Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

1. Nama : NOVITA
2. Mapel/Kelas : PAI/P2
3. Judul Modul : SKI
4. Kegiatan Belajar : (KB 2) Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Bani Umayyah
Dan Bani Abbasiyah.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1 Peta Konsep (Beberapa


istilah dan definisi) di modul
bidang studi

1. Sejarah Berdirinya.
Bani Umayyah adalah dinasti yang berkuasa dalam
kekhalifahan Islam setelah masa kepemimpinan empat
khalifah pertama. Dinasti ini didirikan oleh muawiyyah bin
Abu Sufyan pada tahun 661Masehi. Muawiyyah adalah
gubernur Suriah dibawah kepemimpinan khalifah Khalifah
Utsman bin Affan. Setelah pembunuhan Utsman, muawiyah
memimpin pemberontakan terhadap Ali bin Abi Thalib dan
berhasil mendapatkan kekuasaan, menjadikan khalifah keenam
dalam Sejarah Islam. Ia memindahkan ibu kota ke
Damaskus,Suriah yang menjadi pusat kekuasan Bani
Umayyah.
Bani umayyah merupakan keluarga dari suku Quraisy di
Mekah dan mereka memiliki penharuh politik yang kuat.
Muawiyyah berusaha mengkonsolidasi kekuasaannya dan
memperluas wilayah kekhalifahan melalui perluasan militer
utara Afrika, Spanyol, Persia, dan Asia Tengah. Pada masa
kekuasaanya bani umayah berhasil membangun kekuasaan
yang besar dan kuat dengan Damaskus sebagai pusat politik,
ekonomi dan kebudayaan.
a. Sistem Pemerintahan Bani Umayah
System pemerintahannya cenderung bersifat monarkis.
Bani Umayah dianggap sebagai pemimpin politik dan agama
yang memiliki kekuasaan yang luas. Posisi khalifah menjadi
turun-temurun dalam keluarga bani umayahmengikuti system
pewarisan kekuasaan. Namun, meskipun system pemerintahan
ini terpusat pada khalifah, ada juga peran penting yang
dimainkan oleh para gubernur., pejabat administrative, dan
tantara dalam menjalankan pemerintahan
Bani Umayah memiliki birokrasi yang kuat dan terorganisir
dengan berbagai jabatan dan departemen pemerintahan.
Pemerintahan ini mengandalkan administrasi yang efisien dan
memanfaatkan system jaringan komunikasi yang luas untuk
menghubungkan wilayah kekhalifahan. Kekuasaan Bani
Umayyah dijalankan dengan bantuan gubernur yang
ditempatkan diberbagai wilayah untuk mempertahankan
kestabilan politik dan mengelola admistrasi setempat.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Masa kekuaaan Bani Umayah juga melihat perkembangan
ilmu pengetahuan yang signifikan. Damaskus sebagai pusat
kekuasaan mereka menjadi tempat berkumpulnya para
cendekiawan, ilmuwan, dan budayawan dari berbagai bagian
dunia muslim. Terjadi pertukaran pengetahuan antara budaya
Arab dengan budaya Romawi, Persia, dan Yunani yang
memperkaya perkembangan ilmu.
c. Pengetahuan Pada masa itu
Dalam bidang arsitektur bani umayah membangun
monument ikonik seperti masjid Umayah (Masjid Agung
Damaskus) yang menunjukkan kemajuan dalam arsitektur
islam. Perkembangan ilmu pengetahuan juga terjadi dalam
bidang sastra, puisi, Sejarah, filsafat, kedokteran, matematika
dan astronomi. Banyak cendekiawan terkemuka seperti Al-
Khawarizmi, Al-Jahiz, dan Jabir Ibn Hayyan lahir pada masa
Bani Umayahdan memberikan kontribusi penting dalam ilmu
pengetahuan.

2. Sejarah Berdirinya Bani Abbasyiah


Bani Abbasyiah adlah dinasti yang berkuasa dalam
kehalifahan islam dari tahun 750 hingga 1258 M. dinasti ini
didirikan oleh Abu al-Abbas as-Saffah, yang berhasil
menggulingkan Bani Umayah dan memlai era baru dalam
Sejarah Islam. Pemberontakan Bani Abbasyiah didukung oleh
berbagai kelompok, termasuk kelompok Arab, Persia dan
Masyarakat non-Arab lainnya yang tidak puas dengan
pemerintahan Bani Umayah.
Abu Abbas as Saffah mendirikan ibu kota baru di Kufah,
Irak dan kemudian dipindahkan ke Baghdad oleh khalifah
kedua Al Mansur. Ini menjadi pusat kekuasaan Bani
Abbasyiah dan dikenal sebagai “Kekhalifahan Abbasyiah”
dinasti Abbasyiah terus berkuasa selama beberapa abad,
meskipun kekuasaanya kemudian terpecah menjadi beberapa
negara kecil.
A. Sistem Pemerintahan Bani Abbasyiah
System pemerintahan bani abasyiah didasarkan pada
konsep kedaulatan Islam dan kekuasaan khalifh sebagai
pemimpin politik dan agama. Namun, seiring berjalannya
waktu kekuasaan politik Sebagian besar berada ditangan pera
Menteri, gubernur, dan pemimpin militer yang kuat. Khalifah
Abbasyiah seringkali menjadi symbol kekuasaan dan otoritas,
tetapi keputusan pemerintahan sehari-hari diambil oleh pejabat
yang ditunjuk.
Bani Abbasyiah mengembangkan birokrasi yang kompleks
dan melibatka berbagai departemen dan Lembaga
pemerintahan mereka juga menerapkan system pajak yang
efisien untuk mengumpulkan pendapatan negara. Salah satu
ciri penting pemerintahan Abbasyiah adalah toleransi terhadap
berbagai etnis dan agama. Terutama dengan memperkejakan
pejabat dari berbagai latar belakang.
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Masa kekuasan bani abbasyiah merupakan periode penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam Sejarah Islam.
Baghdad sebagai ibu kota mereka menjadi pusat intelektual
dan tempat berkumpulnya para cendekiawan, ilmuwan dan
budayawan dari berbagai bagian dunia muslim.
Pada masa Abbasyiah terjadi terjemahan besar-besaran
karya-karya klasik dan Bahasa Yunani, Persia, india ke dalam
Bahasa Arab. Hal ini memungkinkan penyebaran pengetahuan
yang luas dan memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan
diberbagai bidang. Di Baghdad didirikan perpustakaan dan
rumah sakit yang terkenal seperti Baitul hikmah (Rumah
Kebijaksanaan)yang menjadi pusat penelitian dan Pendidikan.
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu meliputi
matematika, astronomi, filsafat, kedokteran, farmakologi dan
Bahasa. Beberapa cendekiawan terkenal pada masa Bani
Abbasyiah termasuk Al-Khawarizmi (pekembang aljabar), Al-
Razi (Ahli Kedokteran) dan Al-Kindi (filosof dan ahli
matematika).
Kemunduran Bani Abbasyiah dimulai pada abad ke-10 M.
kekhalifahan Abbasyiah terpecah menjadi berbagai negara
kecil yang dikuasai oleh penguasa local yang kuat, seperti
Buyid, Saljuk, dan Fatimah. Pemisahan kekuasaan ini
melemahkan otoritas khalifah dan mengakibatkan kekacauan
politik.
Selain itu serangan-serangan bangsa mongol pada abad ke
13 menghancurkan Baghdad pada tahun 1258 dan mengakhiri
kekhalifahan Abbasyiah ini menandai akhir dari masa
kejayaan Abbasyiah dan berkonstribusi pada kemunduran
pada kebudayaan ilmu pengetahuan dan stabuilitas politik di
wilayah itu.
1. Konteks politik, social dan agama pada saat berdirinya
bani Umayah dan Bani Abbasyiah
2. Pemberontakan dan perjuangan yang melibatkan
kelompok-kelompok yang mendukung Bani Umayah
Daftar materi bidang studi dan Bani Abbasyiah
2 yang sulit dipahami pada 3. Struktur politik dan Administratif dalam khalifah bani
modul umayah dan bani abbasyiah
4. Peran wewenang khalifah, gubernur, dan pejabat
pemerintahan lainnya
5. Kebijakan keuangan, peradilan, dan administrasi dalam
system pemerintahan tersebut
1. Miskonsepsi bahwa Bani umayah dan Bani Abbasyiah
adalah dinasti yang saling terkait secara langsung.
Sebenarnya, mereka adalah dua dinasti yang berbeda
dengan pemberontakan yang terpisah dan
Daftar materi yang sering
menggantikan satu sama lain.
3 mengalami miskonsepsi
2. Pemberontakan melawan Bani Umayyah dan pendirian
dalam pembelajaran
Bani Abbasyiah hanya didorong oleh factor agama.
Sebenarnya ada factor politik, social, dan ekonomi
yang juga mempengaruhi perjuangan kekuasaan.

Salatiga, 7 September 2023


Mahasiswa
NB: Disesuaikan dengan modul masing-masing

(NOVITA)

Anda mungkin juga menyukai