Anda di halaman 1dari 23

ENERGI, USAHA, DAYA DAN PESAWAT

SEDERHANA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendalaman IPA MI
dengan dosen pengampu : Fitri Yuliawati, M.Pd.Si

Disusun Oleh
1. Kurrotu’aini Nurul M (13480060)
2. Emi Wulandari (13480088)
3. Iswatun Khoiriah (13480090)
4. Arum Sari Winanti (13480125)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang sehari-hari


akan selalu kita jumpai. Dan selalu mengalami perubahan dan kemajuan
setiap waktu. Untuk mencapai kehidupan yang cerdas tentunya belajar
adalah hal pokok yang harus dijalani. Termasuk mempelajari pengetahuan
yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mengatakan bahwa
kita melakukan usaha atau juga kita mengeluarkan energi. Tetapi apakah
itu Energi, apakah sebenarnya Usaha. Setiap kerja yang kita lakukan pasti
memerlukan usaha dan memerlukan energi. Selain itu kita juga sering
memanfaatkan berbagai alat untuk mempermudah yakni menggunakan alat
abntu seperti bidang miring, katrol, dan tuas.
Sebagai seorang calon guru MI, menjadi keharusan untuk
mengetahui dan menguasai materi tentang usaha dan energi. Sebab, untuk
menjadi guru yang profesional tentu wajib didukung dengan penguasaan
materi yang baik. Oleh karena itu, pada makalah ini membahas macam-
macam energi ditinjau dari beberapa aspek pengelompokan, kemudian
usaha, daya dan pesawat sederhana.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian energi?
2. apa yang di maksud energi mekanik, energi kinetik, dan energi
potensial?
3. Bagaimana cara menghitung energi mekanik, energi kinetik, dan
energi potensial?
4. Bagaimana menerapkan hukum kekekalan energi?
5. Apa pengertian usaha?
6. Bagaimana hubungan antara usaha dan energi?
7. Bagaimana membedakan usaha dengan daya?

2
8. Bagaimana penerapan konsep daya?
9. Bagaimana pengertian pesawat sederhana?
10. Apa saja jenis-jenis pesawat sederhana?
11. Bagaimana keuntungan mekanik dalam menggunakan pesawat
sederhana?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian energi.
2. Mengetahui maksud energi mekanik, energi kinetik, dan energi
potensial.
3. Mengetahui cara menghitung energi mekanik, energi kinetik, dan energi
potensial.
4. Mengetahui penerapan hukum kekekalan energi.
5. Mengetahui pengertian usaha.
6. Mengetahui hubungan antara usaha dan energi.
7. Mengetahui perbedaan usaha dengan daya.
8. Mengetahui penerapan konsep daya.
9. Mengetahui pengertian pesawat sederhana.
10. Mengetahui jenis-jenis pesawat sederhana.
11. Mengetahui keuntungan mekanik dalam menggunakan pesawat
sederhana.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Energi
1. Pengertian
Ada berbagai contoh energi yang dimanfaatkan saat ini. Hampir
semua yang dilihat atau dikerjakan manusia melibatkan energi. Energi
tidak dapat dicium baunya. Dalam banyak kejadian energi tidak dapat
dlihat. Sebagai contoh, cahaya adalah salah satu bentuk energi, dan tanpa
cahaya kamu tidak mampu melihat apapun. Manusia tidak dapat melihat
listrik, tetapi ia dapat melihat akibatnya saat menyalakan lampu, dan dapat
merasakan akibatnya pada panas yang dihasilkan oleh kumparan
pemanggang kue. Manusia tidak dapat melihat energi dalam makanan
pada, tetapi ia dapat melihat dan merasakan akibatnya ketika otot-ototmu
menggunakan energi tersebut untuk bergerak.1
Jika sebuah bola kasti terbang di udara dan memecahkan jendela, bola
tersebut jelas mengubah jendela. Ketika sebuah benda mempunyai
kemampuan mengubah lingkungannya, dikatakan benda itu memiliki
energi. Bola kasti mempunyai energi dan melakukan usaha terhadap
jendela menyebabkan jendela bergerak. Jadi, penggunaan energi
melibatkan perubahan.2
Secara tradisional, energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha, yakni menyebabkan sesuatu berpindah. Tetapi ketika
usaha ditunjukkan, selalu ada perubahan. Hubungan ini memberikan
definisi umum yang berguna. Energi adalah kemampuan untuk
menyebabkan perubahan. 3

1
Rinie Pratiwi. P, dkk., 2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
VIII Edisi 4, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hlm. 264.
2
Rinie Pratiwi. P, dkk., 2008, Contekstual Teaching... hlm. 264 – 265.
3
Rinie Pratiwi. P, dkk., 2008, Contekstual Teaching... hlm. 265.

4
2. Macam-Macam Energi
Berdasarkan pergerakannya energi dibedakan menjadi:
a. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial benda adalah energi yang dimiliki oleh benda
tersebut karena kedudukan atau posisi benda tersebut, Jadi energi ini
tersimpan dalam benda tersebut dan dapat dimanfaatkan jika
diperlukan.4
Energi potensial yang disebabkan oleh adanya gravitasi bumi
disebut energi potensial gravitasi. Sebuah benda pada ketinggian
tertentu (h) terhadap bumi akan dipengaruhi oleh percepatan gravitasi
bumi sehingga benda tersebut mempunyai berat (w=m.g). Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut.5
Ep = m x g x h
Keterangan: Ep= energi potensial (J)
m= massa benda (kg)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= ketinggian benda (m)
Contoh soal.
Sebuah kelapa massanya 2 kg berada di pohon dengan ketinggian
5m. Jika g= 9,8 m/s2, maka hitung energi potensial buah kelapa
tersebut!6
Diketahui : m= 2kg h= 5m g= 9,8 m/s2
Ditanyakan : Ep ...?
Jawab : Ep = m x g x h
= 2 kg x 9,8 m/s2 x 5m
= 98 J
b. Energi Kinetik
Energi kinetik (gerak) adalah energi yang ditimbulkan karena
gerak suatu benda. Sepeda motor yang bertabrakan dengan kecepatan

4
Munasir, 2004, Energi Kinetik dan Energi Potensial, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kejuruan, hlm. 14.
5
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) untuk SMP dan MTs
kelas VIII, Jakarta:: Kementerian Pendidikan Nasional, hlm. 250.
6
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan... hlm. 251.

5
30 km/jam tentu berbeda akibatnya bila dibandingkan dengan sepeda
motor yang bertabrakan dengan kecepatan 90 km/jam. Akibat
tabrakan yang ditimbulkan oleh truk dengan massa yang besar, akan
lebih parah jika dibandingkan dengan sedan, walaupun kecepatan
keduanya sama. Jadi, selain kecepatan, faktor yang memengaruhi
energi kinetik adalah massa. Persamaan matematis energi kinetik
adalah sebagai berikut.7
1
Em = x m x v2
2
Keterangan: Em= energi mekanik (J)
m= massa benda (kg)
v= kecepatan benda (m/s)
contoh soal.
Sebuah benda yang masanya 2 kg bergerak dengan kecepatan 4
m/s. Berapa energi kinetik benda tersebut?8
Diketahui : m= 2 kg v= 4 m/s
Ditanyakan : Ek...?
1
Jawab : Ek= x m x v2
2
1
= x 2 kg x (4m/s)2
2
= 16 J
c. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena
gerak dan kedudukannya. Apabila benda bergerak dan berada pada
ketinggian tertenti, maka energi mekaniknya merupakan gabungan
energi potensial dan energi kinetik. Secara matematis,energi mekanik
dirumuskan sebagai berikut.9
Em = Ep + Ek
Keterangan: Em= energi mekanik (J)
Ep= energi potensial (J)

7
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan... hlm. 250.
8
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan... hlm. 251.
9
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan... hlm. 250.

6
Ek=energi kinetik (J)

Contoh soal:
Sebuah batu bata jatuh dari atas bangunan dengan energi kinetik 12
J dan energi potensial 5 j. Barapakah energi mekanik batu bata
tersebut?10
Diketahui : Ep= 5 J Ek= 12 J
Ditanyakan : Em...?
Jawab : Em= Ep + Ek
= 5 J + 12 J
= 17 J

3. Hukum Kekekalan Energi


Perhatiakn gambar berikut!

Ketika bola bergerak ke atas, kecepatan bola semakin lama semakin


melambat dan ketinggian bola semakin besar. Pada ketinggian tertentu,
bola berhenti sesaat dan kembali lagi ke bawah dengan kecepatan yang
semakin besar. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa energi gerak
semakin lama semakin kecil sampai menjadi nol ketika berhenti sesaat
pada ketinggian tertentu. 11
Energi gerak (Ek) tersebut ternyata berubah menjadi energi potensial
gravitasi (Ep) sampai akhirnya mencapai maksimum. Begitu pula
10
Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan... hlm. 251.
11
Saeful Karim, dkk., 2008, Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 untuk Kelas VIII/SMP/MTs,
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hlm. 191.

7
sebaliknya, energi potensial gravitasi semakin kecil ketika bola tersebut
bergerak ke bawah. Adapun energi geraknya semakin besar dan mencapai
maksimum ketika sampai di lantai, tetapi energi potensial gravitasinya
menjadi nol ketika sampai di lantai. Setelah diam di lantai, semua energi
mekanik benda habis. 12
Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa energi bersifat kekal. Energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah
dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Pernyataan
tersebut dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. 13
Telah diketahui bahwa energi mekanik merupakan penjumlahan dari
energi potensial dan energi kinetik.
1
Em = Ep + Ek Em = mgh + x m x v2
2
Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh
gaya gravitasi, besar energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah
energi potensial dan energi kinetik selalu tetap. Pernyataan itu disebut
Hukum Kekekalan Energi Mekanik.14

B. Usaha
1. Pengertian
Pengertian usaha dalam fisika mungkin sedikit berbeda dengan
pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang
mendorong tembok dengan sekuat tenaga selama beberapa menit. Dalam
kehidupan mungkin orang tersebut telah dapat dikatakan berusaha untuk
mendorong tembok. Namun, secara fisika karena tembok tidak berpindah
tempat orang tersebut belum dapat dikatakan melakukan usaha. Mengapa
demikian?15
Secara sederhana, usaha dapat digambarkan sebagai perkalian
vektor antara gaya yang bekerja pada benda dan perpindahan yang

12
Saeful Karim, dkk., 2008, Belajar IPA...hlm. 191.
13
Saeful Karim, dkk., 2008, Belajar IPA...hlm. 192.
14
Saeful Karim, dkk., 2008, Belajar IPA...hlm. 192.
15
Atikah, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 2, Surabaya: Amanah Pustaka, hal. 8.7

8
diakibatkan oleh gaya tersebut. Usaha sebagai proses menghasilkan gerak
pada benda oleh pelaku gaya.

Gambar 4.2 di atas melukiskan suatu gaya F bekerja pada sebuah


benda yang terletak pada bidang datar, sehingga benda berpindah sejauh s
searah dengan arah gaya F.
Selama perpindahan benda tersebut dikatakan gaya F telah
melakukan suatu usaha pada benda yang besarnya dapat dinyatakan
dengan persamaan:
F = gaya, dalam S.I bersatuan Newton (N).
W=F.S S = perpindahan, dalam S.I bersatuan meter (m).
W = usaha, dalam S.I bersatuan N.m
Usaha yang dilakukan oleh benda apabila arah gaya tidak searah
dengan perpindahan benda berlaku:

Gambar 4.3, melukiskan sebuah benda yang terletak pada bidang


datar dikenai gaya F yang membentuk sudut α terhadap bidang datar
sehingga benda berpindah sejauh S searah bidang datar.
Untuk menentukan usaha yang dilakukan oleh gaya F terhadap
benda selama perpindahan benda tersebut, gaya F diuraikan dulu menjadi

9
dua komponen yaitu gaya yang tegak lurus terhadap arah perpindahannya
(F. sin α), dan gaya yang searah dengan perpindahannya (F cos α).16
Analogi dari uraian pada gambar 4.3, maka usaha yang dilakukan
oleh gaya F pada benda selama perpindahan benda dapat dinyatakan
dengan:
W = usaha (N.m)
W =F . S . cos a F = besar gaya (N)
S = jarak (m)
α = sudut yang dibentuk oleh
arah gaya F dan arah
perpindahan benda.
Contoh soal
1. Suatu gaya 10 N bekerja pada sebuah benda yang bermassa 5 kg yang
terletak pada bidang datar selama 10 sekon. Jika benda mula-mula
diam dan arah gaya searah dengan perpindahan benda, maka tentukan:
a. jarak yang ditempuh benda selama 10 sekon.
b. usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda selama 10 sekon!
Penyelesaian:
Diketahui: F = 10 N ; m = 5 kg ; t = 10 sekon ; Vo = 0
Ditanya: a) S
b) W
Jawab:
F 10 m 2
a)a= = =2 m/s
m 5 s
1 2
S=V 0 t + at =100 m
2
b) W = F . s
W = 10 . 100
W = 1000 joule
2. Seorang anak menarik balok massanya 1 kilogram dengan tali yang
membentuk sudut 60° terhadap arah gerak balok. Gaya yang dilakukan
oleh anak adalah 10 N. Jika gaya gesekan balok dan lantai diabaikan

16
Tri Widodo, 2009, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hal. 82.

10
dan balok bergeser sejauh 10 m. Berapakah usaha yang dilakukan oleh
anak itu?

Diketahui: F = 10 N
D = 10 m
θ=60 °
W = F. d cos θ
= 10. 10. cos 60 °=50 joule
Jadi usaha yang dilakukan oleh anak terhadap balok kayu adalah 50 J.

Dalam fisika juga dikenal adanya usaha negatif. Hal ini terjadi jika
gaya yang dilakukan pada benda berlawanan arah dengan arah gerakan
benda. Sebagai contoh jika kita mengerem mobil, gaya gesekan mobil
berlawanan arah dengan perpindahan mobil.

2. Hubungan Antara Usaha Dan Energi


Agar kita dapat melakukan suatu usaha diperlukan energi.
Walaupun kita telah mengeluarkan energi dapat saja dikatakan kita tidak
melakukan usaha.

Keterangan dari berbagai macam kegiatan diatas adalah:

11
Gb. 4.1 (a) : Seseorang yang sedang memindahkan (menarik)
sebuah balok kayu.
Selama itu orang telah melakukan usaha dan selama itu ia telah
mengeluarkan energi.
Gb. 4.1 (b) : Seorang atlet angkat besi sedang mengangkat barbel.
Selama barbel bergerak ke atas, dikatakan atlet tersebut melakukan
usaha dan selama itu atlit mengeluarkan energi.
Selama barbel terangkat di atas kepala dan diam dikatakan atlet
tidak melakukan usaha walaupun atlet tersebut mengeluarkan
energi untuk menahan benda tersebut.
Gb. 4.1 (c) : Seseorang sedang membawa buku dari suatu tempat
ke tempat lain.
Selama orang tersebut membawa buku dikatakan tidak melakukan
usaha walaupun orang tersebut telah mengeluarkan energi.
Gb. 4.1 (d) : Seorang sedang mendorong tembok dan tembok tidak
bergerak. Selama itu orang dikatakan tidak melakukan usaha
walaupun selama ia mendorong tembok ia telah mengeluarkan
energi.

C. Daya
1. Pengertian
Daya didefinisikan sebagai laju dalam suatu usaha. Karena usaha
terjadi seiring dengan perubahan energi, maka daya juga didefinisikan
sebagai perubahan laju energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Berdasarkan
definisi ini, satuan daya adalah J/s. Sebagaimana yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, dalam SI satuan daya dikenal dengan istilah watt,
disimbolkan W. Dapat ditulis sebagai berikut:17

W
P=
t

dengan: P = daya (watt, W)


W = usaha (Joule, J)
17
Diana Puspita. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VIII (Jakarta : Pusat Perbukuan)
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

12
t = selang waktu (sekon, s)

Daya adalah sama dengan jumlah usaha yang dilakukan tiap satu
satuan waktu.18 Daya berbeda dengan energi, jika energi adalah satuan
yang tergantung oleh benda baik berupa energi kinetik, potensial, kalor,
listrik. Maka daya adalah kecepatan untuk megubah energi tersebut.19
Satuan daya (P) dalam SI adalah Joule/detik atau Watt, dikenal
juga satuan daya lain yang lebih populer dalam keteknikan yaitu
horsepower (hp) dimana :
1 hp=746 Watt

karena W =Fs dan s=vt


maka persamaan di atas dapat diturunkan menjadi:

P=F . v

dengan: P = daya (watt, W)


F = gaya (Neton, N)
v = kecepatan (m/s)
1 Watt dikeluarkan jika 1 Joule usaha dilakukan dalam waktu 1 detik. Satu
kilowatt = 1000 watt. Satu megawatt = satu juta watt.

Daya adalah laju dalam suatu usaha atau perubahan laju energi
dari satu bentuk ke bentuk lain.

DAYA adalah Jumlah USAHA yang dilakukan tiap satuan waktu.

2. Penerapan konsep daya


Contoh soal:
Sebuah mobil memperoleh gaya dorong sebesar 2000 N dari mesin. Jika
mobil itu mampu melaju dengan kecepata 72 km/jam, tentukan daya yang
dihasilkan mesin mobil itu?
Jawab:
F = 2.000 N
v = 72 km/jam = 20 m/s

18
Atika, dkk. Modul pemb ipa mi 2 hlm 8.10
19
Resnick, Halliday. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. 1985. Hlm

13
W Fs
P= =
t t
P = Fv
= (20000 N).(20 m/s)
= 40.000 watt = 40 kW
Jadi, daya yang dihasilkan mesin mobil adalah 4 x 104 watt.

D. Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk
mempermudah manusia melakukan usaha.20 Contoh pesawat sederhana adalah
tuas, bidang miring, katrol, dan roda gigi (gear).
1. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana
a. Tuas (pengungkit)
Tuas/pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut, atau
mengangkat benda yang berat.21 Sistem tuas terdiri atas tiga komponen,
yaitu beban (objek atau benda yang akan dikenai kerja atau usaha), titik
tumpu/fulkrum, dan kuasa (gaya yang akan melakukan usaha). Jarak
antara beban dan titik tumpu disebut lengan beban, sedangkan jarak antara
titik tumpu dan kuasa disebut lengan kuasa.22

Gambar tuas
Berdasarkan letak komponen-komponennya, tuas dibagi menjadi tiga
jenis, antara lain:
1) Tuas Jenis Pertama
Pada tuas jenis pertama, titik tumpu terletak diantara beban dan
kuasa. Semakin panjang lengan kuasa, maka semakin kecil gaya yang
diperlukan untuk mengungkit beban tersebut. Berlaku hubungan:

20
Sukajiyah. sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/. 23 Januari 2011 pukul 11:43 am.
21
ibid..
22
Budi Prasodjo, dkk. Fisika SMP Kelas VIII. 2010 (Jakarta : Yudhistira), hlm. 33

14
l k wb
F k x l k =w b x l b atau =
lb F k

Secara matematis Keuntungan Mekanik (KM) tuas jenis pertama


lk wb
dapat dirumuskan: =
lb F k

Misalnya, pemotong kuku, gunting, penjepit, jemuran, tang.

Gambar tuas jenis pertama

2) Tuas Jenis Kedua


Pada jenis tuas kedua, titik beban terletak diantara titik tumpu dan
titik kuasa. Misalnya,gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, alat
pemecah kemiri, dan alat pembuka tutup botol.

Gambar tuas jenis 2


3) Tuas Jenis Ketiga
Pada tuas jenis ketiga, posisi titik tumpu berada pada salah satu
ujungnya, sedangkan kuasa terletak diantara titik tumpu dan beban.
Misalnya, sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.23

23
Sukajiyah. sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/. 23 Januari 2011 pukul 11:43 am.

15
Gambar tuas jenis 3
Besarnya gaya kuasa (F) yang diperlukan untuk mengangkat
beban seberat w dipengaruhi oleh panjang lengan beban (lw) dan
panjang lengan kuasa (lF) sesuai persamaan berikut:

lF w l
F x lF = w x lw atau = F atau F = F x w
lw lw

Dari persamaan paling kanan terlihat bahwa besar gaya kuasa (F)
yang diperlukan untuk mengangkat beban seberat w berbanding terbalik
dengan lengan kuasa (lF). Artinya, makin panjang lengan kuasa, makin
kecil gaya kuasa yang diperlukan.
Perbandingan atau rasio antara lengan kuasa dengan lengan beban
pada tuas jenis pertama disebut keuntungan mekanik (Km):24

lF w
F= atau Km = F
lw
Keuntungan mekanik pada tuas tergantung pada masing-masing
lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, maka keuntungan
mekaniknya akan semakin besar.25

Contoh soal :
Sebuah tuas memiliki lengan beban 2 cm dan lengan kuasa 10
cm. Jika kita ingin mengangkat beban yang memiliki berat 5 N, berapa
gaya yang harus kita gunakan? tentukan pula keuntungan mekanis alat
tersebut !
Penyelesaian : lk = 10 cm
lb = 2 cm w=5N

24
Budi Prasodjo, dkk. Fisika SMP Kelas VIII. 2010 (Jakarta : Yudhistira), hlm. 33
25
Sukajiyah. sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/. 23 Januari 2011 pukul 11:43 am.

16
w lb = F lk Keuntungan mekanis alat,

5 N × 2 cm = F × 10 cm w
KM =
F
10 N cm
F= =1N 5
10 cm KM = = 5
1

b. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring.26
Bidang miring banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya skrup yang alur-alurnya dibuat melingkar agar mudah
menancap dan jalan mendaki bukit yang dibuat berkelok-kelok agar
kemiringannya tidak terlalu terjal.

Gambar bidang miring


Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang
landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan
bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil
gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanik bidang miring
dirumuskan sebagai berikut:

s w
Km = h = F
Keterangan :
s = panjang bidang miring (m)
h = tinggi tempat (m)
w = berat (N)
26
Ibid...

17
F = gaya (N)

Contoh soal :
Seorang pedagang akan menaikkan barang yang baru saja dibelinya
menuju ketinggian 1,5 m dari tanah. Untuk mempermudah
memindahkan barang seberat 900 N itu, ia menggunakan bidang
miring licin sepanjang 4,5 m. Hitunglah gaya dorong minimum yang
diperlukan untuk menaikkan barang tersebut.

Penyelesaian:
Diketahui : l = 4,5 m ; w = 900 N ; h = 1,5 m
Ditanya : F?

Jawab:
w l wh 900 N × 1,5 m
= →F= →F = 300 N
F h l 4,5 m
Jadi, gaya dorong minimum yang diperlukan untuk menaikkan benda
adalah 300 N.

c. Katrol
Katrol merupakan sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali.
Seperti halnya tuas, katrol juga memiliki titik tumpu, kuasa, dan
beban. Berdasarkan rangkaiannya katrol dibagi atas katrol tetap, katrol
bebas dan katrol majemuk.
1) Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak
berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang
pada tempat tertentu. Contohnya, katrol yang digunakan pada
tiang bendera dan sumur timba.

18
Gambar katrol tetap
Keuntungan mekanik pada katrol tetap, panjang lengan
kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan
mekaniknya pada katrol tetap adalah 1, artinya besar gaya kuasa
sama dengan gaya beban.

2) Katrol Bebas (bergerak)


Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan
atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat
tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada
tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.

Gambar katrol bebas


Keuntungan mekanik pada katrol bebas, panjang lengann
kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga

19
keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar
gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban.

3) Katrol majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap


dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada
katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu
ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali
yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta
bergeraknya katrol bebas ke atas.
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah
sejumlah tali digunakan untuk mengangkat beban.27
4) Roda Berporos/Roda Bergandar
Roda berporos adalah pesawat sederhana yang memiliki
dua roda dengan ukuran berbeda yang berputar bersamaan. Gaya
kuasa biasanya bekerja pada roda yang besar, gaya beban bekerja
pada roda yang lebih kecil. Roda berporos memiliki fungsi untuk
mempercepat gaya.. roda besar untuk gaya yang bekerja dan
katrol kecil untuk beban. Contohnya: kursi roda, setir mobil, setir
kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.28

27
Sukajiyah. sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/. 23 Januari 2011 pukul 11:43 am.
28
Farih. kelipet.com/2015/09/pesawat-sederhana/. 24 September 2015.

20
Gambar kursi roda
Keuntungan mekanis roda berporos adalah pada
perbandingan jari-jai roda besar (R) dan jari-jari roda kecil (r).

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Energi adalah kemampuan untuk menyebabkan perubahan.
2. Energi kinetik (gerak) adalh energi yang ditimbulkan karena gerak suatu
benda. Energi mekanik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerak
dan kedudukannya. Energi potensial benda adalah energi yang dimiliki oleh
benda tersebut karena kedudukan atau posisi benda tersebut.
1
3. Energi kinetik : Em = x m x v2
2
Energi Mekanik : Em = Ep + Ek
Energi potensial : Ep = m x g x h
4. Hukum kekekalan energi yaitu Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk
energi yang lain.
5. Usaha sebagai proses menghasilkan gerak pada benda oleh pelaku gaya.
6. Hubungan antara usaha dan energi yaitu jika kita melakukan suatu usaha
diperlukan energy.
7. Daya adalah jumlah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.
8. Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk
mempermudah manusia melakukan usaha.
9. Jenis-jenis pesawat sederhana yaitu tuas, katrol, bidang miring.

21
10. Keuntungan mekanik menggunakan pesawat sederhana tergantung pada
panjang alat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Atikah, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 2, Surabaya: Amanah Pustaka, hal.

8.7

Budi Prasodjo, dkk. Fisika SMP Kelas VIII. 2010 (Jakarta : Yudhistira).

Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Diana Puspita. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VIII (Jakarta :

Pusat Perbukuan)

Farih. kelipet.com/2015/09/pesawat-sederhana/. 24 September 2015.

Munasir, 2004, Energi Kinetik dan Energi Potensial, Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan.

Resnick, Halliday. 1985..Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Rinie Pratiwi. P, dkk., 2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu

Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Edisi 4, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Saeful Karim, dkk., 2008, Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2

untuk Kelas VIII/SMP/MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Setya Nurachmandi & Samson Samsulhadi, 2010, Ilmu Pengetahuan Alam

(Terpadu) untuk SMP dan MTs kelas VIII, Jakarta:: Kementerian

Pendidikan Nasional.

Sukajiyah. sukasains.com/materi/pesawat-sederhana/. 23 Januari 2011 pukul

11:43 am.

Tri Widodo, 2009, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

23

Anda mungkin juga menyukai