Stoikiometri
Stoikiometri
STOIKIOMETRI
1
Awal perkembangan ilmu kimia dimulai dengan proses menemukan hukum, menyusun
hipotesis dan teori untuk menjelaskan hukum. Teori-teori ilmu kimia dilandasi antara lain oleh
teori atom, teori molekul, teori kinetik, dan teori ion. Teori atom Dalton (1807) berkaitan
dengan empat hukum dasar persenyawaan kimia antara lain:
a. Hukum kekekalan massa (lavoisier, 1774)
b. Hukum susunan tetap (Proust, 1799)
c.Hukum perbandingan berganda (Dalton, 1803)
d.Hukum perbandingan timbal balik ( Richter, 1792)
Dari hukum perbandingan berganda dan perbandingan timbal balik berhasil disusun
hukum perbandingan setara. Setelah orang berhasil menemukan cara mengukur volume gas,
Gay lussac menemukan hukum penyetaraan Volume (1808), yang dapat dijelaskan dengan
hipotesis Avogadro (Hk. Avogadro)
Setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat kimia, selalu
tetap* atau * Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang
bergabung dalam perbandingan tertentu*
Contoh:
1. Air mengandung = Hidrogen = 11,19 %
Oksigen = 88,81 %
Perbandingan = H : O = 1 : 8
2. Karbondioksida : Karbon : Oksigen
C : O2
2
27,27 % : 72,73%
Perbandingan C : O = 3 : 8
3. Sebanyak 8,04 g CuO diredoksi dengan hidrogen menghasilkan 6,42 g Cu. Eksperimen
kedua, sebanyak 9,48 g Cu dioksida menghasilkan 11,88 g CuO. Tunjukkan kedua data
mengiktui suatu Hk. Kimia.
Jawab.
Komposisi Eksperimen
(massa) I(g) II (g)
Cu 6,42 9,48
O 1,62 2,40
Cu 6,42 9,48
O = 1,62 2,40 = 3,96 : 2,96
Baik percobaan I dan II, perbandingan Cu dan O selalu tetap = 3,96
3. Hk. Perbandingan berganda ( Dalton, 1803)
Hukum perbandingan berganda disebut juga hukum kelipatan perbandingan
Bila dua unsur yang sama membentuk lebih dari satu senyawa, maka berat dari satu unsur
yang bergabung dengan unsur lain yang beratnya tertentu berbanding sebagai bilangan yang
mudah dan bulat*
Contoh:
1. Nitrogen dan oksigen membentuk 3 macam senyawa
Senyawa %N %O N:O
I 63,7 36,3 1 : 0,57
II 46,7 53,3 1 : 1,14
II 36,9 63,1 1 : 1,74
Bagian oksigen yang berbanding dengan 1 bagian nitrogen adalah : 0,57 : 1,14 : 1,74 = 1 : 2 :
3.
Perbandingan ini merupakan bilangan yang mudah dan bulat, senyawa yang dibentuknya adalah
N20,N0,N2O3
2. Pb dan O membentuk 2 macam senyawa
Senyaw % Pb %O Pb : O
3
a
I 92,83 7,17 1: 0,0772
II 86,62 13,38 1: 0,1545
Bagian oksigen yang berbanding dengan Pb adalah : 0,0772 : 0,1545 = 1 : 2 (bil. Mudah dan
bulat)
Senyawa yang mungkin = PbO dan PbO2
4. Hukum Perbanmdingan timbal balik (Richter, 1792)
Jika suatu unsur A dan B bereaksi dengan C membentuk AC dan BC, maka perbandingan A
dan B ketika membentuk BC = perbandinagn A dan B ketika membentuk AC dan BC atau
kelipatan dari perbandingan ini.
Contoh:
1. Dalam CH4 : 75 g C bereaksi dengan 25 g H.
Dalam CO : 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O.
Dalam H2O : 11,11 g H bereaksi dengan 88,89 g O.
4
x 1 g O = 8 g O
11,11
Dalam H2S 1 g H = 1/6 x 94 = 15,7 g S
Jadi perbandingan O : S = 1 : 1 ( dalam SO2), O dengan S dalam H2O dan H2S = O : S = 1 : 2
Sesuai dengan hukum kelipatan perbandingan.
“ Bila suatu unsur bergabung dengan unsur lain, maka perbandingan kedua unsur tersebut
adalah sebagai perbandingan massa ekvalennya atau suatu kelipatan sederhana dari
padanya”
Contoh:
1. Karbondioksida C:O Karbonmonoksida 12 : 16
12 : 32 6 : 8
3 : 8
2. Metana C : H Etilena 24 : 6 Asetilena 24 : 2
12 : 4 6 :1 12 : 1
Contoh:
1. Suatu logam nitrat sebanyak 1,875 g menghasilkan 0,795 logam oksida, bila dipanaskan.
Hitung massa ekivalen logam tersbut .
Jawab :
Misalkan massa ekivalen logam = X
m.e. nitrat (NO3-) = 62
m.e. oksigen = 8, oleh karena unsur-unsur bergabung dalam perbandingan massa
ekivalennya, maka:
X + 62 1,875
= X = 31,75 m.e. logam = 31,75
5
X +8 0,795
2. Suatu logam sebanyak 2,040 g dilarutkan ke dalam asam nitrat membentuk garam nitrat.
Larutan yang diperoleh diuapkan sampai kering lalu di pijar sehingga memperoleh 2,535
oksidanya.
Hitung m.e. logam tersebut:
Jawab:
Massa oksida = 2,535 g, massa logam 2,040
m.e logam X, dan m.e. oksida = 8
2,535 X + 8
= X = 32,97 g, m.e. logam = 32,97 g
2,040 X
3. Suatu logam mengandung 2 g KCl menghasilkan 3,852 g AgCl jika ditambahkan larutan
AgCl berlebih.
Jika m.e Ag = 108 dan m.e Cl = 35,5, hitung m.e.K.
Jawab:
Massa KCl m.e KCl
=
massa AgCl m.e AgCl misal m.e K = X
2 X + 35,5
= X = 40, jadi m.e K = 40 g
3,852 108 + 35,5
6. Hukum Penyatuan Volume ( Gay Lussac, 1808)
“ Pada kondisi T dan P yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi dan gas-gas
produk reaksi merupakan bilangan yang bulat dan mudah”
Contoh:
1. Dalam air : 2 H2O 2H2 + O2
2 Vol 2 Vol 1 Vol.
2. Dalam Amonia : 3 H2 + N2 2NH3
3 Vol 1 Vol 2 Vol
3. 2C2H2 (g) + 5 O2 (g) 4CO2 (g) + 2H2O (g)
6
2 vol 5 vol 4 vol 2 vol
4. Hitung volume oksigen yang diperlukan untuk membakar 150 L H2S, sesuai dengan
persamaan
reaksi, 2H2S (g) + 3 O2 (g) 2H2O (g) + 2 SO2 (g)
Hitung pula volume SO2 yang terbentuk.
Jawab:
a. Volume oksigen yang diperlukan:
2/3 x 150 L = 225 L
b. Volume SO2 yang terbentuk :
3/2 x 150 L = 150 L
Latihan:
1. Natrium klorida diperoleh dari tiga sumber masing-masing cuplikan memberikan data
sebagai berikut:
1. 6,4 g NaCl mengandung 3,880 g CL
2. 20,0 g NaCl mengandung 12,136 g Cl
3. 10,6 g NaCl mengandung 6,252 g Cl, tunjukkan bahwa data ini sesuai dengan Hk.
Susunan tetap.
2. Dua sulfida suatu unsur berturut-turut mengandung 66,3 % dan 79,6 % . Tunjukkan bahwa
komposisi
Ini sesuai dengan Hk. Kelipatan perbandingan.
7
3. Suatu oksida dari belerang sebanyak 8 g mengandung 4 g belerang sedangkan 16 g oksida
yang lain
mengandung 6,4 belerang . Tunjukkan bahwa data ini sesuai dengan Hk. Kelipatan
perbandingan.
4. Suatu senyawa karbon dan belerang mengandung 15,77 % karbon. Suatu senyawa karbon
dan klor
mengandung 68,87% klor. Tunjukkan bahwa data ini sesuai dengan Hk. Perbandingan
timbal balik.
5. Tembaga oksida, CuO sebanyak 4,0 g diredoksi menjadi tembaga dengan gas hidrogen pada
temperatur tinggi. Bila tembaga yang didapat adalah 3,2 g, berapa m.e dari Cu?
32 (g)
Massa atom relatif x kalor jenis 26,8 atau massa molar x kalor jenis = 26,8 J mol-1K-1
= 27 J mol-1K-1
atau massa atom relatif x kalor jenis 6,4 g -1K-1
Contoh:
8
1. Suatu logam mempunyai kalor jenis 0,24 J mol-1K-1 dengan massa ekivalennya 38,3.
Hitung Ar yang tepat
Jawab.
27 J mol-1K-1 112
Ar kira-kira = , Valensi = = 3 (bilangan bulat)
0,24 J g-1 K-1 38,3
9
Massa satu mol zat
Massa molar relatif =
1/12 massa satu mol C-12
Latihan:
1. Sebanyak 9,06 g dari suatu unsur dapat bergabung dengan 8,0 g oksigen. Bila diketahui
bahwa kalor jenis unsur tersebut adalah 0,651 Jg-1K-1, berapakah massa atom relatif?
(45,3 g)
2. Suatu logam sebanyak 2 g bereaksi dengan klor menghasilkan klorida sebanyak 2,656
g. Kalor logam 0,248 Jg-1K-1, hitunglah massa atom relatif? (108,2)
3. Kalor jenis suatu logam 0,512 Jg-1K-1, sebanyak 3,714 g unsur ini bereaksi dengan
oksigen membentuk 7,142 g oksida. Hitung massa atom relatif logam? (51,96)
4. Kalor jenis suatu unsur adalah 0,13 Jg-1K-1,sebanyak 25,9 g unsur ini bereaksi dengan 4
g oksigen. Tentukan massa atom relatif unsuir ini! (207,2)
5. Kalor jenis suatu logam 1,05 Jg-1K-1. Hitung massa atom relatif logam jika diketahui
massa ekivalen logam 9. (27)
6. Kalor jenis suatu logam M adalah 0,311 Jg-1K-1. Logam ini dapat membentuk M (CH3)x.
Bila massa molekul senyawa ini adalah 132,8, Hitunglah harga x dan massa atom relatif
dari M.
(X = 3, M = 87,8)
Contoh:
3. Suatu logam mempunyai kalor jenis 0,24 J mol-1K-1 dengan massa ekivalennya 38,3.
Hitung Ar yang tepat
Jawab.
10
27 J mol-1K-1 112
Ar kira-kira = , Valensi = = 3 (bilangan bulat)
0,24 J g-1 K-1 38,3
Latihan:
7. Sebanyak 9,06 g dari suatu unsur dapat bergabung dengan 8,0 g oksigen. Bila diketahui
bahwa kalor jenis unsur tersebut adalah 0,651 Jg-1K-1, berapakah massa atom relatif?
(45,3 g)
8. Suatu logam sebanyak 2 g bereaksi dengan klor menghasilkan klorida sebanyak 2,656
g. Kalor logam 0,248 Jg-1K-1, hitunglah massa atom relatif? (108,2)
9. Kalor jenis suatu logam 0,512 Jg-1K-1, sebanyak 3,714 g unsur ini bereaksi dengan
oksigen membentuk 7,142 g oksida. Hitung massa atom relatif logam? (51,96)
10. Kalor jenis suatu unsur adalah 0,13 Jg-1K-1,sebanyak 25,9 g unsur ini bereaksi dengan 4
g oksigen. Tentukan massa atom relatif unsuir ini! (207,2)
11. Kalor jenis suatu logam 1,05 Jg-1K-1. Hitung massa atom relatif logam jika diketahui
massa ekivalen logam 9. (27)
12. Kalor jenis suatu logam M adalah 0,311 Jg-1K-1. Logam ini dapat membentuk M (CH3)x.
Bila massa molekul senyawa ini adalah 132,8, Hitunglah harga x dan massa atom relatif
dari M.
(X = 3, M = 87,8)
M (g) massa
12
N (mol) = ,atau jumlah mol =
M (g mol –1) massa molar
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer
(atom, molekul dsb). Sebanyak atom yang terdapat dalam 12 g isotop C-12. Jumlah
besaran elementer ini disebut Tetapan Avogadro dengan lambang L ( yang sering disebut
Bilangan Avogadro, N)
Mol m mol
Kemolaran = =
Liter mL
Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume larutan dapat dinyatakan
dengan:
13
Jumlah mol = Kemolan x Volume (dm3)
Contoh soal:
14
Latihan:
1. Berat dari 150 ml suatu gas, pada 100 C dan 750 mm Hg adalah 0,25 g. Hitung massa
molekul relatif gas ini. (51,7)
2. Nyatakan dalam kemolaran:
a. 0,226 mol dalam 0,875 L (0,258 M)
b. 1,44 x 10-3 mol dalam 16,8 mL . (8,75 x 10-2 M)
c. 8,51 mol dalam 10,5 L (0,81 M)
3. Hitung berapa mol zat terlarut dalam larutan 0,125 L larutan 0,260 M
(3,25 x 10-2 mol)
4. Hitung massa molekul relatif zat terlarut dalam larutan 0,012 M yang mengandung 1,5 g
dalam 125 mL. (1 x 10-3)
5. Nyatakan konsentrasi dalam g liter-01 untuk HBr 1,50 M. (121 g liter-1)
6. Hitung volume hidrogen yang dibebaskan bila 3,22 g seng ditambahkan 50 ml larutan asam
sulfat 40 %. Massa jenis asam = 1,3 g/mL.
Ar x atom
% unsur = x 100
massa rumus relatif
contoh:
1. Hitung % Na, S dan O dalam Na2SO4 jika diketahui: Ar O = 16, Na = 23 dan S = 32.
Jawab:
Dalam 1 mol Na2SO4 terdapat : 46 g Na ( 2 m0l), 32 g S (1 mol), 64 g O (4 mol)
15
Massa 1 mol Na2SO4 = 46 g + 32 g + 64 g = 142 gram.
46
% Na = x 100 = 32,4 %
142
32
% S = x 100 = 22,5 %
142
64
% O = x 100 = 45,1 %
142
78
massa K = x 10 = 4,02 g
194
52
Cr = x 10 = 2,680 g
194
64
O = x 10 = 3,229 g
194
Latihan:
16
1. Hitung persen air dalam Na2SO4. 10 H2O ( H = 1, Na = 23, O = 16, S = 32)
2. Hitung berapa gram air yang dapat diperoleh dari 2 kg hidrat Na2SO4. 10 H2O
3. Hitung persen komposisi dari Ca(NO3)2.4H2O
V. RUMUS SENYAWA
V.1. Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suartu senyawa dan berguna
untuk menentukan rumus molekul.
Contoh:
1. Suatu senyawa gas mulia yang ditemukan pada tahun 1962 terdiri dari 30% Xe, 44% Pt,
dan 26 % F. Tentukan rumus empirisnya.
Jawab:
Unsur Xe Pt F
% massa 30 44 26
Massa atom relatif 131 195 19
Jlh.mol dlm 100 30/131 44/195 26/19
gsenyawa
Perbandingan mol 0,23 0,23 1,37
1 1 6
Rumus empiris XePtF6
17
Unsur C H O
% massa 40 6,67 53,3
Massa atom relatif 12 1 16
40/12 6,67/1 53,3/16
3,33 6,67 3,33
Perbandingan mol
Rumus empiris CH2O
3. Jika 63,5 gram tembaga bereaksi dengan oksigen membentuk 71,5 gran oksida. Tentukan
rumus empirisnya.
Jawab :
Berat oksida = 71,5 g
Berat Cu = 63,5 g
+
Berat oksigen = 8,0 g
Unsur Cu O
% massa 63,5 8
Massa atom relatif 63,5 16
63,5/63,5 8/16
1 0,5
Perbandingan mol
2 1
Rumus empiris Cu2O
18
2. Rumus empiris suatu cairan adalah C2H4O. Tentukan rumus molekul jika massa molekul
relatif = 88.
Jawab :
Massa rumus empiris = (12 X 2) + (1 X 4) + (16 X 1) = 44
Massa rumus molekul = 88
Rumus molekul 2 X rumus empiris atau 44x = 88
x = 88/44 = 2
Jadi rumus molekulnya adalah = C4H8O2
LATIHAN
1. Suatu senyawa diketahui adalah CuCl2 atau CuBr2. Bila 5 gram dari senyawa tersebut
direduksi, akan dihasilkan 2,36 gram tembaga. Apakah senyawa tersebut ?
(CuCl2)
2. Suatu senyawa terdiri atas 31,80% Kalium, 29% Klor, dan 39,2% Oksigen. Berikan rumus
empiris senyawa ini.
(KClO3)
3. Sebanyak 1,074 gram suatu cuplikan senyawa yang mengandung C, H, dan O dibakar di
udara menghasilkan 2,060 gram CO2 dan 1,264 gram H2O. Tentukan rumus empiris
senyawa itu. (C2H6O)
4. Reaksi redoks
Contoh : K2SO3 + ½ O2 K2SO4
19
VI.2 Penyetaraan Persamaan Reaksi Sederhana
Contoh :
Setarakan persamaan reaksi jika Oktana terbakar sempurna .
Jawab :
1. Tulis persamaan reaksi yang belum setara
C8H18 + O2 CO2 + H2O
2. Sekilas tampaknya CO2 dan H2O perlu diberi koefisien dengan angka 8 untuk C dan
9 untuk H
C8H18 + O2 8 CO2 + 9 H2O
3. Periksa oksigen sebelah kiri dan kanan. Di kanan terdapat 25 Oksigen, berarti di kiri
diberi koefisien 12,5.
C8H18 + 12 ½ O2 8 CO2 + 9 H2O
4. Pecahan harus dihilangkan dengan menjadikan bilangan bulat.
2 C8H18 + 25 O2 16 CO2 + 18 H2O
20
1) Setarakan reaksi dalam suasana asam Cr2O72- + H2SO3 Cr3+ + HSO4-
Jawab :
1. Cr2O72- 2 Cr3+
H2SO3 HSO4-
2. a) Cr2O72- 2 Cr3+ + 7 H2O
H2SO3 + H2O HSO4-
b) Cr2O72- + 14 H+ 2 Cr3+ + 7 H2O
H2SO3 + H2O HSO4 + 3 H+
c) (Cr2O72- + 14 H+ + 6 e- 2 Cr3+ + 7 H2O) X 1
(H2SO3 + H2O HSO4- + 3 H+ + 2 e-) X 3
3. Cr2O72- + 3 H2SO3 + 5 H+ 2 Cr3+ + 3 HSO4- + 4 H2O
2) Setarakan reaksi dalam suasana basa CrO42- + SO32- SO42- + CrO2-
Jawab :
1. CrO42- CrO2-
SO32- SO42-
2. a) CrO42- CrO2- + 2 H2O
SO32- + H2O SO42-
b) CrO42- + 4 H+ CrO2- + 2 H2O
4 OH- 4 OH-
CrO42- + 2 H2O CrO2- + 4 OH-
SO32- + H2O SO42- + 2 H+
2 OH- 2 OH-
SO32- + 2 OH- SO42- + H2O
c) (CrO42- + 2 H2O + 3 e- CrO2- + 4 OH-) X 2
(SO32- + 2 OH- SO42- + H2O + 2 e-) X 3
3. 2 CrO42- + 3 SO32- + H2O 3 SO42- + 2 CrO2- + 2 OH-
21
2. Tandai unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
4. Hitung bertambah atau berkurangnya bilangan oksidasi
5. Samakan jumlah bilangan oksidasi yang bermuatan (+) atau (-)
6. Samakan muatan dengan menambah H+ (suasana asam) dan OH- (suasana basa)
7. Samakan jumlah atom H dengan menambah H2O
Contoh :
1) Setarakan reaksi dalam suasana asam Cr2O72- + H2SO3 Cr3+ + HSO4-
Jawab :
Tahap 1. Cr2O72- + H2SO3 Cr3+ + HSO4-
Tahap 2. Cr2O72- + H2SO3 Cr3+ + HSO4-
-6 e
+12 +4 +3 +6
Tahap 3. Cr2O72- + H2SO3 2 Cr3+ + HSO4-
Tahap 4. Cr2O72- + H2SO3 Cr3+ + HSO4-
+12 +4 +6 +6
Tahap 5. Cr2O72- + 3H2SO3 2Cr3+ + 3HSO4-
Tahap 6. Cr2O72- + 3H2SO3 + 5H+ 2Cr3+ + 3HSO4-
Tahap 7. Cr2O72- + 3H2SO3 + 5H+ 2Cr3+ + HSO4-+4H2O
2) Setarakan reaksi dalam suasana basa CrO42- + SO32- SO42- + CrO2-
Tahap 1. CrO42- + SO32- SO42- + CrO2-
Tahap 2. CrO42- + SO32- SO42- + CrO2-
+6 +4 +6 +3
Tahap 3. CrO42- + SO32- SO42- + CrO2-
22
Tahap 5. 2CrO42- + 3SO32-+2H+ 3SO42- +2CrO2-
2OH- 2OH-
Tahap 6. 2CrO42- + 3SO32-+2H+ 3SO42- +2CrO2- + 2OH-
Tahap 7. 2CrO42- + 3SO32-+2H2O 3SO42- +2CrO2- + H2O
2CrO42- + 3SO32-+H2O 3SO42- +2CrO2- + 2OH-
Latihan.
1. Setarakan reaksi di bawah ini yang berlangsung dalam suasana biasa.
a. HSO3- + CrO42-- SO42- + Cr(OH)4-
b. H2O2 + Cr(OH)4- CrO42-
c. CrSCN2+ + BrO- Br- + NO3- + CrO42- + SO4- + CrO42- + CO32-
Kunci:
a. 3,2,OH-, 2H2O,3,2
b. 3,2,2 OH-, 2,8 H2O
c. 2,19,18 OH-, 19,2,2,2,2,9H2O
2. Setarakan reaksi di bawah ini yang berlangsung dalam suasana asam.
a. H2SO3 + MnO4- SO42- + Mn2+
b. P4S3 + NO3- H3PO4 + SO42- + NO
c. Cu2S + SO42- SO2 + Cu2+
Kunci :
a. 5,2,5,2,4H+, 3H2O
b. 3,38,2OH+ , 8H2O, 12,9,38
c. 1,4,12 H+, 5,2,6 H2O
VI.4. EKIVALEN
Dalam beberapa hal, untuk menyelesaikan perhitungan kimia, tidak perlu menuliskan
persamaan reaksi yang lengkap, tetapi mengguanakn besaran yang disebut ekivalen.
A. Ekivalen Asam Basa
Satu ekivalen (ekiv) asam adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan satu mol H+.
Satu ekivalen basa adalah sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu mol OH - atau dapat
menetralkan satu mol H+.
23
Contoh:
1.1 mol HCl 1 mol H+ = 1 ekivalen
2.1 mol H2SO4 2 mol H+ = 2 ekivalen
1 ekivalen H2SO4 = ½ mol H2SO4 = ½ x 98 = 49 g
3. 1 mol NaOH 1 mol OH- = ekivalen.
4. 1 mol Ca(OH)2 1 mol OH- = 2 ekivalen
1 ekivalen Ca(OH)2 = ½ mol Ca(OH)2 = ½ x 74,1 = 37,05 g
5. Suatu cuplikan mengandung 15,26 Ca(OH)2. Jika terjadi reaksi sempurna, berapa gram
H3PO4 yang diperlukan untuk menetralkan cuplikan tersebut?
Jawab:
Mr Ca(OH)2 = 74,1
Mr H3PO4 = 98
B. Ekivalen Redoks.
Suatu ekivalen oksidator (zat pengeoksidasi) adalah sejumlah zat tertentu yang dapat
menerima satu mol elektron. Satu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah zat
tersebut yang memberikan satu mol elektron.
Contoh:
24
(+2) 2+
2. MnO-4 MnO2 , berapa ekivalen dalam 1 mol MnO-4 dalam reaksi tsb.
Jawab.
MnO-4 MnO2
+7 -3e +4
Jawab:
+4 -2e +2
+4 +3e +2
1 mol PbO2 = 2 ekivalen
1 mol MnO2 = 3 ekivalen
5,796
5,796 g MnO2 = = 0,067 mol.
86,94
jadi 0,2 ekivalen MnO2 dapat bereaksi dengan 0,2 ekiv PbO2
0,2 ekiv PbO2 = …………….. mol PbO2 (?)
mol PbO2 = 0,2 / 2 = 0,1 mol PbO2 diperlukan = 0,1 x 239,2 = 23,92 g
25
Latihan:
1. Hitung berapa gram NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 10 g HNO3.(6,348 g)
2. Berapa gram Ca(OH)2 yang diperlukan untuk beraksi dengan 2,85 x 10-3 ekivalen H3PO4
dalam pembentukan Ca3(PO4)2. (0,106 g)
3. Berapa gram perekasi yang tidak dinetralkan jika, 5,03 g H3PO4 dicampur dengan 0,0682
ekivalen Ca(OH)2. (H3PO4=98, Ca(OH)2 = 74)
4. Hitung berapa mL H3PO4 0,25 M yang diperlukan untuk menetralkan 5,55 g Ca(OH) 2,
terjadi penetralan sempurna. (200 Ml)
5. Hitung berapa gram H2S, yang bereaksi dengan 15,8 g KmnO4 untuk menghasilkan K2SO4
dan MnO2. (1,28 g)
6. Hitung berapa mol Cr2O72- yang diperlukan untuk mengoksidasi 1,62 x 10-2 ekivalen Sn2+
pada reaksi : Sn 2+ + Cr2O72- Sn4+ + Cr3+ (2,75 x 10-3 mol)
7. Diketahui reaksi (belum setara)
N2H+5 + Cr2O72- Sn4+ + Cr3+
a. Hitung berapa ekivalen Cr2O72- yang diperlukan untuk mengoksidasi 0,246 ekivalen
N2H+5. (0,246 ekivalen)
2-
b. Hitung berapa mol Cr2O 7 yang diperlukan utnuk mengoksidasi 0,246 ekivalen N2H+5.
(0,041 mol)
8. Hitung berapa mL KmnO4 0,2 M yang diperlukan utnuk dapat mengoksidasi 3,036 g
FeSO4 dalam larutan asam. Pada reaksi ini Fe2+ dioksidasi oleh MnO-4 menghasilkan Fe3+
dan Mn2+. ( 0,22 L atau 20 mL)
26
C2H4 + 3O2 2 CO2 + 2H2O
3,86
Mol C2H4 = = 0,1378 mol
28
11,84
Mol O2 = = 0,370 mol
32
Jika C2H4 karbis bereaksi maka O2 yang diperlukan adalah 3 x 0,1378 = 0,4314 mol O2, tetapi
O2 yang tersedia 0,370 mol, maka O2 sebagai pereaksi pembatas. Jumlah mol CO2 hasil
perhitungan = 2/3 x 0,370 mol = 0,2467 mol = 0,2467 x 44 = 10,85 g CO2
Produk nyata CO2 = 6,96 g
6,96
Persen hasil = x 100 = 64 %
10,85
Latihan:
1. Etil etarwat (CH3CO2C2H5) dapat dibuat dengan reaksi esterifikasi antara etamol dan
Asam etanoat (CH3COOH), menggunakan asam sulfat pekat sebagai katalis, jika dari 92 g
etamol menghasilkan 143 g etil atomsat, hitung persen hasil. (81,3 %)
Daftar Pustaka
1. Achmad, H & M.S. Tupamahu. 1991. Penuntun Belajar Kimia Dasar. PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung.
2. Brady, J.E. 1990. General Chemistry. Edisi ke-5, John Willey & Son, Singapore
3. Keenan, C.W., D.C. Kleinfelter dan J.H Wood. 1989. Ilmu Kimia untuk Universitas, edisi
ke –6 (terjemahan A.H. Pudjatmaka). Erlangga. Jakarta.
4. Sienko, M.J. dan R.A. Plane. 1974. Chemical Principles and Properties, International
Student Edition, Mc Graw-Hill. Kogakusha, Ltd. Singapore
27