Anda di halaman 1dari 10

PEREKONOMIAN PEKERJA TERHADAP MENINGKATNYA

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) 2030

Disusun oleh :

Rezki Febrianti Amir


Aisyah Ramadhani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Makassar (STIKI)


2023
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya karya tulis
ilmiah yang berjudul ‘Perekonomi Pekerja Tehadap Meningkatnya Artificial Intelligence
(AI)2030'dapat selesai dengan cepat.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua yang terlibat dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini. Tidak lupa, kami Ucapkan kepada dosen pembimbing kami, Ibu Hj
Hasriani, S.R., M.Si Yang telah menyediakan waktunya untuk membantu kami, membimbing
dan mendukung kami dalam proses pembuatan karya tulis ini. Selain itu, kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian dan dosen kami yang memberikan
saran atas semangat dan dukungan kepada kami.
Kami mengambil judul ‘Perekonomi Pekerja Tehadap Meningkatnya Artificial
Intelligence (AI)2030' berdasarkan kasus di tahun 2023 ini banyaknya AI yang mulai
mendominasi dan mengambil pekerjaan manusia. Sehingga terjadi adanya peningkatan angka
pengangguran dan kehilangan pekerjaan. Sehingga kami mengambil judul ini dan melakukan
penulisan sekaligus membandingkan sisi positif dan negatif AI di dunia.
Kami berharap karya ini akan membantu para pembaca agar bisa melihat kalau AI
tidak hanya dilihat dari satu sisi dan lebih membuka wawasan kepada tenaga kerja yang
kehilangan pekerjaan mencari solusi agar tetap bertahan di masa yang mulai perlahan
berkembang. Dengan ini harapan kami dapat membantu para pembaca serta permohonan
maaf jika di karya ini terdapat kesalahan dan penulisan yang kurang baik. Sesempurna
apapun manusia pasti akan ada kerusakan dan kesalahan yang tidak di sengaja ataupun di
sengaja. Kecuali, manusia tersebut tidak pernah mempelajari kesalahan yang lalu dan terus
melakukan kesalahan yang sama.
Sekian dari kami
Terimakasih Banyak dan Selamat membaca

Jum'at,26 Mei 2023

Penulis
Abstrak

Ai (Artificial intelligence) ialah kecerdasan buatan yang memudahkan pekerjaan industri


dalam melakukan aktifitas, Pada satu sisi, AI dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi
biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi. Di sisi lain, AI juga dapat menyebabkan
terjadinya pengangguran dan perubahan jenis keterampilan yang dibutuhkan di dunia
kerja.Para perusahaan industri sudah mulai menggunakan AI yang mengakibatkan
pengurangan pekerja,pekerja yang mengalami pengurangan yang di gantikan oleh AI
mengakibatkan ekonomi pekerja mengalami permasalahan dalam mencari pekerjaan
maupun memenuhi kebutuhan peribadinya. Ekonomi pekerja yang mengalami pengurangan
pekerja kembali meningkatkan bertambahnya pengangguran di indonesia.Hal inilah yang
menjadi faktor permasalahan yang terjadi di dunia termasuk Indonesia yang memiliki
tingkat pengangguran terbanyak. meskipun AI meningkatkan ekonomi suatu negara. tapi di
samping itu juga, merugikan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka sehingga
membuat ekonomi keluarga yang semula stabil menjadi tidak stabil apalagi bahan-bahan
kebutuhan yang semakin naik karena konflik internal dan eksternal. Sehungga diperlukan
adanya peningkatan skill pekerja agar bisa beradaptasi dengan dunia industri di masa
sekarang.
Keyword: AI (Artificial Intelligence), EkonomiPekerja, Pengangguran,Peningkatan Skill
Pekerja.
Daftar Isi

Kata pengantar...............................................................................................................................................
Abstrak...........................................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan........................................................................................................................................
1.1 Latar belakang..........................................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................................................
1.3 Tujuan dan manfaat..................................................................................................................................
Bab II Landasan Teori...................................................................................................................................
1.1 Perekonomian dan AI di Indonesia ........................................................................................................
1.2 KetenagaKerjaan dan Dampak Penggunaan AI ......................................................................................
Bab III Penutup..............................................................................................................................................
1.1 Kesimpulan .............................................................................................................................................
Tinjauan Pustaka............................................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Terciptanya karya tulis “Perekonomi Pekerja Tehadap Meningkatnya Artificial
Intelligence (AI)2030”kami menyadari kalau AI membuat sebagian masyarakat yang
bergantung ke pekerjaan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah perlahan goyah.
Zaman yang semakin Canggih menciptakan teknologi yang tidak ada menjadi ada salah
satunya AI teknologi kecerdasan buatan yang memiliki kecerdasan seperti manusia.
Teknologi ini memudahkan kita untuk melakukan kegiatan apapun contohnya saja
ChatGPT. Menurut prediksi kalau AI mampu meningkatkan Ekonomi negara karena
teknologi ini menggantikan para pekerja sehingga kebanyakan dari mereka di putuskan biasa
kita sebut PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).Di Indonesia sudah banyak pekerja yang di
PHK semenjak virus Covid-19 menyerang dan setelah pandemi berakhir PHK tidak berhenti
di situ saja, banyak bisnis yang mulai bangkrut , bukan karena pandemi tapi karena dari
bisnis ketinggalan zaman. Membuat ekonomi masyarakat mulai tidak stabil yang awalnya
punya pekerjaan sekarang berhenti karena di gantikan oleh teknologi AI dan bisnis yang
sudah bertahan lama akhirnya bangkrut karena tidak bisa mengikuti teknologi zaman
sekarang.
Hal inilah yang membuat kami menulis karya tulis ini dengan menganalisis
perekonomian yang mulai di dominasi oleh AI.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prekonomian dan AI di indonesia?
2. Bagaimana Ketenagakerjaan dan Dampaknya Terhadap Penggunaan AI ?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui tentang perekonomian dan AI di indonesiaagar ekonomi para
pekerja dapat tetap stabil dan dapat meningkatkan kualitas para pekerja dalam menguasai
penggunaan AI.
2. Untuk mengetahui ketenagakerjaan dan dampak penggunaan AI dalam industri.
1.3 Manfaat
1. Dapat membantu para pekerja untuk lebih banyak berkembang mengikuti zaman.
2. Dapat mengatasi hal apa saja yang akan terjadi pada saat menggunakan AI.
BAB II
Landasan Teori

1.1 Perekonomian dan AI di Indonesia


Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar dalam ekonomi tersebar di Asia
Tenggara, jika dibandingkan sejumlah karakteristik yang menempatkan negara kita
perkembangan ekonomi yang cepat berkembang pesat. Selain itu, beberapa tahun terakhir ini
negara Indonesia mendapatkan perhatian dari dunia karena termasuk ke dalam acronym
CIVETS (Colombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afrika Selatan) yang memiliki
system keuangan yang cukup canggih dan populasi yang berkembang cepat sehingga
beberapa tahun yang lalu ProduceDomestic Bruto (PDB) dari CIVETS diprediksikan
berkonstribusi sekitar setengah global pada tahun 2020. Hanya saja ada perlambatan
ekonomi global yang berkepanjang setelah tahun 2011-2015, sehingga kita jarang mendengar
istilah BRIC dan CIVETS lagi.
Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan tradisional pada ekspor komoditas
mental dan meningkatkan peran industry manufaktur, misalnya melalui Undang-undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang adalah jalan yang
sulit terutama karena sektor swasta masih tetap ragu-ragu untuk berinvestasi tetapi jalan
inilah penting karena penurunan harga komditas setelah tahun 2011 (yang disebabkan oleh
penurunan ekonomi China). Telah berdampak drastis pada Indonesia.
Indonesia adalah ekonomi pasar di mana perusahaan milik Negara (BUMN) dan
kelompok usaha swasta besar (konglomerat) memainkan peran penting. Usaha mikro, kecil
dan menengah di Indonesia yang bersama-sama konstribusi 99 persen dari jumlah total
perusahaan yang aktif di Indonesia, tidak kalah pentingnya. Mereka menyumbangkan sekitar
60 persen dari PDB Indonesia dan menciptakan lapangan kerja untuk hampir 273,54 juta jiwa
penduduk di Indonesia.
Tapi di zaman perekonomian pada zaman ini yaitu masa 4.0. Terjadi transmigran dari
kota tertentu ke kota lain, dari perkembangan zaman sekarang dan kurangnya lapangan kerja
yang tidak bisa di masuki karena syarat yang tercantum tidak sesuai dengan pendidikan yang
di terima dan pengalaman yang tidak memenuhi. Dalam perekonomian terdapat
pengelompokan tenaga kerja antara lain tenaga kerja terdidik; tenaga kerja terlatih; tenaga
kerja tidak terdidik; dan tenaga kerja tidak terlatih. Faktor penting dalam ketenaga kerjaan
seleksi perjanjian kerja, ketentuan gaji, dan masa pensiun tenaga kerja berperan sebagai salah
satu factor produksi, tepatmya pada ranah sumber daya manusia dan saat ini sedang
menghadapi perkembangan AI. Perbandingan ketenaga kerja dengan angkatan kerja 1:1500
yang sekarang menjadi bagian dari kesempatan kerja yang disediakan yang membuat
banyaknya pengangguran semakin naik.
Ensiklopedia Britannica mendefinisikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI)
sebagai cabang ilmu komputer yang dalam mereprsentasi pengetahuan lebih banyak
menggunakan simbol-simbol dari pada bilangan dan memproses informasi kecerdasan
berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan sejumlah aturan. Teknologi ini ditandai
langsung dengan penggunaan mesin digital dan internet yang mulai merambak ke seluruh
sektor kehidupan manusia, perubahan ini sangat cepat dan signifikan bahkan manusia dapat
melakukan berbagai pekerjaan dengan mudah. AI merupakan penyumbang utama dalam
tranformasi digital sekarang. Pengembangan dan intregrase AI berasal dari bidang
elektronika, ilmu komputer dan matematika. Secara sederhana, system dengan kecerdasan
buatan dapat melakukan kegiatan layaknya manusia, seperti berpikir, mengambil keputusan
dengan cepat, atau membantu melakukan kegiatan sosial seperti mendeteksi pelanggaran di
lampu merah. Saking canggihnya AI mampu menggantikan pekerjaan manusia seperti yang
kita tahu, adanya teknologi kecerdasan bernama ChatGPT yang membantu mahasiswa
membuat makalah ataupun skripsi.

1.2 Ketenaga kerjaandan Dampak Terhadap Penggunaan AI


Bagi tenaga kerja, keadaan industry 4.0 memberikan dampak yang signifikan seperti
pabrik-pabrik yang mulai menggunakan tenaga robot untuk mengerjakan pekerjaan yang
berat ataupun pekerjaan yang bisa dilakukan manusia, sehingga nyaris tidak memerlukan
tenaga manusia karena itu banyak peluang kerja dan standar kompetensi tenaga kerja yang
tinggi. Tanpa adanya teknologi canggih AI saja, banyak negara termasuk Indonesia memiliki
masalah pengangguran yang semakin naik. Kecuali negara yang memiliki populasi kurang
seperti jepang. Hanya saja di Indonesia yang memiliki populasi yang meningkat setiap
tahunnya penggunaan AI di industri pekerja malah akan meningkatkan jumlah pengganguran,
masalah kompetensi tenaga kerja, dan kesejahteraan. Semua itu akan membuat tekanan pasar
kerja menjadi sengit.
Apalagi di zaman sekarang, AI semakin merambah ke berbagai negara dan kita bisa
menemukannya di beberapa toko, internet, bahkan urusan pemerintahan yang menggunakan
AI, jepang menjadi negara yang menggunakan AI dalam urusan pemerintahan. Di indonesia
penggunaan AI belum merambah luas ke seluruh wilayah tapi ada sebagian masyarakat yang
memanfaatkan AI di kehidupan mereka seperti menggunakan teknologi ini untuk membantu
pekerjaan tugas sekolah dan meningkatkan skill. Di sisi ini bisa kita lihat kalau dampak AI
terhadap manusia sangat baik. Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE)
indonesia Mohammad Faisal, mengatakan akan ada perubahan ekspetasi konsumen yang
harus diimbangi dengan inovasi, perbaikan produk dan jasa, termasuk perubahan terhadap
kebutuhan tenaga kerja. Menurutnya pemerintah membutuhkan strategi dan kesiapan tak
Cuma dari industri tapi juga dari aspek sosial eknomi. Karena industri 4.0 merupakan industri
yang mulai di dominasi teknologi dibanding tenaga kerja manusia.
AI tidak serta merta dapat mengantikan peran manusia dalam industri,namun AI
sebagai pendukung SDM,maka dari itu para pekerja perlu mengembangkan kopetensi
dibidang SDM yang tidak dapat dilakukan oleh AI.
AI salah satu teknologi baru yang terus berkembang dan dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan konpentensi SDM dalam menuju era transformasi digital diindonesia dalam
perkembangan masyarakat menuju 5.0 sumberdaya manusia menjadi kunci menghadapi era
transinformasi digital,industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang saling bertumpu pada
perkembangan teknologi, tenaga kerja harus mempersiapkan SDM yang berkualitas yang
mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Tenaga kerja ialah individu yang produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,mau itu institusi maupun perusahaan yang
memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan mengembangkan kemampuannya.
Meski kecerdasan buatan telah banyak membuat komputer menjadi lebih pintar dan
canggih, tapi untuk menduplikasi otak manusi atau bisa menjadi penganti otak manusia yang
sebenarnya masih jauh dari kenyataan yang manusia inginkan karena kenyataanya,masih
banyak persoalan-persoalan yang timbul tentang ai apakah kita akan selamanya membuat
komputer atau kecerdasan buatan lainnya secara akurat dalam melakukan hal-hal yang sama
seperti yang dilakukan oleh pikiran manusia. Akan tetapi metode kecerdasan buatan tetap
memperlihatkan nilai lebih banding dengan lainnya yang mana teknik kecerdasan buatan
menunjukakan bagaiman cara kita berfikit dengan menerapkan inteligensi dengan bvaik
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Perekonomian bagi para tenaga kerja dalam menghadapi kecerdasan buatan AI
mengharuskan para tenaga kerja mengembangkan SDM agar dapat. Yang artinya, para
pekerja harus memiliki skillsoft yang memungkin agar bisa mengendalikan teknologi di masa
sekarang. Terlebih di prediksi akan ada beberapa pekerjaan yang menghilang dan digantikan
AI sehingga resiko besar PHK semakin meningkat, sebab itu di perlukan para pekerja untuk
menambah skill lainnya. Dan indonesia sedang diusahakan menerapkan AI di berbagai bisnis
contohnya saja restoran yang menggunakan robot AI untuk mengantar makanan dan
pergantian teller bank dengan AI agar nasabah tidak perlu datang ke bank. Untuk
mendapatkan pekerjaan kembali seperti yang dijelaskan, diperlukan skill lainnya yang bisa di
pelajari melalui internet yang gampang di akses dimana saja.
Walau terdengar simpel penggantian tenaga kerja manusia. Tapi, hal itu
menganggutenaga kerja yang kebutuhan rumah tangga mereka mengandalkan gaji pekerjaan.
Apalagi di Indonesia pengangguran semakin meningkat dan lowongan kerja yang susah di
dapat karena kualifikasi yang dimiliki tidak memumpuni. Maka diperlukanlah tenaga kerja
memiliki pekerjaan di luar pekerjaan asli atau memiliki skill yang paling dibutuhkan di dunia
bisnis sehingga bukan hanya kita yang digantikan oleh AI tapi kita ‘lah yang akan
mengendalikan AI itu sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA

Buku, Artikel, Laporan


Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003.
Andri Kristanto, Kecerdasan Buatan (Sebuah Pengantar),
Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2004
Y. Yusnaini and S. Slamet, “Era Revolusi Industri 4.0: Tantangan dan Peluang dalam Upaya
Meningkatkan Literasi Pendidikan,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, Palembang, Indonesia, 2019. vol. 2, pp. 1073–
1085
A. Swarnkar and A. Swarnkar, “Artificial Intelligence Based Optimization Techniques:
A Review,” In: Kalam A., Niazi K., Soni A., Siddiqui S., Mundra A. (eds). Intelligent
Computing Techniques for Smart Energy Systems. Lecture Notes in Electrical
Engineering, vol 607. Springer, Singapore, 2020.
R. Yusuf, H. Kusniyati, and Y. Nuramelia, “Aplikasi Diagnosis Gangguan Kecemasan
Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web dengan PHP dan MYSQL,” Studia
S. Idrus, “Perspektif Sumber Daya Manusia Pariwisata di Era Revolusi Industri 4.0,”
Prosiding SINTESA, Bali, Indonesia, November 2018, 587–594
McKinsey, (2017), Artificial Intellegency The Next Digital Fronter?, Global institute,
Discussion Paper

Anda mungkin juga menyukai