, Supervisor, Pekerja, dll)
2. Lengkapi Judul Pekerjaan, Unit, Facility, Referensi, deskripsi pekerjaan, dan detail Tim
3. Daftar Tahapan Pekerjaan secara berurutan dan mengidentifikasi Bahaya & Risiko setiap
☐ langkahnya Anggota Tim  Pengawas  Helper
4. Identifikasi pengendalian yang Ada dan di mana diperlukan pengendalian Baru  Tenaga Ahli
menggunakan hierarki pengendalian  Operator
5. Tentukan risiko sisa
☐ 6. Apakah risiko sisa merupakan risiko yang dapat ditoleransi (ALARP) dan apakah dapat
Disusun oleh : HSE Officer Direview oleh : HSE Senior Site Manager
(Pekerja) (Project & EHS)
diterima untuk dilanjutkan
7. Identifikasi APD, alat, dan sumber daya tambahan apa pun yang diperlukan 21 / 11 / 2022 Tanggal 22 / 11 / 2022 22 / 11 / 2022
☐ 8. Meninjau & mendatangani, komunikasikan risiko dan tindakan pengendalian kepada
Disetujui oleh : Direktur
semua pekerja yang terlibat
(Head Dept/Head Unit)
22 / 11 / 2022
☐ Insiden yang telah terjadi ketika pekerjaan ini atau pekerjaan serupa dilakukan
Dimana Apa yang terjadi Kapan


Pernyataan Briefing/Pengarahan
Saya mengetahui bahwa tahapan pekerjaan, bahaya, risiko dan pengendalian terhadap pekerjaan yang akan saya lakukan telah dikomunikasikan kepada saya, saya setuju
☐ untuk menggunakan semua pengendalian, mengikuti semua instruksi kerja aman dan akan memberi tahu pengawas/Supervisor saya ketika situasinya berubah atau saya
melihat adanya risiko yang tidak/belum terkendali.
Nama Posisi/Jabatan Tanda tangan Tanggal Nama Posisi/Jabatan Tanda tangan Tanggal


F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

Manajemen Risiko dari Tahapan Pekerjaan/Kegiatan


Langkah Kerja/Kegiatan Hazard & Risiko Risk Assesment /
Bahaya dan Risiko Pengendalian Risiko
Risiko Sisa
Utama
Langkah pekerjaan Buat lah bahaya dan risiko dari pekerjaan yag akan dilakukan,
Buatlah daftar langkah kerja Penentuan Likelihood X
NO Buatlah tahapan pekerjaan serta Pengendalian nya
yang diperlukan untuk Penentuan Severity
yang akan dilakukan peluang/
melakukan aktivitas sesuai Keparahan/Severity
Likelihood
urutan pelaksanaannya
1 Safety Talk / Briefing Sebelum pekerjaan dimulai, Bahaya kurangnya kepekaan diberi peringatan atau sanksi bagi
'dilakukan briefing untuk pekerja terhadap bahaya dan risiko pekerja yang melanggar Prosedur
penjelasan,mengenai dalam pekerjaan K3
pekerjaan,yangakan -Tidak paham aturan atas prosedur 2 1 2
yang berlaku
dilakukan dan potensi Risiko ugal ugalan dalam bekerja
bahayanya -Miss Komunikasi
2 Pekerjaan persiapan -Prepare alat alat kerja Bahaya -Alat kerja terjatuh, -Gunakan sarung tangan atau APD
Risiko Ketimpa pekerja,Terjepit yang sesuai saat melakukan
persiapan alat alat kerja
-Mobilisasi matrial/Tools
Bahaya -Rem Mobil blong/tidak -Crosh Ceck terlebih dahulu saat
kelokasi yang akan pakem, akan mengoprasikan
dikerjakan (Jika diperlukan Risiko -Menabrak pekerja kendaraan,pastikan kendaraan
mobilisasi) layak untuk di pergunakan, jangan
melaju melebihi batas kecepatan
2 3 6
yang telah ditentukan

Bahaya- Permukaan tanah tidak -Pastikan sebelum bekerja kondisi


-Lansir matrial/Tools rata,Tersandung ,matrial/tools tubuh dalam keadaan Fit,
jatuh perhatikan lokasi kerja dalam
Risiko- Terjatuh, pekerja tertimpa keadaan aman,hindari benda yang
matrial mengganggu akses jalan

3 Pemasangan Konstruksi -Memposisikan tiang sheet -Gunakan lah APD yang sesuai
pile pada titik yang telah Bahaya-Tiang sheet pile jatuh, dengan pekerjaan yang akan
sheet pile dan Memindahkan Excavator terjatuh / terbalik dilakukan, ikuti intruksu arahan dari
ditentukan,untuk ditimbris
tumpukan Batu Bara menggunakan excavator Risiko-Matrial menimpa pekerja, pengawas, pastikan saat alat berat
menggunakan Excavator Oprator di timpa alat berat dan beroprasi tidak ada pekerja yang ada
orang yang disekitar lokasi kerja di sekitar oprasi alat
6
-
2 3

Pergeseran / pemindahan Bahaya-Debu dan batu bara


sementara batu bara dari menyebar jangan mendekati alat saat
beroprasi, dan selalu waspada saat
Belt Conveyor
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

Risiko-Terpapar debu dan batu bekerja, serta gunakan lah APD


bara menimpa pekerja yang ada di yang sesuai pekerjaan seperti
sekitar lokasi kerja alat ‘Kacamata,masker,helm ,sepatu
safety dll

4 Pemasanganperancah dan -Inspeksi/memeriksa kondisi Bahaya- Perancah rusak,berkarat -Memastikan perancah yang dipakai
perancah atau kerusakan lainya sesuai standard keselamatan
pembongkaran nya Risiko- Terjepit,terluka terkena sisi perusahaan,dan perancah dalam
yang tajam kondsi stabil saat melakukan
pemeriksaan.
Bahaya-Permukaan tanah tidak
-Mendirikan perancah rata, perancah rubuh -Pastikan saat mendirikan perancah
Risiko-Kejatuhan ditempat permukaan yang rata,
perancah,Terjepit,Terjatuh

-Melakukan pekerjaan diatas Bahaya-Runtuhnya Perancah -Melakukan Safety meeting


perancah akibat beban berlebih, perancah sebelum bekerja diatas
licin,Rubuh perancah/ketinggian,pastikan
Risiko-Pekerja terjatuh,tertimpa sepatu dalam kondisi bersih dari
perancah lumpur atau yang lain yang dapat
menimbulkan Slip,wajib gunakan 2 3 6
APD yang sesuai seperti Safety
Hernest dll saat bekerja diketinggian
diketinggian .

Bahaya-kejatuhan matrial,kondisi -Pastikan tidak ada peralatan atau


-Pembongkaran Perancah perancah licin,perancah pun bahan matrial yang tertinggal
jatuh,tersandung dilantai perancah,kondisi sepatu
Risiko-Terjatuh,tertimpa perancah harus kering/ tidak licin,tiang tiang
perancah diturunkan menggunakan
tali yang kuat dan tidak boleh
dilempar atau dijatuhkan,serta wajib
gunakan lAPD yang sesuai dengan
pekerjaanya

5 Pekerjaan Chipping -Mempersiapkan Tools yang Bahaya-Kejatuhan Tools - Gunakan sarung tangan atau APD
akan digunakan Risiko-Tertimpa,Tangan terjepit yang sesuai saat melakukan
Permukaan Beton persiapan Tools / alat alat kerja
-Mempersiapkan power/arus
- Bahaya-kabel mengganggu -Pastikan Kabel tidak mengganggu
listrik jika proses Chipping akses jalan,kabel power dan kabel akses jalan dan saat mengambil
menguunakan alat bantu jack hammer dalam kondisi ter arus listrik,harus didampingi tim 2 3 6
/Jack Hammer kelupas, elektrikal atau pengawas,serta
Risiko-Tersandung, Tersengat pastikan kabel terisolasi dengan
arus listrik. baik

-Chipping permukaan beton -Perhatikan area sekitar saat


melakukan pekerjaan,
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

Bahaya- Beton atau puing Gunakan APD yang sesuai


terjatuh, debu akibat prosess pekerjaan, seperti Helm,Sepatu
Chipping safety,kaca mata,masker dll, selalu
Risiko- pekerja tertimpa stundby Kotak P3K dilokasi kerja
beton/puing beton,pernafasan
terganggu,mata terpapar debu

6 Pekerjaan Chemical Anchor -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau - Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja

Bahaya- kabel power dan kabel -Periksa terlebih dahulu apakah


-Pengeboran pada media Mesin Bor dalam kondisi ter kabel power dan mesin bor dapat
beton yang sesuai dengan kelupas,debu yang beterbangan digunakan dengan aman, pastikan
marking / penanda titik yang akibat proses pengeboran,slip saat menggunakan APD yang seseuai
akan dipasang angkur pengeboran saat melakukan pekerjaan,ikuti
c Tersengat arus listrik,mata intruksi atau arahan pengawas /
iritasi,mata bor terkena tangan HSE

-Memasukan chemical Bahaya-Bau yang menyengat -Sosialisasikan MSDS keseluruh


Risiko- Iritasi kulit dan gangguan pekerja agar tau dampak dan
kedalam lubang hasil bor 2 2 4
saluran pernafaasan bahaya dari zat kimia yang akan di
gunakan, serta selalu gunakan APD
seperti masker ,sarung tangan
chemical, kaca mata Helm Dll

-Memasukan Anchor Bahaya-Matrial jatuh,slip saat -Pengawas / HSE harus selalu


kedalam lubang memasukan anchor kedalam stundby disetiap lokasi yang ada
lubang pekerjaan,
isiko- Tertimpa pekerja,Tangan Selalu ingatkan pekerja perihal APD
tergores maupun bahaya yang ada dilokasi
kerja

7 Pekerjaan Repair Patching -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau - Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja

Bahaya-Lantai licin,debu dari hasil Hindari permukaan yang 4


-Proses Patcing
peracikan matrial licin,gunakan safety Hernest saat 2 2
Risiko-Pekerja terpeleset,jatuh, bekerja diketinggian serta selalu
iritasi mata maupun inspeksi gunakan APD yang sesuai
saluran pernafasan pekerjaan
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

8 Pekerjaan Carbon Fibre -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
Wrapping Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja
dikerjakan
Bahaya-Lantai licin,debu dari hasil -Sosialisasikan MSDS keseluruh
-Peracikan komposisi matrial peracikan matrial,bau yang pekerja agar tau dampak dan
yang akan digunakan menyengat bahaya dari zat kimia yang akan di
Risiko- Pekerja terpeleset, iritasi gunakan, serta selalu gunakan APD
mata maupun inspeksi saluran seperti masker ,sarung tangan
pernafasan,gatal gatal chemical, kaca mata Helm Dll 2 2 4
-Pengerjaan Carbon Fibre Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Perhatikan dan pastikan area lokasi
Wrapping matrial, bau yang menyengat,lantai kerja dalam kondisi aman,
licin gunakan APD seperti masker
Risiko-Tertimpa pekeja,pekerja ,sarung tangan chemical, kaca mata
jatuh, iritasi kulit dan insfeksi Helm Dll
pernafasan

9 Pekerjaan Dilatasi Beton -Persiapan alat alat kerja Bahaya- Kejatuhan alat kerja atau -Gunakan sarung tangan atau APD
ataupun matrial yang akan matrial yang sesuai saat melakukan
dikerjakan Risiko- Tertimpa alat kerja,terjepit persiapan Tools / alat alat kerja

Bahaya Lantaii licin -Hindari permukaan yang licin,


-Pengerjaan dilatasi beton Noise/kebisingan,terjadi korslet gunakan APD khusus seperti Ear 2 3
pada alat dilatasi beton Plug saat kebisingan melebihi Nilai 6
Risiko-Pekerja terjatuh, Telinga Ambang Batas 85 dB,
sakit, tersengat arus listrik sebelum bekerja pastikan alat yang
akan digunakan layak dan aman
untuk di oprasikan
10 Pekerjaan Pembersihan -Persiapan alat kerja /alat Bahaya- Kejatuhan puing pung Gunakan sarung tangan atau APD
bantu untuk melakukan beton, terdapat sisi puing yang yang sesuai saat melakukan
Puing Bekas Chipping tajam,Puing yang berserakan Cleaning, tempatkanlah puing
kegiatan Cleaning
Risiko- Tertimpa bekas beton/Chipping ditempat
pekerja,terjepit,anggota tubuh yang telah di tentukan 2 1
terluka, Tersandung 2
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7

Bahaya (Tandai  bahaya yang terkait dengan pekerjaan dan catat bahaya spesifik dan pengendaliannya, terhadap Langkah Kerja yang relevan)
Kategori A. Peralatan / Perlengkapan Kategori D. Kelistrikan Kategori G. Dokumentasi / Pelatihan
☐ Cocok dan digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. ☐ Persediaan Listrik ☐ Kontrol Perubahan / Manajemen Perubahan
☐ Operational – Kompetensi ☐ Listrik statis/energi tersimpan (cth. Kapasitor, baterai, dll) ☐ Tersedia Prosedur & Dikomunikasikan
☐ Guarding - Terjepit, Terperangkap, impact, ejection. Kontak dengan bagian yang
☐ Peralatan Kelistrikan – Kondisi aman ☐ Personel Terlatih & Kompeten
bergerak.
☐ Perawatan & Perbaikan ☐ Peralatan tangan diberikan tanda & sudah diuji ☐ Induction
☐ Perangkat peringatan tersedia / adanya identifikasi / berfungsi ☐ Kontrol-Start/ stop/ emergency stop/ reset ☐ Pelaporan Incident
☐ Potential / Kinetic Energy (Cth. Energi rotasi pada Gate Valve) ☐ Residual Current Devices (RCD’s) tersedia / sudah diuji ☐ Records Management
☐ Inspeksi/Kalibrasi Kategori E. Lingkungan Kategori H. Legislasi
Kategori B. Kendaraan / Peralatan Bergerak / Mobile Elevated Work Platforms ☐ Penggunaan air / kontaminasi ☐ Pemenuhan
☐ Diperiksa sebelum digunakan ☐ Debu ☐ Lisensi / perizinan / registrasi
☐ Sesuai untuk pekerjaan yang dilakukan ☐ Limbah yang dihasilkan dipisahkan & dimusnahkan ☐ Kompetensi Nasional
☐ Dikemudikan oleh driver yang berkualitas dan kompeten ☐ Manjemen Tumpahan (Penampung/penahan & pembersihan) ☐ Pelaporan cth. DIsnaker, BLH, Bidang Kelistrikan
☐ Parkir yang memadai ☐ Kontaminasi Kategori I. Bahan Berbahaya
☐ Interface kendaraan (contoh kemudi, gas, rem) ☐ Flora / Fauna ☐ Flammable / Explosive / Asphyxiant / Asbestos

☐ Gerakan tiba-tiba Kategori F. Tanggap Darurat / Isolasi ☐ Ventilasi


Kategori C. Lingkungan Kerja ☐ Isolasi dari sumber energi ☐ Tempat penyimpanan yang benar. Label yang jelas / ID

☐ Lingkungan termal. (Panas atau Dingin) / Cuaca ☐ Sertifikat Izin yang telah dimiliki ☐ Menuangkan – Pelabelan yang tepat
☐ Akses / jalan keluar buruk ☐ Tempat berkumpul / Sign ☐ Menggunakan selang dan sambungan yang disetujui
☐ Petir ☐ Emergency Response Procedure terkini & tersedia ☐ High-pressure cairan atau gas
☐ Permukaan tidak rata / basah / goyang ☐ Personel mengetahui prosedur emergency response ☐ Diangkut dengan kendaaan yang diberikan label
☐ Kebisingan / Getaran ☐ Sarana komunikasi tersedia ☐ Terlindungi dari lingkungan
☐ Akses Jalur Jalan terhambat – Tergelincir/terpeleset dan jatuh. ☐ Akses yang aman untuk kendaraan darurat ☐ APD - Mata, wajah, tangan, pernafasan sesuai yang dipersyaratkan
☐ Ergonomi / Penanganan Manual - Desain area kerja / Penanganan Muatan / Postur / ☐ Jatuh dari ketinggian ( tangga portable, tangga permanen, platform). Rencana
☐ Material Safety Data Sheets (MSDS)
Tipe & gerakan berulang penyelamatan telah ditetapkan
☐ APD - Mata, wajah, tangan & lengan, saluran pernapasan, kaki, telinga, kepala, kulit ☐ Perencanaan / pemetaan tersedia untuk membantu layanan darurat ☐ Dapatkan alternatif yang lebih aman digunakan
☐ Diperlukan rencana penyelamatan dari ruang terbatas (lubang, tangki, parit, atau
☐ Interaksi Kendaraan - Peralatan Bergerak ☐ Spill containment
bejana)
☐ Kelelahan ☐ Tersedia kotak P3K ☐ Proteksi Kebakaran
☐ Confined Space - Bahaya yang muncul ☐ Tersedia petugas P3K ☐ Eye wash / Safety Shower
☐ Bekerja di ketinggian - pencegahan jatuh ☐ Pencahayaan ☐ Security
☐ Terkena benda bergerak / kejatuhan benda ☐ Daftar Kontak Keadaan Darurat ☐ Pembuangan
☐ Penyimpanan Peralatan ☐ Fire Water / APAR tersedia
F -H-MINA-11-2022
Dept. : HSE-MINA
JOB SAFETY & ENVIRONMENT Section :-
Revision : 00
ANALYSIS Eff.Date : 21.11.2022
Page : 1 of 7
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT AND DETERMENING CONTROL
(HIRADC) PADA JASA REVITALASI PONDASI UNDERGROUND BELT CONVEYOR

PT INDONESIA POWER PLTU PANGKALAN SUSU

ABSTRAK

HIRADC ialah adalah suatu proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya kemudian
menghitung besarnya suatu risiko dan menetapkan apakah risiko tersebut dapat diterima atau
tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada
proses Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor milik PT Indonesia Power PLTU
Pangkalan susu,Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan merupakan penelitian
cross sectional berdasarkan waktu penelitiannya.

Objek penelitian ini berfokus pada pekerja Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor
milik PT.Indonesia Power PLTU Pangkalan susu. Data primer didapatkan melalui hasil observasi
dan wawancara yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram lalu dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses jasa Revitalisasi Pondasi
Underground Belt Conveyor terdapat 19 potensi bahaya dan 19 resiko dari 10 aktivitas
pekerjaan didalamnya. Berdasarkan hasil penilaian risiko dari 10 risiko Pada Revitalasi Pondasi
Underground Belt Conveyor terdapat 3 jenis resiko low Risk, 10 jenis resiko kategori Medium
Risk , 6 jenis kategori Hight Risk dan 1 jenis resiko kategori Extreme.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkatan risiko terbesar pada proses Jasa Revitalasi
Pondasi Underground Belt Conveyor adalah kategori resiko Hight Risk sebesar 30 %,Risiko
kategori Hight Risk meliputi resiko paparan debu, Tertimpa Matrial,tertabrak mobil/alat berat,
terjatuh dari ketinggian dan tersengat hewan berbisa dan terjadinya kelongsoran batu bara.
PENDAHULUAN

Dewasa ini pertumbuhan dan pembangunan Infrastruktur di Indonesia semakin meningkat,


banyak dibangun pabrik-pabrik, perkantoran, apartemen, dll. Seluruh proses pembangunan
tersebut membutuhkan sumber energi. Energi tersebut sangat penting bagi industri maupun
manusia, oleh karena itu sumber energi sangat penting bagi kehidupan sehari hari.

PT.Indonesia Power merupakan salah satu perusahaan milik negara yang mampu memenuhi
kebutuhan Energi masyarakat Indonesia. PT.Indonesia Power bergerak dalam bidang
Pembangkit Listrik,perusahaan ini mengoprasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total
kapasitas terpasang -+ 9.125 MW, dengan memanfaat kan sumber daya alam yang ada.

PT.Indonesia Power Memiliki Visi ‘Menyediakan solusi energi yaang andal,inovatif ramah
lingungan dan melampaui harapan pelanggan’ dan Misi ‘Menjadi perusahaan energi terbaik
yang tumbuh berkelanjutan.

PT. Indonesia power PLTU Pangakalan susu sebagai salah satu perusahaan pembangkit listrik
di indonesia tentunya juga memiliki potensi resiko kecelakaan dalam bekerja.

Menurut data dari PT.Jamsostek Persero juga menunjukan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi
di indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2007 terdapat 83.714 kasus
kecelakaan kerja. Kemudian tahun 2008 terdapat 94.736 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun
2009 jumlah kecelakaan yang terjai juga masih tinggi sebanyak 96.314 kasus, kemudian pada
tahun 2010 kasus kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 98.711 kasus dan pada tahun 2011
terdapat kasus kecelakaan sebanyak 99.491 kasus. Sementara pada tahun 2012 berdasarkan
data dari Jamsostek terdapat 103.000 kasus kecelakaan kerja, Hingga data terakhir pada tahun
2013 terjadi kasus kecelakaan sebanyak 129.911 kasus. Menurut data kecelakaan tahun 2013
tersebut diketahui 75,8 persen korbanya berjenis laki laki dengan rincian sebanyak 3.093
pekerja meninggal dunia, 15.106 pekerja mengalami sakit, 174.266 luka luka dan sebanyak 446
orang meninggal mendadak.

Sebenar nya kecelakaan kerja tersebut dapat dicegah dengan melakukan identifikasi dan
penilaian terhadap resiko bahaya pada pekerjaan, melalui identifikasi dan penilaian resiko
tersebut dapat diketahui berbagai macam resiko suatu pekerjaan yang kemudiaan dapat
dilakukan berbagai upaya pengendalian untuk mengurangi resiko tersebut agar tidak sampai
terjadi kecelakaan. Dengan kata lain identifikasi bahaya dan penilaian resiko ( HIRADC) ini dapat
dijadikan sebagai dasar pencegahan dan tindakan penanggulangan potensi bahaya yang
mengancam keselamatan dan mengganggu kesehatan para pekerja.

Oleh karena itu berdasarkan kebutuhan perusahaan dan potensi bahaya yang dapat terjadi
pada proses kerja Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Hazard Identification and Risk assesment Determening Control
pada proses jasa revitalisasi pondasi unerground belt conveyor milik PT.Inonesia
( HIRADC)
Power PLTU Pangkalan Susu.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko
pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Unerground Belt Conveyor milik PT,.Indoesia
Power PLTU Pangkalan Susu.

METODE

Jenis dan rancang bangun penelitian ini apabila dilihat berdasarkan waktu penelitian bersifat
cross sectional karena proses pengumpulan data dan pengamatan terhadap variabel dilakukan
sekaligus atau pada satu waktu tertentu, Sementara apabila dilihat berdasarkan segi tempat,
penelitian ini termasuk penelitian lapangan, sebab penelitian yang dilakukan dan cara peneliti
dalam mendapatkan data adalah langsung terjun kelapangan dengan melakukan wawancara,
observasi dan pembagian kuesioner baik dengan pekerja maupun pihak K3 perusahaan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu data primier dan data
sekunder. Data primer diproleh melalui observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara
ini digunakan untuk mengetahui proses kerja dari Jasa Revitalisasi Pondasi Underground Belt
Conveyor, potensi bahaya yang ada, besarnya resiko pekerjaan dan kondisi lingkungan
kerjanya. Sementara data sekunder yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan,
prosedur kerja, jumlah pekerja alat dan bahan berbahaya dalam proses pekerjaan serta upaya
pengendalian kecelakaan yang telah dilakukan.

Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan berpedoman pada data dan hasil
observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui potensi
bahaya beserta nilainya
Tabel 1. Risk Assesment Matrix

5 5 10 15 20 25
4 4 8 12 16 20
3 3 6 9 12 15
2 2 4 6 8 10
likelihood 1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Serverity

PENYUSUNAN HIRADC

Extreme 15 sampai 25
Hight Risk 8 dan 2
Medium Risk 4 sampai 6
Low Risk 1 sampai 3

Tingkat likehood dan Severity pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Underground
Belt Conveyor, nilai likehood dan severity pada masing masing potensi bahaya tersebut dicatat
kemudian di analisis menggunakan tabel Risk Assesment Matrix.

Hasil dari masing masing potensi bahaya apakah bahaya tersebut termasuk risiko rendah,
Resiko Sedang atau sangat tinggi. Tingkatan resiko tersebut akan disajikan dalam bentuk
diagram pie dan kemudian disajikan.
HASIL

Hazard Identification

Dalam penelitian ini teknik identifikasi bahaya yang digunakan adalah melalui metode
JSA/ Job Safety Analysis. Melalui metode JSA akan diketahui semua potensi kejadian
berbahaya disetiap langkah yang kemudian dapat ditentukan berbagai tindakan pengendalian
yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya
tersebut.

Selaian menggunakan metode JSA, teknik identifikasi bahaya dalam penelitian ini juga
dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara terhadap pihak terkait .

Identifikasi bahaya yang dilakukan mulai dari pekerjaan Mobilisasidan Demobilisasi,persiapan


Enginering,penggunaan alat berat/ Excavator, pemaasangan perancah dan pembogkaran nya,
chipping permukaan beton, chemical anchor, repair patching,carbon fibre wrapping,dilatasi
beton,cleaning puing bekas chipping. Hasil Identifikasi bahaya menunjukan dari ke sepuluh
pekerjaan dari Jasa Revitalisasi Pondasi Underground Belt Conveyor terdapat 12 potensi
bahaya dan 12 rpotensi risiko didalamnya.

Risk Assesment

Proses Risk assesment / Penilaian risiko dilakukan dengan cara mencari nilai dari Risk
Relative merupakan hasil perkalian antara nilai tingkat keseringan /Likelihood dengan nilai
tingkat keparahan /Severity dari masing masing bahaya.

Tabel 2. Penentuan peluang/ Likelihood

Level Deskripsi
1 Tidak pernah terdengar terjadi di industry serupa didunia
2 Pernah terdengar terjadi di industry serupa didunia
3 Pernah terjadi lebih dari 1 x pertahun di industry serupa didunia atau pernah
terjadi di industri serupa di indonesia
4 Pernah rerjadi lebih dari 1 x pertahun di industry serupa di indonesia atau
pernah terjadi di PT.Indonesia Power
5 Pernah terjadi lebih dari 1 x pertahun di PT.Indonesia Power
Tabel 3. Penentuan Keparahan / Severity

Level Deskripsi
1 Cidera ringan – Meliputi kasus P3K atau diperlakukan pengobatan medis
namun tidak menyebabkan pembatasan kerja atau kehilangan jam kerja
2 Cidera sedang – Memerlukan pengobatan medis yang menyebabkan
pembatasan kerja atau kehilangan jam kerja -24 jam
3 Cidera berat – 1 Kasus cidera yang memerlukan pengobatan medis yang
menyebabkan kehilangan jam kerja-24 jam atau ketidakmampuan bekerja
sementara
4 Kejadian fatal – terjadi kasus luka berat atau menyebabkan 1 kasus cacat
permanen atau kematian
5 Bencana – Menyebebkan lebih dari 1 kasus cacat permanen atau kematian

Tabel 4. Hasil Hazard identification dan Risk Assesment Jasa Revitalisasi pondasi
Underground Belt Conveyor

Activity Hazard/ Risk/ Akibat L S Risk


Bahaya Resiko Assesment/
Matrix
1. Mobilisasi Rem mobil Mobil patah 2 4 8 Hight Risk
tidak pakem/ menabrak tulang/fatalit
blong pekerja y

-matrial
-Menurunkan Matrial terjatuh -Tertimpa 2 2 4 Medium
pekerja memar
/terkilir Risk

2. Persiapan Tidak ditegur oleh Tidak 2 - 4 Medium


enginering dan mengikuti SOP User dan izinkan Risk
perlengkapan Yang telah diberi bekerja
dokumen ditentukan peringatan atau
keras pekerjaan
ditunda
sebelum
melengkapi
dokumen/
SOP yang
telah
ditentukan
3. Pemasangan -Oprator tidak -Oprator - Pekerjaan 2 - 4 Medium
Konstruksi sheet pile memiliki SIO tidak menjadi Risk
dan Memindahkan diizinkan terhambat
tumpukan Batu Bara -Matrial untuk
menggunakan terjatuh bekerja
Excavator - 2 3
Terkilir,Pata 8 Hight Risk
-Excavator -Tertimpa h tulang /
terjatuh / pekerja Fatality
terbalik
3 4 8 Hight Risk
-Menimpa -Pekerjaan
pekerja / menjadi
asset terhambat,
dilokasi menggangg
u akses
jalan, asset
Rusak serta
berakibat
Fatality
2 5 15 Extreme
Terjadi nya Pekerja Pernafasan
kelongsoran tertimbun Terganggu,
Batu bara batu bara Cacat /
kematian
4.Pemasangan -Runtuhnya -Pekerja -,Patah 2 4 8 Hight Risk
perancah dan Perancah Terjatuh, tulang/
Pembongkarannya akibat beban Fatality
berlebih Tertimpa
Pekerja -Memar 2 4 8 Hight Risk
,Terkilir,Pat
ah tulang
5. Pekerjaan Beton atau -Menimpa -Memar, 2 2 4 Medium
Chipping Permukaan puing Pekerja Terkilir,Pata Risk
Beton Tumbang / h tulang
jatuh, akibat
benturan
beton
6.Pekerjaan Chemical Kejatuhan -Tertimpa - Anggota 2 1 1 Low Risk
Anchor Matrial Pekerja tubuh
berbahan kimia memar
/non kimia -Terpapar
bahan kimia -Iritasi pada 2 2 4 Medium
kulit,Pernaf Risk
asan
Terganggu
7.Pekerjaan Repair Matrial Jatuh, -Tertimpa -Memar 2 2 4 Medium
Patching Pekerja ,Keseleo Risk

Debu Terpapar
bertebaran debu Mata iritasi 2 1 1 Low Risk

8.Pekerjaan Carbon Matrial jatuh Tertimpa -Iritasi pada 2 2 4 Medium


Fibre Wrapping atau pekerja / kulit, gatal Risk
ketumpahan mengenai gatal
bahan kimia pekerja
bau / uap -Terpapar 2 1
bahan kimia bau/uap -Insfeksi 1 Low Risk
yang bahan kimia saluran
menyengat pernafasan

9.Pekerjaan Dilatasi Matrial atau Tertimpa -memar, 2 2 4 Medium


Beton alat kerja jatuh pekerja Keseleo Risk

10. Pekerjaan -Matrial jatuh -Tertimpa -Memar 2 2 4 Medium


Pembersihan Puing Pekerja ,keseleo Risk
Bekas Chipping Sisi puing
bekas Chipping -Tertusuk -Terluka 4 Medium
ada yang tajam Tergores 2 2 Risk

Bahaya -Tersengat
hewan -Terluka / 2 4 8 Hight Risk
Biologis
berbisa Fatality

Tingkatan resiko yang termasuk kedalam kategori Low Risk adalah dengan resiko dengan nilai
Risk Relativ 1-3, sedangkan risiko yang termasuk kedalam kategori Medium Risk merupakan
risiko dengan nilai Risk Relativ 4-6. Sementara itu risiko yang termasuk kedalam kategori Hight
Risk adalah risiko dengan nilai Risk Relativ 8-12 dan risiko yang termasuk kedalam kategori
Extreme adalah risiko dengan nilai Risk Relative 15-25.

Kesimpulan

Bahaya yang teridentifikasi pada proses pekerjaan Jasa Revitalisasi Pondasi Underground Belt
Conveyor terdapat 19 risiko dari 10 aktivitas dan ada 3 jenis risiko kategori Low Risk ( 25 %)

10 jenis risiko kategori kategori Medium Risk ( 40 %), 6 jenis Risiko kategori Hight Risk ( 30 %),
dan 1 risiko kategori extreme ( 5 %).
STANDART OPERASI PROSEDUR
Jasa Revitalasi Pondasi Underground Belt Conveyor
PT.Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu OMU

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mempersiapkan peralatan kerja berdasarkan peralatan sesuai standart yang digunakan dan
dibutuhkan dilapangan pada pekerjaan tersebut. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain
sebagai berikut :
- Gerinda 4” - Jack Hammer - Ember
- Bor Tangan - Apar 3kg - Kuas Roll
- Scaffolding/Perancah - Kereta Sorong - Kayu Site pile
- Cangkul - Raskam Kecil - Excavator
- Sekop - Lakban
- Sendok Semen - Scraft
- Palu - Hand Mixer & Mixer Stirer
b. Mempersiapkan alat kerja keselamatan yang memenuhi standard antara lain :
- Full Body Hardness Double Lanyard - Masker
- Safety Helmet - Police line
- Sepatu Safety
- Sarung Tangan (Katun, Karet/chemical)
- Warepack
- Kaca mata
c. Maping dan survey oleh pihak proyek pada area yang akan mau di kerjakan untuk cek volume
dan kondisi lapangan sebelum di kerjakan.
d. HSE melakukan pengarahan cara bekerja yang aman dan selamat.
e. Team Leader melakukan pengarahan cara melakukan pekerjaan
f. Memastikan segala peralatan kerja di letakkan ditempat yang baik dan aman.
g. Memastikan dan mengecek kembali semua alat-alat kerja berfungsi dengan baik dan siap
untuk dipergunakan.
h. Memasang Scaffolding/Peranca di Jalur naik dan turun pekerja dan area kerja yang
diperlukan.
i. Pekerja yang ditugaskan melakukan pekerjaan ketinggian adalah pekerja dengan keahlian di
ketinggian.
j. Pekerja yang ditugaskan dalam posisi benar dan menggunakan APD untuk bekerja di
ketinggian.
k. Pekerja selalu menggunakan APD yang sesuai saat bekerja.
l. Memastikan para pekerja dalam kondisi sehat dan bugar untuk melakukan pekerjaan sesuai
bagian pekerjaan masing masing.
m. Memastikan lingkungan pada lokasi kerja sudah clean dan aman terhadap limbah, kesehatan,
hewan, gangguan dan ancaman sipil. Dengan memberikan rambu dan membatasi dengan
police line.

n. Menyelesaikan administrasi, dokumen, ijin yang berhubungan dengan pekerjaan agar


pekerjaan dapat dilaksanakan.
o. Berkoordinasi dengan owner bahwa lokasi sudah aman dan dapat dilaksanakan pekerjaan.
p. Melakukan briefing kepada setiap pekerja sebelum pekerjaan agar memberikan edukasi dan
perencanaan sehingga pekerjaan lebih aman dan berjalan dengan lancar.
q. Persiapan engineering dan K4 (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan).
Persiapan engineering meliputi melakukan pendataan kembali seluruh elemen struktur yang
ada untuk melihat kemungkinan keretakan tambahan yang terjadi, menyiapkan dokumen MC
Nol, shop drawing. K4 meliputi melengkapi dokumen metode pelaksanaan konstruksi,
dokumen Job Safety Analysis dan dokumen HIRADC.

2. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


a. Seluruh pekerja, peralatan, mesin, alat berat, material dan seluruh yang menyangkut kegiatan
ini mulai dari awal sampai berakhir nya kegiatan.
b. Pengangkutan Material dari dan Kelokasi Pekerjaan menggunakan Mobil Pick-up.
c. Mengikat material dan peralatan supaya tidak ada yang bergeser / jatuh.
d. Melakukan Perjalanan ke Lokasi Pekerjaan.

3. PEKERJAAN PEMASANGAN KONSTRUKSI SHEET PILE


a. Pergeseran / pemindahan sementara batu bara dari Area Pondasi Underground Belt Conveyor
menggunakan Alat Berat Excavator.
b. Pergeseran / pemindahan sementara batu bara berjarak minimal 5 meter dari sisi kanan dan
kiri Area yang akan dikerjakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan seerti longsor.
c. Memposisikan Excavator untuk melakukan penimbrisan tiang sheet pile.
d. Memposisikan tiang sheet pile pada titik yang telah ditentukan menggunakan kayu bulat
berdiameter Ø ± 4" dan dilakukan timbris menggunakan excavator.
e. Tiang Sheet Pile disusun dengan jarak 30 cm dari setiap tiang dan di skur untuk menghidari
longsoran batu bara yang berada di sekitar areal pekerjaan tersebut.
f. Selama pelaksanaan harus diawasi petugas HSE dan security, hal ini untuk menjaga
kecelakaan kerja dan keamanan Aset Perusahaan.
4. PEKERJAAN PEMASANGAN PERANCAH DAN PEMBONGKARAN
a. HSE melakukan Inspeksi/memeriksa kondisi perancah untuk memastikan apakah dalam
kondisi layak dan aman digunakan
b. Mendirikan perancah
c. Melakukan pekerjaan diatas perancah adalah pekerja yang ahli dibidangnya atau yang sudah
berpengalaman bekerja dilketinggian, serta wajib gunakan APD yang standart seperti ; Body
Harnest, safety Helmet,Sepatu Safety dll . serta pemasangan tali untuk mengkaitkan hock
body hernest / life line untuk mempermudah pekerja untuk pindah posisi saat bekerja di
ketinggian
d. Pembongkaran Perancah
e. Pekerja dengan skill akan melakukan pemasangan perancahan dan pembokaran

5. PEKERJAAN CHIPPING PERMUKAAN BETON


a. Mempersiapkan Tools yang akan digunakan
b. Mempersiapkan power/arus listrik jika proses Chipping menguunakan alat bantu /Jack
Hammer mini.
c. Chipping permukaan beton dengan kedalaman 5 cm
d. Untuk menghidari puing-puing bekas ciping masuk kedalan belt compeyor dilakukan
penampungan menggunakan terpal di sepanjang areal pekerjaan.

6. PEKERJAAN CHEMICAL ANCHOR


a. Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama berada di lokasi kerja.
b. Persiapan alat alat kerja ataupun matrial yang akan dikerjakan
c. Pengeboran pada media beton yang sesuai dengan marking / penanda titik yang akan
dipasang angkur
d. Memasukan chemical kedalam lubang hasil bor
e. Memasukan Anchor kedalam lubang

7. PEKERJAAN REPAIR PATCHING


a. Persiapan alat alat kerja ataupun matrial yang akan dikerjakan
b. Proses Patcing
c. Bersihkan permukaan beton dari beton yang rusak dan kotor
d. Lakukan Chipping / pembobokan dengan potongan persegi pada area yang terjadi honeycomb
kurang lebih setebal 5 cm atau sampai menemukan beton bagus agar kondisi lebih rapih dan
material pengganti dapat menempel dengan sempurna
e. Periksa kembali kondisi besi tulangan apakah masih baik atau tidak
f. Siram air di permukaan beton hingga lembab / SSD (Saturated Surface Dry)
g. Persiapkan Material MasterEmaco S5400
h. patching material tersebut pada area yang mengalami kerusakan.
i. Pada saat material MasterEmaco S348 sudah mulai mengering, gunakan Curing Cumpound
MasterKure 128.

8. PEKERJAAN CARBON FIBRE WRAPPING


a. Persiapan alat alat kerja ataupun matrial yang akan dikerjakan
b. Peracikan komposisi matrial yang akan digunakan
c. Pengerjaan Carbon Fibre Wrapping
d. Lakukan pekerjaan granding guna menghilangkan bagian yang kurang rata pada permukaan
beton dan menghilangkan sisa material yang dapat memperlemah daya ikat serta untuk
membuka pori yang akan diisi oleh material MasterBrace P 3500.
e. Campurkan MBraceTM P 3500 Part A and Part B menggunakan mixer selama 1-2 menit dan
konsumsi 0.2 kg/m2
f. Aplikasikan primer MasterBrace P 3500 dengan menggunakan roll secara merata.
g. Melakukan pemotongan MBrace CF 230 / 4900 disesuaikan dengan dimensi dari gambar
desain, konsumsi 1.0 m2 untuk 1.0 m2
h. Campurkan MBraceTM Saturant 4500 Part A and Part B menggunakan mixer selama 1-2
menit, konsumsi 1.0 kg/m2 (untuk 2 kali coating)
i. Aplikasikan Saturan setelah primer kering dengan menggunakan roll, aplikasikan Saturan
pada lapisan MasterBrace Fiber CF 230 / 4900 juga secara merata. Tempelkan pada keadaan
basah dan tekan dengan menggunakan roll hingga menempel dengan sempurna. Setelah itu
lakukan kembali aplikasi saturant (MasterBrace 4500) di atas material yang sudah menempel
pada permukaan beton
j. Sebagai optional (kesepakatan pihak proyek dan tergantung penawaran kerja), Taburkan pasir
silika jika dibutuhkan dan apabila permukaan akan dilakukan finishing dengan menggunakan
mortar ataupun penebalan kolom.
k. Sebagai bahan optional jika diperlukan (tergantung persetujuan pihak proyek dan penawaran
kerja) dilakukan Aplikasi pelapisan mortar pada permukaan beton yang sudah di berikan
taburan pasir silika. Pasir silika berfungsi sebagai media yang membantu mekanikal bonding

antara aplikasi mortar dan beton yang sudah di perkuat menggunakan system Mbrace CF 230
/ 4900.

9. PEKERJAAN DILATASI BETON


a. Persiapan alat alat kerja ataupun matrial yang akan dikerjakan
b. Pengerjaan dilatasi beton
c. Melakukan Mixing material sealant/lem MasterBrace 1438 (campur Part A dan Part B), lalu
coating lapis pertama pada sisi kiri dan kanan joint dengan lebar masing masing sisi kiri dan
kanan joint adalh 5 cm dan tebal aplikasi lapis pertama adalah 1 mm.
d. Pasang MasterSeal 930 (MasterFlex 3000)
e. Coating lapis kedua (diatas lembaran dilatasi) pada sisi kiri dan kanan joint dengan lebar
masing masing sisi kiri dan kanan joint adalh 5 cm dan tebal aplikasi lapis kedua adalah 1 mm.
f. Diamkan hasil aplikasi, setting time dalam waktu 30 menit

10. PEKERJAAN FINISHING

a. Pekerjaan finishing bisa dilakukan setelah semua jenis pekerjaan telah selesai
dilaksanakan
b. Melaksanakan pengecekan terhadap semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
c. Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pekerjaan yang salah atau yang
tidak sesuai dengan bestek atau yang kurang sempurna
d. Membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa sisa atau potongan matrial dan kotoran (limbah)
dan lainya

11 .PEKERJAAN PEMBERSIHAN PUING BEKAS CHIPPING / HOUSE KEEPING

a. Persiapan alat kerja /alat bantu untuk melakukan kegiatan Cleaning


b. Pemisahan limbah sesuai kategori (Organik, Anorganik, B3)
c. Pembuangan limbah dan pengarahan yang diawasi dengan pihak K3L
d. Membuang sampah / limbah pada tempat yang telah ditentukan

12 KETENTUAN UMUM SELAMA BERADA DILOKASI KERJA

a. Menggunakan APD selama berada dilokasi kerja


b. Dilarang membawa korek api, menimbulkan api terbuka atau merokok, kecuali didaerah
yang di izinkan
c. Sediakan APAR dan sarana pemadam api lainnya
d. Menjaga kebersihan,keamanan dan keselamatan dilokasi kerja
e. Selama pekerjaan berlangsung pengawas pelaksana dan HSE harus selalu berada
ditempat lokasi kerja.

Pangkalan Susu, 21 Nopember 2022


PT.MITRA NIAGA
Site Manager

ANDRI JUNIANTO

Anda mungkin juga menyukai