Anda di halaman 1dari 6

PERADABAN ISLAM

PERADABAN ISLAM MASA BANI ABBASIYAH

DI SUSUN OLEH:

Bima Al Habsy (22102010075)

PROGAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


PERADABAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH

Kondisi negara islam masa pemerintahan Abbasiyah tergolong maju, konsentrasi


pemerintahan berada pada aspek keilmuan, dan kurang memperhatikan pada aspek politik.
Kebijakan politik yang dilakukan setelah umayyah terguling adalah memindahkan pusat
pemerintahan ibu kota negara ke Bagdad. Kemudian pada masa kekuasaannya juga
dilangsungkan kodifikasi syariat islam. Adapun karakteristik dinasti Abbasiyah dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Tali ikatan persatuan adalah agama
2. Pola pemerintahan mengikuti pemerintahan Persia Lama
3. Tidak ada perbadaan antara bangsa arab dan mawali
4. Sistem pemerintahan adalah desentralisasi
5. Madzhab yang didukung oleh negara sejak awal berdirinya sampai masa
pemerintahan
6. Sistem ketentaraan dibenahi secara professional
7. Pada aspek perkembangan hukum islam

A. Desentralisasi Bani Abbasiyah: Kejayaan VS Kehancuran

Pada hal ini merujuk pada dua dinasti besar sebagai pencetus perubahan, yaitu pada masa
dinasti Umayyah dan Abbasiyah yang masing masing memiliki argumentasi yaitu : Setelah
khalifah Ali bin Abi Thalib jatuh karena adanya sengketa politik yang berkepanjangan dan
diakhiri dengan kemenangan Mu’awiyah Dan Pemerintahan sentralistik yang dijalankan
dinasti Umayyah ini akhirnya tumbang setelah berjalan dalam kurun waktu 661-750 M
Pada masa awal pemerintahannya, hampir semua sejarawan mencatat dinamika
Abbasiyah mengalami kemajuan yang luar biasa,baik dalam bidang peradaban maupun ilmu
pengetahuan. Ada sejumlah nama besar khalifah yang memerintah pada periode ini, yaitu
Abu al Abas sebagai pendiri abbasiyah. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur dengan gebrakan
politik pemerintahannya memindahkan ibu kota pemerintahan ke Bagdad. Lalu spirit
perjuangan ini dilanjutkan oleh khalifah sesudahnya sehingga mencapai puncak kejayaanya
diantaranya adalah: al Mahdi, al Hadi, Harun Arrasyid, al Amin, al Makmun, al Muktasin, al
Watiq, dan al Mutawakkil.
Pada masa al Mahdi beberapa kemajuan yang dihasilkan adalah pembaharuan pajak
tanah memajukan perdagangan dan berkembangnya filsafat dan sastra. Kemajuan lain yang
juga tercapai pada masa dinasti Abbasiyah ketika pemerintahan dipegang oleh Harun ar
Rasyid yang dimana salah satunya adalah Gerakan penerjemahan.setelah wafatnya harun
arrasyid dimana pemerintahan dipegang oleh Al Amin keadaan dinasti mulai mengalami
kemunduran bahkan mulai banyak daerah-daerah yang melepaskan diri. Kecenderungan
mementingkan peradaban dan ilmu pengetahuan, menjadi ciri pembeda dari dinasti
sebelumnya. Dukungan istana terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tidak semata hanya
dari penyediaan fasilitas saja, tapi juga penghargaan khalifah terhadap para ilmuan dan ulama
yang mana berdampak pada banyaknya lahir para tokoh-tokoh terkenal yang banyak dikenal
didunia sehingga sekarang yang mana dianttaranya seperti bapak kedokteran dunia Ibnu sina
atau yang orang barat kenal dengan nama Avisena.

B.KEMUNDURAN BANI ABBASIYAH


1. Kecendrungan terhadap ilmu pengetahuan daripada persoalan politik
2. Kefanatikan terhadap bangsa Persia daripada bangsa arab dalam pemerintahannya
3. Persaingan antara bangsa arab, Persia, dan Turki didalam tubuh pemerintahan
4. Luasnya wilayah kekuasaan dan kurangnya antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah
5. Ketergantungan khalifah terhadap Angkatan bersenjata yang sangat tinggi
6. Konflik pemikiran teologi sehingga terkjadi perpecahan pada umat islam
7. Munculnya kerajaan kerajaan kecil yang mandiri tetapi tetap mengakui kekhalifahan bani
abbasiyah
8. Kemerosotan ekonomi akibat dari pelepasan dinasti kecil dari kekuasaan Abbasiyah
9. Konflik agama antara suni dengan syiah
10. Perang salib
11. Infasi tentara Mongol

C. DINASTI DINASTI MASA BANI ABBASIYAH


Penerapan sistem desentralisasi berimplikasi pada keinginan daerah untuk memisahkan diri
sehingga ada dua macam pemerintahan akibat dari penerepan sistem ini
1. Daerah otonom yang akhirnya benar benar memisahkan diri menjadi daerah merdeka
misalnya dinasti umayyah di Andalusia, idrisiyah di Maroko, Fatimiyah di Mesir dll
2. Daerah otonom yang memisahkan diri secara politik namun masih tetap mengakui
kekhalifahan Abbasiyah contoh; dinasti buwaihi di syiria, saljuk di Bagdad dan
dinasti ayyubiyah di Mesir

1. DINASTI YANG TIDAK TUNDUK PADA PEMERINTAHAN BANI


ABBASIYAH
Salah satu dinasti yang melepaskan diri adalah dinasti fatimiyah di mesir yang dimana
pendiri dinasti ini adalah Ubaidilah al Mahdi. kelompok ini tidak mendapatkan tempat pada
pemerintahan Abbasiyah sehingga mereka mencari wilayah kekuasaan mereka sendiri di
Afrika utara yang jauh dari pemerintahan Abbasiyah.
Hasil kebudayaan yang dicapai pada masa bani fatimiyah:
a. Mendirikan masjid Jami’ al Azhar yang beralih nama menjadi Universitas di Kairo
b. Mengganti mata uang
c. Membangun istana yaitu istana emas, istana Heliopolis dan istana sungai
d. Menderikan akademi dengan nama Baitul Hikmah
e. Mendirikan perpustakaan dengan nama Darul Ulum
f. Mendirika teropong bintang di bukit Mukottam dengan nama Arrashadul Hakimi
g. Pengadaan empat peradilan tinggi agama, dua bermadzhab syiah dan dua bermadzhab
suni
Faktor pemicu kemunduran bani fatimiyah:
1. Banyaknya orang Kristen didalam pemerintahan
2. Perampasan dan penghancuran perpustakaan oleh orang orang Turki
3. Perpecahan umat islam menjadi beberapa golongan diantaranya mustakliah,
nazariyah, tayyibiyah
4. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap para mentri
5. Perang melawan bani saljuk

2.DINASTI YANG TUNDUK PADA BANI ABBASIYAH


A. DINASTI BUWAIHI
Pada masa pemerintahan bani buwaihi ini dipegang oleh Ahmad bin Buwih dan amir-amir
dari bani buwihi.Namun pada masa pemerintahan buwaihi di Baghdad ini telah mencapai
keberhasilan antara lain:
a. Pindahnya pusat pemerintahan dari syiraz Persia ke Baghdad yang disebut Darul
mamlakah.
b. Bani buwaihi berhasil menyatukan dinasti-dinasti kecil yang sebelumnya
memerdekakan diri dari kekuasaan Baghdad
c. Berkembangnya ilmu pengetahuan hingga melahirkan ilmuan contoh : ibnu sina, ibnu
maskawaih, al farabi, dan ibnu haitam.
d. Kemajuan dalm bidang ekonomi, perdagangan, dan industry permadani.
e. Dibangunnya pusat pelayanan masyarakat misalnya: rumah sakit, masjid, dll.
Ketika pemerintahan dikendalikan 3 bersaudara, masa buwaihi mengalami kemajuan setelah
itu tidak bertahan lama pemerintahan mengalami kemunduran karena kekuasaan menjadi
ajang perebutan anak-anak mereka, faktor penyebab kemunduran :
1. Faktor internal :
a. Terjadi perebutan kekuasaan dikalangan bani buwaihi.
b. Pertentangan yang terjadi ditubuh militer antara keturunan dari dailam Persia
dengan keturunan turki.
c. Sering terjadi antara faham syi’ah dengan paham suni.
d. Dinasti-dinastio kecil melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad.
2. Faktor eksternal :
a. adanya serangan dari Byzantium kenegara islam termasuk Baghdad.
b. Serangan dari dinasti saljuk yang berasal dari keturunan turki sunni yang berhasil
merebut kekuasaan Baghdad dari bani buwaih.
B. DINASTI SALJUK
Dinasti saljuk berasal dari kabilah kecil yaitu dari rumpum suku ghuz dari Turkistan yang
dipersatukan oleh saljuk bin tuqoq.
Hasil peradaban yang dicapai:
1. Pada masa kekuasaan bani Buwaihi dinasti dinasti kecil melepaskan diri dari Bagdad
2. Pada masa Alp Arselan, terjadi peristiwa penting yang disebut dengan Manzikart
yaitu tentara saljuk mengalahkan tentara romawi Bizantium
3. Berhasil membuat Undang undang untuk mengatur kemakmuran rakyat
4. Pada masa khalifah Maliksyah perdana menteri Nizam al Mulk berhasil mendirikan
universitas Nizamiyah dan sekolah Hanafiyah di Bagdad
5. Mengenmbangkan ilmu pengetahuan dan mendirikan observatorium, membagi
wilayah menjadi 5 wilayah propinsi yaitu: Saljuk Agung, Saljuk Kirman, Saljuk Irak
dan Kurdistan, Saljuk Syiria dan Saljuk Rum
6. Menerapkan Kembali jabatan perdana Menteri yang membawahi departemen yang
pernah dihapus pada masa Buwaihi
7. Membangun sarana prasarana kota yaitu masjid,jembatan dan membuat benteng kota
Faktor penyebab kemunduran :
1. Hilangnya persatuan umat islam
2. Setelah wafatnya Maliksyah dan perdana Menteri Nizam al Mulk terjadi perebutan
antar anggota keluarga
3. Negara terpecah belah dan dinasti dinasti kecil memerdekakan diri sehingga muncul
Atabecs States
4. Akibat dari peristiwa Manzikart, Paus urbanus ll menyeru kepada umat Kristen untuk
merebut Baitul Maqdis dari kekuasaan Bani saljuk Islam sehingga timbullah perang
salib yang berkepanjangan antara umat Islam melawan umat Kristen
5. Terjadinya pemberontakan budak belian mamluk yang sudah menjadi attabecs atau
penjaga Putra Sultan dan mengatas namakan Putra Sultan
6. Serangan dari bangsa Mangol

C. DINASTI AYYUBSIYAH

Pendiri dinasti ayyubiyah salahuddin Al Ayyubi seorang panglima perang melawan umat
Kristen pada Perang Salib. Pada pemerintahan ayyubiyah memiliki karakteristik sendiri
dibanding dengan dinasti-dinasti yang lain yang bertujuan untuk mengusir orang-orang Salib
dari wilayah Syiria dan Palestina. Hasil peradaban masa Ayyubiyah:
1. Mendirikan benteng Kairo di bukit muqattam yang paling barat sebagai pusat
pemerintah dan sebagai pertahanan militer dari serangan musuh
2. Mendirikan tembok besar sebagai benteng pertahanan Negeri
3. Mendirikan lembaga pendidikan dan sekolahan
4. Menggantikan mazhab Syiah yang dipakai pada masa fatimiyah menjadi mazhab
Sunni
5. Berkembangnya sistem irigasi dan tanggul-tanggul pertanian
6. Membentuk persatuan kaum muslimin se Asia Barat untuk mengusir orang-orang
salib
7. Munculnya jurnalis dan sastrawan yang Mashur termasuk syair Sholawat Badr
8. Membuat perjanjian perdamaian dan berhenti perang antara kaum muslimin dengan
kaum salib
Faktor penyebab keruntuhan dinasti Ayyubiyah:
1. Setelah wafatnya Salahuddin al-ayyubi timbul perang saudara dalam keluarga istana
sendiri
2. Terjadinya Perang Salib yang terus-menerus tiada henti
3. Serangan dari bani mamluk yang bekerjasama dengan tentara Salib

Anda mungkin juga menyukai