Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.

)
PADA PEMBUATAN TELUR ASIN TERHADAP KADAR GARAM, KADAR
LEMAK, KADAR ASAM LEMAK BEBAS (FFA) DAN WARNA KUNING
TELUR
THE EFFECT ADDITION OF KEMANGI (Ocimum basilicum L.) OF SALTED EGGS IN
THERM OF SALT CONTENT, FAT CONTENT, FREE FATTY ACID CONTENT AND
YOLK COLOR
Putri Ramadhani1 Imam Thohari2 Herly Evanuarini2
1) Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2) Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

E-mail: putriramadhani549@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the best of kemangi leaf in salt content, fat content,
free fatty acid content and yolk color on salted egg using a dry method. The method used in the
research was laboratory experiment with Completely Randomized Design (CRD) with five
treatments and three repliations. The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and
continued by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Treatments of kemangi leaf addition were
0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The result showed that addition kemangi leaves gave highly
significant effect (P<0.01) on salt content, fat content, free fatty acid content, and yolk color. The
conclusion showed that the addition kemangi leaves 20% gave the best treatment. This product had
salt content (2.75%) on salted egg production, fat conten (13.36%), free fatty acid content (0.24%)
and yolk color.
Key words: Salted egg, kemangi leaves

PENDAHULUAN dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang


menyerang pori- pori telur. Usaha dalam
Telur merupakan suatu produk pengawetan telur sangat diperlukan untuk
peternakan yang memberikan sumbangan menjaga kualitas dan gizi telur. Salah satu
besar bagi tercapainya kecukupan gizi upaya untuk mengatasi kerusakan pada telur
masyarakat. Telur mengandung protein, yaitu dengan pembuatan telur asin.
vitamin, lemak, mineral dan asam amino Pengasinan telur merupakan teknologi
esensial yang seimbang seperti triptofan, pengolahan hasil ternak yang sering
metionin dan leusin, sehingga telur sangat digunakan untuk menjaga kualitas telur
dianjurkan untuk dikonsumsi anak - anak karena pembuatannya yang mudah dan
yang sedang dalam masa tumbuh - kembang, ekonomis sehingga memiliki peminat yang
ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang cukup banyak. Masyarakat menggunakan
sakit atau dalam proses penyembuhan, serta telur bebek untuk proses pengasinan, karena
usia lanjut. telur bebek mempunyai pori - pori yang besar
Direktorat Jendral Peternakan (2016) dan rasa amis, sehingga baik digunakan untuk
menyatakan bahwa produksi telur itik pada telur asin. Waktu pengasinan sangat
tahun 2015 - 2016 mencapai angka 278.535 - berpengaruh pada masa simpan telur semakin
290.110 juta ton, dibandingkan dengan tahun lama pengasinan semakin lama masa simpan
sebelumnya produksi telur mengalami telur. Metode pengasinan meliputi metode
pertumbuhan hingga 4,16%. Telur memiliki pengasinan basah dan metode kering.
sifat yang mudah rusak, baik kerusakan alami, Pengasinan dengan metode kering dilakukan
kimiawi maupun kerusakan mikrobilogi yang dengan penutupan kulit telur dengan
1
tumbukan batu bata dan garam dalam bentuk yang diasinkan. Telur itik diperoleh dari
adonan pasta, pengasinan dengan metode peternakan itik Bapak Gino Desa Sawahan
perendaman dengan cara merendamkan telur Turen sebanyak 120 butir dengan bobot telur
dengan larutan garam. sekitar 50 - 60g. pengasinan dilakukan dengan
Tanaman kemangi merupakan salah satu cara pemeraman menggunakan serbuk batu
tanaman herbal yang dapat di jumpai di bata, garam dan daun kemangi.
seluruh daerah dan memiliki banyak manfaat Metode penelitian Percobaan
yaitu, melancarkan ASI, menenangkan saraf, menggunakan Rancangan Acak Lengkap
memperbaiki pencernaan, menurunkan panas, (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan
sebagai obat sariawan, obat rematik, peluruh yang meliputi P0 (0%), P1 (5%), P2 (10%),
dahak serta menghilangkan bau badan. Daun P3 (15%) dan P4 (20%) dengan penambahan
kemangi mengandung minyak atsiri, senyawa daun kemangi dari total adonan.
eugenol, arigin dan flavonoid. Cushnie and
Lamb (2005) menyatakan bahwa selain Variabel pengamatan
minyak atsiri daun kemangi juga mengandung
flavonoid yang bersifat antibakteri. Flavonoid Variabel yang di ukur dalam penelitian
dapat menghambat fungsi membrane ini adalah kadar garam, kadar lemak, kadar
sitoplasma dan menghambat metabolisme sel. asam lemak bebas dan warna kuning telur.
Teknologi pembuatan telur asin dapat Pengujian kadar garam menggunakan metode
diperkaya dengan penambahan daun kemangi Sudarmadji, Haryono dan Suhardi, 2003,
sebagai bahan pengawet alami dan penggujian kadar lemak menggunkan metode
meningkatkan konsumsi kepada masyarakat, Soxhlet dan asam lemak bebas menggunkan
sehingga dapat menciptakan produk telur asin metode Weibull dengan prosedur AOAC
terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk 2005, pengujian warna kuning telur
mengetahui pengaruh dan konsentrasi menggunakan Color Reader dengan prosedur
penambahan daun kemangi yang tepat untuk AOAC 2005
menghasilkan telur asin yang berkualitas baik Analisis Data
ditinjau dari kadar garam, kadar lemak, kadar
asam lemak bebas (FFA) dan warna kuning Data yang diperoleh dianalisis dengan
telur. menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) dan dilanjutkan menggunakan Uji
MATERI DAN METODE Jarak Berganda Duncan (UJBD).
Lokasi dan Waktu Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pembuatan telur asin dilakukan di
Laboratorium Telur Bagian Teknologi Hasil Hasil Penelitian
Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Pengaruh penambahan daun kemangi
Brawijaya. Pengujian kadar garam, kadar
terhadap kadar garam, kadar lemak, kadar
lemak, kadar asam lemak bebas (Free Fatty
asam lemak bebas (FFA) dan warna kuning
Acid), dan warna kuning telur dilakukan di
telur disajikan pada Tabel 1. Penambahan
Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan
daun kemangi yang berbeda memberikan
Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
perbedaan pengaruh yang sangat nyata
Universitas Brawijaya.
(P<0,01) terhadap kadar garam, kadar lemak,
Materi dan Metode kadar asam lemak bebas (FFA) dan warna
kuning telur.
Materi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah telur asin yang dibuat dari telur itik

2
Tabel 1. Rata-rata hasil penelitian pengaruh penambahan daun kemangi pada telur asin.

Keterangan: superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan pengaruh yang sangat nyata
(P<0,01).

Pengaruh Penambahan Daun Kemangi Kadar garam pada telur asin yaitu
Terhadap Kadar Garam Telur Asin 2,75% nilai tersebut sesuai jika
dibandingkan dengan nilai kadar garam
Hasil analisis ragam menunjukkan telur asin menurut Standar Nasional
bahwa perlakuan penambahan daun Indonesia SNI (01 – 4277 - 1996), yaitu
kemangi dengan konsentrasi yang berbeda kadar garam telur asin berkisar 2%. Telur
memberikan pengaruh yang sangat nyata asin memiliki rasa asin lebih tinggi pada
(P<0,01) terhadap kadar garam pada telur bagian putih dibandingkan kuning telur.
asin. Penurunan kadar garam pada Penetrasi larutan garam ke dalam kuning
peningkatan konsentrasi daun kemangi, telur lebih sulit karena adanya lemak yang
diduga dipengaruhi oleh kandungan tanin tinggi pada kuning telur dan kadar air yang
dan flavonoid dalam daun kemangi yang tinggi pada putih telur menyebabkan putih
dapat menghambat proses masuknya telur memiliki rasa yang lebih asin. Garam
garam ke dalam telur, sehingga nilai kadar berfungsi sebagai meningkatkan cita rasa
garam semakin menurun. Budiman dan asin dan bahan pengawet karena dapat
Aprinda (2013) melaporkan bahwa zat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen
aktif yang terkandung di dalam daun diperlukan oleh bakteri), menghambat
kemangi antara lain eugenol, flavonoid, kerja enzim proteolitik (enzim perusak
saponin dan tanin yang mampu protein), dan menyerap air dari dalam
menyamakan kulit telur dan menghambat telur. Garam (NaCl) akan masuk kedalam
pertumbuhan bakteri patogen melalui telur dengan cara merembes melalui pori-
beberapa mekanisme, yaitu menyebabkan pori kulit, menuju ke bagian putih, dan
kerusakan dinding sel bakteri dan akhirnya ke kuning telur. Garam NaCl
menghambat kerja enzim. Hasil penelitian mula-mula akan diubah menjadi ion
yang dilakukan oleh Fahmi (2016) natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion
menyatakan bahwa penambahan rebusan chlor inilah yang berfungsi sebagai bahan
daun salam terhadap kadar garam sebesar pengawet, dengan menghambat
4,26 - 3,82%, disebabkan daun salam pertumbuhan mikroba pada telur
mengandung tanin yang dapat menutup (Koswara, 2009).
pori – pori kerabang telur. Garam
merupakan faktor utama dalam proses Pengaruh Penambahan Daun Kemangi
pengasinan telur yang berfungsi sebagai Terhadap Kadar Lemak Telur Asin
pengasinan bahan pengawet untuk
mencegah pembusukan telur, sehingga Hasil analisis ragam menunjukkan
meningkatkan daya simpan dan kualitas bahwa perlakuan penambahan daun
telur (Suprapti, 2002). kemangi dengan konsentrasi yang berbeda
memberikan pengaruh yang sangat nyata
3
(P<0,01) terhadap kadar lemak pada telur Pengaruh Penambahan Daun Kemangi
asin. Penurunan kadar lemak pada Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas
peningkatan konsentrasi daun kemangi, (FFA) Telur Asin
diduga dipengaruhi oleh minyak atsiri dan Hasil analisis ragam menunjukkan
flavonoid yang mampu menyamakan kulit bahwa perlakuan penambahan daun
telur, sehingga menghambat proses kemangi dengan konsentrasi yang berbeda
oksidasi lemak. Susanti (2015) memberikan pengaruh yang sangat nyata
menyatakan bahwa fungsi antioksidan (P<0,01) terhadap kadar asam lemak bebas
digunakan sebagai upaya untuk pada telur asin. Penurunan nilai rataan
memperkecil proses oksidasi lemak. kadar asam lemak bebas pada peningkatan
Septiana dkk. (2012) menyatakan bahwa konsentrasi daun kemangi, diduga
penggunaan tanaman obat-obatan sebagai dipengaruhi oleh kandungan antimikroba
pelarut dalam proses pengasinan sehingga dan tanin yang dapat menutup pori – pori
mampu meningkatkan aktivitas enzim kerabang telur. Sesuai dengan pernyataan
lipase karena kandungan antioksidan yang Budisutiya dan Arisandi (2006)
cukup tinggi. Aktivitas enzim lipase akan melaporkan bahwa senyawa tanin dapat
merubah lemak tersebut menjadi gliserol menutup pori – pori yang terdapat pada
dan asam lemak sehingga membuat kadar kerabang telur sehingga menghambat
lemak pada telur asin mengalami pertumbuhan mikroba. Maryati (2007)
penurunan. Penelitian penambahan menyatakan daun kemangi mengandung
berbagai konsentrasi jahe gajah halus minyak atsiri dan flavonoid yang banyak
terhadap telur asin menghasilkan lemak dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri
sebesar 13,60% - 17,89%, dengan adanya yang mampu menghambat pertumbuhan
minyak atsiri dalam jahe gajah dapat patogen, sehingga dapat memperpanjang
merombak lemak pada telur asin (Hakim masa simpan bahan pangan. Budiyanto
dan Bintoro, 2016). dkk. (2010) menyatakan bahwa sifat
Proses pengasinan dapat antioksidan dapat menurunkan atau
menyebabkan kenaikan nilai kadar lemak menghambat asam lemak bebas.
dengan mekanisme bahwa selama Penurunan asam lemak bebas selama
pengasinan Low Density Lipoprotein pemanasan lanjut hanya terjadi bila
(LDL) yang merupakan mayoritas lemak kecepatan pembentukan asam lemak bebas
dalam kuning telur beraksi dengan garam, lebih cepat lambat dibandingkan peruraian
hal ini mengakibatkan struktur LDL atau perubahan asam lemak bebas menjadi
menjadi rusak, kemudian lemak yang senyawa yang mudah menguap. Penelitian
dikandungnya menjadi bebas dan muncul Suryani (2016) melaporkan bahwa nilai
ke permukaan (Oktaviani, 2013). rataan asam lemak bebas sebesar 0,77 –
Perubahan nilai kadar lemak dalam telur 1,38%, semakin tinggi konsentrasi
asin dapat dipengaruhi oleh beberapa penambahan bubuk kayu manis dalam
faktor dari pakan yang diberikan, suhu pembuatan telur asin, semakin turun kadar
pemeraman, waktu pembuatan dan asam lemak bebas telur asin, karena
penurunan air dalam telur. Palupi (2007) adanya kandungan minyak atsiri dan
menyatakan bahwa tingkat kerusakan antimikroba dalam kayu manis..
lemak bervariasi tergantung pada suhu Kandungan kadar asam lemak bebas
yang digunakan dan lamanya proses dalam penelitian ini melebihi batas yang
pengolahan, maka kerusakan lemak ditetapkan SNI 0003 – 002 – 1996 yaitu
semakin menjadi. Winarno (2002), maksimal 0,3% namun dengan adanya
menyatakan bahwa lemak yang penambahan daun kemangi dapat
terkandung dalam telur itik asin yaitu menurunkan kadar asam lemak bebas.
13,6% dengan adanya proses pengasinan Apendi dan Juni (2013) melaporkan bahwa
maka lemak pada telur akan menurun. kadar lemak bebas yang rendah

4
menunjukkan rendahnya tingkat kerusakan rataan akan semakin menurun. Sifat fisik
lemak. Telur asin yang memiliki kadar tanin berwarna putih kekuning - kuningan
lemak bebas rendah juga memiliki masa hingga berwarna cokelat terang tergantung
simpan yang lebih panjang. Peningkatan sumber tanin. Tanin memberikan warna
asam lemak bebas dipengaruhi oleh kadar menjadi gelap jika terkena cahaya
air, jenis, dan kandungan minyak serta langsung atau berada pada ruangan terbuka
komponen lain pada bahan yang dapat (Ismarani, 2012).
bereaksi dengan asam lemak bebas yang Warna kuning telur yang dihasilkan
ada pada bahan pangan. Amina dan Isworo berasal dari telur itu sendiri karena tanpa
(2010) menyatakan bahwa kadar air bahan penambahan daun kemangi warna L*
dapat berpengaruh terhadap pengurangan kuning telur asin yang dihasilkan tinggi,
garam selama proses pengolahan. warna pada kuning telur dipengaruhi
Kandungan air dalam bahan pangan pakan yang diberikan, bahan-bahan saat
yangberjumlah banyak dapat mempercepat pemeraman, dan kadar garam yang tinggi
kerusakan produk pangan. akan menghasilkan warna kecerahan yang
tinggi. Kusumawati dkk. (2012)
menyatakan bahwa warna kuning telur
Pengaruh Penambahan Daun Kemangi dipengaruhi oleh kepekatan bahan dan
Terhadap Warna Kuning L*a*b* Telur lama pemeraman dimana kepekatan
Asin dipengaruhi oleh kadar garam NaCl yang
Warna mempunyai arti dan peranan terdapat dalam adonan serbuk batu bata.
yang sangat penting dalam kelompok Semakin lama proses pemeraman
pangan. Peranan itu sangat nyata dalam menyebabkan banyaknya air yang ditarik
sebuah daya tarik, dan tanda pengenal bagi oleh ion garam, sehingga kondisi menjadi
konsumen. Pengujian intensitas warna lebih pekat termasuk zat warna yang ada
pada kuning telur asin daun kemangi di uji pada bahan tersebut.
dengan menggunakan alat Color Reader
dengan menentukan notasi L* (kecerahan), Warna a* (Kemerahan)
a* (kemerahan) dan b* (kekuningan). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan daun
Warna L* (Kecerahan) kemangi dengan konsentrasi yang berbeda
Hasil analisis ragam menunjukkan memberikan pengaruh yang sangat nyata
bahwa perlakuan penambahan daun (P<0,01) terhadap warna a* kuning telur
kemangi dengan konsentrasi yang berbeda asin. Penurunan warna a* pada
memberikan pengaruh yang sangat nyata penambahan konsentrasi daun kemangi,
(P<0,01) terhadap warna L* pada kuning diduga dipengaruhi oleh minyak atsiri
telur asin. Penurunan warna L* pada yang berwarna gelap dan daun kemangi
penambahan konsentrasi daun kemangi, jika dihaluskan akan berubah menjadi
diduga dipengaruhi oleh tanin yang gelap, sehingga kuning telur akan
berwarna kecoklatan dan kekuningan mendekati warna kuning kehijauan.
sehingga membuat warna menjadi gelap, Budiarti (2007) menjelaskan bahwa
kemangi jika dihaluskan akan berubah semakin besar konsentrasi minyak atsiri
warna menjadi gelap. Kristiyana (2013) yang digunakan, maka semakin besar
menyatakan tanin merupakan senyawa penurunan intensitas warna telur asin
fenolik yang larut dalam air sehingga karena minyak atsiri berwarna kehijauan.
dapat mengendapkan protein dari larutan. Perubahan warna kuning berhubungan
Penelitian Wigati (2016) menyatakan dengan hilangnya kadar air dan sejumlah
bahwa rataan tertinggi pada perlakuan P4 lemak yang menjadi bebas dari kuning
(25%) penambahan tepung daun salam telur.
yaitu 55,8 dengan adanya kandungan daun
salam yang mengandung tanin, maka nilai

5
Penambahan daun kemangi tidak berwarna, warna dari tanin sendiri
berpengaruh sangat nyata terhadap warna tergantung dari tanaman itu sendiri.
a*, hal ini disebabkan oleh tanin dan Perubahan warna b* kuning telur asin
minyak atsiri yang mudah menguap, dengan penambahan konsentarsi tinggi
sehingga warna menjadi lebih gelap mengalami warna yang pekat, disebabkan
kehijauan. Penambahan tepung daun salam oleh minyak atsiri yang dapat merubah
pada telur asin menghasilkan nilai rataan warna. Wigati (2016) melaporkan bahwa
a* yang berkisar 22,95 – 24,70, dengan semakin tinggi konsentrasi daun salam
penambahan daun salam yang semakin yang ditambahkan, semakin rendah warna
tinggi mengakibatkan warna a* menurun b* yang dihasilkan sehingga memiliki
dengan adanya kandungan tanin yang rataan berkisar 22,03 – 24,33, karena daun
menyebabkan warna semakin gelap salam mengandung tanin dan minyak atsiri
cenderung kehijauan (Wigati, 2016). sehingga menghasilkan warna yang
Warna kuning telur sebelum mengalami semakin gelap, dan warna telur
proses pengasinan warna yang dihasilkan, dipengaruhi oleh betakaroten telur.
yaitu seperti kuning telur pada umumnya
warna akan mengalami perubahan setelah
mengalami proses pengasinan, warna akan KESIMPULAN
berubah menjadi kuning kecoklatan, coklat Perlakuan terbaik dalam penggunaan
tua, orange, atau kuning cerah (Oktaviani, daun kemangi adalah perlakuan dengan
2010). Kadar air dapat mempengaruhi penambahan daun kemangi sebesar 20%
konsentrasi pigmen, sedangkan lemak ditinjau dari kadar garam (2,75%), kadar
bebas dapat mempengaruhi keluarnya lemak (13,36%), kadar asam lemak bebas
pigmen (Kusumawati, 2012). (FFA) (0,24%), dan perlakuan terbaik pada
warna kuning telur asin dengan
penambahan daun kemangi sebesar 5% L*
Warna b* (Kekuningan) (65,16), a* (22,89), b* (26,30).
Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan daun
kemangi dengan konsentrasi yang berbeda SARAN
memberikan pengaruh yang sangat nyata Berdasarkan hasil penelitian
(P<0,01) terhadap warna b* kuning telur disarankan untuk menggunakan daun
asin. Penurunan warna b* pada kemangi sebanyak 20% sebagai
penambahan konsentrasi daun kemangi, penambahan dalam pembuatan telur asin,
diduga dipengaruhi oleh minyak atsiri dan dilakukan pengujian lebih lanjut
yang berwarna gelap dan daun kemangi terhadap pengujian mikrobiogi
jika dihaluskan akan berubah menjadi
gelap. Maryati dkk. (2007) menyatakan DAFTAR PUSTAKA
bahwa daun kemangi mengandung minyak Amina, S dan T. Isworo. 2010. Praktek
atsiri dan flavonoid yang banyak Pengorengan Mutu Minyak
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Goreng Sisa Pada Rumah Tangga
Perubahan warna dan konsistensi yang Di RT V RW III Kedungmundu
terjadi disebabkan oleh perbedaan Tembalang Semarang Prosiding.
konsentrasi ekstrak daun kemangi yang Seminar UNIMUS : 25 – 29
ditambahkan ke dalam formula basis AOAC. 2005. Official Methods Of
mikroemulsi, semakin tinggi konsentrasi Analysis Association Of Official
ekstrak yang ditambahkan kedalam Analytical Chemisty. AOAC
formula mikroemulsi warnanya semakin Int. Washington D.C.
pekat (Handayani, 2014). Apendi, K., W dan S. Juni. 2013. Evaluasi
Daun kemangi memiliki warna Kadar Garam, Lemak Bebas dan
tanin kekuningan, kecoklatan dan ada yang Sifat Organoleptik pada Telur

6
Asin Asap Dengan Lama Ph, Aktivitas Air, Kadar Garam
Pengasapan yang Berbeda. J dan Kandungan Tanin. Skripsi.
Ilmiah Peternakan. 1 (1): 142 - Fakultas Peternakan. Universitas
150. Brawijaya. Malang.
Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI Hakim, L., P. V. Bintoro dan B. Dwiloka.
01 – 4277 - 1996: Telur asin. 2016. Kandungan Lemak,
--------------------------------------. 1996. Tekstur Kemasiran dan
SNI 0003 – 002 - 1996: Pangan Kesukaan Telur Asin Dengan
Budiarti, R. 2007. Pemanfaatan Lengkuas Penambahan Jahe Sebagai
Merah (Alpinia purpurata K. Penyedap. Jurnal Teknosains
Schum) Sebagai Bahan Pangan. 6 (3) : 34 - 44.
Antibakteri Dalam Shampo. Handayani, R. 2014. Formulasi dan Uji
Skripsi Fakultas Teknologi Stabilitas Fisik Mikroemulsi
Pertanian. Institut Pertanian Ekstrak Daun Kemangi
Bogor. (Ocimum americanum L.)
Budiman, I dan N. Aprinda. 2013. Efek Sebagai Antioksidan. Jurnal
Antimikroba Ekstrak Daun Agritek. 3 (2): 21 - 30.
Kemangi (Ocimum sanctum Ismarani. 2012. Potensi Senyawa Tanin
Linn) Terhadap Escherichia coli Dalam Menunjang Produksi
dan Staphylococcus aureus Ramah Lingkungan. Jurnal
Secara In Vitro. Jurnal Agrobisnis dan Pengembangan
Peternakan. 2 (3): 21-30. Wilayah. 3 (2): 46 - 55.
Budisutiya dan E. Arisandi. 2003. Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan
Penggunaan Babakan Kulit Telur. eBook Pangan.
Kayu Bakau (Rhizophora Jogyakarta.
mucronata Lamck) Sebagai Kristiyana, R. 2013. Optimasi
Pengawet Telur Ayam Ras. Penambahan Ekstrak Daun
Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Kemangi Sebagai Pengganti
Hutan Fakultas Kehutanan. Triclosan dalam Menghambat
Universitas Lambung (Staphylococcus aureus) dan
Mangkurat. Kalimantan. (Escherichia coli) pada Produk
Budiyanto, D. Silsia. Z. Efendi dan R. Sabun Cuci Tangan Cair.
Janika. 2010. Perubahan Universitas Pakuan Bogor.
Kandungan B- Karoten, Asam Kusumawati, E., J. Rudyanto dan I. Suada.
Lemak Bebas dan Bilangan 2012. Pengasinan
Peroksida Minyak Sawit Merah Mempengaruhi Kualitas Telur
Selama Pemanasan. Agritech. Itik Merjosari Indonesia. Jurnal
30 (02): 75 - 79. Medicus Veterinus. 1 (5): 645 –
Cushnie, T. P. T and J. Lamb. 2005. 656.
Review: Antimicrobial Activity Maryati. 2007. Uji Aktivitas Antibakteri
of Flavonoids. International Minyak Atsiri Daun Kemangi
Journal Antimicrobial Agents. Terhadap Staphylococcus
26(1): 343 - 365. aureus dan Eschericia coli.
Direktorat Jendral Peternakan. 2016. Jurnal Penelitian Sains dan
Produksi Telur Tahunan. Teknologi. 8 (1): 30 - 38.
Jakarta. Oktaviani, H., N. Kariada dan N. R. Utami.
Fahmi, R dan I. Thohari. 2016. Pengaruh 2013. Pengaruh Pengasinan
Rebusan Daun Salam Terhadap Zat Gizi Telur Bebek
(Syzygiumpolyanthum) Dalam yang Diberi Limbah Udang. Jurnal
Pembuatan Telur Asin Terhadap of Life Science. 1(2): 39 - 46.

7
Palupi, N. S., F. R. Zakaria dan E.
Prangdimurti. 2007. Pengaruh
Pengolahan Terhadap Nilai Gizi
Pangan. IPB. Bogor.
Septiana, A., T. Muchtadi dan F. R.
Zakaria. 2012. Aktivitas
Antioksidan Ekstrak
Dikhlorometana dan Air Jahe
(Zingiber officinale roscoe)
pada Asam Linoleat. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan.
8 (2): 1 - 9.
Sudarmaji, S., B. Haryono dan Suhardi.
2003. Prosedur Analisa Untuk
Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty. Yogyakarta.
Suprapti, M. Lies. 2002. Pengawetan
Telur. Penerbit Alfabeta.
Jogyakarta.
Suryani, A dan I. Thohari. 2016. Pengaruh
Penambahan Bubuk Kayu
Manis (Cinnamomum burmanii)
Pada Telur Itik Asin Terhadap
Kadar Ptotein, Asam Lemak
Bebas, Tekstur dan Warna.
Jurnal Peternakan. 1 (2): 11 - 20.
Susanti, M., T. 2005. Analisis
Antioksidan, Total Fenol dan
Kadar Kolesterol pada Kuning
Telur Asin Dengan Penambahan
Ekstrak Jahe. Jurnal Peternakan.
4 (3) : 66 -78.
Wigati, I., L dan I. Thohari. 2016.
Pengaruh Presentase Tepung
Daun Salam (Syzygium
polyanthum) Terhadap Kualitas
Telur. Jurnal Peternakan. 1 (2):
1 – 7.
Winarno, F., G. 2002. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai