Anda di halaman 1dari 2

TAHAP PRAPRODUKSI

1. Identifikasi Gagasan/Ide
Untuk menginspirasi para remaja, agar lebih menghemat air karena air sangat
dibutuhkan oleh masyarakat

2. Konsep
Tema cerita: Menghemat air
Judul cerita:
Pokok cerita:
Tujuan cerita: Iklan ini menjelaskan tentang berharganya air karena akan
dirasa bahwa air sangat semakin terbatas
Sasaran: Remaja, semua umur (agar anak semua bisa lebih menghargai air,
sebagai kebutuhan masyarakat sehari-hari)

3. Sinopsis
Iklan ini memperlihatkan tokoh pelajar yang memiliki kurang kesadaran
tentang penggunaan air. Ia selalu boros air dan membuang-buang air yang
digunakannya. Suatu ketika ia mendapatkan masalah kecil yang membuat ia
sadar bahwa air itu sangat berharga. Karena air adalah sumber kehidupan
dan sangat berharga untuk kebutuhan manusia

4. Rangkuman cerita (treatment)


Awal cerita pada jam istirahat sekolah, terlihat seorang siswa yang sedang
makan siang bersama teman-temannya di sebuah kantin sekolah…Dengan
kelahapan dan keasyikan mereka mengobrol…sampai-sampai mereka lupa
akan waktu jam istirahat…

Lalu lalang bel berbunyi dan siswa-siswi yang berjalan menuju kelasnya
masing-masing, menandakan bahwa jam istirahat telah selesai… Mereka
bergegas menuju ke kelas dan tidak lupa untuk mencuci tangan setelah
makan… Yuni pergi untuk mencuci tangannya dengan terburu-buru sampai ia
lupa akan mematikan keran air tersebut… dan seterusnya
NASKAH

Yuni: "Trek…trek…" (Pergi mencuci tangan lalu lupa mematikan keran)

Amel: "Trek…trek…" (Amel pun lewat dan tidak sengaja melihat keran yang belum
dimatikan dan melihat Yuni yang mau pergi ke kelas, posisi Yuni yang tidak jauh dari
keran)

Yuni: (Memanggil Yuni) "Hei Yuni!" (Sambil bertanya kepada Yuni) "Apakah kamu
yang sudah mencuci tangan?"

Yuni: (Lalu Yuni pun menengok ke arah Amel sambil menyapa balik Amel) "Hai Mel"
(Yuni pun menjawab pertanyaan Amel) "Iya Mel saya yang sudah mencuci tangan" (
Lalu Amel pun bertanya balik ke Amel) "Emang kenapa ya Mel?" (Dengan muka
jutek)

Amel: "Kok kamu nanya kenapa sih Yun. Galiat itu keran belum dimatikan!"
(Ekspresi Amel seperti orang marah)

Yuni: (Dengan muka jutek) "Yaudah sih tinggal matiin doang ribet banget " (Sambil
bergegas ke kelas)

Amel: "Huff…(Sambil mematikan keran)

Bel pulang pun berbunyi seluruh siswa pun bergegas untuk pulang…

Keesokan harinya pada jam istirahat Yuni dan teman-temannya pun ke kantin lagi
untuk makan siang, setelah makan siang selesai Yuni pun pergi mencuci tangan dan
tidak mematikan kerannya lagi. Lau Pak Rijal pun datang dari arah perpustakaan
dan tidak sengaja melihat Yuni yang tidak mematikan keran. Lalu Pak Rijal
mendekati Yuni yang posisinya tidak jauh dari perpustakaan dan menasehatinya

Pak Rijal: (Sambil menggelengkan kepala dan memanggil Yuni) "Hei Yuni"

Yuni: (Menengok ke arah Pak Rijal) "Eh iya Pak ada apa?"

Pak Rijal: "Lihat kebelakang itu. Kamu belum mematikan keran, kebiasaan. Bapak
juga dapat laporan dari teman-teman yang lain, kalau kamu suka tidak mematikan
keran air. Itu tuh bukan sekali dua kali, kebiasaan kamu yang seperti itu lain kali,
jangan diulangi seperti itu lagi ya Yuni"

Yuni: (Sambil muka penuh penyelesaian) "Baik Pak saya tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama"

Anda mungkin juga menyukai