Hakikat Fisika
Hakikat Fisika
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan,
eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains merupakan ilmu
pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi antara keduanya. Hakikat
fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thingking), dan
proses (a way of investigating).
1. Fisika sebagai Produk
Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
2. Fisika sebagai Proses
Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan
materi,energy dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi
langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui
eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
3. Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa
ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama,
dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Prosedur ilmiah
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi,
ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dan dikatakan ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Objektik, artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
2. Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu
yang teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang
utuh.
4. Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya diamati oleh seseorang atau
beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan
memeproleh hasil yang sama pula.
Operasionalisasi Metode Ilmiah
Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah
yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah yang disebut langkah-langkah
operasional metode ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan Pengamatan atau
Observasi
2. Merumuskan Masalah
3. Mengumpulkan Data atau
Informasi
4. Membuat Hipotesis
5. Melakukan percobaan atau
Eksperimen Percobaan atau
eksperimen
6. Menganalisis Data
7. Menarik Kesimpulan
Sudut-sudut Istimewa :
Untuk memudahkan dalam mengingat ketujuh besaran pokok tersebut, kami punya cara
sebagai berikut.
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya, untuk
menentukan besaran ini, Quipperian harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang
memuat besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas, volume,
kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dan sebagainya. Simak table
berikut :
Jangka sorong
Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki
ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.
Bab 3 Vektor
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus. Ketika sebuah
vektor telah diuraikan menjadi vektor-vektor komponennya, vektor tersebut dianggap tidak ada
karena telah diwakili oleh vektor-vektor komponennya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-
komponenya berupa Ax dan Ay.
= Pythagoras
Gerak Lurus
Keterangan :
Vt = kecepatan akhir benda (m/s)
Vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan gerak benda
t = waktu tempuh benda (sekon)
s = jarak tempuh benda (m)
3. Gerak Vertikal
a. Gerak Vertikal ke Bawah
Gerakan suatu benda yang memiliki kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan
gravitas, sehingga selalu ke bawah.
Keterangan :
Vo = kecepatan awal benda
g = percepatan gravitasi
t = waktu
h = ketinggian sebuah benda
Ketinggian maksimum terjadi saat v = 0, maka jika benda dilempar ke atas dari atas
gedung, maka berlaku:
Gerak parabola adalah suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu
menempuh lintasan yang arah sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi. Gerak ini merupakan gerak
benda dengan lintasan berbentuk parabola (setengah lingkaran).
Gerak parabola adalah gabungan dari 2 buah jenis gerakan yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang
arahnya mendatar dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya vertical. Untuk
mempelajari gerak parabola maka kita perlu meninjau masing-masing gerak secara terpisah baik
yang arah mendatar (komponen X) maupun yang arah vertikal (komponen Y). Agar lebih jelas mari
kita perhatikan ilustrasi pada gambar berikut!
Dari gambar di atas jelas sekali bahwa arah gerak yang satu ini awalnya adalah tegak lurus atau
vertikal sehingga kecepatannya akan dipengaruhi oleh gaya gravitas ibumi.
Rumus Gerak Parabola
Karena dipengaruhi percepatan gravitasi maka kecepatan pada arah ini akan selalu berubah.
adapun nilai kecepatan pada arah vertikal pada tiap saat adalah :
Semakin lama, kecepatan vertikal semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Titik dimana
kecepatan vertikal nol di capai pada titik tertinggi (titik B). Tinggi titik tersebut adalah :
Pada gerak melingkar beraturan terdapat variabel-variabel penting yang perlu kita pahami
yaitu Periode (T), Frekuensi (f), kecepatan linier (v), kecepatan sudut (ω), percepatan sudut (α),
perpindahan sudut (θ), kecepatan sudut rata-rata. Periode (T) adalah selang waktu yang
diperlukan oleh suatu titik materi pada benda yang berputar terhadap suatu poros tertentu
untuk menempuh satu kali putaran (atau sati kali melingkar).
Frekuensi(f) adalah banyak putaran yang dapat dilakukan oleh suatu titik materi pada benda
yang berputar terhdap suatu poros tertentu dalam selang waktu sekon. Antara periode dan
frekuensi memiliki hubungan secara matematis yaitu sebagai berikut:
Kecepatan linier (v) adalah hasil bagi panjang lintasan linier yang ditempuh partikel dengan
selang waktu tempuhnya. Rumusan matematisnya adalah:
Sedangkan kecepatan sudut (ω) adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dengan
selang waktu tempuhnya. Rumusan matematisnya adalah sebagai berikut:
Kecepatan linier memiliki hubungan matematis dengan kecepatan sudut yaitu sebagai berikut:
Perpindahan sudut (Δθ) adalah sudut yang disapu oleh sebuah garis radial mulai dari posisi awal
garis θo ke posisi akhir garis θ. Tentu saja, Δθ = θ- θo. Arah perpindahan sudut adalah sebagai
berikut :
1. Δθ > 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
2. Δθ < 0 untuk putaran searah jarum jam.
Satuan SI untuk Δθ adalah rad.
Nilai konversi sudut yang ada pada perpindahan sudut adalah sebagai berikut :
Percepatan
Percepatan tersebut selalu tegak lurus terhadap kecepatan liniernya dan mengarah ke pusat
lingkaran disebut dengan percepatan sentripetal. (Kata sentripetal berasal dari kata Yunani,
yang berarti mencari pusat). Untuk partikel yang melakukan gerak melingkar beraturan
(GMB), laju linier adalah konstan, tetapi partikel masih mengalami percepatan
sentripetal as yang dirumuskan sebagai berikut :
Saat GMB melakukan percepatan sentripetal, akan dihasilkan juga suatu gaya sentripetal. Rumus
gaya sentripetal adalah sebagai berikut :
Beberapa gaya sentripetal yang terjadi pada tali adalah sebagai berikut : dilihat posisinya, ada 4
posisi yang ada yaitu : titik A, titik B, titik C, dan titik D. persamaan matematis pada titik-titik
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Gerak melingkar vertikal dengan tali
Persamaan umum gerak melingkar vertikal di dalam bidang lingkaran yang dapat dibentuk
adalah :
b. Hukum II Newton ∑ 𝑭 = m . a
Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya (∑ 𝐹) yang bekerja pada suatu benda
sebanding dan searah dengan resultan gaya tersebut, dan berbanding terbalik dengan
massa benda (m)
Pada Hukum II Newton berlaku untuk benda yang mengalami Gerak Lurus Berubah
Beraturan GLBB (a = konstan)
c. Hukum III Newton ∑ 𝐅𝐚𝐤𝐬𝐢 = − ∑ 𝐅𝐫𝐞𝐚𝐤𝐬𝐢
“Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang
besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.
d. Sifat-sifat gaya aksi-reaksi adalah sama besar, terletak dalam satu garis kerja,
berlawanan arah, dan bekerja pada dua benda yang berlainan