Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

OWNER

MANAJER TEKNIS MANAJER MUTU KEPALA ADMINISTRASI

DEPUTI MANAJER TEKNIS DEPUTI MANAJER MUTU STAFF ADMINISTRASI

SUPERVISOR SUPERVISOR

ANALIS ANALIS

SOP Laboratorium Mikrobiologi

1. Setiap orang yang akan masuk ke laboratorium, sebelumnya harus mendapat ijin dari petugas
laboratorium dan mengisi daftar hadir/buku pengguna lab.
2. Petugas laboratorium harus memberikan induksi keselamatan terlebih dahulu kepada orang-
orang yang baru masuk ke dalam laboratorium.
3. Kenali jenis bahaya dan risiko , kimia, biologi, listrik, ergonomic, kebakaran, kejatuhan.
4. Gunakan jas Lab setiap akan memulai bekerja di laboratorium (untuk dosen, laboran, dan
praktikan)
5. Gunakan alat pelindung diri (APD), seperti : kacamata keselamatan/googles, sepatu tertutup,
sarung tangan/gloves, pelindung telinga (jika bekerja dalam kebisingan), pelindung wajah,
rambut diikat. Serta dilarang memakai sandal dan sepatu sandal
6. Pastikan sarung tangan yang digunakan sesuai dengan bahan kimia yang digunakan.
7. Pengguna Laboratorium (Dosen, Mahasiswa, Laboran, Peneliti) dilarang Makan dan Minum di
seluruh ruangan laboratorium. Bila perlu dilakukan kegiatan makan dan minum di laboratorium
dalam rangka praktikum atau penelitian, maka harus dilakukan di bawah pengawasan oleh
dosen yang bersangkutan dan dilakukan di area yang ditetapkan.
8. Dilarang memakai kosmetik/berdandan, merokok, menggunakan kontak lensa (terutama saat
dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar), menggunakan perhiasan.
9. Dilarang berlari-larian dan bercanda di dalam laboratorium.
10. Bekerja dengan bahan kimia karsinogenik, toksik, dan embriotoksin, cryogenic,
herbisida/pestisida, peroxide, bahan kimia yang sensitive terhadap bahan organic dan
goncangan, sianida, asam fluoride dan tabung gas harus selalu mengacu pada MSDS (Material
Safety Data Sheet)
11. Jangan memipet larutan dengan menggunakan mulut, gunakanlah alat pipet mekanis secara
hati-hati
12. Ikuti semua prosedur penggunaan alat dan jangan gunakan peralatan atau instrument apapun
tanpa adanya pengawasan dari supervisor/dosen dan laboran, saat menggunakan peralatan
apapun di laboratorium.
13. Matikan semua peralatan listrik bila tidak digunakan.
14. Semua peralatan yang harus ditinggalkan menyala semalaman harus diberi label serta dituliskan
nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi (diletakkan di sekitar alat dan dipintu masuk
laboratorium)
15. Pengguna lab harus melakukan “house keeping” yang baik, yaitu :
 Menjaga kebersihan lantai dan jaga agar tetap kering
 Jaga kebersihan dan kerapihan meja lab : bahan kimia dan peralatan yang tidak
digunakan jangan disimpan di atas meja lab.
 Bersihkan tempat kerja dan peralatan setelah digunakan.
 Pelihara kebersihan dan kerapihan bagian dalam dan sekitar lemari asam.
 Amati semua tanda-tanda keselamatan setiap saat.
 Bila meninggalkan laboratorium, matikan semua peralatan yang telah digunakan
16. Cucilah kulit dengan air mengalir bila terkontaminasi oleh asam atau basa (jika perlu mintalah
pertolongan dokter)
17. Mata yang terkena bahan kimia harus dibilas dengan air mengalir selama 15 menit dan perlu
dicari pertolongan dokter secepatnya.
18. Segala tumpahan harus dilaporkan pada supervisor dan ditangani secepatnya. Material harus
segera dibersihkan dan disediakan tempat pembuangan untuk gelas dan material.
19. Cucilah tangan dan bukalah jas lab setelah menyelesaikan pekerjaan di laboratorium (dosen,
laboran, praktikan) sebelum meninggalkan laboratorium.

Kualifikasi Personal Analis

 Umur maksimal 30 tahun


 Pendidikan minimal D3 Teknologi Pangan
 Pengalaman minimal 1 tahun
 Mampu menggunakan alat laboratorium
 Mengetahui tentang ISO 17025/GLP
 Mampu menganalisis segala jenis sampel
 Siap bekerja dibawah tekanan dan bekerja secara tim

Kualifikasi Personal Supervisor

 Pendidikan D3 Teknologi Pangan, analis mikrobiologi, atau sistem Jaminan Mutu Pangan.
 Pengalaman minimal 1 tahun sebagai Group Leader Mikrobiologi lebih diutamakan
 Usia minimal 30 tahun
 Loyalitas, pekerja keras, komunikatif, bisa bekerja dengan tim
 Berbadan sehat
 Siap untuk bekerja 3 (tiga) shift
 Bahasa Inggris aktif
 Mampu mengevaluasi penerapan jaminan mutu dan pengendalian mutu metode pengujian;
 Mampu melaksanakan validasi/verifikasi metode pengujian;
 Mampu melakukan verifikasi data hasil pengujian;
 Mampu minimisasi ketidaksesuaian yang dapat menurunkan mutu data hasil pengujian;
 Mampu melakukan penyeliaan yang memadai kepada analis laboratorium;
 Mampu menunjuk analis senior yang menjadi tanggung jawabnya, apabila berhalangan.

Kualifikasi Manajer Mutu dan Deputi :

Manajer Mutu bertanggung jawab kepada Manajer Puncak untuk memastikan bahwa sistem
manajemen mutu sesuai ruang lingkup kegiatan pengambilan contoh uji dan/atau pengujian,
dikomunikasikan, dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh personil.

 Mampu merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi penyusunan serta melakukan kaji


ulang dokumen sistem manajemen mutu laboratorium;
 Mampu mengesahkan panduan prosedur, instruksi kerja peralatan dan metode termasuk
dokumen pendukung dan formulir;
 Mampu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program audit
internal laboratorium terhadap semua elemen sistem manajemen mutu;
 Mampu melaksanakan audit tindak lanjut untuk memverifikasi penerapan dan efektifitas
tindakan perbaikan yang dilakukan oleh audit.
 Mampu merencanakan, melaksanakan, evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
serta pengelolaan limbah laboratorium;
 Mampu melakukan validasi data hasil pengujian dan menandatangani laporan pengujian serta
bila diperlukan, memberikan opini dan interpretasi hasil pengujian;
 Mampu memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi
tanggung jawabnya, bila berhalangan.
 Umur maksimal 40 tahun dan memiliki pengalaman dan pelatihan tentang ISO 17025 dan bidang
K3.
 Pendidikan minimal D3 Teknologi Pangan, analis mikrobiologi, dan sistem Jaminan Mutu
Pangan.

Kualifikasi Manajer Teknis dan Deputi:

Manajer Teknis bertanggung jawab kepada Manajer Puncak dalam hal memastikan semua aspek
operasional teknis dan kelengkapan sumber daya yang dibutuhkan untuk validitas data hasil
pengambilan contoh uji dan/atau pengujian sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

 Mampu melakukan kaji ulang permintaan, tender dan kontrak secara teknis serta menentukan
subkontraktor yang kompeten bila dibutuhkan;
 Mampu merencanakan dan mengkoordinir penerapan jaminan mutu dan pengendalian mutu
pengambilan contoh uji dan/atau pengujian;
 Mampu mengkoordinir partisipasi program uji profisiensi/uji banding serta melakukan
investigasi bila hasil tidak memuaskan;
 Mampu mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan validasi/verifikasi metode pengujian;
 Mampu melakukan validasi data hasil pengujian dan menandatangani laporan pengujian serta
bila diperlukan, memberikan opini dan interpretasi hasil pengujian;
 Mampu merencanakan, menyusun dan mengevaluasi program kalibrasi serta menentukan
laboratorium kalibrasi yang kompeten untuk melaksanakan kalibrasi peralatan;
 Mampu menyelesaikan pengaduan pelanggan terkait dengan aspek teknis laboratorium
termasuk mutu data hasil pengujian;
 Mampu memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi
tanggung jawabnya, bila berhalangan.
 Mampu menentukan jenis pelatihan.
 Umur maksimal 40 tahun dan memiliki pengalaman dan pelatihan tentang ISO 17025 dan bidang
K3.
 Pendidikan minimal D3 Teknologi Pangan, analis mikrobiologi, dan sistem Jaminan Mutu
Pangan.

Kualifikasi Administrasi

Administrasi bertanggung jawab kepada Manajer Puncak dalam hal merencanakan, menerapkan
dan mengevaluasi semua aspek terkait dengan pengelolaan data hasil pengujian dan administrasi
laboratorium.

 Mampu menyelesaikan dan mendokumentasikan semua aspek administrasi yang dibutuhkan


antara laboratorium dengan pihak lain;
 Mampu menerima contoh uji, pemindahan data hasil pengujian ke dalam format laporan dan
menyampaikan laporan hasil pengujian kepada pelanggan;
 Mampu menerima pengaduan termasuk umpan balik pelanggan dan berkoordinasi dengan
manajer terkait untuk menyelesaikannya;
 Mampu memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi
tanggung jawabnya, bila berhalangan.
 Mampu memelihara rekaman kualifikasi personil laboratorium;
 Umur maksimal 35 tahun
 Pendidikan minimal D3 Komunikasi, Informatika, dan Manajemen

Kualifikasi Owner / Manajer Puncak :

Manajer Puncak merupakan pucuk pimpinan laboratorium lingkungan yang bertanggungjawab


untuk melaksanakan pengawasan dan evaluasi operasional teknis serta manajemen laboratorium
sehingga efektifitas pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO/IEC 17025:
2008 terpenuhi serta kepuasan pelanggan tercapai.

 Mampu mengesahkan dan mensosialisasikan panduan mutu termasuk kebijakan dan sasaran
mutu ke seluruh personil laboratorium;
 Mampu mengkomunikasikan efektifitas pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium melalui sosialisasi, rapat manajemen regular, serta in-house training;
 Mampu menyelenggarakan kaji ulang manajemen laboratorium minimal 12 bulan sekali;
 Mampu melakukan audit internal laboratorium;
 Mampu berkoordinasi dengan manajer terkait untuk menentukan jenis pelatihan personil
laboratorium;
 Mampu memberikan delegasi kepada manajer terkait, bila berhalangan.

Pelatihan

1. Pelatihan ISO 17025


Pelatihan ISO 17025 dilaksanakan melalui kerja sama dengan KAN yang bertujuan untuk
mendapatkan akreditasi pada laboratorium analis/pengujian. Pelatihan ini diikuti oleh manajer
puncak , manajer mutu, manajer teknis, supervisor, dan analisis. Waktu pelatihannya
dilaksanakannya pada bulan ke 3 sejak peresmian dan pengoperasian laboratorium .
2. Pelatihan K3
Pelatihan K3 dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kemenaker yang bertujuan untuk
mendapatkan akreditasi tentang K3. Pelatihan ini diikuti oleh manajer puncak , manajer mutu,
manajer teknis, supervisor, dan analisis. Waktu pelatihannya dilaksanakannya pada bulan ke 4
sejak peresmian dan pengoperasian laboratorium.
3. Pelatihan Audit Internal
Pelatihan audit internal dilaksanakan melalui kerja sama dengan BSN yang bertujuan untuk
mendapatkan akreditasi tentang audit internal. Pelatihan ini diikuti oleh manajer puncak ,
manajer mutu, manajer teknis, supervisor, dan analisis. Waktu pelatihannya dilaksanakannya
pada bulan ke 5 sejak peresmian dan pengoperasian laboratorium.

Jadwal Pelatihan
No. Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. ISO 17025 √

2. K3 √

3. Audit √
Internal
Metode Uji Salmonella sp

Prosedur pengujian deteksi Salmonella sesuai Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM 74/MIK/06)
yaitu:

1. Pra-Pengkayaan Non-Selektif
Dengan cara aseptic ditimbang 25 gram atau dipipet 25 ml cuplikan ke dalam kantong
plastic stomacher steril ditambahkan 225 ml BPW. Dihomogenkan menggunakan stomacher
selama 30 detik dan diinkubasi pada suhu 37±1° C selama 18±2 jam.
2. Pengkayaan Selektif
Dengan cara aseptic dipipet biakan pra-pengkayaan masing-masing 1ml ke dalam 10 ml
MKTTn inkubasi pada suhu 37±1°C selama 24±3 jam dan 0,1 ml ke dalam 10 ml RVS inkubasi
pada suhu 41,5±1 °C selama 24±3 jam. Jagalah agar maksimum suhu inkubasi tidak melebihi
42,5° C.
3. Inokulasi & identifikasi
Dari biakan MKTTn dan RVS diinokulasikan masing-masing sebanyak 1 sengkelit pada
permukaan BGA dan XLD, kemudian diinkubasi pada suhu 37+1 °C selama 24+3 jam koloni yang
tumbuh diamati. Biakan diduga Salmonella positif jika :
· BGA : koloni dari tidak berwarna, merah muda hingga merah dan translusen hingga
keruh dengan lingkaran merah muda sampai merah.
· XLD : koloni translusen dengan bintik hitam ditengah, dan dikelilingi zona transparan
berwarna kemerahan.

4. Konfirmasi
Dipilih dua atau lebih koloni spesifik pada BGA dan XLD diinokulasikan pada media TSA
atau NA miring. Dari TSA atau NA miring dilakukan uji konfirmasi sebagai berikut:

a) TSIA
Diinokulasikan koloni tersangka dengan cara tusuk dan goresan pada media TSIA,
inkubasi pada suhu 37+1° C selama 24+3 jam. Amati perubahan warna yang terjadi.
b) Uji Urease
Inokulasikan koloni tersangka pada media urea agar (Christensen) suhu 37±1°C. Amati
perubahan warna biakan yang terjadi.
c) Uji Dekarboksilasi lysine
Inokulasikan koloni tersangka pada media L.Lysine decarboxylase diikubasi pada suhu
37±1 °C selama 24±3 jam. Amati perubahan warna biakan dan kekeruhan yang terjadi.
d) Uji Voges Proskauser
Inokulasikan koloni tersangka pada media MR-VP pada suhu 37±1° C selama 24±3 jam.
Tambahan 3 tetes larutan Alfa naftol dan 2 tetes larutan KOH 40 %. Amati perubahan warna
biakan yang terjadi setelah 15 menit.
e) Uji Indol
Inokulasikan koloni tersangka pada media Tryptone Broth atau Tryptophan broth,
inkubasikan pada suhu 37±1° C selama 24±3 jam. Tambahkan beberapa tetes larutan Kovac.
Amati perubahan cincin merah.
f) Uji β-galaktosidase
Suspensikan 0,5 ml NaCl 0,85 % pada biakan NA miring dalam tabung reaksi kecil steril.
Masukkan sebuah cakram ONPG, inkubasi pada suhu 37±1°C selama 24±3 jam.
g) Uji Serologi
Ambil 1 ose biakan dari TSA/NA miring suspensikan dengan 1 tetes NaCl 0,85 % dan 1
tetes air, dan campurkan pada kaca objek. Apabila diamati dengan latar belakang gelap dan
menggunakan kaca pembesar telah terjadi aglutinasi, sebaiknya tidak dilakukan uji serologi
dengan antisera polivalen O, H, Vi, karena telah terjadi aglutinasi sendiri (self agglutination).
Apabila tidak terjadi aglutinasi sendiri, lakukan uji serologi seperti diatas dengan antisera
polivalen O, H, dan Vi, terjadinya aglutinasi maka Salmonella positif. Uji ini dapat dilakukan pada
kaca objek atau tabung kecil. Untuk antisera polivalen H, biakan Salmonella diinokulasikan pada
media NA semi padat yang diinkubasi pada 37±1°C selama 24±3 jam. Makanan atau minuman
tidak boleh mengandung Salmonella (negative per 25 gram atau 25 ml) (BPOM RI, 2006).

Peralatan Uji Salmonella sp

 Top Loading Balance Denver XS – 140


Seperti timbangan analitik yang digunakan untuk menimbang sampel yang akan di uji.

 Hotplate Stirer
Merupakan alat yang digunakan untuk pengaduk sekaligus pemanas untuk media dan reagen
yang akan digunakan dalam pengujian.

 Stomacher seward BA 7021

Adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan sampel yang telah ditambah dengan
pengencernya.

 Tubimixer Labinco L24

Adalah alat yang digunakan untuk memfortex atau menghomogenkan cairan yang ada di
dalam tabung reaksi.

 Laminar Air Flow

Seperti lemari aseptik yang memiliki ruangan kecil yang digunakan untuk inokulasi
(penanaman) mikrobia yang dilengkapi dengan sinar UV.

 Inkubator

Alat yang digunakan untuk inkubasi media pengujian yang suhunya telah diatur. Inkubator
Berfungsi untuk menginkubasikan atau mengkondisikan media / kultur pada kondisi terutama
suhu tertentu. Macamnya antara lain Incubator Heraeus 5028, Incubator Heraeus 5060 E,
Incubator Heraeus B 5042 E, Incubator Binder 14 D-78532, Incubator Labline.

 Oven

Alat yang digunakan untuk sterilisasi kering, alat yang disterilkan adalah alat yang terbuat dari
glass seperti cawan petri, pipet. Prinsip kerjanya yaitu dengan mengalirkan udara panas dan
kering pada bahan yang dikeringkan. Suhu yang digunakan tergantung pada banyak sedikitnya
alat yang akan disterilkan, biasanya suhu yang digunakan 1600C – 1800C selama 2 – 3 jam.
Macamnya antara lain Oven Memert TV 40 Li 562267, Oven Memert UM 500 B 5970198,
Oven Memert UM 500 B 5930402.

 Autoclave

Alat yang digunakan untuk sterilisasi basah. Prinsip kerja dari Autoclave adalah mensterilkan
media, larutan dengan menggunakan uap panas yang bertekanan tinggi. Suhu yang digunakan
pada umumnya 1210C dengan tekanan 15 psi selama 15 menit. Macamnya antara lain
Autoclave Hiramaya HA-240 MIV / 300, Autoclave ALP.

 Mikroskop

Alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat
mata secara langsung.

 Erlenmeyer
 Tabung reaksi
 Jarum ose
 Pipet (Mohr, Mikro, Tetes)
 Bulp merah
 Cawan Petri
Kalibrasi Alat

Jadwal Kalibrasi
No. Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pipet √
(volumetrik
dan mohr)
2. Autoclave √ √ √ √

3. Inkubator √ √ √ √

4. Pipet mikro √ √ √ √

5. Timbangan √ √ √ √

Dilaksanakan oleh manajer teknis dalam waktu yang berkala. Pipet mikro, autoclave,
inkubator, dan timbangan dikalibrasi setiap 3 bulan sekali dari awal pembeliannya. Pipet mohr
dan volumetrik dilakukan kalibrasi hanya sekali pada awal pembeliannya.

Bahan uji Salmonella sp


 Muller-Kauffmann Tetrathionate-  Nutrient Agar
Novobiocin Broth (MKTTn).  Tryptone Broth
 RVS (RAPPAPORT-VASSILIADIS-Soya)  Triple Sugar Iron Agar
 Buffered Peptone Water  Tryptic Soy Agar
 Larutan Fisiologis NaCl 0,85%  Air Steril
 Xylose lysine deoxycholate agar (XLD  Aquades
agar)  Alkohol 70%
 Brilliant Green Agar

Anda mungkin juga menyukai