Anda di halaman 1dari 2

Standar Operasional Prosedur Lab IPA

A. Tujuan dan Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. Tujuan SOP

a. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja


petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas/pegawai terkait.
d. Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek
atau kesalahan administrasi lainnya.
e. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi.

2. Fungsi SOP

a. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.


b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
d. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

B. Keuntungan Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi
dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
2. Para petugas/pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu
apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan
untuk mengukur kinerja petugas/pegawai.

C. Beberapa Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) di laboratorium (Depkes RI, 2002).

a. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah
selesai bekerja.
b. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
c. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan
sepatu tertutup).
d. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu
harus ditangani dengan sangat hati-hati.
e. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus
ditangani dengan hati-hati.
f. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
g. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
h. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
i. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan
peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
j. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
k. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau
jauhkan dari muka sewaktu membuka.
l. Bersihkan semua peralatan bekas pakai  dengan desinfektans larutan  klorin
0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.
m. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai
bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
n. Pakai sarung tangan rumah tangga  sewaktu membersihkan alat-alat
laboratorium dari bahan gelas.
o. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan
yang tajam.
p. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah
dengan penutup yang tepat.
q. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.

2. SOP Penitipan Alat atau Barang


Guru dan siswa diperbolehkan menitipkan barang di laboratorium IPA dengan
ketentuan sebagai berikut :

a. Barang atau alat yang dititipkan masih ada hubunganya dengan kegiatan
laboratorium, seperti bahan kimia, larutan, alat-alat lab dan sebagainya.
b. Setiap alat atau bahan yang dititipkan harus diberi label meliputi
–    Nama bahan atau alat
–    Nama penitip yang bersangkutan
–    Tanggal barang mulai dititipkan
c. Jangka waktu penitipan maksimal 1(satu) bulan terhitung mulai saat
penitipan. apabila tidak ada keterangan setelah jangka waktu 1 bulan, pihak
lab tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan bahan/alat tersebut.
d. Lab berhak menolak titipan bahan atau alat karena berbagai pertimbangan.

3. SOP Pembelian Bahan Kimia

a. Pembelian bahan kimia kepada petugas atau laboran.


b. Tanyakan dulu apakah ada bahan kimia yang dimaksud.
c. Selanjutnya petugas akan menimbang/menakar sesuai dengan pesanan.
d. Membayar sejumlah harga yang telah ditentukan dalam daftar.
e. Petugas berhak membatasi jumlah pembelian.

Anda mungkin juga menyukai