Anda di halaman 1dari 1

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) bekerja sama dengan

badan usaha milik desa (Bumdes) membuat gudang beras skala kecil di desa-desa di Lampung.
Tujuannya agar desa dapat menjaga ketersediaan beras bagi masyarakatnya.

"Jadi saya minta ke Bulog agar padi atau beras jangan semua diangkut ke gudang yang ada di kota,
tapi harus menyiapkan kerja sama dengan badan usaha milik desa untuk mengelola ini," ujar Arinal
Djunaidi, berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Sabtu (17/02/2024).

Arinal menilai, kerja sama antara Bulog dengan Bumdes adalah bentuk kemitraan yang baik.
Keduabelah pihak bisa mencari tempat yang laik dijadikan gudang.

"Misal, kalau ada rumah di desa yang bentuknya seperti gudang berskala kecil (bisa dimanfaatkan)
untuk menyimpan hasil panen, maka Bulog bisa bekerja sama dengan badan usaha milik desa untuk
menampung hasil panen petani di sana. Jangan semua di bawa di gudang di tengah kota tapi bisa
sebagian di desa juga," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam upaya pengembangan gudang beras skala kecil di desa, penganggaranya juga
bisa dapat menggunakan anggaran desa.

"Desa punya anggaran yang bisa digunakan untuk mempersiapkan kebutuhan itu. Jadi bisa
dikembangkan kerja sama untuk menjaga ketersediaan pangan di desa agar tetap terjaga dan tidak
ada kekurangan pangan," ujarnya..

Adanya gudang besars di desa, sebut Arinal juga dapat menjadi langkah antisipasi ketika musim
panen belum tiba, sedangkan permintaan beras meningkat.

"Ketika musim panen belum tiba dan petani ataupun masyarakat butuh ada persediaan. Oleh karena
itu saya meminta kepada pihak Bulog menyiapkan gudang-gudangnya tidak hanya di sini saja tapi
bisa sampai desa di kabupaten serta kota," ujarnya.

Diketahui gudang milik Bulog di Lampung ada sebanyak 12 kompleks. Pergudangan ini digunakan
untuk menyimpan cadangan beras daerah, dan ada juga pengolahan beras modern yang mampu
menampung hingga 120 ton gabah kering panen milik petani per hari. SSL

Anda mungkin juga menyukai