Anda di halaman 1dari 1

AHMAD MA'MUN/RADAR IJEN

TURUNKAN BERAS: Warga Tegalampel saat menerima beras SPHP.

Beras SPHP Mulai Digerojok

HET Konsumen Tak Sampai Rp 10 Ribu Perkilogram

TEGALAMPEL, Radar Ijen - Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi salah satu beras
yang dijadikan alternatif untuk menekan inflasi dan mahalnya harga gabah di Bondowoso. Demikian juga
menjadi atensi dari pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas pangan di Indonesia, termasuk di
Bondowoso. Bahkan nilai jual beras tersebut berada di bawah harga pasaran. Sampai bulan ini,
setidaknya sudah ada seribu ton yang telah terdistribusi di Bumi Ki Ronggo.

Kepala Perum Bulog Cabang Bondowoso, Muhammad Ade Saputra mengatakan, distribusi beras tersebut
menyusuri sejumlah pasar di Bondowoso dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
"Beras SPHP harga digudang senilai Rp 8.300 perkilogram, kemudian penyalurannya ada yang langsung
ke masyarakat, ada yang melalui toko pengecer. Penjualannya tidak boleh lebih dari Rp 9.450
perkilogram," katanya.

Dia memperinci, teknis penjualannya dari gudang sampai ke konsumen tidak boleh lebih dari Rp 9.450
perkilogram. Sementara untuk stok beras masing-masing toko diberi batasan pembelian. "Nah nanti
kami lihat pergerakan pasarnya seperti apa, soalnya kami juga ada batasan distribusi beras kepada setiap
toko," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga membuka pasar murah di sejumlah titik di pelosok perdesaan. Sehingga
masyarakat juga dapat membeli langsung ke Bulog. "Tidak hanya di pasar saja, kami juga distribusi ke
pelosok desa, seperti di Desa Kabuaran, Kecamatan Grujugan. Sehingga mereka dapat membeli
langsung, tidak perlu ke pasar," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, sampai bulan Agustus ini, setidaknya ada sekitar seribu ton beras SPHP yang telah
terdistribusi ke masyarakat. Demikian diharapkan bakal mengatasi inflasi dan mahalnya harga gabah di
Bondowoso. "Sampai tahun ini, sudah sekitar seribu ton yang terdistribusi. Dan ini menjadi salah satu
upaya kami untuk menjaga stabilitas pangan di Bondowoso," ungkapnya. (mun/dwi)

Anda mungkin juga menyukai