A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang no 36 tahun 2009, tentang Kesehatan
b. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perlindungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
c. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( SPPN )
d. Undang- Undang nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi.
e. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1457 Menkes/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
g. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 58 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta;
h. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi DKI Jakarta
2. Gambaran Umum
3. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur terletak di Jalan Nurul
Amal RT 13/ RW 4 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan
Cengkareng, Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Puskesmas
ini didirikan sekitar tahun 1990, diatas lahan seluas 872 m 2 dengan
luas bangunan/gedung seluas 448 m 2 dan gedung Puskesmas
terdiri dari dua lantai.
4. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur adalah salah satu dari 9
Puskesmas Kelurahan yang ada di Kecamatan Cengkareng, Kota
Administrasi Jakarta Barat di Provinsi DKI Jakarta.
5. Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur merupakan fasilitas
pemerintah yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah Kelurahan
Cengkareng Timur untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif.
2. Tujuan Khusus
Upaya kesehatan perorangan bertujuan untuk peningkatan, pencegahan
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
memulihkan kesehatan perorangan.
C. SASARAN
Petugas upaya kesehatan perorangan di Puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur
E. Batasan Operasional
a. BPU (Balai Pengobatan Umum) adalah Upaya Kesehatan
peorangan yang menyakit pelayanan dari usia balita dalam
manajemen terpadu balita sakit (MTBS), usia dewasa dan lanjut
usia untuk melakukan tindakan kuratif dan rehabilitasi serta rujukan
penyakit umum.
b. BPG (Balai Pengobatan Gigi) adalah upaya kesehatan perorangan
yang menyangkut pelayanan, pemeliharaan kesehatan gigi dan
pengobatan penyakit gigi.
c. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah upaya kesehatan
perorangan yang menyakut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas
serta upaya pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah
lima tahun (BALITA) dan anak pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
d. Ruang Tuberkulosa adalah upaya kesehatan perorangan yan
menyangkut pelayanan penyakit tuberkulosis dan konseling
tentang penyakit tuberkulosis.
e. Loket Pendaftaran adalah tempat dilakukan pendaftaran serta
pembayaran biaya medis dalam pelayanan di puskesmas
kelurahan cengkareng timur.
f. Farmasi adalah tempat pelayanan pengambilan obat di puskesmas
cengkareng timur.
g. Surveilance / sanitarian adalah upaya kesehatan peorangan
berupa pencegahan, konseling, investigasi, dan edukasi
masyarakat mengenai resiko kesehatan dan menjaga lingkungan
yang aman.
F. ISTILAH DAN DEFINISI
o BPU = Balai Pengobatan Umum
o BPG = Balai Pengobatan Gigi
o KIA = Kesehatan Ibu hamil dan Anak
o Farmasi = Pelayanan Obat
o Ruang Tuberkulosa = Pelayanan kesehatan dan pengobatan
Tuberkulosis
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Kegiatan Petugas Profesi
BPU Dr. Andriani Dokter Umum
Dr. Albertus Nangoi Dokter Umum
Yunike Suciyanti Perawat
BPG Drg. Megri Puspita Dokter Gigi
Anas Aris Munandar Perawat Gigi
Ruang Tuberkulosa Emelia Situmorang Perawat
KIA Sabarita Bidan
Stephani Lubis Bidan
Hermawaty P. Bidan
Laboratorium Eri Irawan Perawat
Sederhana
Surveilance Bona Rotiona Br Suveilance
Saragi
Loket Pendaftaran Sri Murtini Admin
Selamet Admin
Yuni Nurhayati Admin
Farmasi Agustina Asisten Apoteker
BAB III
JADWAL KEGIATAN
a) PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan cara identifikasi
sebagai berikut :
a. Nama Pasien
b. Tempat / Tgl Lahir Pasien
c. Alamat / Tempat Tinggal
d. Nomor Rekam Medis
e. Nomor BPJS/ASKES/KIS/KTP
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi :
a. Tarif pelayanan
b. Jenis pelayanan
c. Ketersediaan tempat tidur di Rumah Bersalin
Informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain harus
dapat disediakan ditempat pendaftaran
d. Jadwal dokter
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak – hak pasien sesuai dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 32.
8. Kewajiban pasien sesuai dengan Permenkes Nomor 69 Tahun 2014
Pasal 28.
9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasikan dan ditindaklanjuti.
b) PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Tindakan medis / pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjut.
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan tindak
lanjut.Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
( kewaspadaan universal ).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptic.
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
15. Keluhan pasien / keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
16. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat /
tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
innformasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
baku.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas
yang kompeten.
24. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent.
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan.
26. Pendidikan / penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
c) RENCANA RUJUKAN
1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
rujukan.
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib
memberikan alternative pelayanan.
3. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
4. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
6. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
7. Kriteria merujuk pasien sesuai dengan pedoman pelayanan.
8. Pada saat pemulangan, pasien / keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.
d) Penanganan Pasien Gawat Darurat dan atau Beresiko Tinggi di
puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur
1. Pengertian Gawat Darurat adalah pasien yang tiba tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya, atau
anggota badannya ( atau akan menjadi cacat anggota tubuhnya ) apabila
tidak segera mendapatkan pertolongan secepatnya
3. Dalam penanganan pasien gawat darurat dilakukan dengan cepat, tepat dan
akurat:
a. Petugas melakukan identifikasi kondisi kegawatdaruratan pasien:
1) Apakah pasien dapat ditangani di puskesmas atau tidak, jika tidak
diminta langsung ke Rumah Sakit
2) Pasien yang dapat ditangani dan kemungkinan bisa distabilkan di
puskesmas, maka dilakukan penanganan sampai pasien stabil, baru
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit
b. Alat pendukung harus selalu tersedia di ruang tindakan.
c. Ketersediaan obat-obat2an yang diperlukan ( obat anti perdarahan, anti
kejang, obat obat untuk luka bakar), Anafilaktik syok kit ( infuse set, cairan
infuse, )
d. Melakukan rujukan jika pasien tidak dapat ditangani
e. Menyiapkan transportasi pasien sesuai prosedur yang ada
4. Kasus Gawat Darurat di Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur antara lain
:
a. Kasus gawat darurat yang dapat ditangani :
1) Vulnus laceratum minor
2) Status Asmatikus
3) Krisis Hipertensi
4) Colik Abdomen
5) Kejang demam sederhana
b. Kasus gawat darurat yang tidak dapat ditangani :
1) Penurunan Kesadaran
2) Infark Miokard Akut
3) Gigit Binatang
4) Cedera Kepala Berat
5) Fraktur
5. Semua pasien yang datang berobat ke puskesmas Kelurahan Cengkareng
Timur semua petugas selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang ada,
semua pasien dianggap mempunyai resiko tinggi, penanganan pasien
beresiako tinggi menggunakan Alat Pelindung Diri, sesuai dengan prosedur
yang berlaku. Alat Pelindung Diri harus tersedia di poli pelayanan seperti :
a. Poli Gigi ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung, kacamata )
b. Ruang tindakan (( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung )
c. Poli Paru ( Masker, Sarung Tangan,)
d. Poli KB ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung, )
e. Poli KIA ( Masker, Sarung Tangan, Baju pelindung,)
B. PEMBERIAN SEDASI DI PUSKESMAS KELURAHAN CENGKARENG
TIMUR
SEDASI
RINGAN/ SEDASI SEDASI ANESTESI
TINGKATAN
MINIMAL SEDANG BERAT/DALAM UMUM
(ANXIOLYSIS )
Respons Respons norma Merespons Merespons Tidak
l terhadap setelah sadar,
terhadap stimul stimulus diberikan meskipun
us verbal sentuhan stimulus dengan
berulang/stimul stimulus
us nyeri nyeri
Jalan Napas Tidak Tidak Mungkin Sering
terpengaruh perlu perlu intervensi memerluka
intervensi n
intervensi
Ventilasi Tidak Adekuat Dapat Sering
Spontan terpengaruh tidak adekuat tidak
adekuat
a. Lidokain (xylocain)
b. Pehakain
c. Diazepam
a. Sirkumsisi
c. Insisi Abses
d. Ekstraksi Kuku
e. Heachting Luka
f. Odontectomi
g. Operculectomi
i. Alveolectomi
6. Petugas Kesehatan yang berhak melakukan anastesi lokal dan sedasi yaitu :
petugas medis dan paramedis yang mempunyai kelengkapan persyaratan
tenaga medis seperti STR dan SIP, dan untuk perawat atau bidan SIB.
Adapun tenaga medis dan para medis yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan sedasi yaitu :
a. Dokter Umum
b. Dokter Gigi
d. Jenis Pelayanan
b. BPG
Jenis Pelayanan :
Perawatan saluran akar
Membersihkan Karang gigi
Cabut Gigi Anak dan Dewasa
Penambalan Gigi
3. Pelayanan Khusus :
a. Ruang tuberkulosa
Jenis Pelayanan :
Pelayanan obat tuberkulosa
Konsultasi Penyakit tuberkulosa
b. KIA
Jenis Pelayanan :
Pemeriksaan Kehamilan
Skiring kesehatan ibu hamil
Kesehatan Ibu nifas
Kesehatan bayi baru lahir
Kesehatan keluarga berencana
Iva test
Imunisasi dasar
Imunisasi lanjutan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan
Cengkareng Timur
dr. Andriani
NIP. .198204022014032001