Anda di halaman 1dari 6

Dama ayah tak akan hilang

SYIFA AULIA PUTRI WARDANI

Ada dua waktu yang tidak pernah kita lalui dalam dua puluh
empat jam. Pertama saat kita dilahirkan, kedua saat kita meninggal
dan ibu sudah melalui dua waktu itu.
--
Semua berubah saat ibu pergi, ayah harus mendalami dua
peran sekaligus menjadi ibu dan menyandang tanggung jawab
sebagai ayah. Hidup memang kadang tidak harus baik, kadang kita
harus memilih ditinggal atau meninggalkan,berjalan atau diam
berhenti dan patah atau tumbuh melangkah

Aku memiliki seorang ayah yang sangat mencintaiku, dari kecil aku
hidup berdua dengannya tanpa seorang ibu, karena ibuku telah
meninggal sewaktu melahirkanku. Ayah adalah seorang pekerja
keras yang rela melakukan apa pun demi memenuhi keinginan ku.
Dari kecil Ayah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk aku
meskipun harus dengan keringat dan air mata.

Di sekolah aku termasuk murid yang pintar, aku selalu


mendapatkan juara di kelas bahkan juara umum di sekolah. Dari SD
sampai SMA tak pernah absen menjadi juara umum. Saat ini aku
duduk dibangku kelas XI, banyak hal yang harus aku siapkan untuk
kegiatan sekolah. Salah satunya harus mempunyai laptop.

“Ayah kapan mau membelikan aku laptop yah?, teman-teman aku


sudah pada punya laptop semua untuk mengerjakan tugas sekolah,”
tanyaku kepada ayah dengan ekspresi wajah sedih.

Ayah tersenyum melihatku sambil mengelus rambutku. “Doakan


ayah ya semoga dapat penumpang banyak,” jawab ayahku dengan
sedih.
--
“Ayah… Raquela berangkat sekolah dulu ya,”ucapku sambil salim ke
ayahku. “Sekolah yang rajin ya, hati-hati dijalan,”ujar ayahku sambil
melambaikan tangan kearah ku.
Sesampainya disekolah aku langsung mengarah ke perpustakaan
tempat ternyaman disekolah. Aku selalu menyempatkan waktuku
untuk membaca buku.

Bell sekolah berbunyi yang menandakan waaktu belajar mengajar


akan dilakukan, aku langsung beranjak dari duduk ku dan langsung
menuju ke kelas. Aku melihat teman-teman ku semua mengeluarkan
laptop untuk belajar.Ya aku hampir lupa sekarang adalah jadwal
pelajaran simulasi digital.

Aku duduk ketempat dudukku. “Nise, aku boleh tidak meminjam


laptop setelah kamu selesai nanti?,” tanyaku pada teman sebangku
ku.

“Oh iya boleh banget kok,”jawab Denise sambil tersenyum kepada


ku.

Aku sangat bersyukur mempunyai teman seperti Denise,dia selalu


membantuku saat aku kesusahan dalam hal apapun.
Bell pulang pun berbunyi, aku langsung memasukkan buku-buku
yang ada dimeja kedalam tas. Aku beranjak dari tempat dudukku
dan langsung keluar kelas.

Aku tidak langsung menuju pulang kerumah, dari kejauhan aku


melihat ayahku yang duduk termenung sendirian melihat orang-
orang belalu-lalang.

Aku pun menghampiri ayahku.”Ayah… tebak aku bawa apa buat


ayah?,”tanyaku sambil memasang wajah ceria.
“Hm,bawa apa ya?,” jawabku ayahku sambil berfikir.

Aku pun langsung membuka tas ku dan mengambil dua buah susu
coklat kesukaan ku dan ayah.” ini buat ayah satu, buat aku satu,”
ujarku sambil menyodorkan susu coklat itu.

Waktu menunjukkan pukul empat sore, aku pun langsung beranjak


untuk pulang.”Ayah aku pulang dulu ya, inget ayah pulangnya
jangan malam-malam ya!,”ujarku sambil menampilkan wajah
garang yang dibuat-buat. “Iya sayang,ayah ga akan pulang malam-
malam kok,” jawab ayahku sambil tersenyum.

Dijalan pulang aku selalu memikirkan ayahku yang sangat berjuang


keras untuk kebutuhanku. Ayahku tak kenal apa yang namanya
pagi,siang,dan malam.Kepala dijadikan kaki, kaki jadi kepala.

Surga mungkin tidak terletak di kaki Ayah, tapi Ayah tetap menjadi
pahlawan di hatiku.Ayah mungkin tak sanggup mengatakan jika
begitu mencintai aku . Namun ia menunjukkan dengan bukti.DIa
selalu berkeja keras tanpa merasa lelah sedikitpun.
--
Dimalam yang indah, aku duduk diteras sambil belajar dan
ayahku melipat baju.” Jika kodon yang terbentuk memiliki urutan
SAG AG SAG AGS AGUA AAG, maka antikodon yang diperlukan untuk
terjemahan itu apa yah?a. 2 jenis
b. 3 jenis
c. 4 jenis
d. 5 jenis
e. 15 spesies,”tanyaku pada ayah dengan
penuh tanda tanya.

”B, sepertinya nak yang ada jenis-jenisnya itu, eh bukan-bukan yang


d kayaknya itu yang barapa jenis itu,”jawab ayahku dengan penuh
keraguan.

“15 jenis ayah,” jawabku sambil tertawa.”sudah larut malam


waktunya tidur,” ucap ayahku sambil menata baju yang sudah
dilipaat.Aku pun langsung merapihkan buku-buku itu dan langsung
tidur.”Iya ayah, ayah tidur juga ya ,ngelipet bajunya dilanjutin besok
aja sama aku,”.

--

Akhir-akhir ini ayah sangat sibuk, pagi-pagi sudah beranggkat


bekerja dan selalu pulang larut malam.Aku sangat
mengekhawatirkan kesehatan ayah, mekipun ayah tidak pernah
menunjukkan rasa lelahnya, tapi aku sebagai anak sangat tahu
bahwa ayah sangatlah lelah.Apalagi menjadi seorang ayah yang
berjuang memaikan dua peran sekaligus, ayah yang selalu
bejuang sendirian.

“Duh…ayah mana ya sudah jam segini belum pulang


juga,”batinku dengan wajah cemas. Karena hari mulai larut
akhinya aku pun tidur diruang tau sambil menunggu ayahku
pulang.

Aku mendengar suara kendaraan ayah yang berarti ayah sudah


pulang, aku pun langsung bangun dan membukakan pintu.”Ayah
kok baru pulang?,”ucapku pada ayah dengan heran.”Apa itu
pak?,”ucapku saat melihat tas berwarna hitam ditangan ayah.

“Raquel, ayah punya sesuatu buat kamu,”ucap ayahku.Aku pun


makin sangat penasaran apa isi di tas hitam itu.Aku pun
membuka tas itu,”Laptop?,”tanyaku dengan lirih. “Iya,soalnya
ayah kasihan liat kamu belajar pakai handphone,tulisannya pasti
kecil-kecil kan, makanya bapak belikan itu,sekarang tulisannya
bisa besar-besar, tapi kayaknya laptopnya butuh di charger dulu
ya,”ucap ayah sambil tersenyum.

Entah mengapa aku sangat menyesal dengan ucapanku pada


tempo lalu yang menanyakan kapan dibelikan laptop.Ayah selalu
berjuang sendirian,sedangkan aku?.

“Ayah kenapa beli ini, Raquel ga masalah belajar pakai


handphone, maafin Raquel ya ayah karena waktu itu minta
dibelikan laptop,”ucapku dengan penuh menyesal. “Ini ayah
nabung berapa lama buat beli laptop?,”ujarku dengan sedih.

“empat bulanan, kamu ga suka laptopnya?,jelek,”jawab ayah


dengan sedih.”bukan gitu ayah, maafin raquel ya udah buat ayah
sedih,” ujarku sambil memeluk ayah.

Ayah sering berjuang sendiri,keras kepalanya untuk merubah


keadaan memang ga ada tandingannya.Ayah nomor 1 didunia
yang ga mau masa depan ku menjadi abu-abu

“Ayah mau kamu terbang jauh nak,”.ucap ayah sambil mengelus


surai rambutku. “pasti yah,”ujarku penuh dengan keyakinan.
--

“Ayah! Yah, sini,” panggilku dengan senang. “Ada apa kenapa teriak-
teriak,”ujar ayah sambil menghampiriku.

“Lulus! Lulus?,” tanya ayah dengan semangat.”Lulus,yah,”jawabku


yang tak kalah semangat. Ayahku pun langsung memelukku dengan
penuh kasih sayang “Raquel sarjana! Anakku sarjana!,”ucap ayah
dengan gembira

--

Lima tahun kemudian

Kemaja safari dua saku adalah kebanggaan ayah,yang selalu ayah


kenakan saat menjemput rapotku sewaktu sekolah dan kini safari
itu ayah kenakan untuk mengabadikan dirinya bersama seorang
sarjana kebanggaannya.

No one can love a girl more than her father.


Nama saya Syifa aulia putri wardani, sering disapa sipul. Saya lahir
tanggal 11 maret 2007. Saya anak pertama dari tiga bersaudara.
Menulis cerpen ini karena ingin menambah pengalaman

Anda mungkin juga menyukai