Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


PUSKESMAS KELURAHAN CENGKARENG TIMUR
KECAMATAN CENGKARENG

Jl. Nurul Amal No. 74 Rt.13 rw. 04 Kelurahan Cengkareng Timur


Tlp. 021-54360737
Kode Pos : 11740
JAKARTA
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kesehatan DKI Jakarta. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur
Kecamatan Cengkareng mempunyai visi “Cengkareng Sehat untuk Semua
Tahun 2017”. Dalam mencapai visinya, Puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur Kecamatan Cengkareng melaksanakan misi : Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan prinsip pelayanan kesehatan prima,
penguatan bidang kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan
preventif sampai tingkat RW, meningkatkan kemitraan lintas sektor dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, meningkatkan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan, dan penguatan kompetensi pegawai
Puskesmas. Nilai organisasi Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur
Kecamatan Cengkareng adalah HEBAT dan Profesional.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seluruh
unit pelayanan Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan
peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat dan karyawan
yang bekerja di Puskesmas.

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang no 36 tahun 2009, tentang Kesehatan
b. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perlindungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
c. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( SPPN )
d. Undang- Undang nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi.
e. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1457 Menkes/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
g. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 58 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta;
h. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi DKI Jakarta

2. Gambaran Umum
3. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur terletak di Jalan Nurul
Amal RT 13/ RW 4 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan
Cengkareng, Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Puskesmas
ini didirikan sekitar tahun 1990, diatas lahan seluas 872 m 2 dengan
luas bangunan/gedung seluas 448 m 2 dan gedung Puskesmas
terdiri dari dua lantai.
4. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur adalah salah satu dari 9
Puskesmas Kelurahan yang ada di Kecamatan Cengkareng, Kota
Administrasi Jakarta Barat di Provinsi DKI Jakarta.
5. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur merupakan fasilitas
pemerintah yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah Kelurahan
Cengkareng Timur untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif.
2. Tujuan Khusus
Upaya kesehatan perorangan bertujuan untuk peningkatan, pencegahan
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
memulihkan kesehatan perorangan.

C. SASARAN
Petugas upaya kesehatan perorangan di Puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup dari pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas
Kelurahan Cengkareng Timur Pelayanan kesehatan dalam gedung :
a. BPU (Balai Pengobatan Umum)
b. BPG (Balai Pengobatan Gigi)
c. KIA (Kesehatan Ibu Hamil dan Anak) & KB (Keluaraga Berencana)
d. Ruang Tuberkulosa
e. Loket dan Pendaftaran
f. Farmasi
g. Surveilance/sanitarian

E. Batasan Operasional
a. BPU (Balai Pengobatan Umum) adalah Upaya Kesehatan
peorangan yang menyakit pelayanan dari usia balita dalam
manajemen terpadu balita sakit (MTBS), usia dewasa dan lanjut
usia untuk melakukan tindakan kuratif dan rehabilitasi serta rujukan
penyakit umum.
b. BPG (Balai Pengobatan Gigi) adalah upaya kesehatan perorangan
yang menyangkut pelayanan, pemeliharaan kesehatan gigi dan
pengobatan penyakit gigi.
c. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah upaya kesehatan
perorangan yang menyakut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas
serta upaya pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah
lima tahun (BALITA) dan anak pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
d. Ruang Tuberkulosa adalah upaya kesehatan perorangan yan
menyangkut pelayanan penyakit tuberkulosis dan konseling
tentang penyakit tuberkulosis.
e. Loket Pendaftaran adalah tempat dilakukan pendaftaran serta
pembayaran biaya medis dalam pelayanan di puskesmas
kelurahan cengkareng timur.
f. Farmasi adalah tempat pelayanan pengambilan obat di puskesmas
cengkareng timur.
g. Surveilance / sanitarian adalah upaya kesehatan peorangan
berupa pencegahan, konseling, investigasi, dan edukasi
masyarakat mengenai resiko kesehatan dan menjaga lingkungan
yang aman.
F. ISTILAH DAN DEFINISI
o BPU = Balai Pengobatan Umum
o BPG = Balai Pengobatan Gigi
o KIA = Kesehatan Ibu hamil dan Anak
o Farmasi = Pelayanan Obat
o Ruang Tuberkulosa = Pelayanan kesehatan dan pengobatan
Tuberkulosis
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Peorangan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di
Puskesmas Cengkareng Timur:
Ruang kegiatan Petugas Profesi
BPU Pendidikan Strata 1 Diampu oleh 2 orang
Kedokteran Umum. Dokter Umum dengan
latar belakang S1
Kedokteran Umum

Pendidikan Diploma 3 Diampu oleh 1 orang


Keperawatan. Perawat dengan latar
belakang diploma 3
BPG Pendidikan Strata 1 Diampu oleh 1 orang
Kedokteran Gigi Dokter Gigi dengan latar
belakang S1 Kedokteran
Gigi

Pendidikan SPRG dan Diampu oleh 1 orang


Diploma 3 Perawat Perawat dengan latar
Gigi. belakang diploma 3
Ruang Tuberkulosa Pendidikan Diploma 3 Diampu oleh 1 orang
Keperawatan dengan Perawat dengan
pelatihan khusus pelatihan penyakit
penyakit Tuberkulosis tuberkulosis
KIA Pendidikan Diploma 3 Diampu oleh 2 orang
Kebidanan. Bidan dengan latar
belakang diploma 3
Laboratorium Sederhana Pendidikan Diploma 3 Diampu oleh 1 orang
Keperawatan dengan Perawat dengan
pelatihan khusus pelatihan laboratorium
laboratorium sederhana dengan latar
sederhana belakang Diploma 3
keperawatan
Surveilance Pendidikan Diploma 3 Diampu oleh 1 orang
Kesehatan sanitarian dengan latar
Lingkungan. belakang diploma 3
kesehatan lingkungan.
Loket pendaftaran Pendidikan SLTA, Diampu oleh 30 orang
Diploma 3 dan Strata dengan latar belakang
1 SLTA
Farmasi Pendidikan SMF & Diampu oleh 1 orang
Diploma 3 Farmasi. dengan latar belakang
Asisten Apoteker

B. Distribusi Ketenagaan
Kegiatan Petugas Profesi
BPU Dr. Andriani Dokter Umum
Dr. Albertus Nangoi Dokter Umum
Yunike Suciyanti Perawat
BPG Drg. Megri Puspita Dokter Gigi
Anas Aris Munandar Perawat Gigi
Ruang Tuberkulosa Emelia Situmorang Perawat
KIA Sabarita Bidan
Stephani Lubis Bidan
Hermawaty P. Bidan
Laboratorium Eri Irawan Perawat
Sederhana
Surveilance Bona Rotiona Br Suveilance
Saragi
Loket Pendaftaran Sri Murtini Admin
Selamet Admin
Yuni Nurhayati Admin
Farmasi Agustina Asisten Apoteker
BAB III
JADWAL KEGIATAN

Pelayanan Dalam Gedung Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur :

1. Pelayanan Pendaftaran Pasien :


a. Loket Pagi : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
b. Jam istirahat : Tetap menerima pasien secara bergantian
2. Pelayanan Dasar :
a. BPU : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
b. BPG : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
c. KIA & KB Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
3. Pelayanan Khusus :
a. Ruang Tuberkulosa : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
b. Pusat Konsultasi
Gizi & Konseling ASI : Senin, selasa, rabu & -jumat Jam : 12:00
s/d 16:00 WIB
Kesling : Setiap hari Kamis Jam : 08.00
s/d 16.00 WIB
4. Pelayanan Laboratorium Sederhana
 Pengambilan dahak : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
BAB IV
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan,


Puskesmas Cengkareng Timur memiliki:
1. Dua (2) unit kendaraan roda dua
2. Seperangkat LCD Proyektor
3. Dua (2) unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kegiatan Sarana Prasarana


Balai Pengobatan Umum Stetoskop
Tensimeter
Senter
Termometer
Minor set
Alat cek gula
Alat cek kolesterol
Alat cek asam urat
Ruang Tindakan Stetoscope
Tensimeter
Termometer
Flash Light
Nasal Kanul
Face Mask
Bag Valve Mask
Oxygen Transportable
Anafialktik syok set
Infus set
Cairan Kristaloid dan Koloid
Balai Pengobatan Gigi Dental Unit
Alat penyimpan peralatan gigi steril
Peralatan Gigi
Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Tensimeter
Berencana Stetoskop
Termometer
KB kit
Doppler
Partus Set
Spuit
Ruang Tuberkulosa Leaflet
Flip Chart
Pengukur Tinggi Badan dan Berat
Badan
Buku Pecatatan TB Nasional
Formulir Pemeriksaan TB
Pusat Konsultasi Leaflet
Alat peraga ASI
Panduan Diet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotois
Infantometri
Pengukur tinggi badan dewasa
Laboratorium Sederhana Pot Sputum
Spiritus
Kaca Obyek
Alat fiksasi
BAB V
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
A. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
Penyelenggaran kesehatan perorangan di puskesmas cengkareng timur
meliputi :

a) PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan cara identifikasi
sebagai berikut :
a. Nama Pasien
b. Tempat / Tgl Lahir Pasien
c. Alamat / Tempat Tinggal
d. Nomor Rekam Medis
e. Nomor BPJS/ASKES/KIS/KTP
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi :
a. Tarif pelayanan
b. Jenis pelayanan
c. Ketersediaan tempat tidur di Rumah Bersalin
Informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain harus
dapat disediakan ditempat pendaftaran
d. Jadwal dokter
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak – hak pasien sesuai dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 32.
8. Kewajiban pasien sesuai dengan Permenkes Nomor 69 Tahun 2014
Pasal 28.
9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasikan dan ditindaklanjuti.

a) PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah standar prosedur
operasional.
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
professional yang kompeten.
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia.
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
professional yang memenuhi persyaratan.
12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai.
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin kemanan pasien dan
petugas.
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan.
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu.
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien.
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, social, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya.
19. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasikan.
20. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan / penyuluhan pasien.

b) PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Tindakan medis / pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjut.
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan tindak
lanjut.Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
( kewaspadaan universal ).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptic.
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
15. Keluhan pasien / keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
16. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat /
tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
innformasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
baku.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas
yang kompeten.
24. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent.
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan.
26. Pendidikan / penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
c) RENCANA RUJUKAN
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
rujukan.
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib
memberikan alternative pelayanan.
3. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
4. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
6. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
7. Kriteria merujuk pasien sesuai dengan pedoman pelayanan.
8. Pada saat pemulangan, pasien / keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.
d) Penanganan Pasien Gawat Darurat dan atau Beresiko Tinggi di
puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur
1. Pengertian Gawat Darurat adalah pasien yang tiba tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya, atau
anggota badannya ( atau akan menjadi cacat anggota tubuhnya ) apabila
tidak segera mendapatkan pertolongan secepatnya

2. Kasus kasus gawat darurat dapat terjadi akibat :


a. Kecelakaan ( Lalu lintas, rumah tangga, pekerjaan,
b. Cedera ( Olah raga, )
c. Bencana ( lingkungan
d. Penyakit yang dideritanya

3. Dalam penanganan pasien gawat darurat dilakukan dengan cepat, tepat dan
akurat:
a. Petugas melakukan identifikasi kondisi kegawatdaruratan pasien:
1) Apakah pasien dapat ditangani di puskesmas atau tidak, jika tidak
diminta langsung ke Rumah Sakit
2) Pasien yang dapat ditangani dan kemungkinan bisa distabilkan di
puskesmas, maka dilakukan penanganan sampai pasien stabil, baru
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit
b. Alat pendukung harus selalu tersedia di ruang tindakan.
c. Ketersediaan obat-obat2an yang diperlukan ( obat anti perdarahan, anti
kejang, obat obat untuk luka bakar), Anafilaktik syok kit ( infuse set, cairan
infuse, )
d. Melakukan rujukan jika pasien tidak dapat ditangani
e. Menyiapkan transportasi pasien sesuai prosedur yang ada
4. Kasus Gawat Darurat di Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur antara lain
:
a. Kasus gawat darurat yang dapat ditangani :
1) Vulnus laceratum minor
2) Status Asmatikus
3) Krisis Hipertensi
4) Colik Abdomen
5) Kejang demam sederhana
b. Kasus gawat darurat yang tidak dapat ditangani :
1) Penurunan Kesadaran
2) Infark Miokard Akut
3) Gigit Binatang
4) Cedera Kepala Berat
5) Fraktur
5. Semua pasien yang datang berobat ke puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur semua petugas selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang ada,
semua pasien dianggap mempunyai resiko tinggi, penanganan pasien
beresiako tinggi menggunakan Alat Pelindung Diri, sesuai dengan prosedur
yang berlaku. Alat Pelindung Diri harus tersedia di poli pelayanan seperti :
a. Poli Gigi ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung, kacamata )
b. Ruang tindakan (( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung )
c. Poli Paru ( Masker, Sarung Tangan,)
d. Poli KB ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung, )
e. Poli KIA ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung,)
B. PEMBERIAN SEDASI DI PUSKESMAS KELURAHAN CENGKARENG
TIMUR

1. Pengertian sedasi merupakan anestesi mana obat diberikan untuk


menenangkan pasien dalam suatu periode yang dapat membuat pasien
cemas, tidak nyaman, atau gelisah. Seringkali diberikan kepada pasien
segera sebelum pembedahan atau selama prosedur medis tidak nyaman.
Sedasi menggunakan obat - obatan sedatif. Sedasi adalah teknik di mana
satu atau lebih obat yang digunakan untuk menekan sistem saraf pusat dari
pasien sehingga mengurangi kesadaran pasien untuk lingungannya.
Pedoman terbaru dari Department Of Health On General Anaesthesia And
Dentistry telah merekomendasikan untuk lebih banyak menggunakan sedasi
sadar dan anestesi lokal, sisanya untuk keadaan yang sangat mutlak baru
menggunakan anestesi umum. Jika pemilihan pasien dilakukan secara
cermat, dan dengan prosedur yang sesuai, penggunaan sedasi bisa sangat
berhasil.

2. Indikasi untuk sedasi prosedural dapat bervariasi dari pasien ke pasien


berdasarkan tingkat kecemasan dan rasa sakit yang terkait dengan
prosedur.Perawatan individual penting ketika menentukan apakah pasien
membutuhkan sedasi prosedural.Pasien mungkin perlu obat anti kecemasan,
obat nyeri, imobilisasi. Tingkatan sedasi dari ringan sampai dalam :

a. Sedasi minimal (anxiolysis) : dalam keadaan ini pasien dapat merespon


perintah verbal dan mungkin memiliki beberapa gangguan kognitif, tetapi
tidak ada efek pada status
b. Sedasi moderat : ada depresi kesadaran, tetapi pasien dalam keadaan in
dapat merespons dengan tepat perintah verbal, baik sendiri atau bersama
dengan stimulasi taktil cahaya. Pasien mampu mempertahankan jalan
nafas secara independen, ventilasi yang cukup dan fungsi jantung
biasanya terpengaruh oleh obat yang
c. Sedasi dalam : pasien pada kondisi ini tidak mudah terbangun, tetapi
merespon dengan sengaja (tidak hanya menarik) setelah stimulasi
berulang atau menyakitkan. Pasien mungkin memerlukan bantuan
menjaga jalan nafas dan ventilasi yang cukup, tetapi status kardiovaskuler
normal dipertahankan selama

SEDASI
RINGAN/ SEDASI SEDASI ANESTESI
TINGKATAN
MINIMAL SEDANG BERAT/DALAM UMUM
(ANXIOLYSIS )
Respons Respons norma Merespons Merespons Tidak
l terhadap setelah sadar,
terhadap stimul stimulus diberikan meskipun
us verbal sentuhan stimulus dengan
berulang/stimul stimulus
us nyeri nyeri
Jalan Napas Tidak Tidak     Mungkin       Sering
terpengaruh perlu perlu intervensi memerluka
intervensi n
intervensi
Ventilasi Tidak Adekuat Dapat            Sering
Spontan terpengaruh tidak adekuat tidak
adekuat

Fungsi Tidak Biasanya Biasanya       Dapat


Kardiovaskul terpengaruh dapat dapat terganggu
er dipertahanka dipertahankan
n dengan dengan baik
baik

3. Jenis - jenis anestesi lokal dan sedasi yang di berikan di Puskesmas


Kelurahan Cengkareng Timur :

a. Lidokain (xylocain)

b. Pehakain

c. Diazepam

4. Teknik pemberian anastesi lokal dan sedasi :

a. Topikal anestesi / anestesi permukaan adalah pengolesan atau


penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung,
faring, mukosa mulut contoh topical anestesi yaitu : chlor ethyl ( cairan )
dan procaine ( gel )
b. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara infiltrasi yang sering
digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal
atau subcutan.
1) Anestesi infiltrasi digunakan untuk tindakan:
a) Incisi
b) Jahit luka
c) Lipoma
d) Ekstirpasi
e) Pencabutan gigi susu ( tidak goyang ) dan gigi permanent atas,
bawah bagian buccal
c. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama
atau pleksus saraf.
1) Anestesi blok digunakan untuk tindakan :
a) Pencabutan gigi permanent bawah
b) Ekstraksi kuku
c) Sircum sisi
d. Sedasi (Diazepam) diberikan secara suppositoria dengan dosis 5 mg dan
10 mg tergantung berat badan Anak
5. Jenis - jenis bedah minor yang bisa dikerjakan di Puskesmas Kelurahan
Cengkareng Timur :

a. Sirkumsisi

b. Ekstirpasi : Lipoma, Atheroma, Klavus, Veruka Vulgaris dan Papiloma

c. Insisi Abses

d. Ekstraksi Kuku

e. Heachting Luka
f. Odontectomi

g. Operculectomi

h. Ekstraksi gigi dengan penyulit

i. Alveolectomi

6. Petugas Kesehatan yang berhak melakukan anastesi lokal dan sedasi yaitu :
petugas medis dan paramedis yang mempunyai kelengkapan persyaratan
tenaga medis seperti STR dan SIP, dan untuk perawat atau bidan SIB.
Adapun tenaga medis dan para medis yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan sedasi yaitu :

a. Dokter Umum

b. Dokter Gigi

c. Paramedis : Perawat dan Bidan, perawat gigi


C. Pelayanan Rujukan
1. Kasus ibu hamil yang memerlukan rujukan segera ke Rumah Sakit :
a. Ibu hamil dengan panggul sempit
b. Ibu hamil dengan riwayat bedah sesar
c. Ibu hamil denga perdarahan ante partum
d. Hipertensi dalam kehamilan ( pre eklamsi berat / eklamsi )
e. Ketuban pecah disertai dengan keluarnya meconium kental
f. Ibu hamil dengan tinggi fundus 40 cm atau lebih ( makrosomia, polihidramnion,
Kehamilan ganda )
g. Primipara pada fase aktif kala I persalinan dengan penurunan kepala 5/5
h. Ibu hamil dengan anemia berat
i. Ibu hamil dengan Disproporsi Kepala Panggul
j. Ibu hamil dengan penyakit penyerta yang mengancam jiwa ( DM, Kelainan Jantung )
2. Kasus pada bayi baru lahir yang harus segera dirujuk ke Rumah Sakit
a. Bayi risti usia gestasi kurang dari 32 minggu
b. Bayi dengan asfiksia ringan dan sedang tidak menunjukkan perbaikan setelah 6 jam.
c. Bayi dengan kejang meningitis
d. Bayi dengan kecurigaan sepsis
e. Infeksi pra, intra, post partum
f. Kelainan bawaan
g. Bayi yang butuh transfusi tukar
h. Bayi dengan distress nafas yang menetap
i. Meningitis
j. Bayi yang tidak menunjukkan kemajuan selama perawatan
k. Bayi yang mengalami kelainan jantung
l. Bayi hiperbilirubinemia dengan kadar Bilirubin total > 15
3. Kriteria rujukan yang didampingi bidan ke Rumah Sakit :
a. Pasien yang terpasang infus
b. Pasien yang menggunakan Oksigen
c. Pasien dengan kegawatdaruratan kebidanan
d. Pasien dengan fase Aktif persalinan dengan komplikasi
4. Kriteria rujukan pasien gawat darurat :
a. Kondisi pasien yang dapat ditanganin langsung di IGD rumah sakit tanpa
memerlukan surat rujukan dari fasilitas kesehatan primer
b. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian anak atau pediatric
c. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian bedah
d. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian Kardiovaskuler ( Jantung
dan Pembuluh Darah )
e. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian Obstetri Ginekologi
(Kebidanan dan Kandungan)
f. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian Mata
g. Pasien dengan kriteria gawat darurat bagian Paru
h. Pasien dengan kriteria gawat darurat bidang penyakit dalam
i. Pasien dengan kriteria gawat darurat bidang THT
j. Pasien dengan kriteria gawat darurat bidang Syaraf

d. Jenis Pelayanan

I. Pelayanan Dalam Gedung Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur :

1. Pelayanan Pendaftaran Pasien :


c. Loket Pagi : Senin – Jum’at Jam : 07:30 s/d 16:00 WIB
d. Jam istirahat : Tetap menerima pasien secara bergantian
2. Pelayanan Dasar :
a. BPU & Ruang Tindakan
Jenis Pelayanan di ruang BPU :
 Pelayanan Kesehatan
 Surat Keterangan Sehat
 Surat Keterangan Kematian
Jenis Pelayanan di ruang Tindakan :
 Perawatan Luka
 Penjahitan Luka
 Pembedahan Minor : Clavus, Cairan Abses, Kutil,
Pengangkatan Kuku, Tumor jinak lemak

b. BPG
Jenis Pelayanan :
 Perawatan saluran akar
 Membersihkan Karang gigi
 Cabut Gigi Anak dan Dewasa
 Penambalan Gigi
3. Pelayanan Khusus :
a. Ruang tuberkulosa
Jenis Pelayanan :
 Pelayanan obat tuberkulosa
 Konsultasi Penyakit tuberkulosa

b. KIA
Jenis Pelayanan :
 Pemeriksaan Kehamilan
 Skiring kesehatan ibu hamil
 Kesehatan Ibu nifas
 Kesehatan bayi baru lahir
 Kesehatan keluarga berencana
 Iva test
 Imunisasi dasar
 Imunisasi lanjutan

4. Pelayanan Laboratorium Sederhana


 Pengambilan dahak BTA
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah buku Pedoman Penyelenggaran Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng ini disusun.
Kami mengajak semua pihak yang bekerja di Puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur Kecamatan Cengkareng untuk dapat bersama - sama membina dan
mengembangkan sistem pelayanan di Upaya Kesehatan Perorangan. Semua
pihak, penanggung jawab program dan pelaksana program yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan perorangan hendaknya
selalu menaati ketentuan yang telah digariskan di dalam buku pedoman ini.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan
Cengkareng Timur

dr. Andriani
NIP. .198204022014032001

Anda mungkin juga menyukai