Anda di halaman 1dari 2

Judul Buku : Sejarah Ketatanegaraan

Penulis : Dr.Aman M.pd , Muhammad Fendi Aditya M.Pd


Penerbit : Ombak ( Anggota IKPI ) 2019
ISBN : 978-602-258-548-3
Ukuran Buku : 16 x 24 cm
Halaman : 198 halaman
Tahun Terbit : 2019

Riview :

Membahas sejarah tata negara baik secara makro maupun mikro, berarti masuk ke
kawasan politik. Wilayah politik itu sendiri dapat dikaji dari segi: sejarah politik,
sosiologi politik, antropologi politik, dan ilmu politik. Dimensi ini saling mengoreksi
dan melengkapi dalam pembahasannya sehingga ditemukan fenomena yang utuh
tentang konsep sejarah tata negara. Oleh karena itu, dalam pembahasannya, sejarah
tata negara tidak dapat berdiri sendiri, melainkan memerlukan suatu terminologi yang
lebih multidimensional dalam pendekatannya. Pertama sejarah politik. Dari segi
epistemologis sejak Thucydides menulis Perang Peloponesianya sebagai sejarah
politik, tradisi sejarah sangat didominasi oleh sejarah politik. Lebih-lebih dalam abad
ke-19 sebagai abad nasionalisme dan formasi negara nasional di Eropa Barat, sejarah
politiklah yang sangat menonjol. Dalam konsep itu, sejarah diplomasi dan perang
sangat menonjol di suatu pihak, dan di lain pihak peranan para raja, panglima perang,
dan negarawan memegang peranan sentral. Kedua sosiologi politik, yang merupakan
interdisiplin sosiologi yang pernah dikembangkan secara metodologis oleh Max
Weber abad ke-19. Sosiologi politik dapat membicarakan tipe kepemimpinan yang
menurut teori Weber ada tiga yaitu: (1) otoritas tradisional yang dimiliki berdasarkan
pewarisan atau turun-temurun; (2) otoritas karismatik, yaitu berdasarkan pengaruh
dan kewibawaan pribadi; dan (3) otoritas legal rasional yang dimiliki berdasarkan
jabatan serta kemampuannya. Ketiga, antropologi politik, membicarakan
perkembangan masyarakat kesukuan, hal ini karena antropologi lebih menekankan
pada sistem kekerabatan. Kemudian antropologi politik berkembang pengkajiannya
pada simbol-simbol politik, satrategi politik, hubungan kebudayaan politik, serta adat
istiadat setempat dalam hubungannya dengan politik. Keempat, ilmu politik. Secara
singkat dapat dijelaskan bahwa kajian ilmu politik, berarti memasuki wilayah
kekuasaan. Karena dalam hal ini ilmu politik berarti ilmu yang membahas tentang
bagaimana cara untuk mendapatkan kekuasaan baik dalam konsep yang bersahaja
maupun modern, dan bagaimana cara-cara untuk mempertahankannya. Perkembangan
sejarah ketatanegaraan Indonesia sebagaimana dalam kajian buku ini lebih banyak
dibahas dari keempat segi tersebut. Buku karangan Dr. Aman, M.Pd dan Muhammad
Fendi Aditya, M.Pd. yang berjudul “Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia” ini
menguraikan secara runtut tematis struktur dan peristiwa sejarah seputar awal
munculnya Negara bangsa nation state dalam konteks primitif tribe community
sampai munculnya Negara bangsa yang bercorak modern. Perhatian penulis tidak
hanya pada peristiwa perkembangan ketatanegaraan yang terjadi, melainkan elemen-
elemen ketatanegaraan yang terlibat dan sebab akibat peristiwa seputar itu juga
diuraikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Buku ini merupakan pilihan yang
tepat bagi para dosen, guru, mahasiswa, siswa sekolah menengah, dan masyarakat
secara luas yang ingin menambah wawasannya.

Kelebihan buku :

Kelebihan buku ini adalah banyak sekali membahas tentang kesatuan kesatuan yang
ada di Indonesia ,banyak membahas perkembangan negara dari suatu organisasi yang
sangat sederhana dan modern, pada umumnya ahli ahli ilmu politik selalu berpijak
dalam bidang antropologi dua bidang antorpologi dalam hubungannya dengan negara
membahasan organisasi pemimpin ,pemimpin,kebudayaan dan tradisi.

Anda mungkin juga menyukai