Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOKIMIA

PROTEIN

DI SUSUN OLEH:

1. ANDI NUR ANNISYAH RAMADHANI (H052231001)


2. WIDYA HASTUTI (H052231002)
3. AMARIAH NUR NAWAWI (H052231003)

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
II. 1 PROTEIN
II.2 FUNGSI PROTEIN
II.3 KARAKATERISTIK PROTEIN
II.4 STRUKTUR PROTEIN
II.5 HUBUNGAN STRUKTUR PROTEIN DAN FUNGSI
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 KESIMPULAN
III.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Protein berasal dari bahsa Yunani yaitu Protes yang memiliki makna “paling utama”.
Protein merupakan salah atu kelompok dari bahan makronutrien (Nutrisi yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak), tidak seperti bahan makronutrien lain misalnya karbohidrat,
lemak, protein, memiliki peran penting dalam ppembentukan biomolekul daripada sumber
eneergi (penyusun bentuk tubuh). Sumber protein yang ada pada makanan dikelompokkan
menjadi bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati.

Protein hewani merupakan protein yang bersumber dari hewan. Contoh makanan
yang mengandung unsur protein diantaranya yaitu daging, ikan, ayam, telur, susu, ikan,
kerang dan lain-lain. Sedangkan sumber protein nabati merupakan protein yang bersumber
dari tumbuh-tumbuhan. Bahan makanan yang mengandung protein nabati dapat ditemukan
dalam sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan. Terdapat salah satu sumber protein yaitu
kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang memiliki mutu atau nilai tertinggi,
protein kacang-kacangan terbatas dalam asam amino metionin (Annisa dan Dewi, 2021).

Protein mengandung unsur-unsur C, H, O dan N. Protein sebagai sumber energinya


memberikan 4 Kkal per gramnya. Menurut Mustika (2012) dalam jurnal Fendri dkk (2019)
menyatakan jumlah total protein tubuh sekitar 19% dari berat daging, 45% dari protein tubuh
adalah oto. Kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram/kg berat badan setiap hari.
Utnuk anak-anak yang sedang tumbuh kembang diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu
3 gram/kg berat badan. Untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amino
dalam jumlah dan jenis yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein
yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak
spertiga dari jumlah protein yang diperlukan.

I.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana fungsi dari protein
2. Bagaimana Karakteristik pada protein
3. Bagaimana struktur pada protein
4. Bagaimana hubungan antara karaktersitik dan fungsi pada protein
I.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui fungsi dari protein
2. Untuk mengetahui karakteristik pada protein
3. Untuk mengetahui struktur pada protein
4. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan fungsi pada protein
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 PROTEIN
Protein berasal dari bahsa Yunani yaitu Protes yang memiliki makna “paling utama”.
Protein merupakan salah atu kelompok dari bahan makronutrien (Nutrisi yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak), tidak seperti bahan makronutrien lain misalnya karbohidrat,
lemak, protein, memiliki peran penting dalam ppembentukan biomolekul daripada sumber
eneergi (penyusun bentuk tubuh). Sumber protein yang ada pada makanan dikelompokkan
menjadi bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati. Protein hewani merupakan
protein yang bersumber dari hewan. Contoh makanan yang mengandung unsur protein
diantaranya yaitu daging, ikan, ayam, telur, susu, ikan, kerang dan lain-lain. Sedangkan
sumber protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Bahan
makanan yang mengandung protein nabati dapat ditemukan dalam sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan. Terdapat salah satu sumber protein yaitu kacang kedelai merupakan
sumber protein nabati yang memiliki mutu atau nilai tertinggi, protein kacang-kacangan
terbatas dalam asam amino metionin (Annisa dan Dewi, 2021).

II.2 FUNGSI PROTEIN


Fungsi dari protein sendiri yaitu sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan
tubuh. Protein sebagai zat utama pembentuk merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh
dan digunakan sebagai sumber energi jika karbohidrat dan lemak didalam tubuh berkurang.
Protein dapat dijadikan sumber energi jika terdapat organisme yang kekurangan energi.
Keistimewaan yang dimiliki protein yaitu strukturnya selain mengandung N (Nitrogen), C
(Karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), terdapat juga S (Belerang), P (Fosfor), dan Fe (Besi).
Selain itu fungsi protein dalam tubuh manusia yaitu pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan,
sehingga tubuh dapat mendukung dan pemeliharaan jaringan. Terdapat beberapa fungsi lain
dari protein yaitu sebagai sumber utama energi selain karbohidrat dan lemak, sebagai zat
pembangun, zat pengatur. Protein juga mengatur proses metabolisme berupa enzim dan
hormon untuk melindungi tubuh dari zat beracun atau berbahaya serta memelihara sel dan
jaringan tubuh (Annisa dan Dewi, 2021).

II.3 KARAKATERISTIK PROTEIN


II.4 STRUKTUR PROTEIN
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartner (tingkat empat). Protein
merupakan urutan linear dari residu asam-asam amino yang terhubung melalui ikatan peptida.
Ikatan peptida adalah ikatan kovalen antara gugus amino dari suatu asam amino dan gugus
karboksil dari asam amino serta gugus dari asam amino lainnya. Ikatan peptida memiliki
karakter ikatan rangkap parsial dan hampir selalu dalam konfigurasi trans. Ketika dua asam
amino digabungkan ikatan peptida, mereka membentuk suatu di peptida. Struktur dari protein
ditentukan secara eksperimen. Struktur protein dapat ditentukan dengan eksperimen melalui
penggunaan X-Ray Crysallography dan Nuclear Magnetic Resinance (NMR) spectroscopy.
Keduanya mampu menghasilkan struktur protein sampai dengan bentuk 3 dimensinya.
Dengan teknik ini sangat memungkinkan ditemukannya struktur protein baru.
Hirarki struktur protein, yaitu:
1. Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida. Urutan ini ditentukan oleh urutan basa nuklotida dalam
gen yang mengkode protein pembentukan ikatan peptide antara satu asam amino dengan
asam amino lainnya mengakibatkan tiap asam amino kehilangan gugus amino dan karboksil
akan berbeda diujung-ujung rantai polipeptida. Struktur primer dapat berupa α-helix.

Gambar 1. Struktur Primer


2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah konformasi teratur dari rantai polipeptida. Ada dua jenis keteraturan
dalam struktur sekunder protein yaitu α-heliks dan β-sheet.

Gambar 2. Struktur Sekuner

2.1 α-heliks
Struktur α-heliks distabilisasi oleh ikatan hidrogen antarasam amino. Ikatan
hidrogen dalam struktur α-heliks terjadi setiap 3,6 residu asam amino. Struktur α-
heliks bersifat ampifilik yaitu satu sisi dari permukaan heliks ditempati oleh rantai
samping asam amino yang hidrofobik dan sisi lain ditempati oleh residu asam amino
hidrofilik.
2.2 β-sheet
Struktur β-sheet merupakan struktur yang terbentuk akibat gugus C-O dan N-
H berorientasi secara tegak lurus terhadap rantai, sehingga ikatan hidrogen hanya
mungkin terbentuk antarsegmen, bukan di dalam segmen. Untai β (β-strand) biasanya
terdiri dari 5 hingg 15 residu asam amino. Struktur β-sheet secara umum lebih stabil
dibandingkan α-heliks. Umunya, protein yang mengandung fraksi β-sheet dalam
jumlah besar menunjukkan suhu denaturasi yang tinggi.

3. Struktur Tersier
Struktur protein tersier adalah bentuk tiga dimensi secara keseluruhan, setelah semua
elemen struktur sekunder telah dilipat bersama-sama antara satu sama lain. Interaksi antara
kutub, nonpolar, asam, dan dasar kelompok R dalam rantai polipeptida membuat struktur
tersier tiga dimensi yang kompleks protein. Ketika lipat protein terjadi dalam lingkungan
berair tubuh, gugus R hidrofobik asam amino nonpolar sebagian besar terletak di bagian
dalam protein, sedangkan kelompok R hidrofilik terletak sebagian besar di luar. Rantai
samping sistein membentuk hubungan disulfida dengan adanya oksigen, satu-satunya ikatan
kovalen terbentuk selama lipat protein. Semua interaksi ini, lemah dan kuat, menentukan
bentuk tiga dimensi akhir dari protein. Ketika protein kehilangan bentuk tiga dimensi, ia tidak
akan lagi menjadi fungsional. Struktur tersier protein ditentukan oleh interaksi hidrofobik,
ikatan ion, ikatan hidrogen, dan hubungan disulfida.

Gambar 3. Struktur Tersier

4. Struktur Kuartener
II.5 HUBUNGAN STRUKTUR PROTEIN DAN FUNGSI
BAB III
KESIMPULAN

1. Protein berasal dari bahasa Yunani dari kata protos yang berarti “yang paling utama”.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup.
2. Protein memiliki beberapa karakteristik
3. Klasifikasi protein
4. Struktur protein dibedakan menjadi struktur primer (struktur yang paling sederhana,
merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida), Struktur Sekunder (struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam
amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrgogen. Dapat berupa α-heliks dan β-
sheet, Struktur Tertier (yaitu melipatnya segmen struktur sekunder yang distabilkan oleh
interaksi antara urutan-urutan yang jauh, Struktur Kuartener (Interaksi anatara rantai-
rantai polipeptida yang berbeda membentuk suatu struktur oligomer yang distabilkan
hanya oleh ikatan-ikatan non kovalen dengan kata lain struktur ini terjadi pada protein
yang mengandung lebih dari satu rantai polipeptida.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, D, D, dan Dewi, Ratna, K, D. 2021.Peran Protein: ASI dalam Meningkatkan


Kecerdasan Anak untuk Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045 dan Relevansi Dengan
Al-Quran. Tadris IPA Indonesia. 1 (3): 427-435.

Fendri, S, T. Ifmaily, dan Yarti, S, R. 2019. Analisis Protein Pada Rinuak, Pensi dan
Langkitang dengan Spektrofotometri UV-Vis. Katalisator. 4 (2): 119-124.

Anda mungkin juga menyukai