DISCUSSION
DEMAM DENGUE
Penyebab penyakit adalah virus Dengue. Sampai saat ini dikenal ada 4 serotype virus yaitu
(Sukohar, 2020);
1. Dengue 1 (DEN 1)
2. Dengue 2 (DEN 2)
3. Dengue 3 (DEN 3)
4. Dengue 4 (DEN 4)
CARA
EPIDEMIOLOGI PENULARAN
Masa inkubasi abtara 13-15 hari, tetapi rata-rata 5-8 hari. Gejala klinik
timbul secara mendadak berupa:
- Suhu tinggi
- Nyeri pada otot dan tulang
- Mual
- Kadang-kadang muntah
- Batuk tingan
- Sakit kepala
- Nyeri otot (otot perut)
- Mata (pembengkakan, lakrimasi, fotofobia)
- Ruam (muncul hari 3-6)
Faktor Risiko
A. Lingkungan
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD
B. Biologis
adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang
C. Kimiawi
disebut dengan ”3M Plus”, yaitu menutup, menguras,
menimbun.
IDENTITAS PASIEN
Nama IDGDA
Agama Hindu
Ruangan Jempiring
Pasien merupakan seorang anak laki-laki berumur 13 tahun 17 bulan 17 hari yang diantar oleh
kedua orangtuanya dalam keadaan sadar ke IGD RSU Bangli pada hari Kamis, 13 Juli 2023 dengan
keluhan utama demam yang dialami sejak 1 hari SMRS (Rabu, 12 Juli 2023). Keluhan demam
dikatakan timbul mendadak pada siang menjelang sore hari setelah pasien melakukan kerja bakti di
belakang sekolahnya. Saat dilakukan pengukuran suhu tubuh dirumah didapatkan suhu 39 oC lalu
pasien sempat di kompres hangat pada bagian ketiak dan perut tetapi hingga sore menjelang malam
demamnya tidak kunjung turun kemudian ayah pasien memberikan pasien obat penurun panas.
Demam sempat dikatakan menurun tetapi tidak pernah mencapai suhu dibawah 38 oC. Pada siang
hari SMRS (Jumat, 13 Juli 2023) pasien kembali mengalami demam kemudian malam harinya pasien
diantar ke IGD kemudian dilakukan pengukuran suhu tubuh mencapai 39,2oC.
Keluhan lain berupa sakit kepala seperti kliyengan dikeluhkan pasien muncul sejak pasien
mengalami demam. Keluhan sakit kepala dirasakan terus menerus dan memberat ketika pasien
beranjak dari tempat tidur. Tidak ada faktor yang memperingan keluhan. Kemudian pasien juga
mengeluh mual yang dirakan semenjak MRS (Jumat, 13 Juli 2023). Keluhan mual muncul ketika
pasien makan sehingga pasien mengatakan hanya berani makan sedikit-sedikit. Selain itu pasien
juga mengeluh mengalami perih di kedua matanya yang dirasakan sejak pasien mengalami demam.
Perih pada matanya tidak berkurang saat beristirahat dari bermain gadget. Keluhan batuk, pilek, nyeri
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat
Alergi/Operasi/Transfusi
Riwayat alergi obat, makanan, operasi, dan transfusi disangkal.
Anamnesi
s
Riwayat Imunisasi Riwayat Nutrisi
Hepatitis B : kali ASI : 0-2 tahun
BCG : 1 kali Susu formula : 2-4 tahun
Polio : 3 kali Bubur saring : 6-11 bulan
DPT : 3 kali Makanan dewasa : 1 tahun-sekarang
Hib : 3 kali
IPV :-
Status Gizi/Antropometri
Campak :-
JE :- BB : 60 kg
PCV :-
TB : 155 cm
Kesan : imunisasi pada pasien lengkap IMT : 25
berdasarkan usia pasien dan sesuai
rekomendasi kemenkes Kesan : Kelebihan berat badan
Anamnesis
Riwayat Tumbuh
Kembang
Mata Simetris (+/+), mata cekung (+/+), edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (+/+), injeksi
konjungtiva (-/-), injeksi silier (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek pupil (+/+), pupil bulat isokor
(+/+)
THT Telinga: Simetris (+/+), secret (-/-), deformitas (-/-), hiperemis (-/-), nyeri
tarik aurikula (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung: Simetris (+/+), nafas cuping hidung (-/-), secret (-/-), konka
edema (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1) tidak ada riwayat operasi
(tonsilektomi)
Mulut Sianosis (-), mukosa kering (-), mukosa bibir pucat (-), lidah kotor (-)
Thorax Cor
Inspeksi: iktus cordis tidak tampak
Palpasi: iktus cordis teraba pada ICS 5 MCL Sinistra
Auskultas: S1S2 normal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Thorax Pulmo
Inspeksi: bentuk dada simetris, retraksi dinding dada (-)
Palpasi: fremitus taktil simetris (+/+)
Auskultasi: vesikuler (+/+), wheezing (-),rhonki (-)
Abdomen Inspeksi: sikatrik (-), hiperemis (-), distensi (-)
Palpasi: nyeri tekan (---/+--/---)
Auskultasi: peristaltik (+/+
Ekstremitas Akral hangat, edema (-/-), CRT< 2 detik
Kulit Ikterus (-), ptekie (-), purpura (-), turgor kulit kembali cepat
Demam Dengue
Tatalaksana
a. Rencana Diagnostik
• Pemeriksaan Darah Lengkap tanggal 18 Juli 2023
b. Rencana Terapi
• MRS bed rest
• Diet seimbang
• IVFD Ringer Laktat 20 tpm makro
• Paracetamol flash (injeksi) 4 x 60 cc (dosis paracetamol 10-15 mg/kgBB,
sediaan 100 cc (1000 mg), pemberian = 60-90 cc)
• Ondancentron (injeksi) 3 x 4 mg (k/p) (pemberian = BB > 40 kg diberikan
dosis tunggal 4 mg)
• Ranitidine (injeksi) 2 x 1 ampul (pemberian = 1 ampul 2 mL = 50 mg,
dosis 4-8 mg/kgBB atau rumatan 2-4 mg/kgBB)
• Curcuma (PO) 1 x 1 tablet
c. Rencana Edukasi
• Menjelaskan kepada keluarga mengenai kondisi pasien dan diagnosis
pasien.
• Menjelaskan kepada orang tua pasien untuk melakukan pencegahan
penyakit melalui kegiatan pemberantasan nyamuk.
• Menjelaskan indikasi rawat inap kepada orang tua pasien
• Menjelaskan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi dari penyakit
yang dialami oleh pasien.
Follow Up Pasien
S : Demam (-), sakit kepala (-), makan minum (+), BAB (+),
BAK (+), mual (-)
Status Present :
•Keadaan umum : Tampak sakit ringan
•Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
•Suhu tubuh : 36oC
•Frekuensi nadi : 73 x/menit
•Respiration rate : 20 x/menit
•Saturasi oksigen : 97%
•Tekanan darah : 114/71 mmHg
Status Generalis :
Kepala Normocephali
Mata Simetris (+/+), mata cekung (+/+), edema palpebra (-/-), konjungtiva
anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-), injeksi silier (-/-), sklera ikterik (-/-),
reflek pupil (+/+), pupil bulat isokor (+/+)
Telinga Simetris (+/+), secret (-/-), deformitas (-/-), hiperemis (-/-), nyeri tarik
aurikula (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung Simetris (+/+), nafas cuping hidung (-/-), secret (-/-), konka edema (-/-)
Mulut dan Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-), mukosa bibir pucat (-), lidah
Tenggorok kotor (-), faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1) tidak ada riwayat operasi
an (tonsilektomi)
Leher Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
Thorax Pulmo
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi subcostal (-)
Palpasi : fremitus taktil simetris (+/+)
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-), rhonki (-)
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS 5 MCL sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1S2 normal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Inspeksi : sikatrik (-), hiperemis (-), distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (---/---/---)
Genitalia Tidak di evaluasi
Ekstremitas Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT <2 detik
Kulit Ikterus (-), ptekie (-), purpura (-), turgor kulit
kembali cepat
A: Demam Dengue
Diet seimbang
IVFD Ringer Laktat 20 tpm makro
Paracetamol flash (injeksi) 4 x 60 cc (dosis paracetamol 10-15 mg/kgBB,
sediaan 100 cc (1000 mg), pemberian = 60-90 cc)
Ondancentron (injeksi) 3 x 4 mg (k/p) (pemberian = BB > 40 kg diberikan
dosis tunggal 4 mg)
Ranitidine (injeksi) 2 x 1 ampul (pemberian = 1 ampul 2 mL = 50 mg,
dosis 4-8 mg/kgBB atau rumatan 2-4 mg/kgBB)
Curcuma (PO) 1 x 1 tablet
Hematologi
Pada hasil anamnesis pasien mengalami demam setelah melakukan kerja bakti berupa memindahkan
batu ke belakang sekolah, dimana diketahui bahwa di belakang sekolah pasien merupakan tempat yang minim
pencahayaan, terdapat banyak pohon yang rindang, dan kotor karena dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah
dan juga sisa-sisa pembangunan sekolah. Pasien mengatakan ditempat ini ia kerap dikerumuni nyamuk
dan dikatakan ia juga kerap digigit nyamuk, karena saking seringnya pasien lupa dimana saja lokasi ia
digigit nyamuk. Demam yang dialami itu tidak pernah mencapai suhu dibawah 38o C selama ± 6 hari
PEMBAHASAN
Tatalaksana yang diberikan kepada pasien berupa rawat inap atau bed rest, diet
seimbang, IVFD Ringer Laktat 20 tpm makro, Paracetamol flash (injeksi) 4 x 60 cc (dosis
paracetamol 10-15 mg/kgBB, sediaan 100 cc (1000 mg), pemberian = 60-90 cc),
Ondancentron (injeksi) 3 x 4 mg (k/p) (pemberian = BB > 40 kg diberikan dosis tunggal 4
mg), Ranitidine (injeksi) 2 x 1 ampul (pemberian = 1 ampul 2 mL = 50 mg, dosis 4-8 mg/kgBB
atau rumatan 2-4 mg/kgBB), dan Curcuma (PO) 1 x 1 tablet. Pasien di rawat inap untuk
mengevaluasi demam yang dialami terus-menerus dan memantau ada tidaknya warning sign
yang muncul.
PENUTUP
Pada kasus ini penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis sudah cukup menggali
kondisi pasien yang mengarah pada Demam Dengue dengan dasar sacred seven dan
fundamental four, lalu pemeriksaan fisik yang dilakukan sudah cukup untuk menelusuri
adanya kondisi kelainan secara klinis pada pasien, dan pemeriksaan penunjang yang sudah
cukup sesuai, meskipun pada pemeriksaan penunjang baiknya dilengkapi dengan
pemeriksaan yang menunjang untuk Demam Dengue seperti pemeriksaan NS 1 yang
diperiksa pada hari ke-3 pasien mengalami demam ataupun pemeriksaan serologi dengue
yaitu IgM dan IgG anti-dengue pada hari ke-5 pasien mengalami demam. Kemudian untuk
tatalaksana yang diberikan kepada pasien ini juga sudah cukup sesuai dengan kepustakaan.
Thanks
Any questions?