MATRIK PERKARA ATAS NAMA TERSANGKA MUSLIMIN BIN ALM KASIM
PASAL YANG UNSUR –
ALAT BUKTI IDENTITAS DISANGKAKA UNSUR YANG URAIAN FAKTA PERBUATAN, WAKTU DAN BARANG NO YANG KET TERDAKWA N/ DISANGKAKAN TEMPAT KEJADIAN BUKTI MENDUKUNG DIDAKWAKAN / DIDAKWAKAN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 MUSLIMIN BIN ALM Pasal 480 Ke-1 Barang siapa “Barang siapa” Keterangan - 1 Buah hp Belum KASIM. Jenis KUHP membeli, Muslimin Bin Alm. Kasim Tersangka Penadahan. saksi-saksi; Vivo Y91C Terpenuhi Kelamin laki laki, menyewa, - Saksi Fahry warna hitam. umur 45 tahun, menukarkan, “Tempus delicti” Setiawan - 1 Buah Dus menerima gadai, Pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2020 sekitar Pukul tempat dan tanggal - Saksi HP Vivo menerima hadiah 23.00 WIB. lahir, Bangkalan 05 atau menarik Sugeng Y91C Februari 1965, keuntungan “Locus delicti” Purwanto - Lembar perkerjaan Dagang, menjual, bertempat di Jl. Lagoa Gg IV C II Rt.11/03 Kel. Bin Yusup Surat agama islam, menyewakan, Lagoa Kec. Koja Jakarta Utara. Suparman Keterangan pendidikan SD, menukarkan, - Saksi Aris Leasing kewenegaraan menggadaikan, “membeli, menyewa, menukarkan, menerima Gunardi. - 1 (satu) Unit Indonesia / Jawa, mengangkut, gadai, menerima hadiah atau menarik - Saksi Tomy Motor Alamat KTP menyimpan atau keuntungan menjual, menyewakan, Wiji Prasetyo Yamaha Jl. menyembunyikan menukarkan, menggadaikan, mengangkut, Lagoa Gg IV C II Keterangan Fino B-3996 suatu benda yang menyimpan atau menyembunyikan” Tersangka UUY RT. 11/03 Kel. patut diketahui atau terdakwa membeli 1 (satu) Unit Sepeda Motor diduga diperoleh Honda Scoopy tahun 2020 warna hitam Silver MUSLIMIN Lagoa Kec. Koja dari kejahatan Nomor Polisi B-5589-BAK Noka: Bin Alm. Jakarta Utara penadahan. MH1JM3130LK386473/JM31E3379927 tanpa plat KASIM nomor dari saksi Sugeng Purwanto dan Saiful Petunjuk Anwar (DPO).
“suatu benda yang patut diketahui atau diduga
diperoleh dari kejahatan penadahan” 1 (satu) Unit Sepeda Motor Honda Scoopy tahun 2020 warna hitam Silver Nomor Polisi B-5589-BAK Noka: MH1JM3130LK386473/JM31E3379927 tanpa plat nomor dari saksi Sugeng Purwanto dan Saiful Anwar seharga Rp. 1.700.000 (satu juta tujuh ratus rupiah) lalu menjualnya kembali kepada lelaki Herman seharga Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah).