Anda di halaman 1dari 9

PRRI / PERMESTA

KELOMPOK 5

1. Rika Tri Julia Ningsih (25)


2. Rizky Dini Ramadhani (26)
3. Septyan Yudha Sakti Pratama (27)
4. Shabilla Aulia Anggita Putri (28)
5. Shafa Thasya Septianingrum (29)
6. Silvita Kartika Putri (30)
1. Latar Belakang

2. Tujuan Pemberontakan

3. Penyebab Pemberontakan

4. Tugas Pemerintah
Menghadapi Ancaman
Latar Belakang
PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia)/PERMESTA (Piagam Perjuangan Semesta)

Latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI adalah adanya


kesenjangan antara kesejahteraan di wilayah pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Hal ini membuat para pejabat daerah merasa tidak
puas dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat.Namun, latar
belakang pemberontakan PRRI tidak sesederhana itu. Latar belakang ini
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan keadaan politik, ekonomi,
dan militernya. Pada tahun 1950 sampai 1959 terdapat undang-undang
yang berlaku, yaitu Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS).
• Latar Belakang Politik
Pada tahun 1950 sampai 1959 terdapat undang-undang yang berlaku, yaitu Undang-Undang
Dasar Sementara (UUDS).UUDS ini mengubah sistem pemerintahan di Indonesia, yang
sebelumnya merupakan sistem presidensial, menjadi sistem parlementer. Di mana sistem ini
membuat seorang presiden merangkap menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
• Latar Belakang Ekonomi
Yang menjadi masalah utama perekonomian padapemberontakan PRRI adalah pembangunan
yang tidak merata. Pada tahun 1950-an, Indonesia mengalami keadaan ekonomi yang bisa
dibilang kurang baik.Hal tersebut karena adanya kesenjangan yang terjadi antara pembangunan
di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Padahal menurut angka ekspor Indonesia pada waktu itu,
sebesar 71% dari angka ekspor Indonesia berasal dari Sumatra, sedangkan Jawa hanya
menyumbang sekitar 17%.Angka tersebut membuat para warga Sumatra merasa bahwa mereka
dieksploitasi oleh pemerintah pusat. Karena kesejahteraannya tidak diperhatikan oleh pemerintah
pusat, meskipun daerah mereka menyumbang sebagian besar dari keseluruhan ekspor Indonesia.
• Latar Belakang Militer
Terjadi pengurangan divisi pada brigade angkatan darat yang ada di Sumatra. Sehingga masalah
ini membuat sebagian para pejuang dan tokoh militer merasa kecewa dengan pemerintah
pusat.Untuk menumpas pemberontakan PRR
TUJUAN

Tujuan pemberontakan PRRI adalah menuntut pembubaran Kabinet


Djuanda, dengan pembentukan pemerintahan sementara yang dipimpin
oleh Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX hingga
pemilihan umum selanjutnya, dan juga menuntut Soekarno untuk kembali
ke posisi konstitusionalnya.

Suatu pergerakan pasti bisa terjadi karena ada yang memulai. Nah,
dalam kejadian ini, pemberontakan PRRI dipimpin oleh Kolonel Ahmad
Husein. Namun, tentunya beliau tidak bergerak sendiri. Ada juga pihak-
pihak yang ikut bergabung dan mendukung adanya PRRI.
PENYEBAB PEMBERONTAKAN

Peristiwa ini bukan disebabkan oleh kekecewaan terhadap hasil Perjanjian


Renville, melainkan karena ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan
yang diterima dari pemerintah pusat kepada daerah. Selain itu pemberontakan PRRI
disebabkan oleh beberapa faktor seperti

1. Pemerintah pusat belum mampu melaksanakan pola otonomi daerah dengan tepat
2. Merajalelanya korupsi
3. Konstituate hasil pemilu tahun 1955 belum tuntas menyelesaikan tugas"nya
4. Serta dalam masyarakat timbul pertentangan mengenai konsepsi presiden
Dewan Banteng dipimpin oleh Dewan Garuda dipuimpin oleh
Letkol Ahmad Husein dengan Letkol Barlilan dengan wilayah
wilayah Sumatera Barat Sumatera Selatan

PRRI/PERMESTA
MENDIRIKAN DEWAN-
DEWAN MILITER

Dewan Gajah dipimpin oleh Dewan Manguni dipimpin oleh


Kolonel Maludin Simbolon Kolonel Ventje Sumual dengan
dengan wilayah Sumatera wilayah Sulawesi Utara
Utara (Manado)
TUGAS PEMERINTAH
DALAM MENGHADAPI
ANCAMAN

Untuk menumpas pemberontakan PRRI, pemerintah melancarkan operasi militer


gabungan yang diberi nama Operasi Militer Merdeka, dipimpin oleh Letnan Kolonel
Rukminto Hendraningrat. Lalu ditugaskanlah Letkol Kaharudin Nasution untuk menumpas
pemberontakan PRRI di Riau.Kemudian pada bulan April 1958 menunjuk Kolonel Ahmad
Yani pemimpin penumpasan pemberontakan PRRI di daerah Sumatera Barat. Letkol Ibnu
Sutowo diberikan tugas untuk membebaskan wilayah Sumatera Selatan.
Kemudian Brigjen Djatikusuma ditugaskan untuk membebaskan daerah Sumatera
Utara.Sedangkan dalam menumpas pemberontakan Permesta, pemerintah mengupayakan
jalan damai. Pada 5 Januari 1960 mulai dilakukan perundingan antara pihak Permesta
dengan Pemerintah Indonesia. Hingga pada 17 Desember 1960, pihak Pemesta menyetujui
untuk menghentikan pemberontakan. Upaya damai tercapai, karena Pemerintah Pusat
menyetujui Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua, yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT....

Anda mungkin juga menyukai