1. Tujuan SOP
2. Fungsi SOP
1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi
dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
2. Para petugas/pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu
apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan
untuk mengukur kinerja petugas/pegawai.
a. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah
selesai bekerja.
b. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
c. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan
sepatu tertutup).
d. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu
harus ditangani dengan sangat hati-hati.
e. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus
ditangani dengan hati-hati.
f. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
g. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
h. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
i. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan
peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
j. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
k. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau
jauhkan dari muka sewaktu membuka.
l. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin
0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.
m. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai
bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
n. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat
laboratorium dari bahan gelas.
o. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan
yang tajam.
p. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah
dengan penutup yang tepat.
q. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.
a. Barang atau alat yang dititipkan masih ada hubunganya dengan kegiatan
laboratorium, seperti bahan kimia, larutan, alat-alat lab dan sebagainya.
b. Setiap alat atau bahan yang dititipkan harus diberi label meliputi
– Nama bahan atau alat
– Nama penitip yang bersangkutan
– Tanggal barang mulai dititipkan
c. Jangka waktu penitipan maksimal 1(satu) bulan terhitung mulai saat
penitipan. apabila tidak ada keterangan setelah jangka waktu 1 bulan, pihak
lab tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan bahan/alat tersebut.
d. Lab berhak menolak titipan bahan atau alat karena berbagai pertimbangan.