Anda di halaman 1dari 4

296

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KLINIK

ILMU BEDAH SARAF

2022

Fraktur Vertebra Thoracolumbal

ICD 10: S32 & S22

1. Pengertian Fraktur yang melibatkan satu atau lebih dari tujuh belas tulang belakang daerah thorakal
(Definisi) dan atau lumbal, dengan atau tanpa komplikasi neurologis

2. Anamnesis  Riwayat trauma (high impact / low impact)


 Nyeri daerah thoracolumbal
 Kelemahan extremitas inferior dengan gejala UMN/LMN tergantung segmen yang
terlibat
 Gangguan sensorik
 Gangguan autonom (BAK, BAB)
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik Umum:
Fisik (pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi)
Pemeriksaan fisik pertama kali diutamakan pada evaluasi A (airway), B (breathing) dan
C (circulation)

Pemeriksaan Lokalis Tulang Belakang

 Mencari kelainan bentuk susunan tulang belakang (deformitas)


 Mencari nyeri ketuk spinal, spasme/ketegangan otot spinal/paraspinal
Pemeriksaan Neurologis:
 Pemeriksaan fungsi motoris
 Pemeriksaan fungsi sensoris
 Pemeriksaan fungsi otonom
 Pemeriksaan tanda-tanda radikulopati dan instabilitas tulang belakang
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis sesuai diatas
2. Pemeriksaan klinis sesuai diatas
3. Pemeriksaan radiologis sesuai diatas
5. Diagnosis Kerja Fraktur Vertebra Thoracolumbal(ICD 10:S32 & S22)

6. Diagnosis Banding  Sindroma Guillain Barre


 Canal Stenosis degeneratif
 Infeksi spinal
 Neoplasma spinal
 ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis)
7. Pemeriksaan No Pemeriksaan Rekomendasi GR Ref
Penunjang
1 X-foto Sensitifitas tinggi untuk evaluasi stabilitas tulang 1C 1
thoracolumbal belakang
AP, cross-table
Lateral,
swimmers
position

Pedoman Nasional Pelayan Klinik Ilmu Bedah Saraf 2022


297

2 CT scan Lebih unggul dibandingkan X-foto sebagai skrining 1C 2,3


kelainan tulang thorakolumbal pada kasus risiko
thoracolumbal
tinggi cedera thorakolumbal:

- KLL kecepatan tinggi


- Jatuh dari ketinggian >3m
- Cedera kepala dengan adanya gambaran
perdarahan intrakranial pada CT scan
- Defisit neurologis sesuai dengan cedera servikal
- Fraktur pelvis atau ekstremitas multipel
3 MRI Spine - MRI diperlukan bila didapatkan nyeri servikal 1C 4
tanpa didapatkan kelainan pada pemeriksaan X-
foto maupun CT Scan
- MRI secara luas digunakan untuk evaluasi spinal
kord, root, struktur ligamen, jaringan lunak
sekitar diskus
- Akut fraktur osteoporosis

Keterangan :

GR : Grade of Recomendation

8. Terapi No Terapi Prosedur (ICD 9 CM) GR Ref


1 Pembedahan Pembedahan dilakukan pada kompresi spinal kord 1C 5
yang signifikan dengan deficit neurologis, terutama
yang bersifat progresif, unstable, atau dislokasi

Teknik pembedahan yang dilakukan:

 Laminektomi, Laminotomi, laminoplasti,


foraminotomi (03.09)
 Disektomi/corpectomi (80.51)
 Fusi dengan bone graft (84.52)
 Lateral Mass Screw (84.82)
 Plate and screw (81.30)
 Cage (84.51)
 Miniplate (81.30)
 Kyphoplasty (81.66) / vertebroplasty (81.65)
2 Medikamentosa ACTH 4-10 (Semax), Pro8Gly9Pro10diberikan pada 2B 7,8
pasien dengan komplikasi (deficit neurologis atau
spinal cord injury)
Keterangan :

GR : Grade of Recomendation

9. Edukasi Penjelasan kepada pasien dan keluarganya:


1. Perjalanan penyakit dan komplikasi yang mungkin terjadi
2. Terapi dan tindakan yang akan diberikan beserta keuntungan dan kerugiannya
3. Tata cara perawatan dan dokter yang merawat
4. Memerlukan perawatan pasca operasi untuk pemulihan fungsi neurologis yang
terganggu, melalui program rehabilitasi medik
5. Pasien harus memahami bahwa penanganan berlangsung jangka panjang (long term
care) dan memerlukan tindak lanjut multi disiplin yang melibatkan bidang bedah saraf,
rehabilitasi medik, dan urologi

Pedoman Nasional Pelayan Klinik Ilmu Bedah Saraf 2022


298

10. Prognosis Ad Vitam (Hidup) : Dubia ad bonam


Ad Sanationam (sembuh) : Dubia
Ad Fungsionam (fungsi) : Dubia ad bonam
Prognosis dipengaruhi:
- Usia
- Status Neurologis awal
- Kondisi umum
- Kelainan penyerta
- Lama cedera
- Beratnya cedera
11. Indikator Medis Perbaikan keluhan dan status neurologis.

12. Alur Pelayanan

Pedoman Nasional Pelayan Klinik Ilmu Bedah Saraf 2022


299

13. Kepustakaan 1. Hernandez JA, Chupik C, Swischuk LE. Cervical spine trauma in children under 5 years: productivity of
CT.EmergRadiol. 2004 Feb;10(4):176-8
2. Plumb JO, Morris CG. Clinical review: Spinal imaging for the adult obtunded blunt trauma patient: update
from 2004. Intensive Care Med. 2012 May;38(5):752-71.
3. Holmes JF, Akkinepalli R. Computed tomography versus plain radiography to screen for cervical spine injury:
a meta-analysis. J Trauma. 2005;58(5):902.
4. Cohen WA, Giauque AP, Hallam DK, Linnau KF, Mann FA. Evidence-based approach to use of MR imaging in
acute spinal trauma. Eur J Radiol. 2003;48(1):49.
5. Huang YH, Yang TM, Lin WC, Ho JT, Lee TC, Chen WF, Rau CS, Wang HC. The prognosis of acute blunt cervical
spinal cord injury.J Trauma. 2009;66(5):1441.
6. Greenberg MS. 2010. Handbook of Neurosurgery: Cervical Spine Fractures. Thieme
7. Wikberg, J.; Muceniece, R.; Mandrika, I.; Prusis, P.; Lindblom, J.; Post, C. & Skottner, A. (2000). New aspects
on the melanocortins and their receptors. Pharmacol Res, Vol.42, No.5, (November 2000), pp. 393-420
8. Tanabe, K.; Gamo, K.; Aoki, S.; Wada, K. & Kiyama, H. (2007). Melanocortin receptor 4 is induced in nerve-
injured motor and sensory neurons of mouse. J Neurochem, Vol.101, No.4, (May 2007), pp. 1145-1152

Pedoman Nasional Pelayan Klinik Ilmu Bedah Saraf 2022

Anda mungkin juga menyukai