Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI PENDIDIKAN

SESI DISKUSI
(PENDIDIKAN SEBAGAI KOMODITI)
1. Komang Widiana Saputra (2217011056)
Soal :
Prinsip pendidikan sebagai komoditi?
Jawaban:
Pendidikan seharusnya tidak dianggap sebagai komoditi. Pendidikan adalah hak asasi
manusia yang mendasar dan penting bagi pengembangan individu serta kemajuan masyarakat
dan negara.
Namun, jika kita melihat dari sudut pandang bisnis atau ekonomi, maka pendidikan bisa saja
dianggap sebagai komoditi. Dalam konteks ini, prinsip-prinsip pendidikan sebagai komoditi
mungkin mencakup:
a. Kualitas: Kualitas pendidikan harus ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing dan
reputasi institusi pendidikan sebagai merek yang diinginkan.
b. Harga: Harga pendidikan harus dapat bersaing dan terjangkau, dengan menyesuaikan
dengan persaingan pasar dan daya beli konsumen.
c. Pemasaran: Pendidikan sebagai komoditi juga membutuhkan pemasaran yang efektif
untuk menarik calon siswa dan mahasiswa.
d. Inovasi: Institusi pendidikan harus mengembangkan inovasi dalam pembelajaran dan
program untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berubah.
e. Kepuasan pelanggan: Institusi pendidikan harus berfokus pada kepuasan pelanggan
(siswa/mahasiswa), karena ini akan membantu mempertahankan merek dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi.
Namun, perlu diingat bahwa pendidikan bukanlah barang biasa dan tidak dapat dianggap
hanya sebagai komoditi. Sebaiknya pendidikan dianggap sebagai investasi jangka panjang
bagi individu dan masyarakat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.

2. Luh Putu Pande Novie Maharani (2217011048)


Soal :
Apakah pendidikan bisa dikatakan sebagai barang investasi?
Jawaban:
Pendidikan juga bisa disebut sebagai investasi dalam ekonomi. dimana fungsi teknis-
ekonomis pendidikan merujuk pada perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikkan dapat
membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
hidup dan berkompetisi dalam ekonomi. Dimana secara umum terbukti bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan maka tingkat pendapatan semakin tinggi. Karena orang berpendidikan
lebih produktif dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan. produktivitas
seseorang akan menunjang keterampilan yang dimiliki untuk memperoleh pekerjaan yang
lebih baik kedepannya. Pendidikan juga merupakan investasi sumber daya manusia, yang
akan memberikan dampak baik secara moneter maupun non moneter. Sumber daya manusia
yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk
perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah
bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya
keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga
pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional. Pendidikan bukan saja
sebuah investasi yang bernilai ekonomi saja akan tetapi sebagai suatu investasi untuk
mendapatkan derajat yang lebih tinggi dalam kehidupan dunia maupun akhirat karna sesuai
dengan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa yang dimana tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya
karna ilmu yang bermanfaat sebagai bekal menuju akhirat.

3. Luh Putu Ranjani Purwani Sanjiwai (2217011059)


Soal :
Apakah terdapat hambatan dalam pendidikan sebagai komuditi?
Jawaban:
Seperti yang kita ketahui pendidikan yang dijadikan sebagai komoditi akan memberikan
dampak lebih banyak bagi negara berkembang, seperti yang sudah dijelaskan kami
sebelumnya sebagai contoh negara Australia sangat serius “mejual pendidikan mereka dan
bahkan disebutkan Pendidikan adalah komoditas ekspor keempat andalan mereka”Australia
meraup pendapatan ekonomi sebesar $18.2 triliun (ABS). Dari contoh diatas akan
memberikan dampak yang sangat besar bagi negara” maju terutama dalam menambah
pendapatan negara. Lainnya halnya dengan negara berkembang indonesia misalnya. Dimana
indonesia menjadi target mereka dalam melakukan ekspor pendidikan, terutama mengekspor
tenaga kerja pendidik dan membangung perguruan tinggi asing di indonesia. Tentu ini akan
mengancam pendidikan dan tenaga kerja diindonesia, perguruan tinggi di indonesia merasa
tersaingin karena banyaknya mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi asing karena
pendidik yang lebih berkualitas. Selain itu, itu akan menyebabkan tenaga pendidik di
indonesia menjadi dikesampingkan dan tentu ini menjadi hambatan bagi indonesia.
4. Ni Luh Ade Mulia Dewi (227011018)
Soal :
Seperti yang dijelaskan tadi bahwasannya pendidikan itu sebagai komoditas. Menurut yg
telah saya baca di suatu artikel yang mengatakan bahwasannya pendidikan itu tidak
seharusnya diberlakukan sebagai komoditas. Nah bagaimana persepsi kalian menanggapi
persoalan tersebut?
Jawaban : jawaban sama dengan jawaban dari soal Baruna

5. I Gede Baruna Indrawan (2217011061)


Soal :
Ada berbagai pihak yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan komoditas namun ada
pula yang menentang pendidikan bukanlah komoditas. Menurut sudut pandang kelompok
penyaji bagaimana tanggapan anda terkait Dampak Pendidikan dijadikan sebagai komoditas
Jawaban:
Pandangan mengenai pendidikan sebagai komoditas atau tidak, sangat bergantung pada
perspektif masing-masing individu.
Beberapa orang percaya bahwa pendidikan seharusnya diperlakukan sebagai sebuah
komoditas karena menghasilkan penghasilan dan keuntungan yang besar. Mereka berpikir
bahwa pendidikan adalah investasi yang akan membantu meningkatkan keterampilan dan
kemampuan seseorang sehingga mereka dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Di sisi lain, ada juga pandangan bahwa pendidikan tidak boleh diperlakukan sebagai
komoditas karena alasan moral dan etika. Pendidikan harus dianggap sebagai hak asasi
manusia yang sama pentingnya dengan kesehatan dan keamanan. Pendidikan harus diakses
oleh semua orang tanpa memandang status sosial atau finansial, dan pendidikan harus
dipandang sebagai sarana untuk membantu individu mencapai potensi mereka.
Saya pikir, penting untuk mempertimbangkan kedua perspektif ini ketika membahas
pendidikan sebagai komoditas. Pendidikan yang berkualitas harus diakses oleh semua orang,
tetapi pada saat yang sama, industri pendidikan juga harus dijalankan secara profesional dan
menghasilkan keuntungan agar dapat terus beroperasi. Namun, kita perlu memastikan bahwa
komersialisasi pendidikan tidak mengabaikan tujuan utamanya yang seharusnya adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup individu, dan bukan hanya menghasilkan
keuntungan.
6. Ni Kadek Ayu Smara Tatarini (2217011012)
Soal :
Kan tadi udah dijelasin tentang dampak baik dan buruk adanya pendidikan sebagai
komoditas, tadi juga sempat dijelaskan mengenai dampak buruk nya. pertanyaannya adalah
upaya apa yang harus pemerintah serta masyarakat lakukan agar para mahasiswa lebih
tertarik untuk memilih kampus di dalam negeri dibandingkan dengan kampus asing?
Jawaban:
Berdasarkan informasi yang sudah kami akses melalui internet dapat kami simpulkan bahwa
peran pemerintah dalam upaya melakukan agar mahasiswa lebih tertarik untuk melanjutkan
Pendidikan di dalam negeri yaitu seperti :
a. Meningkatkan kualitas tenaga kerja pendidik yang ada di dalam negeri,
b. Menganalisis kualitas Pendidikan yang ada di dalam negeri dan mengadopsi sistem
Pendidikan yang ada di luar negeri yang lebih unggul dari pada di Indonesia dan dapat
menerapkannya apabila sistem tersebut sudah dikaji dan efektif diterapkan di
Indonesia.
c. Melakukan evaluasi Pendidikan, apakah sistem tersebut sudah efektif diterapkan.
Apabila masih kurang maka dapat dilakukan perbaikan.
d. Dapat menambah program-program yang lebih menarik dan berkualitas sehingga
membuat pelajar lebih tertarik untuk melanjutkan Pendidikan di dalam negeri seperti
halnya :
1) Pembiayaan Pendidikan
Nadiem mengatakan bahwa fokus Kemendikbudristek yaitu kemerdekaan akses
untuk mendapatkan pendidikan tanpa terhalang pembiayaan. Pada tahun 2021 ini
Kemendikbudristek mengeluarkan anggaran sebesar 27,26 triliun rupiah untuk
membiayai pendidikan di Indonesia, melalui beberapa program seperti Indonesia
pintar atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) sekolah, KIP kuliah,
tunjangan profesi guru.
2) Digitalisasi Sekolah
Menurut Nadiem Makarim, digitalisasi sekolah adalah bentuk kemerdekaan bagi
peserta didik untuk mendapatkan informasi dan konten yang setara, seperti
konten-konten kurikulum yang baik dan konten pengajaran.
3) Revitalisasi Pendidikan Vokasi
Program Kemendikbudristek selanjutnya yaitu memfasilitasi unit pendidikan
vokasi dengan industri. Dalam hal ini, fokus utamanya yaitu peningkatan kualitas
SDM, serta melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
4) Program Kampus Merdeka
Program kampus merdeka juga membebaskan mahasiswa untuk mendapatkan
kesempatan dalam mengembangkan diri dan pengalaman di luar kampus. Nadiem
menjelaskan bahwa 1 sampai 2 semester di luar kampus, mengajar di sekolah,
magang di perusahaan, proyek sosial di desa, mengambil kursus sertifikasi
semuanya bisa mendapatkan full SKS.

Anda mungkin juga menyukai