Anda di halaman 1dari 24

Pemberontakan

PRRI/Permesta
Kelompok 4:
-BILQIS NAILUFAR(07)
-MUTIA RAHMI (20)
-MUTIARA TAZKIA(21)
-RISMA FEBRIANTI(29)
-SALWA AZZAHRA (32)
ZACKY AZHARI(36)
Peta Konsep
latar belakang

Faktor penyebab Tujuan Pemberontakan Kronologi Peristiwa Dampak Peristiwa

Tokoh Tokoh Kesimpulan Gambar Peristiwa


Latar Belakang PRRI
latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI
adalah adanya kesenjangan antara
kesejahteraan di wilayah pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah. Hal ini membuat
para pejabat daerah merasa tidak puas dengan
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

latar belakang ini menjadi tiga bagian, yaitu


berdasarkan keadaan politik, ekonomi, dan
militernya
Latar Belakang PRRI
Latar Belakang Politik
Pada tahun 1950 sampai 1959 terdapat undang-undang
yang berlaku, yaitu Undang-Undang Dasar Sementara
(UUDS). UUDS ini yang menentukan jalannya politik pada
masa tersebut.

UUDS ini mengubah sistem pemerintahan di Indonesia,


yang sebelumnya merupakan sistem presidensial,
menjadi sistem parlementer. Di mana sistem ini membuat
seorang presiden merangkap menjadi kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Latar Belakang PRRI
Latar Belakang Ekonomi
masalah utama perekonomian pada pemberontakan PRRI adalah
pembangunan yang tidak merata. Pada tahun 1950-an, Indonesia
mengalami keadaan ekonomi yang bisa dibilang kurang baik.
Hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan yang terjadi antara
pembangunan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Padahal
menurut angka ekspor Indonesia pada waktu itu, sebesar 71% dari
angka ekspor Indonesia berasal dari Sumatra, sedangkan Jawa
hanya menyumbang sekitar 17%.

Angka tersebut membuat para warga Sumatra merasa bahwa


mereka dieksploitasi oleh pemerintah pusat. Karena
kesejahteraannya tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat,
meskipun daerah mereka menyumbang sebagian besar dari
keseluruhan ekspor Indonesia.
Latar Belakang PRRI
Latar Belakang Militer

permasalahan militer pada masa itu, terjadi


pengurangan divisi pada brigade angkatan darat yang
ada di Sumatra. Masalah ini membuat sebagian para
pejuang dan tokoh militer merasa kecewa dengan
pemerintah pusat
Faktor Penyebab
1 Pemerintahan pusat belum 2 Pemerintahan pusat
mampu melaksanakan mengalami labilitas yang
pola otonomi daerah disebabkan oleh beberapa
dengan wajar dn benar hal berikut

B Konstituante hasil pemilu


A
tahun 1955 belum berhasil
Merajalela Korupsi
menyelesaikan tugas
tugasnya

C Dalam masyarakat timbul


pertentangan mengenai
konsepsi presiden
Tujuan Pemberontakan
guna mendorong pemerintah supaya memperhatikan
pembangunan negeri secara menyeluruh, sebab pada
saat itu pemerintah hanya fokus pada pembangunan
yang berada di daerah Pulau jawa. Kemudian dengan
usulan dari PRRI yakni atas ketidakseimbangan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Meskipun alasan yang dilakukan oleh PRRI ini benar,
namun cara yang digunakan untuk mengoreksi
pemerintah pusat itu salah.
Tujuan Pemberontakan

Kemudian pemerintah dituntut oleh PRRI dengan nada paksaan,


sehingga pemerintah menganggap bahwa tuntutannya itu bersifat
memberontak. Hal tersebut menimbulkan kesan bagi pemerintah
pusat bahwa PRRI ialah merupakan suatu bentuk pemberontakan.
Tujuan Pemberontakan

Kemudian pemerintah dituntut oleh PRRI dengan nada paksaan,


sehingga pemerintah menganggap bahwa tuntutannya itu bersifat
memberontak. Hal tersebut menimbulkan kesan bagi pemerintah
pusat bahwa PRRI ialah merupakan suatu bentuk pemberontakan.
Kronologis Peristiwa

PRRI PERMESTA tercatat sebagai pemberontakan yang dilakukan


usai Indonesia diakui sebagai negara berdaulat oleh Belanda.
PRRI Permesta merupakan singkatan dari Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia dan Perjuangan Rakyat
Semesta. Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1957.
Pemberontakan tersebut muncul akibat ketidakpuasan daerah
Sumatera dan Sulawesi terhadap kebijakan pemerintah terkait
pembangunan, ekonomi, perimbangan keuangan, dan
kesejahteraan sosial.
Kronologis Peristiwa

Ahmad Husein, Ketua Dewan Banteng kemudian memproklamasikan


pendirian PRRI pada 12 Februari 1958 yang kemudian didukung oleh
dua dewan perjuangan lainnya. Dalam pergerakannya dewan-dewan
ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gerak perlawanan
daerah, khususnya di wilayah Sumatera. Sementara Permesta yang
berada di Sulawesi telah berdiri pada 2 Maret 1957. Mereka tidak
berniat melakukan pemberontakan melainkan hanya menginginkan
pemerataan kesejahteraan di wilayah timur.
Kronologis Peristiwa
Sayangnya keputusan tersebut tak lekas diakomodir oleh
pemerintah sehingga memunculkan kesepakatan untuk
meningkatkan pengambilalihan sumber-sumber ekonomi
di daerah mereka, yang selama ini dikendalikan oleh
pusat. Pemerintah pusat menanggapi hal tersebut dengan
cara melakukan serangan militer yang dahsyat untuk
melakukan perlawanan Sumatra ini. Mereka juga
mengambil para pimpinan perlawanan dari militer dan
sipil.
Kronologis Peristiwa
Letkol Barlian sebagai kepala Dewan Garuda menolak
cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah
pusat dan daerah. Itulah sebabnya, ia menyatakan
menarik diri dari konflik tersebut dan berada di luar
arena.

Pada akhirnya gerakan PRRI Permesta akhirnya


mulai diredam pada Agustus 1958.
Dampak Peristiwa
1 Sebanyak 22.174 jiwa menjadi 2
korban pemberontakan ini,
4.360 orang mengalami luka-
Perekonomian semakin
luka dan 8.072 orang menjadi tidak stabil
tawanan

4
3
Munculnya kesadaran bahwa
Negara Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan negara
kekurangan
kepulauan yang memiliki masing-
bahan makanan masing masalah di wilayahnya

5
Adanya perpecahan hubungan
persaudaraan
TOKOH YANG TERLIBAT
Ahmad Husein
Ahmad Husein lahir pada tanggal 1 April
1925 di Padang. Peranan Ahmad Husein
pada pemberontakan PRRI dan
Permesta adalah berperan sebagai
pemimpin Dewan Banteng, sekaligus
pemimpin pemberontakan.
Sjafruddin
Prawiranegara
Sjafruddin Prawiranegara lahir pada
tanggal 28 Februari 1911 di Kecamatan
Anyar. Peranan Sjafruddin
Prawiranegara pada pemberontakan
PRRI dan Permesta adalah berperan
sebagai perdana menteri PRII
Maludin Simbolon
Maludin Simbolon lahir pada tanggal 13
September 1916 di Tarutung, Tapanuli.
Peranan Maludin Simbolon pada
pemberontakan PRRI dan Permesta
adalah berperan sebagai pemimpin
Dewan Gajah.
Barlian
Barlian lahir pada tanggal 23 Juli 1922 di
Kecamatan Tanjung Sakti Pumu. Peranan
Barlian pada pemberontakan PRRI dan
Permesta adalah berperan sebagai
pemimpin Dewan Garuda.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pemberontakan PRRI/
Permesta adalah rasa kekecewaan dari
militer dan sipil di daerah, terhadap
minimnya kesejahteraan dan
ketidakadilan. Sikap ini dilakukan dengan
pembentukan kabinet dengan Sjafruddin
sebagai Perdana Menteri.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai