Anda di halaman 1dari 2

Terlambat sekolah

Oleh :

Orientasi

Fajar telah menyingsing, sinar mentari menyapa dibalik tirai kamarku seraya membangunkanku
dari mimpi yang indah. Aku coba membuka mata, bangun, dan duduk sejenak diatas tempat tidurku.
Perlahan tapi pasti aku melawan rasa malasku karena teringat bahwa setiap pagi kecuali hari minggu aku
harus melangkahkan kakiku menuju tempat yang selalu menuntutku jadi anak yang rajin terampil dan
bergembira serta berguna bagi nusa dan bangsa. Entah sampai kapan teori ini akan bersarang
dikepalaku.

Aku mengambil ponselku diatas nakas dan seketika seperti tersambar petir saat melihat tampilan
jam di layar ponselku yang menunjukkan pukul 06.00 WIB. Waduh ketinggalan kereta nih. Aku bergegas
ke kamar mandi hanya untuk menggosok gigi serta cucimuka karena sadar bahwa aku pasti akan
terlambat kesekolah, meskipun rumahku dekat dengan stasiun dan krl akan melintas dalam 5 menit
sekali tapi tetap saja jarak rumahku kesekolah melewati 5 stasiun krl.

Rangkaian peristiwa

5 hari dalam seminggu aku harus berangkat sekolah dan pulang sekolah dengan menggunakan
krl sedangkan dihari sabtu ayah akan mengantarku untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolah.
Tidak ada yang spesial kecuali kejutan bahwa ternyata jadwal kereta hari ini berganti menjadi 10 menit
sekali entah atas dasar apa, sial sekali rasanya. Aku hanya bisa berharap semoga hukumanku akan
diringankan oleh pak Waryo guru BK disekolahku.

Di waktu sulit ini aku termenung dilorong stasiun sambil memikirkan hukuman apa yang kira kira
akan diberikan kepadaku dan siapa kira kira yang akan berjaga didepan gerbang sekolah. Jika memang
pak waryo habislah aku karena dia terkenal galak dan tak segan segan memberi hukuman kepada murid.
Tak berselang lama keretaku datang dan aku bergegas untuk naik karena sekarang sudah menunjukkan
pukul 06.25. Perkiraan kereta ini tiba di stasiun dekat sekolahku adalah 25 menit maka itu berarti aku
akan tiba tepat pukul 06.50 sedangkan lonceng sekolah akan berbunyi pukul 06.40 yang menandakan
aku akan terlambat 10 menit lamanya.

Komplikasi

Tepat sekali sesuai perkiraanku bahwa aku akan terlambar 10 menit lamanya, lonceng memang
sudah berbunyi dan aku sudah disambut hangat dengan senyuman pak waryo yang sudah menanti para
murid yang terlambat sepertiku. " Kenapa kamu terlambat?"tanya pak waryo sambil menatap sinis ke
arahku.

Aku terdiam sejenak, merangkai kalimat yang bisa setidaknya akan meringankan hukumanku
nanti. Aku memberikan senyuman terbaikku untuk meluluhkan hatinya sambil terus mencari jawaban
apa yang tepat yang bisa aku utarakan kepada beliau ini.
Dia kembali bertanya kepadaku "Bapak sedang bicara dengan kamu, kenapa kamu diam saja kaya
patung pancoran". Akupun memberanikan diri untuk menjawab sesuai dengan fakta yang terjadi,
apapun hukumanku nanti yang penting aku tidak tersiksa karena sudah berbohong. "Saya kesiangan pak,
saya bangun jam 6 pagi ternyata jadwal kereta hari ini berganti jadi 10 menit sekali jadi saya harus
menunggu lebih lama dari biasanya" ujarku sambil menatap matanya penuh harap(semoga hukumanku
tidak terlalu berat).

Aku melihat dia seperti berpikir sejenak lalu dia mengatakan kepadaku bahwa dia baru melihatku
terlambat hari ini. Dengan penuh rasa penyesalan aku mengatakan kepadanya bahwa semalam aku
begadang karena terlalu asyik mengerjakan tugas yang seharusnya aku kumpulkan lusa jadi aku bangun
terlambat.

Resolusi

Setelah mendengar bahwa aku begadang karena terlalu asik mengerjakan tugas dan ketinggalan
kereta, pak waryo menanyakan kepadaku "kamu setiap hari naik krl?". "Tidak pak, kalau ayah saya libur
kerja biasanya saya diantar" jawabku.

"Baiklah karena ini pertama kalinya kamu terlambat, bapak minta tolong kamu bersihkan
sampah yang ada sepanjang jalan menuju kelasmu setelah itu kamu boleh belajar seperti biasa dikelas"
katanya kepadaku. "Baik pak, terimakasih banyak saya pamit ya pak"

senang sekali rasanya karena ternyata hukumannya tidak seberat yang aku bayangkan dan pak waryo
tidak segalak yang aku pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai