Anda di halaman 1dari 61

RINGKASAN

Pidato ilmiah ini merupakan hasil dari kajian teori, kajian


empiris, dan rangkuman dari hasil-hasil penelitian yang telah saya
lakukan selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2021, baik
yang dilakukan sendiri maupun hasil kolaborasi dengan rekan dosen
dan mahasiswa serta pihak lainnya. Ekobiologi sumberdaya perairan
merupakan hal yang penting diketahui sebagai dasar penentuan
kebijakan pengelolaan sumberdaya perairan. Degradasi habitat dan
tingginya tekanan penangkapan terhadap satu sumberdaya tertentu
menyebabkan menipisnya sediaan stok sumberdaya ikan tertentu di
perairan, sementara masih banyak sumberdaya ikan lain yang kaya
akan kandungan protein dan secara ekonomi memiliki nilai tidak
dimanfaatkan secara optimal. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut
maka diperlukan suatu strategi pengelolaan sumber daya ikan di
perairan agar tetap produktif dan berkelanjutan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah melalui upaya diversifikasi dalam
pemanfaatan sumberdaya ikan sehingga degradasi terhadap satu
sumberdaya tertentu dapat diminimalisir dan sumberdaya lainnya
juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk mendukung upaya
tersebut maka informasi ekobiologi sumberdaya sangat penting
diketahui secara detail sehingga memudahkan dalam upaya
pengelolaan sumberdaya tersebut di perairan secara berkelanjutan.
Informasi ekobiologi seperti kondisi lingkungan perairan, data
pertumbuhan, kondisi reproduksi, makanan, distribusi, dan preferensi
habitat dapat dimanfaatkan sebagai landasan dalam penentuan
kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya perairan khususnya ikan.
Kondisi lingkungan perairan, distribusi, dan preferensi habitat dapat
dimanfaatkan dalam penentuan daerah perlindungan suatu jenis ikan
pada stadia tertentu dan daerah penangkapan. Data pertumbuhan
dapat digunakan untuk menaksirkan daya dukung stock perikanan
tangkap dan ukuran ikan yang layak untuk kegiatan domestikasi dan
restocking. Informasi makanan ikan pada berbagai tingkat trofik (dan
informasi ekobiologi lainnya) dapat mendukung upaya konservasi ex-
situ spesies ikan tertentu sehingga keberlanjutan suatu spesies dapat
terjaga. Sementara data reproduksi seperti indeks kematangan gonad,
ukuran ikan pertama kali matang gonad, dan fekunditas dapat
menjadi rekomendasi mengenai perlindungan kawasan tertentu saat
ikan melakukan pemijahan di perairan, dapat menentukan besarnya
tekanan populasi terhadap suatu jenis ikan, penentuan ukuran ikan

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan i
layak tangkap, dan memprediksi jumlah telur yang akan dihasilkan
suatu jenis dalam suatu wilayah perairan.

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan ii
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan iii
Ucapan Selamat Datang

Assalaamu ‘alaikum Warahmatullaahi wabarakaatuh.


Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat:
- Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Muhammad Zamrun
Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc
Yang saya hormati :
- Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik Universitas
Halu Oleo
- Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan Guru Besar Universitas
Halu Oleo
- Para Wakil Rektor, Dekan, dan Pejabat Struktural di
Universitas Halu Oleo
- Para Pimipinan Perguruan Tinggi se Sulawesi Tenggara
- Para pejabat Sipil dan Tokoh Masyarakat Sulawesi Tenggara
- Para Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, dan Alumni
Universitas Halu Oleo
- Keluarga tercinta dan segenap tamu undangan yang saya
muliakan

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang


telah memberikan anugerah kesehatan dan kesempatan kepada kita
semua sehingga bisa hadir pada Rapat Senat Terbuka dalam rangka
pengukuhan guru besar di lingkup Universitas Halu Oleo. Sebagai
bukti ketulusan dan tanggungjawab dalam menerima anugerah guru
besar bidang Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, dalam suasana bahagia dan
penuh hikmad, izinkan saya menyampaikan pidato ilmiah yang
berjudul:
“EKOBIOLOGI SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN
SUMBERDAYA IKAN BERKELANJUTAN”

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan iv
Judul orasi ini merupakan gambaran perjalanan karier akademik
dalam mengemban tridharma perguruan tinggi dan keinginan saya
untuk dapat berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan melestarikan
sumberdaya perairan untuk kemaslahatan umat.

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan v
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN …...……………………………...…... i


RINGKASAN …...….…………………………….......… iii
FOTO ORATOR ......................................................... v
UCAPAN SELAMAT DATANG …...…………..........… vii
DAFTAR ISI …...……………………………....………… ix
DAFTAR TABEL ......................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................... xiii

PENDAHULUAN …...…………………...……………… 1
EKOBIOLOGI IKAN …...……………….................…… 5
A. Pertumbuhan …...…………......……………… 6
B. Reproduksi …...……………................……… 8
C. Makanan …...…………………….....………… 11
D. Distribusi dan Preferensi Habitat …....……… 13
APLIKASI EKOBIOLOGI DALAM PENGELOLAAN
SUMBERDAYA IKAN BERKELANJUTAN ................. 19
PENUTUP .................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................... 27


UCAPAN TERIMA KASIH ........................................... 33
FOTO KELUARGA ..................................................... 39
RIWAYAT HIDUP ....................................................... 41

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan vi
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Pertumbuhan ikan di berbagai lokasi ….........… 6


2 Kondisi reproduksi ikan di berbagai lokasi ….... 9
3 Kondisi makanan ikan di berbagai lokasi …...... 12
4 Distribusi dan preferensi habitat ikan di berbagai
lokasi .................................................. 14
5 Frekuensi kehadiran (FO); kategori ekologi (EC):
penghuni tetap (R), penggunjung sementara (MV),
dan pengunjung sewaktu-waktu (OV); habitat:
berasosiasi hanya dengan karang (C), berasosiasi
dengan coral dan air payau, berasosiasi hanya dengan
air payau (B), dan berasosiasi dengan tutupan
tumbuhan air (W); siklus hidup (LC): juvenil (J),
dewasa (M) .....................................................................
16
6 Parameter kualitas air media pemeliharaan benih ikan
lele laut ............................................ 22
7 Performa pertumbuhan benih ikan lele laut pada
perlakuan berbeda .…............................... 20

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan vii
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Roadmap penelitian ikan lele laut (Plotosus


sp.)..................................................................... 20
2 Ikan Plotosus sp. …………………….................. 21
3 Survival rate benih ikan lele laut selama masa
pemeliharaan ..................................................... 21

Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan viii
PENDAHULUAN

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
dan menjadi negara kedua yang mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia yang mencapai 95.181 km, dengan luas
perairan laut mencapai 5,8 juta kilometer persegi, yang
merupakan 71% dari keseluruhan wilayah Indonesia (KKP, 2013).
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
pulau sebanyak 17.504, perairan laut adalah penopang hidup
bangsa Indonesia (Fauzy, 2005). Dengan wilayah perairan yang
luas ini, Indonesia memiliki berbagai ekosistem dengan nilai
keanekaragaman sumberdaya hayati ikan laut dan organisme
lain yang sangat besar. Tingginya nilai keanekaragaman ini
menjadikan perairan Indonesia dikenal dengan negara mega
biodiversitas. Berbagai ekosistem di perairan digunakan oleh
organisme ikan sebagai habitat, daerah tempat mencari makanan
dan pembesaran, daerah pemijahan, dan daerah perlindungan
dari predator. Banyaknya manfaatkan yang disediakan oleh
berbagai ekosistem ini memberikan kontribusi yang sangat besar
bagai negara Indonesia apabila diikuti dengan tindakan bijaksana
dalam pengelolaanya akan memberikan kemaslahatan untuk
ummat.
Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan
pesatnya kegiatan pembangunan di wilayah pesisir, maka
1
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya pesisir
dan laut khususnya sumberdaya ikan semakin meningkat pula.
Meningkatnya tekanan ini tentunya dapat mengancam
keberadaan dan kelangsungan ekosistem dan sumberdaya ikan,
baik secara langsung (misalnya kegiatan konversi lahan) maupun
tidak langsung (misalnya pencemaran oleh limbah berbagai
kegiatan pembangunan).
Salah satu tahapan penting yang diperlukan dalam
pengelolaan ekosistem dan sumberdaya perairan adalah
identifikasi beberapa masalah/ancaman yang ada pada perairan.
Masalah-masalah yang timbul tersebut adalah masalah mengenai
ancaman terhadap kualitas lingkungan dan sumberdaya alam
serta jasa-jasa pesisir dan laut. Masalah-masalah ini dapat berdiri
sendiri atau saling berkaitan dalam setiap bidang kegiatan
pembangunan.
Sejauh ini potensi sumberdaya ikan di wilayah pantai dan
teluk khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara semakin
menurun baik dari sisi kuantitas (jumlah dan jenis) dan
kualitasnya (ukuran panjang dan bobot). Keadaan ini tidak
terlepas dari berbagai sebab, diantaranya adalah: 1. Degradasi
habitat (pencemaran, sedimentasi, reklamasi pantai) merupakan
salah satu sumber penyebab menurunnya kualitas habitat
sumberdaya sehingga untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, sumberdaya ikan akan mencari lokasi yang menunjang
kehidupannya; 2. Tingginya tingkat eksploitasi terhadap
2
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
sumberdaya perikanan tertentu menyebabkan beberapa
sumberdaya mengalami penurunan stok sementara masih
banyak sumberdaya ikan lain yang kaya akan kandungan protein
dan secara ekonomi memiliki nilai tidak dimanfaatkan secara
optimal.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut maka diperlukan
suatu strategi pengelolaan sumber daya ikan di perairan agar
tetap produktif dan berkelanjutan, artinya sumberdaya perairan
khususnya ikan dapat dimanfaatkan secara optimal namun
kelestariannya tetap terjaga. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui upaya diversifikasi dalam pemanfaatan
sumberdaya ikan sehingga degradasi terhadap satu sumberdaya
tertentu dapat diminimalisir dan sumberdaya lainnya juga dapat
dimanfaatkan secara optimal. Untuk mendukung upaya tersebut
maka informasi ekobiologi sumberdaya sangat penting diketahui
secara detail sehingga memudahkan dalam upaya pengelolaan
sumberdaya tersebut di perairan secara berkelanjutan.

3
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
4
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
EKOBIOLOGI IKAN

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Ekobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang
mempelajari organisme hidup termasuk ikan dan lingkungannya
yang saling berhubungan erat dan saling memengaruhi satu
sama lain. Data ekobiologi tersebut meliputi: kondisi lingkungan
perairan, data pertumbuhan, kondisi reproduksi, makanan,
distribusi dan preferensi habitat. Beberapa sumberdaya ikan
telah diketahui kondisi ekobiologinya berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan di perairan Sulawesi Tenggara
khususnya di perairan pantai dan teluk seperti perairan Teluk
Kendari, Teluk Staring, Teluk Kolono, Teluk Kulisusu, dan Selat
Buton. Sumberdaya ikan tersebut termasuk dalam golongan ikan
pelagis (hidup pada permukaan dan kolom perairan) seperti ikan
Sardinella (Clupeidae), peperek (Leiognathidae), beronang
(Siganidae) (Asriyana et al., 2010; Asriyana & La Sara, 2013;
Asriyana et al. 2018; Sudarno et al. 2018); ikan demersal (hidup di
permukaan dasar perairan) seperti ikan kuniran (Mullidae),
kurisi (Nemipteridae), dan lele laut (Plotosidae) (Asriyana &
Syafei, 2012; Asriyana & Irawati, 2018; Asriyana et al. 2020a;
Asriyana & Halili, 2021b); dan ikan karang seperti kakatua
(Scaridae), kerapu (Serranidae), dan Labridae (Asriyana et al.
2020b,c; Hartiani et al., 2021).

5
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran suatu
organisme baik panjang dan bobot menurut waktu.
Pertumbuhan ikan dapat diekspresikan dalam hubungan
panjang bobot, faktor kondisi, dan parameter pertumbuhan.
Hubungan panjang bobot merupakan hal yang penting dalam
ekobiologi, karena hal ini memberikan informasi parameter-
parameter populasi. Pertama, sebuah perubahan berat dan
panjang memperlihatkan umur dan kelas kelompok tahun ikan;
Kedua, data panjang bobot tersebut dapat digunakan untuk
menaksirkan daya dukung stock perikanan tangkap. Selain itu,
data panjang bobot dapat juga menggambarkan petunjuk
penting tentang perubahan iklim dan lingkungan (Martin-Smith,
1996; Asriyana et al., 2020a). Beberapa data pertumbuhan ikan
yang telah dihimpun dari penelitian tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Pertumbuhan ikan di berbagai lokasi
Lokasi Jenis ikan Data pertumbuhan Sumber
Teluk Kendari Sardinella fimbriata b=3 Asriyana et al.
L¥= 16,53 cm (2010)
t = 8 tahun
K = 1,2 per tahun
Sardinella b<3 Asriyana
atricauda L¥ = 22,31 cm (2015)
K = 0,35 per tahun
t = 3,5 tahun
Upeneus b<3 Asriyana &
sulphureus L¥ = 18,44 cm Irawati (2017)
K = 1,5 per tahun
t = 1,6 tahun

6
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Tabel 1. (Lanjutan)
Lokasi Jenis ikan Data pertumbuhan Sumber
Teluk Staring Plotosus lineatus b<3 Jumiati et al.
FK = 0,61–1,88 (M), (2018)
0,59–2,12 (F)
Scarus rivulatus b<3 Dayuman et
FK = 0,80–2,81 (M) al. (2019)
1,08–3,05 (F)
Cheilinus trilobatus b<3 Asriyana et al.
FK = (2020)
Cheilinus b=3
chlorourus FK =
b=3
Choerodon FK = 0.49-4.33
anchorago
Teluk Kolono Plotosus canius b = 3 (M) Asriyana &
b < 3 (F) Halili (2021)
Plotosus lineatus b>3 Asriyana et al.
L¥ = 25,19 cm (2020)
K = 0,27 per tahun
t = 2,4 tahun
Teluk Scarus rivulatus b<3 Gusrin et al.
Kulisusu K = 0,68 per tahun (2020)
L¥ = 30,45 cm
t = 5,6 tahun

Walaupun hidup di perairan yang sama setiap jenis ikan


mempunyai koefisien pertumbuhan (k) berbeda yang
menentukan seberapa cepat ikan mencapai panjang infinitinya,
L∞. Bervariasinya kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh
faktor dari dalam seperti gen, sex, dan umur (Effendie, 1997) dan
faktor luar yaitu ketersediaan makanan di lingkungan hidup ikan
(Asriyana et al. 2020). Kecepatan pertumbuhan tersebut akan
berlainan pada tahun yang berlainan pula, terutama pada ikan
yang masih muda mempunyai kecepatan yang relatif cepat
daripada ikan yang sudah besar. Perbedaan kecepatan
7
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
pertumbuhan tersebut disebabkan oleh keadaan lingkungan
(Dwiponggo, 1982) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
seperti kondisi makanan (Wootton, 1984; Hofer et al., 1985; Booth
& Alquezar, 2002). Makanan merupakan faktor penentu
pertumbuhan, sedangkan lingkungan berperan sebagai faktor
pengendali pertumbuhan. Apabila makanan sebagai penyedia
materi dan energi, cukup tersedia dan kondisi lingkungan cukup
menunjang, maka ikan akan tumbuh dengan baik (Asriyana et
al., 2010).

Reproduksi
Reproduksi merupakan salah satu mata rantai dalam
siklus kehidupan dan merupakan proses alamiah untuk
menjamin keberlanjutan suatu spesies di alam. Aspek biologi
reproduksi merupakan hal mendasar yang dapat dijadikan
informasi awal dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya ikan. Siklus reproduksi pada ikan akan tetap berlangsung
selama fungsi reproduksi masih normal. Faktor-faktor yang
mengontrol siklus reproduksi ikan di perairan terdiri dari faktor
fisika, kimia, dan biologi. Di perairan tropis, siklus reproduksi
ikan yang hidup di perairan dipengaruhi oleh suhu, substrat,
salinitas, oksigen terlarut, pH, penyakit dan predator (Bye, 1984).
Beberapa data reproduksi beberapa jenis ikan di perairan
Sulawesi Tenggara tertera pada Tabel 2.

8
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Tabel 2. Kondisi reproduksi ikan di berbagai lokasi
Lokasi Jenis ikan Data reproduksi Sumber
Teluk Sardinella longiceps Rasio : 1:1,5 Asriyana &
Kendari IKG = 4,32±4,33 – La Sara (2013)
5,03±5,04
Lm50 = 12,2-13,2 cm
F = 501 – 17.446 butir
Teluk Staring Chelon subviridis Rasio : 1:0,68 Riswana et al.
F = 1.525−127.219 (2018)
butir
Lm50 = 19,1 cm (M),
19,6 cm (F)
Scarus rivulatus Rasio : 1:3,5 Aswady et al.
Lm50 = 17,7 cm (M) (2019)
16,5 cm (F)
Pemijahan = musim
timur
Rastrelliger Rasio : 2,61:1 Sudarno et al.
brachysoma Lm50 =24,7 cm (M), (2020)
23,9 cm (F)
Pemijahan = maret &
Mei
Teluk Kolono Plotosus canius Rasio : 1:1 Asriyana &
IKG = 1,83±2,06 Halili (2021)
Pemijahan = musim
timur
Plotosus lineatus Rasio : 2,82:1 Asriyana &
Lm50 = 19,83 cm (F), Halili (2021)
22,45 cm (M)
F = 1,730 ± 390
Æ telur = 0.11-1.35
mm
Pemijahan = musim
timur
Trichiurus lepturus Rasio : 1:1,19 Karau et al.
Lm50 = 35,40 cm (F), (2021)
48,10 cm (M)
F = 6.539-97.210 butir
Æ telur = 0,54-0,63
mm
Teluk Plotosus lineatus Rasio : 1:0,77 Andani et al.
Kulisusu F = 344,69-1340,36 (2021)
butir
Lm50 = 13,0-16,3 cm
Æ telur = 0,45-0,55 mm
9
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Pola seksual dan rasio kelamin ikan sangat menentukan
keberhasilan proses reproduksi. Rasio kelamin ini merupakan
bagian dari strategi reproduksi ikan. Rasio kelamin antara ikan
jantan dan betina yang ideal mengikuti pola 1 : 1. Penyimpangan
rasio dari perbandingan 1 : 1 dapat disebabkan oleh perbedaan
distribusi, aktivitas dan pergerakan ikan (Türkmen et al., 2002);
aktivitas pengasuhan anak (Liang et al., 2005); respon terhadap
ketersediaan makanan (Vicentini, Araújo, 2003), dan tingkah laku
ikan (Asriyana & Halili, 2021).
Tingkat kematangan gonad adalah tahap tertentu
perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan berpijah.
Selama proses reproduksi sebagian besar energi hasil
metabolisme tertuju pada perkembangan gonad. Aktivitas
reproduksi selain dapat ditentukan berdasarkan perkembangan
gonad, juga dapat ditentukan berdasarkan fluktuasi nilai Gonado
Somatic Index. Semakin tinggi tahapan perkembangan gonad
maka GSI semakin meningkat dan kemudian menurun saat
pemijahan berakhir. Nilai GSI dapat digunakan sebagai informasi
untuk menentukan terjadinya musim pemijahan pada organisme
ikan. Ukuran pertama kali matang gonad pada ikan bervariasi
yang dipengaruhi oleh jenis, ukuran dan umur ikan, makanan,
dan habitat (Asriyana & La Sara, 2013; Asriyana & Halili, 2021).
Pengamatan ukuran ikan pertama kali matang gonad secara
berkala dapat dijadikan indikator adanya tekanan terhadap
populasi terhadap suatu jenis ikan.
10
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Fekunditas merupakan jumlah telur yang dihasilkan oleh
induk ikan betina dalam proses pemijahan. Fekunditas yang
beragam dapat dipengaruhi oleh habitat dan lingkungan
perairan, perbedaan umur ikan, ukuran diamater telur, dan
musim (Shinkafi, Ipinjolu, 2012; Liao et al., 2018; Asriyana &
Halili, 2021). Data fekunditas terutama yang dikaitkan dengan
data panjang dan bobot akan memberikan informasi bagaimana
memprediksi jumlah telur yang akan dihasilkan suatu jenis
dalam suatu wilayah perairan berdasarkan data panjang dan
bobot ikan.

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Makanan
Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain
ditentukan oleh makanan yang tersedia. Makanan merupakan
faktor penentu bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.
Kekurangan makanan merupakan faktor pembatas bagi
perkembangan populasi ikan di perairan sehingga memengaruhi
distribusi dan kelimpahan populasi di perairan. Untuk tumbuh,
ikan harus mengambil makanan secara efektif dan mengkonversi
makanan menjadi jaringan tubuh setelah dikurangi
pembelanjaan energi untuk fekal, metabolisme, dan urin
(Jennings et al. 2003).
Kebiasaan makanan suatu jenis ikan dipengaruhi oleh
ukuran dan umur ikan, habitat, kesukaan terhadap jenis
11
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
makanan tertentu, dan musim (Asriyana et al. 2010; Asriyana &
Sjafei 2012; Asriyana et al., 2018). Kondisi kebiasaan makanan
beberapa jenis ikan tertera pada Tabel 3. Informasi kebiasaan
makanan dapat digunakan untuk mengetahui gizi alamiah suatu
jenis ikan dan memahami interaksi ekologi diantara organisme
perairan, seperti bentuk pemangsaan, kompetisi, dan rantai
makanan (food chain).
Tabel 3. Kondisi makanan ikan di berbagai lokasi
Lokasi Jenis ikan Data makanan Sumber
Teluk Dussumieria acuta All sizes = planktivora Asriyana et
Kendari (Bacillariophyceae) al. (2010)
Nemipterus Juvenil = fitoplankton, Asriyana &
hexodon (Thallasiothrix) Syafei (2013)
Dewasa = ikan teri
(Stolephorus
commersonii)
Nuchequula blochii Juvenil = Thallassiothrix Asriyana et
Medium = al. (2018)
zooplankton
Dewasa = makro-
invertebrata bentik
Teluk Staring Plotosus sp. Kepiting, udang, siput, Syam et al.
kerang, ikan, serasah (2018)
Scarus rivulatus All sizes = alga hijau Asriyana et
spesies Ulva lactuca dan al. (2019)
Caulerpa racemosa
Rastrelliger All size = fitoplankton Putra et al.
brachysoma dan zooplankton (2020)

Umumnya setiap spesies ikan mengonsumsi jenis


makanan yang berbeda-beda, yang mencakup kualitas dan
kuantitas masing-masing makanan tersebut. Berdasarkan macam
organisme makanannya, ikan dapat dikelompokkan dalam lima
kelompok trofik, yakni planktivora, detritivora, herbivora,

12
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
karnivora, dan omnivora. Pengelompokan ikan tersebut dapat
berubah pada beberapa jenis ikan sesuai dengan umur,
perubahan morfologi dan kematangan gonad terutama sekali
akibat peningkatan ukuran bukaan mulut, selera dan kebutuhan
ikan, kemampuan ikan mencerna materi makanan, perubahan
musim, dan ketersediaan jenis organisme makanan di perairan
(Asriyana, 2018).
Informasi mengenai peralihan ontogenetik makanan ikan
bermanfaat dalam usaha budidaya, penangkapan, dan
konservasi. Kualitas dan kuantitas makanan sangat penting
dalam budidaya ikan dan konservasi, karena hanya dengan
pakan yang baik dan sesuai dengan perkembangan stadia maka
ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang
diharapkan. Informasi tentang makanan ikan pada berbagai
tingkat trofik (dan informasi ekobiologi lainnya) mendukung
upaya konservasi ex-situ spesies ikan tertentu dapat dilakukan
sehingga keberlanjutan suatu spesies dapat terjaga.

Distribusi dan Preferensi Habitat


Distribusi dan preferensi terhadap habitat menunjukkan
posisi organisme dalam lingkungannya serta kesukaan ikan
terhadap habitat yang ditempatinya. Setiap perairan memiliki
karakteristik fisik kimiawi yang berbeda sehingga biota perairan
akan memberikan respon yang berbeda terhadap kondisi
tersebut, tidak terkecuali pada beberapa jenis ikan (Tabel 4).
13
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Kondisi ekologi dan preferensi habitat dapat
menggambarkan pola kelimpahan dan penyebaran spasial ikan
di perairan. Hal tersebut merupakan respon terhadap sumber
daya habitat spasial yang berbeda dan merupakan realisasi
tingkah laku dalam memilih habitat yang disukai sesuai dengan
kebutuhan hidup sumber daya tersebut. Ikan dengan stadia
berbeda memiliki tingkat preferensi yang berbeda terhadap
habitatnya. Keadaan ini berkaitan dengan orientasi setiap ukuran
baik untuk berlindung dari predator, mencari makan (Muliani et
al. 2021), maupun untuk reproduksi.
Tabel 4. Distribusi dan preferensi habitat ikan di berbagai lokasi
Lokasi Jenis ikan Preferensi Sumber
Teluk Sardinella fimbriata 7,10-9,6 cm dan Asriyana &
Kendari 15,44-17,10 cm = Salwiyah
perairan bagian (2013)
tengah
9,61-10,43 cm =
kosmopolit (berada
di semua wilayah)
10,44-15,43 cm =
daerah mangrove
dan perairan bagian
tengah
Pesisir Selat Epinephelus faveatus Juvenil & medium = Hartiani et al.
Buton terumbu karang (2021)
pantai
Dewasa = rataan
terumbu
karang dan tubir
Cephalopholis boenak Juvenil = terumbu
karang pantai
Medium & dewasa
= terumbu karang
pantai, rataan
terumbu karang,
dan tubir

14
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Tabel 4. (Lanjutan)
Lokasi Jenis ikan Preferensi Sumber
Epinephelus fasciatus Juvenil = tubir
Medium & dewasa
= rataan terumbu
karang dan tubir
Cephalopholis Juvenil = rataan Hartiani et
microprion terumbu karang dan al. (2021)
tubir
Medium = terumbu
karang pantai, rataan
terumbu karang, dan
tubir
Dewasa = rataan
terumbu dan
terumbu karang
pantai

Pemanfaatan habitat oleh organisme perairan berkaitan


erat dengan upaya untuk mencari kondisi terbaik bagi
kelangsungan hidup organisme. Pemanfaatan tersebut biasanya
disesuaikan dengan orientasi suatu organisme perairan dan ikan
umumnya tidak hanya menggunakan suatu habitat untuk satu
tujuan saja. Orientasi ikan yang ditujukan untuk perlindungan,
umumnya ditemukan pada ikan-ikan saat stadia juvenil atau
juwana. Penempatan habitat oleh stadia dewasa lebih ditujukan
untuk mencari makan untuk pematangan tahapan
perkembangan gonad, sehingga habitat yang dipilih merupakan
habitat dengan ketersediaan makanan yang melimpah (Asriyana
& Halili, 2021c; Asriyana et al. 2022).
Penempatan habitat oleh ikan stadia juvenil ditemukan
pada beberapa jenis ikan seperti ikan kakap, kerapu, belanak,
15
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
beronang, lele laut (Asriyana, 2011); sardinella (Asriyana & La
Sara, 2013; Asriyana & Salwiyah 2013); kurisi (Asriyana & Sjafei,
2012); peperek (Asriyana et al. 2018); Mullidae (Asriyana & Halili,
2021c). Ikan-ikan juvenil umumnya menggunakan ekosistem
mangrove (umumnya merupakan daerah estuari), padang
lamun, dan terumbu karang sebagai daerah perlindungan.
Tumbuhan mangrove memberikan tempat berlindung dari
predator sehingga menarik perhatian ikan-ikan muda untuk
menggunakan daerah ini sebagai daerah asuhan dan pembesaran
(Asriyana & Irawati, 2018). Sistem perakaran mangrove yang
padat dan rapat, penutupan daun lamun yang lebat, dan variasi
relung habitat pada terumbu karang memberikan ruang
perlindungan untuk stadia ikan-ikan muda dan daerah mencari
makanan di tiga wilayah tersebut.
Beberapa jenis ikan dari Famili Mullidae telah diteliti
distribusi dan preferensi habitatnya yang mencakup frekuensi
kehadiran spesies tersebut di perairan, kategori ekologi, dan
tahapan stadia yang menempati habitat tersebut (Tabel 5). Selain
itu adanya partikel-partikel serasah yang dihasilkan tumbuhan
mangrove merupakan sumber makanan bagi biota perairan yang
menggunakan daerah ini sebagai habitat, daerah asuhan, dan
pembesaran. Wilayah intertidal estuari, umumnya dianggap
sebagai daerah pembibitan karena menyediakan makanan dan
perlindungan bagi ikan laut remaja dari serangan predator

16
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
(Asriyana et al. 2009, Asriyana & Irawati, 2018, Asriyana & Halili
2021c; Asriyana et al. 2022).

Tabel 5. Frekuensi kehadiran (FO); kategori ekologi (EC): penghuni


tetap (R), penggunjung sementara (MV), dan pengunjung sewaktu-
waktu (OV); habitat: berasosiasi hanya dengan karang (C),
berasosiasi dengan coral dan air payau, berasosiasi hanya dengan
air payau (B), dan berasosiasi dengan tutupan tumbuhan air (W);
siklus hidup (LC): juvenil (J), dewasa (M)
Tanjung Tiram coast Kolono Bay
Jenis FO FO
EC Habitat LC EC Habitat LC
(%) (%)
M. flavolineatus 8.33 OV C J 25.00 OV C J
M. vanicolensis 16.67 OV C J 0.08 OV C J
P. barberinus 66.67 R C J,M 33.33 OV C J
P. heptacanthus - - - - 8.33 OV CB J
P. indicus - - - - 8.33 OV CB J
M OV J,
P. multifasciatus MV C C
41.67 16.67 M
U. asymmetricus 8.33 OV W J - - - -
U. mollucensis 8.33 OV CB J 41.67 MV CB J
J J,
U. sulphureus OV B R B
16.67 66.67 M
U. sundaicus - - - - 8.33 OV B J
J,M J.
U. tragula R CB R CB
66.67 83.33 M
- J,
U. vittatus - - OV CB
- 8.33 M
Sumber : Asriyana & Halili (2021c); Asriyana et al. 2022

Informasi penempatan habitat baik yang dilakukan oleh


ikan stadia juvenil maupun dewasa yang akan melakukan proses
pemijahan sangat penting diketahui sebagai bahan rekomendasi
dalam penentuan kebijakan daerah yang dilindungi untuk
keberlanjutan sumberdaya ikan di perairan.
17
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
18
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
APLIKASI EKOBIOLOGI DALAM PENGELOLAAN
SUMBERDAYA IKAN BERKELANJUTAN

Studi Kasus Pengelolaan Sumberdaya Ikan Lele Laut


Beberapa data ekobiologi jenis ikan yang telah diperoleh
dari riset yang dilakukan telah dimanfaatkan sebagai informasi
dasar dalam pengelolaan sumberdaya perairan. Salah satu jenis
ikan yang menjadi fokus penelitian dalam empat tahun terakhir
ini adalah jenis ikan Plotosus lineatus (Plotosidae, lele laut) seperti
yang tertera pada roadmap/peta jalan penelitian (Gambar 1).
Ikan lele laut merupakan merupakan salah satu sumberdaya
yang dapat dijadikan alternatif dalam pemenuhan kebutuhan
pangan karena berpotensi sebagai ikan konsumsi (Asriyana and
Halili, 2021a). Lele laut mempunyai ciri ekor seperti belut, duri
kuat di depan sirip punggung dan dada, kepala dengan 4 pasang
sungut pendek, tubuh agak memanjang, kecoklatan dengan 2
garis kecil putih yang melewati sampai kepala (Gambar 2) (White
et al., 2013). Jenis ini selain memiliki kandungan asam amino
yang tinggi, juga mengandung karbonhidrat, protein, dan lemak.
Asam lemak mono-unsaturated fatty acid (MUFA); poly-
unsaturated fatty acid (PUFA) juga terkandung dalam minyak
ikan lele laut (Osman et al., 2001; Sahena et al., 2009;
Manikandarajan et al., 2014; Ray et al., 2014; Suganthi et al., 2015;
Asriyana et al., 2020a).
Ikan lele laut sebagai salah satu alternatif produk pangan
sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan dan

19
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
tekanan penangkapan terhadap satu sumber daya tertentu.
Dalam menunjang upaya tersebut maka data ekobiologi yang
telah dihasilkan dalam penelitian sebelumnya dimanfaatkan
untuk pengelolaan sumberdaya ikan lele di perairan dalam
bentuk kegiatan domestikasi dan restocking. Domestikasi
merupakan suatu upaya agar hewan, termasuk ikan, yang biasa
hidup liar (tidak terkontrol) dapat hidup dan dikembangbiakkan
dalam kondisi yang terkontrol. P. lineatus merupakan salah satu
ikan liar yang saat ini belum didomestikasi. Domestikasi tersebut
dilakukan agar kontinyunitas sumber protein hewani terjamin
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal. Sementara
restocking adalah salah satu upaya penambahan stok ikan
tangkapan untuk ditebarkan ke perairan, pada perairan yang
dianggap telah mengalami krisis akibat padat tangkap atau
tingkat pemanfaatannya berlebihan.

Gambar 1. Roadmap penelitian ikan lele laut (Plotosus sp.)

Dalam upaya domestikasi dan restocking, performa


pertumbuhan dan survival rate (SR) individu ikan sangat penting
20
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
diketahui. Peningkatan pertumbuhan dapat diketahui melalui
peningkatan laju pertumbuhan dan laju pertumbuhan spesifik.
Sementara SR merupakan salah satu parameter yang dapat
menunjukkan keberhasilan suatu usaha budidaya maupun
kelangsungan hidup benih lele laut saat dilakukan kegiatan
restocking di perairan.
Informasi terkait aspek ekobiologi yang telah diketahui
melalui penelitian-penelitian sebelumnya diterapkan dalam
kegiatan domestikasi, seperti informasi kondisi lingkungan yang
bisa ditolerir oleh ikan lele laut (Asriyana & Halili 2021c),
pertumbuhan (Jumiati et al. 2018; Asriyana et al. 2020), jenis dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi (Syam et al. 2018), waktu
induk melakukan reproduksi (Asriyana & Halili, 2021a; Asriyana
& Halili, 2021c), serta habitat yang disukai oleh lele laut
(Asriyana & Halili, 2021c, Asriyana et al. 2022). Performa
pertumbuhan dan SR ikan lele laut diketahui dengan memelihara
benih ikan (tiga kelompok ukuran) dalam kolam terkontrol yang
sebelumnya telah diaklimatisasi yaitu penyesuaian ikan dengan
lingkungan pemeliharaan yang terkontrol (Tabel 6).

Plotosus'canius Plotosus'canius
Gambar 2. Ikan Plotosus sp.

21
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Setelah 56 hari masa pemeliharaan terlihat bahwa benih
ikan lele laut dapat hidup dengan baik dengan performa
pertumbuhan dan nilai SR yang tinggi (Tabel 7 dan Gambar 3)
(Asriyana et al. 2021b).

Tabel 6. Parameter kualitas air media pemeliharaan


benih ikan lele laut
Oksigen
Salinitas
Perlakuan Suhu (°C) pH Terlarut
(‰)
(mg/L)
A (3.5 – 4.0 cm) 27.00±0.00 7.82±0.92 31.10±1.25 4.98±0.13
B (4.9 – 5.6 cm) 27.10±0.97 7.59±0.86 30.70±1.08 4.95±0.11
C (7.0 – 8.0 cm) 27.48±1.19 7.34±0.85 30.80±0.70 5.04±0.16
p > 0.05 (a = 5%, df = 2), Kruskall Waliis test
Sumber : Asriyana et al. (2021b)

Tabel 7. Performa pertumbuhan benih ikan lele laut


pada perlakuan berbeda
L! DGR " RGR SGR
Perlakuan
(cm) (cm/day) (%/day) (%/day)
A (3.5 – 4.0 cm) 0.98±0.18 0.02±0.01 0.04±0.26 0.09±1.07
B (4.9 – 5.6 cm) 2.19±0.63 0.04±0.05 0.51±0.58 1.63±1.74
C (7.0 – 8.0 cm) 2.07±0.54 0.04±0.04 0.41±0.34 1.41±1.03
p > 0.05 (a = 5%, df = 2), the Kruskall Waliis test
Catatan: Lm = absolute length growth; DGRL= day growth rate in
length; RGR = relative growth rate; SGR= specific growth
rate

22
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Gambar 3. Survival rate benih ikan lele laut
selama masa pemeliharaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi


ekobiologi sangat penting diketahui. Dari penelitian performa
pertumbuhan dan SR ikan lele laut, maka dapat diketahui bahwa
ukuran benih 4,9 – 5,6 cm cocok untuk dibudidayakan dengan
nilai RGR dan SGR yang cukup tinggi daripada ukuran lainnya
yaitu berturut-turut 0,51±0,58%/hari dan 1,63±1,74%/hari.
Sementara untuk tujuan restocking, ukuran benih yang
direkomendasikan yaitu berukuran 7,0 – 8,0 cm dengan tingkat
SR sebesar 65,00±4,08% (Asriyana et al. 2021b).

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Selain informasi ukuran benih yang cocok digunakan
dalam budidaya dan restocking sebagai bentuk nyata aplikasi
ekobiologi dalam pengelolaan sumberdaya perairan, informasi
ekobiologi juga dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi
pemerintah daerah dalam penentuan beberapa kebijakan terkait
23
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
perlindungan sumberdaya ikan lele laut. Proporsi tertinggi
perkembangan gonad saat spent/spawning stage (60 dan 40%)
dan puncak nilai GSI ikan jantan dan betina (berturut-turut
1,19±0,532 dan19±3,47) saat musim timur (Juni-Agustus) dapat
digunakan sebagai petunjuk waktu pemijahan dari lele laut
(Asriyana & Halili, 2021). Informasi ini dapat dijadikan sebagai
salah satu landasan kebijakan dalam perlindungan spawning
ground di perairan Teluk Kolono dan perairan sekitarnya,
tujuannya untuk memberikan kesempatan ikan ini memijah
minimal satu kali sebelum tertangkap sehingga keberlanjutan
spesies tetap terjaga. Ukuran pertama kali matang gonad yang
terjadi pada ukuran 198.3 mm memberikan petunjuk bahwa ikan
lele laut dapat ditangkap di atas ukuran tersebut untuk
menjamin keberlanjutan populasinya di alam. Data ini juga
digunakan untuk mendesaian alat tangkap yang ramah
lingkungan dan menjamin keberlanjutan ikan lele di alam
sebagai paten sederhana (paten alat) (Asriyana & Halili, 2021).
Pengamatan ukuran ikan pertama kali matang gonad secara
berkala dapat dijadikan sebagai indikator adanya tekanan
terhadap populasi. Nilai fekunditas (1,730±390 butir), model
prediksi besarnya fekunditas berdasarkan panjang total tubuh
(R2=0,61), dan pola pemijahan (total spawner) dapat dijadikan
petunjuk berapa besar kapasitas reproduksi yang dapat
dihasilkan dalam upaya konservasi lele laut (Asriyana & Halili,
2021a).
24
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
PENUTUP/REKOMENDASI

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Untuk menunjang keberlanjutan sumberdaya ikan di
perairan, maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya ikan
berdasarkan data ekobiologi. Pengelolaan sumber daya ikan
diarahkan agar pemanfaatan sumber daya ikan menjadi optimal
dengan menjamin kelestariannya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekaligus sebagai
landasan bagi pemerintah daerah dalam penentuan kebijakan
terkait perlindungan sumberdaya ikan lele laut adalah:
melakukan perlindungan habitat ikan terutama pada wilayah
spawning ground saat musim timur; ukuran ikan lele laut yang
layak ditangkap adalah di atas ukuran 198.3 mm dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam desain alat tangkap yang ramah
lingkungan.
Untuk kebutuhan budidaya oleh masyarakat nelayan,
ukuran benih yang baik digunakan adalah 4,9 – 5,6 cm dengan
laju pertumbuhan tinggi (1.63±1.74%/hari), sementara untuk
upaya restoking di perairan dapat dilakukan pada benih
berukuran 7,0 – 8,0 cm dengan tingkat kelulushidupan sebesar
65,00±4,08%.

25
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
26
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
DAFTAR PUSTAKA

Arufi A, Asriyana, Halili. 2020. Kebiasaan makanan ikan


kembung (Rastrelliger brachysoma Bleeker, 1851) di Teluk
Staring, Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber
Daya Perairan. (in-press)
Asriyana, Rahardjo MF, Sukimin S, Lumban Batu DTF, &
Kartamihardja ES. 2009. Keanekaragaman ikan di perairan
Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Iktiologi
Indonesia 9(2): 97–112.
Asriyana, Rahardjo MF, Kartamihardja ES, & Lumban Batu DTF.
2010a. Makanan ikan japuh, Dussumieria acuta Val. 1847
(Famili Clupeidae) di perairan Teluk Kendari, Sulawesi
Tenggara. Jurnal Iktiologi Indonesia 10(1): 93–99.
Asriyana, Rahardjo MF, Lumban Batu DTF, & Kartamihardja ES.
2010b. Pertumbuhan ikan tembang, Sardinella fimbriata
Valenciennes (Pisces : Clupeidae) di perairan Teluk
Kendari Sulawesi Tenggara. In Djumanto, Saksono H,
Probosunu N, Widaningroem R, & Suadi (editors).
Prosiding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian
Perikanan dan Kelautan Tahun 2010. Jilid II Manajemen
Sumber Daya Perikanan. Yogyakarta. p 1–10.
Asriyana. 2011. Interaksi komunitas ikan sebagai dasar
pengelolaan sumberdaya ikan di Teluk Kendari, Sulawesi
Tenggara. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
Asriyana, Rahardjo MF, Kartamihardja ES, & Lumban Batu DTF.
2011. Komposisi jenis dan ukuran ikan petek (Fam.
Leiognathidae) di perairan Teluk Kendari Sulawesi
Tenggara. Jurnal Iktiologi Indonesia 11(1):11-19.
Asriyana, Syafei LS. 2012. Perubahan ontogenetik makanan ikan
kurisi, Nemipterus hexodon (Famili: Nemipteridae) di Teluk
Kendari. Jurnal Iktiologi Indonesia, 12(1):49-57.
27
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Asriyana, La Sara. 2013. Beberapa aspek biologi reproduksi ikan
siro (Sardinella longiceps Val.) di Perairan Teluk Kendari,
Sulawesi Tenggara. Jurnal Iktiologi Indonesia, 13(1):1-11.
Asriyana. 2015. Pertumbuhan dan faktor kondisi ikan siro,
Sardinella atricauda, Gunther 1868 (Pisces: Clupeidae) di
Perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal
Iktiologi Indonesia, 15(1): 77-86.
Asriyana, Irawati N. 2017. Growth of goatfish Upeneus
sulphureus in Kendari Bay, Southeast Sulawesi. Jurnal
Aquasains 6(1): 527-533.
Asriyana, Irawati N, Indrayani. 2018. Trophic ecology of
twoblotch ponyfish Nuchequula blochii in Kendari Bay,
Southeast Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux 11 (1): 66-
82.
Asriyana, Irawati N. 2018. Makanan dan strategi pola makan
ikan kuniran Upeneus sulphureus, Cuvier (1829) di perairan
Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Iktiologi
Indonesia 18(1): 23-39.
https://doi.org/10.32491/jii.v18i1.372.
Asriyana, Yuliana. 2018. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Asriyana. 2019. Kelompok trofik ikan. In Ekologi Reproduksi dan
Pertumbuhan Ikan. IPB Press.
Asriyana, Irawati N. 2019. Assessment of the trophic status in
Kendari Bay, Indonesia: a case study. AACL Bioflux
12(2):650-663.
Asriyana, Halili, Irawati N. 2020a. Komposisi by-catch perikanan
lele laut (Famili Plotosidae) di perairan Teluk Kolono,
Sulawesi Tenggara. Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan
4(1): 1-11.
Asriyana A, Halili H, Irawati N. 2020a. Size structure and growth
parameters of striped eel catfish (Plotosus lineatus) in

28
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Kolono Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux
13 (1): 268-279.
Asriyana A, Irawati N, Halili H. 2020b. Length-weight
relationships and ponderal index of three reef fish
(Teleostei: Labridae) off the Tanjung Tiram coast,
Southeast Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas 21 (4): 1279-
1286. DOI: 10.13057/biodiv/d210402.
Asriyana, La Asrin, Halili, Irawati N. 2020c. Makanan ikan
kakatua (Scarus rivulatus valenciennes, 1840) di perairan
Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten
Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Saintek Perikanan:
Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology,
16(1): 8-14.
Asriyana, Halili. 2021a. Aspek biologi Plotosus canius (Plotosidae:
siluriformes) di perairan Teluk Kolono, Sulawesi
Tenggara. Saintek Perikanan: Indonesian Journal of
Fisheries Science and Technology, 17(1): 74-80.
Asriyana A, Halili H. 2021b. Diversity of Mullidae as by-catch of
Plotosidae fishery in the waters of Southeast Sulawesi,
Indonesia. AACL Bioflux 14 (2): 621-634.
Asriyana A, Halili H. 2021c. Reproductive traits and spawning
activity of striped eel catfish (Plotosidae) in Kolono Bay,
Indonesia. Biodiversitas 22 (7): 3020-3028. DOI:
10.13057/biodiv/d220756.
Asriyana A, Halili H, Hamzah M, Kurnia A. 2021. Growth
performance and survival rate of striped eel catfish
(Plotosus lineatus) in the domestication. Biodiversitas 22:
5593-5599. DOI: 10.13057/biodiv/d221244.
Asriyana A, Halili H, Kurnia A. 2022. Diversity of fish in Tanjung
Tiram Coast, Southeast Sulawesi, Indonesia. Tropical
Ichthyologi 1(1): in press.
Aswady TU, Asriyana, Halili. 2019. Rasio kelamin dan ukuran
pertama kali matang gonad ikan kakatua (Scarus rivulatus
29
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Valenciennes, 1840) di Perairan Desa Tanjung Tiram,
Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 4(2): 183-190.
Bye VJ. 1984. The role of environmental factors in the timing of
reproductive cycles. In: Fish Reproduction: Strategies and
tactics. pp. 187–205. Edited by GW. Potts and RJ. Wootton.
Academic Press, London.
Dayuman, Asriyana, Halili. 2019. Pola pertumbuhan dan faktor
kondisi ikan kakatua (Scarus rivulatus) di Perairan Desa
Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten
Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya
Perairan, 4(2): 135-143.
Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan: Isu, Sintesisi,
dan Gagasan. Jakarta. Gramedia. Fisheries and Marine
Policy: Synthesis of Issues and Ideas. Jakarta.
Jumiati, Asriyana, Halili. 2018. Pola pertumbuhan Ikan
Sembilang (Plotosus lineatus) di Perairan Desa Tanjung
Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe
Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 3(3):
171-177.
KKP. 2013. Statistik Kelautan dan Perikanan 2011. Jakarta. Marine
Fisheries Statistics 2011.
Manikandarajan T, Eswar A, Anbarasu R, Ramamoorthy K,
Sankar G. 2014. Proximate, amino acid, fatty acid,
vitamins and mineral analysis of catfish, Arius maculatus
and Plotosus lineatus from Parangipettai south east coast of
India. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology
and Food Technology (IOSR-JESTFT) 8(4):1-8.
Martin-Smith K.M. 1996. Length/weight relationships of fishes in
a diverse tropical fresh-water community, Sabah,
Malaysia. Journal of Fish Biology, 49: 731–734.
Muhajirah E, La Sara, Asriyana. 2018. Keanekaragaman dan hasil
tangkapan sampingan Jaring Insang di perairan Lalowaru
30
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber
Daya Perairan, 3(1): 43-54.
Muliani, Asriyana, Ramli M. 2021. Preferensi habitat ikan gabus
[Channa striata (Bloch 1793)] di perairan Rawa Aopa,
Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 26
(4): 546-554. DOI: 10.18343/jipi.26.4.546.
Osman H., Suriah A. R., Law E. C., 2001 Fatty acid composition
and cholesterol content of selected marine fish in
Malaysian waters. Food Chemistry 73(1):55-60.
Ray S, Ahmed MI, Khatun MM, Bin Sayeed MA, Shah MS,
Sarower MG. 2014. Antioxidant potential and nutrient
content of selected small indigenous species of fish.
Pharmacologyonline 2:39-44.
Riswana E, Asriyana, Ramli M. 2018. Biologi reproduksi ikan
belanak (Chelon subviridis) di perairan Lalowaru
Kecamatan Moramo Utara. Jurnal Manajemen Sumber
Daya Perairan, 3(1): 61-73.
Sahena F, Zaidul ISM, Jinap S, Saari N, Jahurul HA, Abbas KA,
Norulaini NA. 2009. PUFAs in fish: extraction,
fractionation, importance in health. Comprehensive
Reviews in Food Science and Food Safety 8(2):59-74.
Sudarno, La Anadi, Asriyana. 2020. Biologi reprodksi ikan
kembung (Rastrelliger brachysoma Bleeker, 1851) di Teluk
Staring, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biologi Tropis, 20 (1):
59-68.
Suganthi A, Venkatraman C, Chezhian Y. 2015. Proximate
composition of different fish species collected from
Muthupet mangroves. International Journal of Fisheries
and Aquatic Studies 2(6):420-423.
Syam F, Asriyana, Halili. 2021. Kebiasaan makanan ikan
sembilang (Plotosus canius) di perairan Tanjung Tiram,
Kec. Moramo Utara. Jurnal Manajemen Sumber Daya
Perairan. (in-press)
31
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Vicentini RN, Araújo FG. 2003. Sex ratio and size structure of
Micropogonias furnieri (Desmarest, 1823) (Perciformes,
Sciaenidae) in Sepetiba Bay, Rio de Janeiro, Brazil. Braz J
Biol 63 (4): 559-566. DOI: 10.1590/S1519-
69842003000400003.

32
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
UCAPAN TERIMA KASIH

Rektor yang Terhormat dan Hadirin yang saya hormati


Pada akhir pidato ilmiah ini, izinkan saya menyampaikan
bahwa anugerah Guru Besar yang saya peroleh ini sesungguhnya
bukanlah kerja keras saya sendiri, melainkan atas Berkah dan
Rahmat Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak.
Selanjutnya Perkenankan saya menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah
memberi amanah, kepercayaan dan kehormatan kepada saya
untuk memangku jabatan Akademik Guru Besar dalam bidang
Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan pada Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo.
Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Muhammad
Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc. yang telah memberi
kesempatan dan memfasilitasi pelaksanaan Pengukuhan Guru
besar ini.
Ketua Senat dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas
Halu Oleo yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk menyampaikan Pidato Ilmiah Pengukuhan sebagai Guru
Besar di depan Rapat Senat Terbuka pada hari ini. Saya juga
menyampaikan terima kasih karena telah menerima saya sebagai
anggota komunitas Guru Besar Universitas Halu Oleo.
33
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Rasa hormat dan tulus saya tujukan kepada Prof. H. Edie
Agusalim Mokodompit, M.A (alm), Prof. Dr. Ir. H. Soleh
Solahuddin (alm), Prof. Dr. H. Abdurrauf Tarimana (alm), Prof.
Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc., Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse,
M.S, dan Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si. sebagai Rektor pada
periode sebelumnya.
Dekan Fakultas Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
UHO, Prof. Ir. H. La Sara, M.Si., pH.D. atas segala dukungan
mulai dari pengajuan usulan hingga penyelenggaraan
Pengukuhan Guru Besar ini. Demikian pula para Dekan FPIK
periode sebelumnya: Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc., Prof.
Ir. La Ode Muh. Aslan, M.Sc. atas kepemimpinan, kerjasama dan
kepercayaannya pada saya dalam menjalankan tridharma dalam
lingkup Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Kepada Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. dan Prof.
Dr. Aristi Dian Purnama Fitri, S.Pi., M.Si. dari Universitas
Diponegoro atas kesabarannya mereview artikel saya,
memberikan dukungan, dan motivasi untuk memperoleh
anugerah Guru Besar ini.
Kepada Prof. Dr. Ir. M.F. Rahardjo, DEA; Prof. Dr. Ir.
Djamar Tumpal F Lumban Batu, M.Agr., Prof. Dr. Ir. H. Endi
Setiadi Kartamihardja, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc.
Dr. Ir. Sutrisno Sukimin, M.Sc. (Alm.); Dr. Ir. H. Abdul Hamid,
M.Si., dan Ir. Halili, M.Sc. sebagai pembimbing saat saya studi S1,
S2, dan S3. Sekaligus kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Subhat
34
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Nurhakim, M.Sc. (Alm.); Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga, DEA; dan
Prof. Ir. H. La Sara, M.Si., pH.D. yang bertindak sebagai penguji
eksternal saat menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor.
Kepada Pembahas Naskah Pidato saya Prof. Ir. H. La
Sara, M.Si., Ph.D. dan Prof. Ma'ruf Kasim, S.Pi., M.Si., Ph.D. yang
telah memberikan masukan sehingga memperkaya Naskah
Pidato Ilmiah saya.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada para Wakil
Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Program
Studi, Kepala Laboratorium, Kepala Perpustakaan, rekan-rekan
dosen dan seluruh pimpinan unit yang ada dalam lingkup FPIK
UHO dan semua staf tenaga kependidikan. Terimakasih atas
dukungan dan kerjasamanya selama ini dan telah memberikan
iklim akademis yang dinamis dan sejuk. Semoga kebaikan
bapak/ibu/saudara(i) bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada semua
guru-guru dan teman saya di SD Negeri 2 Wua-Wua, SMP
Negeri Wua-Wua, dan SMA Negeri I Mandonga. Demikian pula
kepada semua Dosen dan teman-teman saya pada Program S1
PS. Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Faperta
UHO, Program S2 PS. Ilmu Perairan Institut Pertanian Bogor,
dan Program S3 PS. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Institut
Pertanian Bogor.
Terima kasih juga saya ucapkan buat adik-adik
mahasiswa S1, S2, dan S3 yang telah membantu dan bekerjasama
35
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
dalam penelitian saya dan sekaligus penelitian adik-adik dalam
penyelesaian studi S1 dan S2.
Terima kasih kepada Masyarakat Iktiologi Indonesia
tempat saya bernaung sejak tahun 2000 atas segala doa,
dukungan, dan kesempatannya sehingga saya dapat
berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama
dalam hal sumberdaya ikan dan segala aspeknya.
Terima kasih kepada keluarga Bapak Prof. Ir. H. Mahmud
Hamundu, M.Sc. dan Ibu Hj. Murni Binti Dioe Alwi (alm) beserta
keluarga yang telah memberikan dukungan kepada saya saat
mengawali karir di Universitas Halu Oleo dan selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada saya untuk lebih
memajukan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan ummat.
Ucapan terima kasih yang teristimewa dan sujud ananda
kepada kedua orangtua yang sangat saya cintai, Ayahanda H.
Asrari dan Ibunda Hj. Muzuhiba yang telah membesarkan,
mengasuh, mendidik, dan mendoakan setiap langkah dalam
kehidupan saya. Kepada ayahanda yang dengan setia
menanamkan nilai-nilai moral, kejujuran, kerja keras, dan
mendampingi saya saat penelitian di lapangan sejak S1, S2,
hingga S3 tanpa kenal lelah demi mendukung kesuksesan saya
dalam menyelesaikan studi. Kepada ibunda yang dengan penuh
kasih sayang membimbing dan membekali nilai-nilai agama dan
menanamkan rasa berbagi dan toleransi terhadap sesama
makhluh Allah Ta’ala. Rabbighfirli waliwalidayya
36
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
warhamhumaa kamaa rabbayaani saghira. Gelar akademik ini
saya persembahkan untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta.
Terima kasih kepada kakek dan nenek saya terutama kakek H.
Fahim (alm) yang selalu mendorong dan memotivasi saya dalam
menyelesaikan studi dan sampai menjelang akhir hayatpun
Beliau sangat ingin mendampingi saat Pidato Ilmiah.
Kepada adik-adik saya Asniar (Alm), Asnawar S.Pt.,
M.Si., dan Asnawati A., S.Pi. beserta keluarga masing-masing.
Juga pada semua ponakan saya terima kasih atas doa dan
kebersamaannya.
Terima kasih kepada kedua mertua saya Bapak H. Abdul
Muis (Alm.) dan Ibunda Hj. Sri Rahmawati (Alm.) yang telah
memberikan kasih sayang dan doa kepada saya sehingga dapat
mencapai gelar akademik tertinggi ini. Tidak lupa terima kasih
pada saudara-saudara ipar saya yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu yang telah mendukung sampai saat ini.
Terima kasih kepada Om dan tante saya terutama Bapak
Dr. H. MZ. Amirul Tamim, M.Si. dan Ibu Yusni Fahim, beserta
keluarga yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada
saya untuk lebih memajukan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat.
Terima kasih dan penghargaan kepada Suami saya,
Wahyuddin Muis, S.Si., Apt., M.Sc., anak-anak saya Keysa Indira
Salsabila Wahyuddin, Muh. Fadhil Ahnaf Wahyuddin, dan Muh.
Afif Zayyan Wahyuddin yang selalu menemani dan mendoakan
37
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Bunda. Kalian adalah sumber motivasi, inspirasi, semangat,
penyejuk hati, dan kekuatan saya dalam menjalani kehidupan
ini. Pencapaian ini milik kalian semua.
Kepada seluruh rekan sejawat, keluarga, dan handai
taulan yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu per satu,
saya menyampaikan terima kasih yang tulus atas semua doa dan
dukungan yang diberikan. Akhirnya, kepada seluruh hadirin dan
undangan, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang tulus atas segala perhatian dalam mengikuti pidato ilmiah
ini. Saya memohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua, Aamiin YRA.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

38
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
39
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
40
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri
Nama Lengkap : Prof. Dr. Asriyana, S.Pi., M.Si
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 11 Desember 1976
Agama : Islam
Jabatan Fungsional : Guru Besar
Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I, IV/b
NIP/NIDN : 197612112000032002 / 0011127604
Nama Suami : Wahyuddin Muis, S.Si., Apt., M.Si.
Nama Anak : 1. Keysa Indira Salsabila Wahyuddin
2. Muh. Fadhil Ahnaf Wahyuddin
3. Muh. Afif Zayyan Wahyuddin
Alamat Kantor : Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Haluoleo
Kampus Bumi Tridharma
Anduonohu 93232
No. Telp./Fax. : 0401-3193782 / 0401-3193782
Alamat e-mail : asriyana@uho.ac.id
Alamat Rumah : Perumahan Aztata Citra Blok S No.
2 Anduonohu Kendari 93232
No. Telp./Fax./HP 0401-3195372 / 081380069446

41
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Riwayat Pendidikan
Penyelenggara dan Tahun
Gelar Bidang Keahlian
Negara Lulus
SD Neg. 02 Wua Wua,
- - 1988
Kendari
SMP Neg. Wua Wua,
- - 1991
Kendari
SMA Neg. 1 Mandonga,
- IPA Fisika (A1) 1994
Kendari
Sarjana Universitas Halu Oleo, Manajemen Sumber 1999
(S1) Indonesia Daya Perairan (MSP)
Magister Institut Pertanian Bogor, Ilmu Perairan (MSP) 2004
(S2) Indonesia

Doktor (S3) Institut Pertanian Bogor, Pengelolaan Sumber 2011


Indonesia Daya Perairan (SDP)

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Karya Ilmiah Judul
Skripsi Distribusi dan kelimpahan lamun (seagrass) pada substrat
berbeda di perairan Sorue Jaya, Kec. Soropia, Kabupaten
Konawe Selatan
Tesis Distribusi dan kelimpahan ikan Sardine (Sardinella fimbriata
Val.) di perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara
Disertasi Interaksi trofik komunitas ikan sebagai dasar pengelolaan
sumberdaya ikan di perairan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara

Penghargaan yang Diterima


Wakt Pemberi
No. Bentuk Penghargaan
u Penghargaan
1 1999 Lulusan Terbaik I Universitas Halu UHO
Oleo
2 2003 Mahasiswa Terbaik IPK 4.00 IPB
3 2015 Penghargaan tanda kehormatan Republik Presiden RI
Indonesia "Satya Lancana Karyasatya 10
tahun
4 2015 Dosen paling berprestasi UHO
5 2016 Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, UHO
mahasiswa terbaik/ berprestasi
6 2016 Penyusun Borang Program Studi Predikat UHO
Unggul (Akreditasi A)
7 2019 Anggota Senat Universitas Halu Oleo UHO
Periode 2015-2019

42
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Pelatihan (5 tahun terakhir)
No. Kegiatan Tempat Penyelenggara
1 Fish Stock assesment in Data Poor Mataram NOAA, AUSAID,
Training Indonesia Marine
and Climate
Support (IMACS)
2 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Bali Kementerian
Nasional Pendidikan
Nasional
3 Pelatihan Penyusunan Sasaran Kendari Universitas Halu
Kinerja Pegawai (SKP) dan Oleo
Perhitungan Beban Kerja Dosen
Tenaga Pendidik dan
Kependidikan Lingkup UHO
4 Pelatihan penyusunan proposal Kendari Universitas Halu
penelitian berbasis output sesuai Oleo
panduan DRPM DIKTI edisi XI
5 Pelatihan Quality Management Kendari FPIK UHO
System ISO 9001:2015”
6 Internal Audit ISO 9001:2015 Kendari FPIK UHO
7 Pelatihan Pengenalan dan Wakatobi World Wide Fund
pengumpulan data HCR untuk for Nature (WWF)
pengelolaan perikanan
berkelanjutan
8 Pelatihan Pembuatan Dokumen Kendari Universitas Halu
Sertifikasi Internasional (AUN QA) Oleo
PS. MSP FPIK UHO
9 Pelatihan Auditor Audit Mutu Kendari Universitas Halu
Internal Oleo

Riwayat Kepangkatan
No. Kepangkatan TMT
1 CPNS 1 Maret 2000
2 Asisten Ahli, Golongan 1 Agustus 2001
III/a
3 Asisten Ahli, Golongan 1 Maret 2005
III/b
4 Lektor, Golongan III/c 1 November 2006
5 Lektor, Golongan III/d 1 November 2009
6 Lektor Kepala, Golongan 1 Agustus 2014
IV/a
7 Lektor Kepala, Golongan 1 Oktober 2016
IV/b
8 Guru Besar, Golongan 1 November 2021
IV/b
43
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Riwayat Pekerjaan
No Tahun Jabatan Jangka Waktu
Dosen tetap Jurusan Perikanan
1 2000-2006 6 tahun
Faperta UHO
2 2007-2013 Dosen tetap FPIK UHO 6 tahun
3 2014 Koordinator IT Pasca Sarjana 1 tahun
UHO
4 2015-2018 Ketua Jurusan Manajemen 4 tahun
Sumberdaya Perairan
5 2019- 4 tahun
Dosen tetap FPIK UHO
sekarang

Keikutsertaan dalam Organisasi Keilmuan atau Profesi


Jabatan/Jenjang
No. Tahun Jenis/Nama organisasi
keanggotaan
1 2002-2013 Masyarakat Iktiologi Indonesia Anggota
(MII)
2 2004-sekarang Wanita dan IPTEK (WIPTEK) Anggota
3 2011-sekarang RECOFTC (The Center for People Anggota
and Forests)
4 2014-2022 Masyarakat Iktiologi Indonesia Pengurus
(MII)
5 2014-sekarang Ikatan Sarjana Oseanologi Anggota
Indonesia
6 2021-sekarang Ikatan Sarjana Perikanan Anggota
Indonesia

Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran


No. Mata kuliah Strata/Jenjang
1 Bioekologi Sumberdaya Perairan S3
2 Bioekologi Semberdaya Perairan S2
3 Produktivitas Perairan S2
4 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan S2
5 Biologi Populasi Ikan dan Kajian Stok S2
Ikan
6 Iktiologi S1
7 Sumberdaya Perikanan S1
8 Biologi Perikanan S1
9 Produktivitas Perairan S1
10 Ekologi Kuantitatif S1
11 Pengkajian Stok S1

44
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
No. Mata kuliah Strata/Jenjang
12 Manajemen Sumberdaya Perairan S1

Pengalaman Membimbing Mahasiswa


No. Strata Jumlah (orang)
1 Sarjana 127
2 Magister 15
3 Doktor 4

Kegiatan Penelitian (5 Tahun Terakhir)


No. Judul Penelitian Tahun
1 Model pengelolaan populasi dan habitat ikan kuniran 2015-2016
(Upeneus sulphureus) berbasis ekobiologi dan dinamika
populasi di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara
3 Isolasi dan skrining oleaginous mikroalga laut di perairan 2018-2019
kendari yang potential untuk dikultur massal pada
hypersaline media sebagai biodiesel feedstock
4 Desain pengelolaan berkelanjutan perikanan lele laut 2019-2021
(Plotosus sp.) menuju kemandirian pangan di wilayah
Sulawesi Tenggara

Editor/Reviewer Jurnal
No Cakupan Jurnal Tahun
1 Scopus Biharean Biologist 2021-sekarang
2 Scopus E3S Web of Conferences 2021-sekarang
3 Copernic Asian Journal of Fisheries and Aquatic 2021- sekarang
us Research
5 Copernic Net Journal of Agricultural Science 2020- sekarang
us
6 TR Dizin Commagene Journal of Biology 2021- sekarang
7 Sinta 2 Jurnal Iktiologi Indonesia 2006- sekarang
8 Sinta 2 Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap 2021- sekarang
9 Sinta 4 Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan 2020- sekarang

Publikasi di Jurnal (5 Tahun Terakhir)


Asriyana. 2015. Pertumbuhan dan faktor kondisi ikan siro
(Sardinella atricauda Val.) di perairan Teluk Kendari,
Sulawesi Tenggara .Jurnal Iktiologi Indonesia. 15(1): 77-
86. https://doi.org/10.32491/jii.v15i1.77

45
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Asriyana, Irawati N. 2017. Pertumbuhan ikan kuniran (Upeneus
sulphureus) di perairan Teluk Kendari. Aquasains. 6(1):
5541-554.
Muchtar A, La Sara, Asriyana. 2017. Struktur Ukuran dan
Parameter Populasi Rajungan (Portunus pelagicus,
Linnaeus 1758) di Perairan Toronipa, Sulawesi Tenggara,
Indonesia. Jurnal Sain dan Inovasi Perikanan. 1(1): 1-18.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v1i1.6589
Asriyana, Irawati N, Indrayani. 2018. Trophic ecology of
twoblotch ponyfish Nuchequula blochii in Kendari Bay,
Southeast Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux. 11(1): 66-
82.
Asriyana A, Irawati N. 2018. Makanan dan strategi makan ikan
kuniran Upeneus sulphureus, Cuvier (1829) di perairan
Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Iktiologi
Indonesia. 18(1): 8-14.
https://doi.org/10.32491/jii.v18i1.372
Indrayani I, Haslianti H, Asriyana A. 2018. Isolation and
screening of marine microalgae from Kendari waters,
Southeast Sulawesi. AACL Bioflux. 11(5): 1445-1455.
Sudarno, Asriyana, Arami H. 2018. Hubungan Panjang-Bobot
dan Faktor Kondisi Ikan Baronang (Siganus sp.) di
Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari.
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan. 2(1): 30-39.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v2i1.
Muhtar, La Sara, Asriyana. 2019. Pendugaan dan Pemetaan
Habitat Pakan Alami Penyu Hijau (Chelonia mydas) di
Perairan Wawonii Barat, Konawe Kepulauan Jurnal Sains
dan Inovasi Perikanan. 3(1): 14-21.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v3i1
Asriyana A, Irawati N. 2019. Assessment of the trophic status in
Kendari Bay, Indonesia: a case study. AACL Bioflux.
12(2): 650-663.
46
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Normayanti TM, La Sara, Asriyana. 2019. Analisis Hasil
Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Sebagai Target
Utama dan Komposisi By-Catch Alat Tangkap Gillnet di
Perairan Pantai Purirano, Sulawesi Tenggara. Jurnal
Biologi Tropis 19(2): 205-213.
http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v19i2.1217
Asriyana A, Halili H, Irawati N. 2020. Size structure and growth
parameters of striped eel catfish (Plotosus lineatus) in
Kolono Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia. AACL
Bioflux. 13(1): 268-279.
Asriyana, Halili, Irawati N. 2020. Komposisi by catch perikanan
lele laut di perairan Teluk Kolono, Sulaesi Tenggara.
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan. 4(1): 1-11.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v4i1
Gusrin, Asriyana, Bahtiar. 2020. Pertumbuhan dan faktor kondisi
ikan kakatua, Scarus rivulatus di Perairan Teluk Kulisusu,
Buton Utara, Sulawesi Tengara. Jurnal Sains dan Inovasi
Perikanan. 4(1): 22-31.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v4i1
Sudarno, La Anadi, Asriyana. 2020. Biologi reprodksi ikan
kembung (Rastrelliger brachysoma Bleeker, 1851) di Teluk
Staring, Sulawesi Tenggara Jurnal Biologi Tropis. 20(1):
59-68. http://dx.doi.org/ 10.29303/jbt.v20i1.1676.
Asriyana, La Asrin, Irawati N, Halili. 2020. Makanan ikan
kakatua (Scarus rivulatus Valenciennes, 1840) di perairan
Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten
Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Jurnal Saintek
Perikanan. 16(1): 8-14.
https://doi.org/10.14710/ijfst.16.1.8-14
Asriyana A, Irawati N, Halili H. 2020. Length-weight
relationships and ponderal index of three reef fish
(Teleostei: Labridae) off the Tanjung Tiram coast,

47
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Southeast Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas. 21(4): 1279-
1286. https://doi.org/10.13057/biodiv/d210402
Hute ER, Ramli M, Asriyana. 2021. Utilization Rates of Scad
(Decapterus spp.) in Banda Sea where landed in Ocean
Fishery Harbor Kendari, Southeast Sulawesi . Jurnal Sains
dan Inovasi Perikanan. 5(1): 9-16.
http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v4i1
Bahrin N, La Sara, Asriyana. 2021. Population parameters and
exploitation level of striped snakehead, Channa striata
(Bloch, 1793) in Rawa Aopa Waters, Southeast Sulawesi.
Aquasains. 8(2): 829-840.
http://dx.doi.org/10.23960/aqs.v8i2.p829-840
Asriyana A, Halili H. 2021. Diversity of Mullidae as by-catch of
Plotosidae fishery in the waters of Southeast Sulawesi,
Indonesia. AACL Bioflux. 14(2): 621-634.
Asriyana A, Halili H. 2021. Reproductive traits and spawning
activity of striped eel catfish (Plotosidae) in Kolono Bay,
Indonesia. Biodiversitas. 22(7): 3020-3028.
https://doi.org/10.13057/biodiv/d220756
Asriyana, Halili. 2021. Aspek biologi Plotosus canius (Plotosidae:
siluriformes) di perairan Teluk Kolono, Sulawesi
Tenggara. Jurnal Saintek Perikanan. 17(1): 74-80.
https://doi.org/10.14710/ijfst.17.1.%p
Asriyana A, Halili H, Hamzah M, Kurnia A. 2021. Growth
performance and survival rate of striped eel catfish
(Plotosus lineatus) in the domestication. Biodiversitas.
22(12): 5593-5599.
https://doi.org/10.13057/biodiv/d221244
Muliani, Ramli M, Asriyana. 2021. Preferensi habitat ikan gabus
[Channa striata (Bloch 1793)] di perairan Rawa Aopa,
Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.
26(4): 546-554. https://doi.org/10.18343/jipi.26.4.546.

48
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Sanda LZ, Asriyana, Ramli M, Bahtiar. 2021. Sebaran kepadatan
dan ukuran kerang totok Polymesoda erosa (Jutting 1953) di
hutan mangrove Teluk Kendari Sulawesi Tenggara.
Saintek Perikanan. 17(2): 81-89.
https://doi.org/10.14710/ijfst.17.2.81-89
Asriyana A, Halili, Kurnia A. 2022. Diversity of fish in Tanjung
Tiram Coast, Southeast Sulawesi, Indonesia. Tropical
Ichthyologi. 1(1): in-press.

Publikasi di Prosiding (5 Tahun Terakhir)


Taufikir, Asriyana, Irawari N. 2017. The growth parameters of
snakehead (Channa striata) in Aopa Watumohai Swamp
Waters Pewutaa Village Angata Sub-district South
Konawe Regency. Proceeding International Seminar.
Muhajirah E, La Sara, Asriyana. 2017. Study on bycatch fish of
gillnets in the Lalowaru Coastal Waters of South Konawe.
Proceeding International Seminar.
Lawelle SA, Asriyana, Novrianto AB. 2021. Morphometrics and
Growth Patterns of Halfbeak Fish (Nomorhamphus sp.) in
Moramo River, South Konawe Regency. E3S Web of
Conferences. 322, 01035/2021

Buku / HaKI
Asriyana, Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara.
Jakarta. 288 p.
Asriyana, Nur Irawati. 2015. Model pengelolaan populasi dan
habitat Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) berbasis
ekobiologi dan dinamika populasi di perairan Teluk
Kendari Sulawesi Tenggara. Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI. Nomor Pencatatan: 000128856.
Asriyana. 2016. Panduan/Petunjuk Praktikum Biologi
Perikanan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI. Nomor Pencatatan: 000130123.
49
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Asriyana. 2018. Kelompok Trofik Ikan dalam Ekologi
Reproduksi dan Pertumbuhan Ikan. Rahardjio MF
(editor). IPB Press.
Asriyana, Yuliana. 2019. Produktivitas Perairan. Revisi ke-2.
Bumi Aksara. Jakarta. 320 p.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (5 Tahun Terakhir)


No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Tahun
1 Kajian pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan sidat di 2016
Kabupaten Konawe Utara
2 Penguatan budaya maritim masyarakat melalui mitigasi 2016
berbasis wilayah dan gerakan cinta laut di Kecamatan
Kamboa Kabupaten Buton Utara
3 Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pengelolaan 2016
sumberdaya penting wilayah pesisir Kabupaten Konawe
Selatan
4 Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi sumber daya 2017
perairan dalam upaya peningkatan derajat kesejahteraan
masyarakat di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo
Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
5 Pemberdayaan kelompok masyarakat nelayan kawasan 2019
perdesaan tumbuh lestari Desa Rambu Rambu Kecamatan
Kolono Kabupaten Konawe Selatan
6 Penyuluhan Partisipasi Masyarakat Terhadap Konservasi / 2020
Perlindungan Jenis Ikan Plotosidae di Perairan Teluk Kolono,
Kecamatan Kolono Timur, Sulawesi Tenggara
7 Penyuluhan partisipasi masyarakat terhadap upaya 2021
restocking sumberdaya ikan Plotosidae di Pesisir Pantai
Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan

50
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Partisipasi dalam Lokakarya, Workshop, Seminar, Konferensi (5 Tahun
Terakhir)
Seminar/Pelatihan Tempat
No / Judul Artikel Ilmiah Status dan
Lokakarya Tahun
1. Seminar Nasional Pertumbuhan ikan Pemakalah Jakarta,
Ikan IX kuniran (Upeneus 2016
sulphureus)
di Perairan Teluk
Kendari, Sulawesi
Tenggara
2. Seminar Nasional Hubungan panjang Pemakalah Cibinong
Ikan X & Konggres bobot dan faktor , 2018
Masyarakat kondisi famili
Iktiologi Indonesia Labridae dominan
3. Seminar Nasional Pemberdayaan Pemakalah Kendari,
hasil-hasil masyarakat berbasis 2018
penelitian dan potensi sumberdaya
pengabdian perairan dalam upaya
kepada peningkatan derajat
masyarakat UHO kesejahteraan
masyarakat di Desa
Tanjung Tiram,
Kecamatan Moramo
Utara, Kabupaten
Konawe Selatan
4 Seminar Nasional Keanekaragaman Pemakalah Kendari,
Perikanan dan iktiofauna 2019
Kelautan di perairan Teluk
Berkelanjutan III Kolono
Sulawesi Tenggara
5 Seminar Nasional Desain pengelolaan Pemakalah Kendari,
hasil-hasil berkelanjutan 2019
penelitian dan perikanan lele laut
pengabdian (Plotosus sp.) menuju
kepada kemandirian pangan
masyarakat UHO di wilayah Sulawesi
Tenggara
6 Seminar Nasional Aspek biologi ikan Pemakalah Bengkul
Virtual "Riset dan Plotosus sp. di u, 2020
Inovasi Kelautan perairan Teluk
untuk Pengelolaan Kolono, Sulawesi
Sumberdaya Tenggara
Pesisir dan Laut di
Era Normal Baru"

51
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan
52
Naskah Pidato Ilmiah Guru Besar Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Perairan

Anda mungkin juga menyukai