Pengampu:
Dr. Ir. Ismangil, M.S.
Oleh:
Atika Ghonimatus Solihah
A1D022137
A. Latar Belakang
Selain penting untuk tanaman, tanah juga memiliki peran penting bagi
kehidupan manusia terutama pada struktur sosial-ekonomi. Dalam hal ini, tanah
berkontribusi sebagai fasilitas pertanian berupa penyediakan lahan yang subur dan
produktif sehingga menghasilkan output yang baik dan memadai serta cukup untuk
kebutuhan pangan masyarakat. Dengan hasil panen yang baik, maka akan
meningkatkan kualitas dan kuantitas serta harga jual produk pertanian sehingga
kesejahteraan petani akan terjamin. Selain itu, kontribusi tanah lainnya yaitu
sebagai lahan berpijak dan tempat dibangunnya pemukiman warga berupa
perumahan serta sebagai tempat pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan
sebagainya.
Tanah tidak hanya menjadi tempat pijakan makhluk hidup di bumi, namun
juga memiliki peran penting sebagai pelindung kekayaan arkeologi. Peran ini dapat
berupa konservasi situs arkeologi di mana situs tersebut terkubur dan terlindungi
1
selama puluhan ribu tahun yang lalu serta terjaga dari degradasi fisik dan erosi tanpa
ada gangguan apapun. Selain itu, konservasi situs arkeologi tersebut membuahkan
hasil berupa temuan-temuan berupa artefak, fosil, dan barang bersejarah lainnya
yang memberikan informasi penting terkait sejarah di masa lampau sehingga
memungkinkan didapatkannya gambaran-gambaran atau prediksi peristiwa-
peristiwa di masa lalu. Dalam upaya konservasi, diperlukan suatu kehati-hatian
sehingga kondisi tanah tetap terlindungi dan keberlanjutan sehingga dapat terjaga
hingga generasi mendatang. Maka dalam tugas terstruktur ini, akan dilakukan
analisis menggunakan metode literatur untuk mengetahui terkait macam-macam
peran yang dimiliki oleh tanah di beberapa aspek penting.
B. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman mempunyai sifat fisik, kimia
dan biologi yang berbeda-beda dan terbatas. Tanah mempunyai peranan yang
penting bagi semua kehidupan di atas bumi, karena tanah mendukung kehidupan
khususnya tumbuhan dan tanaman untuk menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar. (Hanafia, 2013; Mukuan dan Luntungan, 2021). Tanah yang
subur mampu memenuhi seluruh kebutuhan tanaman untuk proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman sehingga berkontribusi dalam meningkatkan
produktivitas hasil pertanian. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan unsur
hara, kebutuhan air, aerasi tanah yang baik untuk memasok gas-gas yang
diperlukan, serta tanah yang gembur agar sistem perakaran tanaman dapat mudah
mencapai air tanah.
3
Unsur kimia tanah yang dipengaruhi meliputi pH, N, P, K, C organik dan KTK.
Unsur hara diperlukan secara terus menerus dan berimbang terutama untuk tanaman
pangan. Kesubuan tanah bersifat site specific dan crop specific, sehingga suatu areal
pertanian memiliki kesuburan tertentu dan cocok untuk budidaya tanaman tertentu
(Handayanto Eko, dkk., 2017; Triadiawarman dkk, 2022). Apabila kebutuhan
tanaman terpenuhi maka tanaman akan dapat melakukan fotosintesis dengan baik
sehingga akan meningkatkan produksi saat panen tiba.
4
B. Daya Dukung Tanah Terhadap Struktur Sosial-Ekonomi dan
Perlindungan Kekayaan Arkeologi
Tanah merupakan bagian terpenting bagi sumber daya manusia, terlebih dari
itu tanah juga menjadi sumber kehidupan bagi manusia, disamping untuk menjadi
tempat tinggal tanah juga dapat di pergunakan untuk mencari pendapatan dari hasil
yang di tanam dari tanah tersebut dalam arti lain dapat di jadikan nilai ekonomis
(Ramadhani, 2021). Pendapat tersebut sejalan dengan Lesmana, dkk. (2020), bahwa
tanah memiliki daya dukung terhadap suatu pengadaan pertanian yang juga
dipengaruhi oleh sumber daya fisik/alam, penduduk, teknologi, serta infrastruktur
sosial ekonomi di suatu wilayah. Pengaruh fisik atau alam yang menonjol biasanya
berupa faktor topografi yang ada pada suatu wilayah. Topografi ini menentukan
jenis tanah yang ada pada lahan tersebut, curah hujan, dan faktor jumlah penduduk
diwilayah tersebut yang tentu akan sangat mempengaruhi daya dukung lahan
pertanian. Apabila suatu wilayah merupakan wilayah pemukiman padat penduduk
maka akan ada alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke area permukiman, sehingga
lahan pertanian menjadi semakin menyempit. Selain itu, tanah yang baik secara
sifat fisik, kimia, maupun biologinya tentu akan dapat mengfasilitasi pengadaan
pertanian sehingga produktivitas meningkat dan mampu mencukupi kebutuhan
pangan masyarakat.
Selain sebagai lahan pertanian, tanah merupakan tempat untuk tinggal bagi
makhluk hidup terutama manusia. Manusia berkelompok membentuk pemukiman
kemudian melakukan pembangunan rumah dan gedung yang akan ditinggali
semasa hidupnya dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya serta memiliki
nilai ekonomis. Menurut Iman Sudiyat dalam bukunya, dituliskan bahwa tanah
adalah lapisan lepas permukaan bumi yang paling atas yang dimanfaatkan untuk
menanami tumbuhan tumbuhan. Itu sebabnya kenapa kemudian disebut dengan
tanah garapan, tanah pekarangan, tanah pertanian dan tanah perkebunan.
5
Sedangkan yang digunakan untuk mendirikan bangunan dinamakan tanah
bangunan (Iman Sudiyat,1982; Ramadhani, 2021).
6
setempat bersama dengan orang-orang yang mempelajari kebudayaan masa lalu
melalui kajian terhadap benda-benda yang ditemukan dari alam (Aji, et al., 2021
dalam Afnani dkk, 2021).
7
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Triadiawarman, D., Aryanto, D., dan Krisbiyantoro, J. 2022. Peran unsur hara
makro terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa
L.). Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 21(1), 27-32.
Mukuan, N. A., Kamagi, Y. E., dan Luntungan, J. N. 2021. Kehilangan Tanah Saat
Panen Pada Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L). In COCOS (Vol.
3, No. 1).
Afnani, W. N., dkk. 2021. Analisis Pelestarian Situs Cagar Budaya Sekaran (Studi
Kasus Situs Sekaran Di Desa Sekarpuro Kabupaten Malang). Jurnal Ilmu
Sosial dan Humaniora, 10(3), 391-406.
Ramadhani, R. 2021. Analisis Yuridis Penguasaan Tanah Garapan Eks Hak Guna
Usaha PT. Perkebunan Nusantara II Oleh Para Penggarap. In Seminar
Nasional Teknologi Edukasi Sosial dan Humaniora (Vol. 1, No. 1, pp. 860-
867).
Lesmana, A., Firdous, S. N., & Pramesty, R. P. 2020. Analisis Daya Dukung Lahan
Pertanian Kabupaten Kebumen. Prosiding Seminar Nasional dan Call for
Papers BEM Fakultas Geografi UMS I.
Rachman, L. M., dkk. 2019. Evaluasi Sifat Fisik Tanah Pengendali Kemampuan
Tanah Memegang Air dan Memasok Air Bagi Tanaman serta Kaitannya
Dengan Manajemen Pertanian pada Lahan Sub Optimal. In Seminar
Nasional Lahan Suboptimal (No. 1, pp. 111-120).
Sultoni, M. I., dkk. 2019. Klasifikasi jenis batuan beku melalui citra berwarna
dengan menggunakan metode local binary pattern dan k-nearest
9
neighbor. TEKTRIKA-Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika, 4(1), 10-15.
10