Anda di halaman 1dari 10

Laporan Biologi

Faktor yang Mempengaruhi


Cara Kerja Enzim

Kelompok 2 (XII MIPA-5)

1. Alif Daviar Abiansyah (02)


2. Dean Markley Vadiamora (09)
3. Fernanda Ahmad Naufalino (12)
4. Irzi Sena Fatahika (15)
5. Nova Maulana Fahreza (31)
6. Pangeran Izzudin Langit Sevn (32)

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ini.

Kami menyusun laporan praktikum ini selain untuk


menyelesaikan tugas Biologi mengenai Cara Kerja Enzim juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
tentang Faktor yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim.

Semoga laporan praktikum yang telah kami buat dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam laporan praktikum, untuk
itu kami memohon maaf bila terjadi kesalahan dan juga
mengharapkan kritikan ataupun saran demi perbaikan laporan
praktikum ini.

Surabaya, 11 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………. 1


Daftar Isi ………………………………………………………. 2
Bab I: Pendahuluan ……………………………………………… 3
A. Latar Belakang ……………………………………………… 3
B. Tujuan ……………………………………………… 3
C. Rumusan Masalah ……………………………………………… 3
D. Hipotesis ……………………………………………… 3
Bab II: Kajian Pustaka ……………………………………………… 4
A. H₂O₂ ………………………………………………………. 4
B. NaOH ………………………………………………………. 4
C. HCl ………………………………………………………. 4
D. Enzim Katalase ……………………………………………… 4
Bab III: Metodologi Penelitian ……………………………………... 5
A. Alat dan Bahan ……………………………………... 5
B. Langkah Kerja ……………………………………… 5
C. Parameter yang Diamati ……………………………………… 5
Bab IV: Hasil dan Pembahasan ……………………………………… 6
A. Tabel Hasil Pengamatan ……………………………………… 6
B. Pembahasan Data ……………………………………… 6
Bab V: Kesimpulan dan Saran ……………………………………… 6
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 8
B. Saran ……………………………………………………….. 8
Lampiran ……………………………………………………….. 9

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metabolisme merupakan rangkaian yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri
dengan produk akhir, yang terjadi di dalam sel tubuh makhluk hidup. suatu reaksi kimia yang
terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut digunakan untuk
memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan
makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur
sel, merombak struktur-struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya yang dibentuk bekerja dengan
menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk
melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk
hidup.
Begitupun dengan enzim katalase yang memiliki kegunaan untuk menguraikan H2O2
(senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan). H2O2
adalah bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam
tubuh. Senyawa H2O2 harus diuraikan menjadi H2O dan O2 dengan timbulnya gelembung.
Melihat hal tersebut, kami tertarik melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui Faktor
yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim yang dengan menguji Enzim Katalase pada hati
ayam

B. Tujuan
Tujuan kami membuat penelitian ini adalah:
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
3. Untuk mengetahui banyak nya gelembung dan nyala api yang dipengaruhi enzim
katalase pada hati ayam.

C. Rumusan masalah
Untuk menemukan hal yang melatar belakangi pengaruh kerja enzim katalase.
1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
2. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim katalase?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?

D. Hipotesis
Pada percobaan cara kerja enzim yang menguji enzim katalase dengan
menggunakan ekstrak ekstrak hati ayam, kami memiliki hipotesis bahwa Suhu dan Ph
merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. H₂O₂
Hidrogen peroksida (H₂O₂), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H₂O₂
ditemukan oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan
kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa
peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H₂O) dan oksigen (O₂) yang tidak berbahaya.
Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H₂O₂) menjadi air (H₂O) dan
oksigen (O₂). Penguraian peroksida (H₂O₂) ditandai dengan timbulnya gelembung.

B. NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai lindi (lye) dan soda kaustik atau
soda api adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa ini
merupakan senyawa ionik berbentuk padatan putih yang tersusun dari kation natrium Na+
dan anion hidroksida OH−.
Natrium hidroksida merupakan basa dan alkali yang sangat kaustik, mampu
menguraikan protein pada suhu lingkungan biasa dan dapat menyebabkan luka bakar bila
terpapar. Senyawa ini sangat larut dalam air, dan dengan mudah menyerap kelembaban
dan karbon dioksida dari udara. Senyawa ini membentuk hidrat dengan rumus NaOH·nH2O.
Senyawa monohidratnya NaOH·H2O mengkristal dari larutan berair pada rentang suhu
antara 12,3 hingga 61,8°C. "Natrium hidroksida" yang tersedia secara komersial sering kali
merupakan senyawa monohidrat ini, dan data yang dipublikasikan mungkin merujuk pada
senyawa ini dan bukan senyawa anhidratnya.

C. HCL
Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah
gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak
dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang
penting dalam bidang teknologi dan industri. Rumus HCl sering kali, walaupun tidak tepat,
ditulis untuk merujuk pada asam klorida.

D. Enzim Katalase
Enzim Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma
dan peroksisom. Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500
lebih asam amino. Katalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari cincin
protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya: 118.054,25
gram/mol. Struktur sekunder: 31% helical (22 helix; 161 residu) 16% beta sheet (19 strands;
82 residu.
Enzim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida (H2O2) yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida
dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membran sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta aterosklerosis. Memiliki kemampuan
untuk inaktivasi hidrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim
oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan radikal karena membentuk OH−.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Alat: Bahan
1. Rak dan tabung reaksi 6 buah 1. Hati ayam
2. Pipet tetes 2. Air panas
3. Termometer 3. Air dingin
4. Lilin dan korek api 4. H₂O₂
5. Mortar 5. HCl dan NaOH

B. Langkah Kerja

1. Masukkan hati ayam ke dalam mortar, kemudian haluskan hati ayam hingga
mendapat ekstrak hati ayam.
2. Masukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E
(masing-masing setinggi 0,5 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCl sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B.
4. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C.
5. Tambahkan air panas sekitar 2 cm tabung reaksi ke dalam tabung reaksi D,
kemudian ukur suhunya.
6. Tambahkan air dingin sekitar 2 cm tabung reaksi ke dalam tabung reaksi E,
kemudian ukur suhunya.
7. Siapkan larutan H₂O₂ dari tabung reaksi A, B, C, D, E (masing-masing setinggi 0,5
cm tabung reaksi).
8. Segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara di
tabung reaksi A, B, C, D, E.
9. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel.

C. Parameter yang Diamati

● Keadaan gelembung udara


● Keadaan bara api pada lidi

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

Perlakuan Gelembung Nyala


Tabung Kondisi Keterangan
percobaan gas bara api

Gelembung gas dan


A Hati + H₂O₂ Netral ++++ ++++
nyala api besar sekali

Asam Gelembung gas dan


B Hati + HCl + H₂O₂ - -
ph = 3 nyala api tidak ada

Gelembung gas
Basa
C Hati + NaOH + H₂O₂ ++ - sedang tetapi nyala
pH = 10
api tidak ada

Gelembung gas
Hati + H₂O₂ Panas
D ++ +++ sedang, nyala api
(air panas) 72°C
besar

Hati + H₂O₂ Dingin Gelembung gas dan


E ++ ++
(air dingin) 23°C nyala api sedang

Pengisian data:
++++ = Gelembung gas banyak sekali/nyala api besar sekali
+++ = Gelembung gas banyak/nyala api besar
++ = Gelembung gas sedang/nyala api sedang
+ = Gelembung gas sedikit/nyala apisedikit
- = Gelembung gas tidak ada/nyala api tidak ada

B. Pembahasan Data
● Ekstrak ditambahkan H₂O₂ (hidrogen peroksida)
Pada ekstrak hati ayam yang ditambah 10 tetes H2O2 (hidrogen peroksida) terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak sekali. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase yang terdapat di dalam hati dapat optimal mengubah H₂O₂ menjadi H₂O
(air). sedangkan ketika bara lidi dimasukkan ke dalam tabung, terlihat nyala bara api
yang besar sekali. Hal ini membuktikan bahwa H₂O₂ dapat diuraikan dengan optimal
menjadi oksigen (O₂).

● Ekstrak ditambah HCl dan H₂O₂


Ketika ekstrak diberi HCl, ekstrak akan bekerja dalam keadaan asam. Sehingga bila
ditambahkan dengan 10 tetes H₂O₂ tidak terbentuk gelembung udara. Sedangkan
ketika bara api dimasukkan ke dalam tabung, ternyata tidak ada nyala api/padam.
Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase juga tidak dapat bekerja dalam kondisi
terlalu asam.

6
● Ekstrak ditambah NaOH dan H₂O₂
Ketika diberi NaOH, ekstrak akan berkeadaan basa. Sehingga bila ditambahkan
dengan 10 tetes H2O2, ekstrak mengeluarkan gelembung udara yang sedang.
Sedangkan ketika bara api dimasukkan ke dalam tabung, ternyata nyala api juga
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase dapat bekerja dalam kondisi
basa, tetapi tidak maksimal.

● Ekstrak ditambah air panas kemudian ditambahkan H₂O₂


Ekstrak yang diberi perlakuan dengan air panas kemudian ditambah 10 tetes H₂O₂,
ternyata ekstrak mengeluarkan gelembung udara sedang dan saat bara api
dimasukkan ke dalam tabung menimbulkan nyala api yang besar. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim dapat bekerja namun tidak secara optimal bila suhu
panas tidak sesuai dengan suhu normal.

● Ekstrak ditambah air dingin kemudian ditambahkan H₂O₂


Ekstrak yang diberi perlakuan dengan air dingin kemudian ditambah 10 tetes H₂O₂,
ternyata menimbulkan gelembung udara sedang, dan saat bara api dimasukkan ke
dalamnya, juga menimbulkan nyala api sedang. Hal ini menunjukkan bahwa enzim
dapat bekerja namun tidak secara optimal bila suhu dingin tidak sesuai dengan suhu
normal.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan data di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Substrat (H2O2 ) yang ditambahkan pada ekstrak akan diuraikan oleh enzim
katalase menjadi substansi yang tidak berbahaya yaitu berupa air dan oksigen.
2. pH dan suhu mempengaruhi kerja enzim katalase. Sehingga pH dan suhu termasuk
faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim.
3. Enzim katalase pada suasana yang terlalu asam maupun basa bekerja secara
kurang optimal. Sedangkan pada pada pH netral, enzim akan bekerja secara
optimal.
4. Enzim katalase pada suhu yang terlalu tinggi maupun rendah dapat menyebabkan
denaturasi protein sehingga akan menghambat reaksi dan enzim tidak akan bekerja
karena mengalami kerusakan. Sedangkan pada suhu normal, enzim akan bekerja
secara optimal.
5. Enzim katalase juga dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. Apabila substrat cocok
dengan enzim maka kinerja enzim juga akan optimal.
6. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, faktor yang mempengaruhi cara kerja
enzim adalah Suhu, Ph, Konsentrasi Enzim dan Konsentrasi substrat.

B. Saran

Dibutuhkan ketelitian dalam pengujian cara kerja enzim katalase agar didapat data
hasil percobaan yang lebih akurat. Dan juga mungkin harus diadakan pengulangan untuk
mendapatkah hasil percobaan yang pasti.

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai