SMAN 1 TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Rumah Sakit No.28, Empangsari, Kec. Tawang, Kab. Tasikmalaya,
Jawa Barat 461152
KATA PENGATAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ilmiah yang kami beri judul “Praktik Perubahan
Entalpi”.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
dampaknya bagi masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
PENYUSUN
i
DAFTAR GAMBAR
Figure 1 NaOH.......................................................................................................................................3
Figure 2 CH4N2O...................................................................................................................................3
Figure 3 H2O..........................................................................................................................................4
Figure 4 Gelas Ukur...............................................................................................................................4
Figure 5 Termometer.............................................................................................................................5
Figure 6 Gelas Arloji...............................................................................................................................5
Figure 7 Timbangan...............................................................................................................................6
Figure 8 Sendok Pengaduk....................................................................................................................6
ii
DAFTAR TABLE
Tabel 1 NaOH.........................................................................................................................................3
Tabel 2 CH4N2O....................................................................................................................................3
Tabel 3 H2O...........................................................................................................................................4
Tabel 4 Gelas Ukur.................................................................................................................................4
Tabel 5 Termometer..............................................................................................................................5
Tabel 6 Gelas Arloji................................................................................................................................5
Tabel 7 Timbangan Analitik...................................................................................................................6
Tabel 8 Sendok Pengaduk......................................................................................................................6
Tabel 9 Hasil Penelitian..........................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu konsep kimia yang perlu dipelajari dengan disertai praktikum
adalah termokimia (Desnylasari, 2016:2). Materi termokimia di SMA kelas XI.
Berdasarkan kurikulum nasional, kompetensi dasar termokimia mencakup aspek
pengetahuan yaitu memahami berbagai jenis entalpi reaksi, hukum Hess dan
konsep energi ikatan. Aspek keterampilan yang dikembangkan yaitu
menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi
pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess (Tim Kemendikbud,
2016:16).
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil penelitian kami, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
2
BAB II
Figure 1 NaOH
2. CH4N2O ( Urea )
Figure 2 CH4N2O
3
3. H2O ( AQUADES )
Figure 3 H2O
4. Gelas Ukur
4
5. Termometer
Figure 5 Termometer
1. Sebagai alat untuk mengukur suhu atau temperatur, serta perubahan suhu.
Tabel 5 Termometer
6. Gelas Arloji
5
7. Timbangan Analitik
Figure 7 Timbangan
8. Sendok Pengaduk
6
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 PENGAMATAN
NO Bahan Massa Zat Suhu Suhu Selisih
(gram) Awal Akhir Suhu (∆H)
1 NaOH+H2O 52 27 38 11
2 Urea+H2O 55 27 23 -4
Tabel 9 Hasil Penelitian
3.2 PEMBAHASAN
NaOH+H2O
MASSA ZAT
1. H2O= 41,5 + 50
= 91,5 g
2. NaOH = 21,5+2
= 23,5 g
SUHU AWAL
H2O = 27
SUHU AKHIR
7
H2O + NaOH = 38
Jadi, selisih suhu antara NaOH dan H2O adalah +11 derajat
TENTUKAN qREAKSI
qreaksi = -qlarutan
q larutan = m • c • ΔT
Urea+H2O
MASSA ZAT
1) Urea = 21,5+5
= 26,5
2) H2O = 41,5+50
= 91,5
SUHU AWAL
H2O = 27
SUHU AKHIR
8
H2O + Urea = 23
TENTUKAN q REAKSI
qreaksi = -qlarutan
q larutan = m • c • ΔT
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika
ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa
diukur, yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya.
Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia
dengan sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi
kimia dengan sistem menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi
eksoterm, ∆H bernilai negatif yang harga mutlatknya sebesar kalor yang
dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi berharga positif yang harga
mutlaknya sebesar kalor yang diserap.
Kalorimeter terdiri atas penangas air dengan dinding isolasi dan bejana reaksi
yang terendam dalam air. kenaikan temperatur diukur dengan termometer.
Kalor yang dilepas oleh sistem sama dengan kalor yang diserap oleh
10
kalorimeter, yaitu sebesar kapasitas kalor dari kalorimeter dikalikan dengan
temperatur.
Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepaskan dari reaksi digunakan untuk
menaikkan temperatur larutan dan kalorimeter. Untuk reaksi endoterm, kalor
yang diserap oleh reaksi sama dengan kalor yang diserap larutan.
Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah
air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah
terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang
dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan
larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and
Janet Renshaw, 2000).
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I),
maka:
q reaksi = –q larutan
q larutan = m · c · ΔT
Q = m. c. ∆T
11
Keterangan: m = massa larutan ( g)
∆T = Takhir- Tawal ( oC )
12